Anda di halaman 1dari 12

Bahasa Indonesia Baku

Sebagai Tolak Ukur


Kesalahan Berbahasa
Dosen : Rahma Ashari Hamzah,S.Pd.,M.Pd.

Kelompok 7

Attina Salsa Billa (22031014010)


Sri Nurul Hidayah (22031014025)
Zatra Amrullah (22031014039)
Sifat Bahasa Indonesia Baku
 Memiliki kemantapan Dinamis
Kemantapan dinamis dimaksudkan bahasa Indonesia baku memiliki
aturan yang tetap. Di pihak lain, kemantapan itu tidak kaku, tetapi cukup
luwes sehinnga memungkinkan perubahan yang bersistem dan teratur
dibidang kosakata dan peristilahan serta mengizinkan perkembangan
berjenis ragam yang diperlukan dalam kehidupan modern.
 Bersifat Cendikia
Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain yang
lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur,
logis, dan masuk akal.
 Adanya Keseragaman
Baku atau standar berperanggapan adanya keseragaman proses
pembakuan samapai taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah,
bukan penyamaan ragam bahasa, atau penyeragaan variasi
Fungsi Bahasa Indonesia Baku

Bahasa baku mendukung empat fungsi, tiga diantaranya bersifat


pelambang, atau simbolik, sedangkan yang satu lagi bersifat objektif :

1. Fungsi pemersatu
2. Fungsi pemberi kekhasan
3. Fungsi pembawa kewibawaan
4. Fungsi sebagai kerangka acuan
Adapun fungsi bahasa indonesia baku adalah sebagai berikut :
 Dipergunakan dalam wacana teknis seperti dalam karangan-
karangan ilmiah, buku-buku pelajaran, dan laporan-laporan
 Sebagai alat komunikasi resmi, yakni dalam surat-menyurat
resmi, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh
intansi resmi, undang-undang, surat-surat keputusan, dan
sebagainya
 Dipakai dalam pembicaraan-pembicaraan yang bersifat
keilmuan atau penyampaian ide-ide seperti mengajar,
berceramah, berseminar, berdebat
 Dipakai dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati
termasuk dengan orang yang belum akrab benar atau baru
dikenal.
Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku

 Dari segi bahasa lisan, bahasa Indonesia memakai ucapan atau


lafal baku.
 Dari segi bahasa tulis, bahasa Indonesia baku memakai ejaan
resmi (sekarang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,
yang diperbarui menjadi EYD Terbaru).
 Terbatasny unsur bahasa daerah, baik leksikal maupun gramatikal.
 Pemakaian fungsi gramatikal (subjek, predikat, dan sebagainya)
secara eksplisit dan konsisten.
 Pemakaian konjungsi bahwa atau karena (bila ada) secara
eksplisit dan konsisten.
 Pemakaian awalan meN- atau ber- (bila ada) secara ekplisit
dan konsisten.
 Pemakaian partikel lah, kah, pun (bila ada) secara konsisten.
 Pemakaian kata depan yang tepat
 Pemakaian pola aspek-pelaku-tindakan secara konsisten.
 Memakai konstruksi sintesis.
 Menghindari pemakaian unsur-unsur leksikal yang
terpengaruh oleh bahasa-bahasa dialek atau bahasa sehari-
hari.
Ragam Kesalahan Bahasa Indonesia

1. Kesalahan Struktur

 Kalimat aktif tanpa subjek.

 Menempatkan kata depan di depan subjek , dengan kata depan ini


subjek berubah fungsi menjadi keterangan.

 Tanpa unsur predikat menempatkan kata yang di depan predikat, dengan


kata ini predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek.

 Menempatkan kata depan di depan objek, seharusnya kata kerja transitif


langsung diikuti objek dan tidak disisipi kata depan.
 Menempatkan kata penghubung intra kalimat tunggal pada awal kalimat.
 Berupa anak kalimat atau klausa, atau penggabungan anak kalimat.
 Salah urutan.

2. Kesalahan diksi
 Diksi kalimat salah jika.
a. Menggunakan dua kata bersinonim dalam satu frasa
b. Menggunakan kata Tanya yang tidak menanyakan sesuatu
c. Menggunakan kata berpasangan yang tidak sepadan
d. Menggunakan kata berpasangan (verba berpreposis) secara idiomatic
yang
tidak sesuai
 Diksi atau kalimat kurang baik (kurang santun)
a. Menonjolkan akunya dalam suasana formal
b. Pilihan kata yang mengekspresikan data secara subjektif
c. Menggunakan kata yang tidak jelas maknanya
d. Diksi tidak sesuai dengan situasi yang dihadapi
e. Penolakan dan pembuktian tanpa makna yang padQsti (eksak)

3. Kesalahan Ejaan
Kesalahan ejaan berpengaruh terhadap kalimat efektif, bukan hanya
memperkecil kualitas kalimat melainkan juga dapat mengakibatkan kesalahan
kalimat. Jenis kesalahan ejaaan :
 Penggunaan huruf capital, huruf kecil, huruf miring, huruf tebal,
 Pemenggalan kata
 Penulisan kata baku
 Penulisan unsure serapan
 Penulisan kata asing tidak dicetak miring
 Penulisan keterangan tambahan, penulisan aposisi
Kemungkinan Penyebab Kesalahan

Ada beberapa faktor kemungkinan penyebab timbulnya kesalahan :

1. Faktor Pemakai Bahasa


 Kurang Adanya Kesadaran Pihak Pemakai Bahasa
 Kekurangpahaman terhadap Aturan Bahasa Indonesia
 Ketidaksengajaan Pemakaian Bahasa

2. Faktor Psikologis
Hal ini terutama terjadi apabila kesalahan itu demikian meluas atau
membudaya sehingga seolah-olah tidak tampak lagi atau tidak dirasakan
lagi kesalahannya oleh masyarakat luas.
3. Faktor Lingkungan

Masyarakat yang kurang pengetahuannya tentang bahasa Indonesia


akan menganggap bahwa apa yang mereka dengar atau mereka baca
dari berbagai media massa ini selalu baik dan benar.

4. Faktor Bahasa
 Kesulitan Bahasa

 Pengaruh Bahasa Lain terhadap Bahasa Indonesia

 Pengaruh Bahasa Daerah

 Pengaruh Bahasa Asing


Thank You

Anda mungkin juga menyukai