Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 2

Ripa Nirpya 1605110010008


Diajeng Ednaluna 1605110010016
Abdullah Ahmad Nst 1705110010022

DOSEN PEMBIMBING
Jumadil Akhir, S.Hut., M.Si
(197308082006041001)
1
HUTAN DESA
DALAM
PERATURAN
MENTERI
LINGKUNGAN
HIDUP NO.83
TAHUN 2016
Hutan
Hutan adalah suatu kesatuan
ekosistem berupa hamparan lahan berisi
sumber daya alam hayati yang didominasi
pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya yang satu dengan lainnya
tidak dapat dipisahkan.

Hutan Desa
Hutan Negara yang dikelola oleh
masyarakat dalam organisasi administratif
pedesaan yang dimanfaatkan untuk
kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri.

3
Pembahasan
Hutan Desa
Pada
Peraturan
Menteri LHK
No. 83 Tahun
2016
• Pasal 1 ayat 2 • Pasal 14 • Pasal 58
• Pasal 1 ayat 5 • Pasal 15 • Pasal 59
• Pasal 1 ayat 13 • Pasal 51 ayat 1 • Pasal 61
• Pasal 5 ayat 1 • Pasal 52 ayat 1 • Pasal 65
• Pasal 6 • Pasal 52 ayat 5 • Pasal 66
• Pasal 7 • Pasal 52 ayat 6
• Pasal 8 • Pasal 53
• Pasal 9 • Pasal 54
• Pasal 10 • Pasal 55
• Pasal 11 • Pasal 56
• Pasal 13 • Pasal 57
5
Pengelolaan hutan desa harus berlandaskan
aturan hukum Negara atau kebijakan pemerintah
baik pusat maupun daerah. Oleh karena itu hutan
desa memiliki beberapa kriteria, diantaranya:
1) kawasan hutan desa berada dalam kawasan
hutan negara seperti hutan lindung dan
hutan produksi.
2) belum dibebani hak pengelolaan atau izin
pemanfaatan untuk bentuk pengelolaan
lain.
3) kawasan hutan berada dalam wilayah
administrasi desa yang bersangkutan.

6
Proses Penetapan Hutan Desa :
1) Penentuan calon Hutan Desa berdasar hasil
identifikasi dan iventariasasi atau usulan
kepala desa.
2)Pengusulan areal kerja Hutan Desa oleh Bupati
kepada Menteri Kehutanan atas usulan kepala
desa.
3)Verifikasi oleh Tim dari pemerintah pusat
(kementerian).
4)Penetapan areal kerja Hutan Desa oleh Menteri
Kehutanan.

7
Pengelolaan
dan
Pemanfaatan
Hutan Desa
Pemanfaatan Hutan Desa
pada kawasan hutan produksi
meliputi:
1) Pemanfaatan hasil hutan kayu
dari hutan alam
2) Pemanfaatan hasil hutan dari
hutan tanaman
3) Pemanfaatan hasil hutan non
kayu (madu, rotan, getah, buah
dsb).
9
Pada kawasan hutan lindung
meliputi:
1) Pemanfatan Hasil Hutan Non
Kayu
2) Pemanfaatan Jasa Lingkungan
(pemanfaatan air, ekowisata,
penyerapan karbon,
dsb).

10
Program
Hutan Desa
di Desa
Tanjung
Aur
Kawasan hutan negara di Desa
Tanjung Aur II, baik Hutan Lindung
(HL) maupun Hutan Produksi Terbatas
(HPT), secara keseluruhan layak untuk
diusulkan sebagai calon areal kerja
Hutan Desa. Kawasan hutan yang
tutupannya masih berupa hutan primer
dapat dijadikan areal perlindungan,
sedangkan kawasan hutan berupa
kebun dan hutan sekunder dapat
dijadikan areal pemanfaatan.

12
Dari sisi potensi kayunya, kawasan hutan negara
di wilayah Desa Tanjung Aur II, khususnya
kawasan HPT memiliki potensi tegakan kayu
yang dapat dimanfaatkan secara terbatas. Jenis-
jenis kayu yang terdapat di areal HPT tersebut
antara lain kruing, meranti, kayu balam, kayu
lulus, pulai, jelutung bukit, kayu hitam, kayu
terap, durian, dan lain-lain untuk potensi hasil
hutan bukan kayu, di areal HPT terdapat
beberapa jenis rotan, pohon penghasil buah dan
getah, serta pohon tempat lebah bersarang.

13
Dalam pelaksanaannya, program
hutan desa pun diarahkan sesuai prinsip
prinsipnya bahwa
1) tidak mengubah status dan fungsi kawasan
hutan
2) ada keterkaitan masyarakat terhadap
sumber daya hutan. Karena hutan
mempunyai fungsi sosial, ekonomi, budaya
dan ekologis. Jadi pengelolaan hutan desa
berorientasi ekonomi perlu juga
mempertimbangkan aspek lainnya yang
merupakan satu-kesatuan tak terpisahkan.

14
Thanks!
ANY QUESTIONS?

15

Anda mungkin juga menyukai