Anda di halaman 1dari 36

BERURUSAN DENGAN KESULITAN

DAN MERAIH KEBAHAGIAAN

ERLAN ISKANDAR (2107044014)


FERIHANA (2107044009)
“Apa yang tidak
membunuhku, membuatku
lebih kuat.” Friedrich Nietzsche
(1889)
Kesulitan-kesulitan hidup

Perpisahan Kegagalan
01 02

Nilai rendah Ditolak


03 04
● Kehidupan tidak selalu mudah.
● Kebanyakan dari kita mengalami berbagai bentuk kesulitan – penolakan,
kekecewaan, rintangan, dan kekalahan.
● Kesulitan-kesulitan ini bisa berupa nilai rendah dalam ujian penting,
perpisahan menyakitkan dari sebuah hubungan, kabar buruk tentang
kesehatan dari seorang kerabat, gagal meraih promosi penting (di tempat
kerja), penolakan dari tim olahraga yang Anda sangat ingin bergabung di
dalamnya, atau merasa tidak diterima di lingkungan baru.
● Daftar dari berbagai bentuk kesulitan yang mungkin kita hadapi seakan tidak
ada habisnya
Namun, kehidupan juga menawarkan begitu banyak hal
positif dan pengalaman. Waktu di mana kita menikmati
kebahagiaan luar biasa karena merasa dicintai dan
diterima oleh orang lain. Terdapat juga rasa senang atau
kepuasan yang datang dari banyak pengalaman, semisal
mendapatkan beasiswa, mendapat kabar baik yang tidak
disangka, mengetahui seseorang mempercayai kita, atau
meraih prestasi atletik yang hanya dimiliki segelintir orang.
Kisah Hakim
Sotomoyor
Ia menggambarkan perjalanannya dari proyek perumahan New York
yang penuh kejahatan ke Pengadilan Tertinggi Negara (Sotomayor,
2014). Perjalanannya melibatkan banyak sekali kesulitan :
pernikahan orang tuanya yang bermasalah menyebabkan banyak
konflik di rumah; ayah pecandu alcohol yang mati muda,
meninggalkan keluarga dalam kemiskinan; mengalami diabetes
semasa kecil; banyak diskriminasi etnis dan gender; dan
perceraiannya sendiri yang menyakitkan.
Banyak aspek perjalan hidup yang ia jelaskan, penting untuk dicatat. Begitu pula,
berbagai strategi yang ia gunakan untuk membuat kehidupannya bahagia. Resep
untuk sebuah kehidupan bahagia, termasuk di dalamnya bersyukur, bahkan terhadap
pengalaman buruk yang membantu menjadikan dirinya yang sekarang. Ia
menggambarkan dukungan dan arahan berharga yang ia terima dari ibunya dan
neneknya, khususnya penekanan mereka terhadap pentingnya pendidikan dan
persiapan untuk pekerjaan yang langgeng. Ia juga menggambarkan banyak sekali
mentor professional yang membantu menghadapi masalah dan kesulitan dalam
meraih karir hukum dan kehakimannya. kita.”
Pada akhirnya, optimismenya lebih kuat dari kesulitan yang ia
hadapi. Sebagaimana ditulis oleh Hakim Sotomayor dalam kata
pengantar bukunya, “Orang yang hidup dalam keadaan sulit
harus tahu bahwa akhir yang bahagia itu mungkin terjadi.” Ia
lanjut menuliskan, “Anda tidak bisa menilai impian dari
kemungkinan terwujudnya. Nilai sebenarnya adalah
membangkitkan keinginan untuk bercita-cita dalam diri”
Penelitin Psikologi
Sosial
Penelitin
Psikologi Sosial
• Memainkan peran penting dalam mengidentifikasi strategi untuk menangani
kemunduran yang dialami orang-orang
• Mengungkapkan apa yang yang dibutuhkan untuk menjadi orang yang berkembang
dan bahagia.
• Jika diterapkan dengan matang, pesan dari penelitian ini bisa membantu kita
mengubah kesulitan menjadi kekuatan dan pencapaian.
• Dengan pendekatan keilmuan pada sisi sosial kehidupan – bisa membantu mencapai
kesehatan lebih baik dengan mengurangi dampak bahaya dari stress.
• Penelitian dari sudut pandang “penyembuhan sosial (a social cure)” – dengan
langkah-langkah konkret yang bisa digunakan setiap individu untuk mengatasi
kesepian dan membangun hubungan yang langgeng dan memuaskan. (Jetten, Haslan,
Haslan, & Branscombe, 2009).
Membuat Sistem Hukum

• Setelah mempertimbangkan kontribusi psikologi maka perlu membuat


sistem hukum kita lebih adil dan efektif – tujuan besar yang menginspirasi
Hakim Sotomayor.
• Memastikan sistem hukumlah yang melindungi hak asasi manusia dan
memungkinkan semua orang untuk memiliki kesempatan yang sama dalam
mencapai “kehidupan, kebebasan, dan kesempatan mengejar kebahagiaan.”
Stres ?
Respon kita terhadap peristiwa yang mengganggu,
atau mengancam untuk mengganggu, fungsi fisik
atau psikologi kita
(Lazarus & Folkman, 1984; Taylor, 2002)
Dampak Hubungan Sosial
terhadap Kesehatan
● Berbagai kondisi dan peristiwa bisa menambah total “kecerdasan
stress (stress quotient)” kita. Di antara yang paling penting
adalah peristiwa hidup yang berkaitan dengan hubungan kita
dengan orang lain (contohnya, kematian orang yang dicinta,
perceraian yang menyakitkan, dikucilkan dari arena penting
kehidupan sebagai bentuk diskriminasi, diterlantarkan di masa
kecil, terpapar dan mengalami kekerasan).

● Dampak dari berbagai penyebab stres (stressors) sosial bisa


berakibat merusak dan bertahan lama (McInnis, McQuaid,
Matheson, & Anisman, 2015).
Fakta…
● Bukti yang ada mengindikasikan bahwa orang yang
mengalami stres tingkat tinggi cenderung
mengalami penyakit berat dibandingkan mereka
yang tidak. Secara keseluruhan, stres adalah faktor
kunci berbagai macam masalah kesehatan psikologis
dan fisik (Blackburn & Epel, 2012; Cohen et al., 1998;
Cohen & Janicki-Deverts, 2009).
BAGAIMANA STRES
MEMENGARUHI KESEHATAN ?
Dengan menguras sumber daya kita dan menimbulkan efek negative, stres
mengganggu kimia internal kita yang kompleks. Stres kronis berasal dari
siksaan fisik, menganggur, atau kematian anggota keluarga dapat diukur
pada level sel dalam konteks berkurangnya ukuran telomere, yang
merupakan topi pelindung di ujung kromosom-kromosom yang terdapat di
setiap sel. Berkurangnya ukuran telomere adalah indikator kuat dari
beberapa penyakit penuaan yang berhubungan dengan imun dan kematian

(Epel et al., 2004; Kiecolt-Glaser et al.,2011).


Stres mengganggu operasi efisien dari sistem imun kita – yang mana
mekanismenya dikenali tubuh kita dan menghancurkan zat-zat yang
kemungkinan berbahaya serta penyusup seperti bakteri, virus-virus, dan sel-
sel kanker. Ketika berfungsi normal, sistem imun sangat luar biasa. Setiap
harinya sistem imun menyingkirkan banyak ancaman yang berpotensi bahaya
terhadap kesehatan kita. Walau demikian, paparan berkepanjangan dari stres
mengganggu sistem tersebut. Paparan kronis dari stres bisa mengurangi
tingkat sirkulasi dari lymphocytes (sel darah putih yang melawan infeksi dan
penyakit) dan meningkatkan hormone kortisol, zat yang menekan kinerja
sistem imun (Kemeny, 2003).
EFEK STRES
Hewan Dapat Membantu Menurunkan Stres

Hewan peliharaan memberikan dukungan sosial


yang tidak menghakimi. Kemungkinan lain adalah
tanggung jawab merawat hewan peliharaan
merupakan sebuah bentuk pemberian prososial,
yang diprediksi memperbaiki kesejahteraan
(Dunn, Aknin, & Norton, 2014).
Kesepian
Kesepian dikaitkan dengan kesehatan yang buruk (Cacioppo, 2006).

Dalam sebuah studi, Jetten dan para kolega (2010) mempelajari mahasiswa tahun pertama di
sebuah universitas untuk beberapa bulan, baik sebelum mereka datang ke universitas dan
seterusnya. Mahasiswa-mahasiswa menyelesaikan beberapa penilaian tentang kesejahteraan
dan juga dilaporkan atas jumlah kelompok yang mana mereka tergabung di dalamnya
sebelum pergi ke kampus. Hasil mengindikasikan bahwa semakin banyak kelompok yang
mereka tergabung di dalamnya, semakin kecil kemungkinan mereka menjadi depresi ketika
pindah ke lingkungan baru. Singkatnya, keanggotaan dalam banyak kelompok
menopang perlawanan terhadap stres tingkat tinggi yang umumnya ditemui
mahasiswa baru.
Kesepian

Studi tambahan dengan lansia (Haslam, Cruwys, & Haslam, 2014) mengindikasikan
bahwa semakin banyak kelompok yang mereka tergabung di dalamnya – atau bahkan,
semakin banyak kelompok yang mereka yakini bahwa mereka tergabung di dalamnya
– membuat mereka merasa lebih sehat. Secara keseluruhan, maka, terlihat jelas bahwa
tidak tergabung dalam kelompok-kelompok (tidak berhubungan sosial) adalah
komponen kunci dari kesepian dengan efek negatif terhadap kesehatan.
PENTINGNYA MEMPERCAYAI
BAHWA KITA BISA BERUBAH
Orang berbeda dalam sejauh mana mereka percaya mereka
bisa berubah atau sejauh mana atribut mereka – baik
kemampuan dan kepribadian – dapat dibentuk atau sudah
tetap (Dweck & Legget, 1988).
Individu yang memandang diri mereka sebagai “kesatuan”
dengan sifat-sifat yang sudah tetap cenderung menarik diri dari
orang lain jika mereka mengalami sebuah penolakan dan
melihatnya sebagai prediksi masa depan buruk yang akan
dialami lagi dengan orang lain.
Mereka juga memandang diri sendiri tidak mampu berubah dan
bertumbuh atau belajar dari pengalaman-pengalaman malang
yang mereka alami dengan orang lain.
Sebaliknya, orang yang memandang diri sendiri sebagai “sedang berproses,”
atau memiliki teori tambahan bahwa diri sendiri mampu untuk tumbuh dan
berubah sebagai hasil dari pengalaman, lebih kecil kemungkinannya untuk
mengarahkan emosi negatif ke diri mereka setelah mengalami penolakan.
Mereka cenderung memiliki ketakutan lebih sedikit akan terjadinya
penolakan lagi di masa depan. Mereka juga cenderung merasa tidak terlalu
perlu menyembunyikan pengalaman penolakan yang terjadi pada mereka
karena mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk pengembangan diri.
KEYAKINAN MENGUBAH DIRI
DAPAT MEMBANTU KITA MELALUI KESULITAN
• Orang yang membuat peralihan dalam kehidupan – pindah sekolah atau kerja,
pindah dari sekolah ke universitas, pindah ke negara lain – adalah yang paling
rentan terhadap kesepian.
• Intervensi yang mendorong orang untuk percaya mereka punya potensi untuk
berubah, dan melalui kesulitan bisa membantu mencegah depresi pada titik
peralihan kehidupan.
• Penelitian menunjukkan bahwa meyakini kecerdasan itu bisa dibentuk – bahwa
”kepintaran” itu tidak bersifat pasti – meningkatkan kegigihan pelajar di sekolah dan
memperbaiki pencapaian akademik (Yeager & Dweck, 2012).
• Dalam keterangan ini, intervensi yang berhubungan dengan perubahan diri mungkin
juga memperbaiki kesejahteraan pelajar selama peralihan menuju sekolah menegah
atas – waktu di mana ketidakpastian sosial yang dahsyat dan hubungan pertemanan
yang tidak stabil.
Ketika Diri Tidak Bisa Berubah, Penolakan
Memiliki Konsekuensi Panjang
Menjadi Bagian dari Kelompok-
kelompok yang Menjadi Target
Diskriminasi

Banyak bukti mengindikasikan bahwa diskriminasi yang


dirasakan berasal dari keanggotaan dalam kelompok yang
dinista membahayakan kesejahteraan psikologis orang-orang
(Schmitt, Branscombe, Postmes, & Garcia, 2014).
KONSEKUENSI DARI DISKRIMINASI
TERHADAP BERAT BADAN
Orang yang dilaporkan mengalami diskriminasi berdasarkan berat
badan mereka memiliki ekspektasi masa hidup lebih rendah (tingkat
kematian lebih tinggi) dibandingkan mereka yang tidak secara rutin
tidak dihormati karena berat badan mereka. Konsekuensi-konsekuensi
serius dari mengalami diskriminasi berat badan ini berpotensi
mengindikasikan bahwa melawan stigma “anti kegemukan” itu serius.
Strategi Sosial untuk Mengurangi
Dampak Berbahaya dari Stres
● Menggunakan Kelompok
Sosial untuk ● Menerima Diri
Memperbaiki Kesehatan Sendiri
● Identifikasi Sosial ● Melatih Memaafkan
sebagai Sarana Diri Sendiri
Mengelola Stres
Membuat Sistem Hukum
Lebih Adil dan Efektif

● Di luar banyak gedung-gedung pengadilan di seluruh dunia terdapat


patung “Lady Justice.”, ia digambarkan dengan mata tertutup, yang
mewakili gagasan bahwa semua orang harus setara di bawah hukum
dan diperlakukan sama, cara yang tidak memihak. Meskipun ini
adalah cita-cita yang ideal, bisa jadi sangat sulit untuk dicapai di
kehidupan nyata.
Faktor-faktor yang Memengaruhi
Kebahagiaan

● Kekayaan Finansial
● Hubungan Dekat Keluarga
Perbedaan Antara Orang Bahagia dan
Orang Tidak Bahagia
● Orang bahagia lebih berorientasi pada
komunitas dan mengekspresikan ● Perilaku prososial dalam hal
kepedulian lebih pada orang lain mendonasikan uang untuk amal lebih
dibanding orang yang tidak bahagia. mungkin di kalangan orang-orang
Sebagai contoh, orang bahagia lebih yang bahagia dengan hidupnya
mungkin mendonasikan darah (Priller dibanding mereka yang tidak bahagia
& Schupp, 2011)
Memiliki Yang Kita Inginkan atau
Menginginkan Yang Kita Miliki ?

Mana Yang Membawa Kebahagiaan ?


● Proses lain yang membedakan bagi ● Orang tidak bahagia lebih mungkin
orang yang bahagia atu tidak bahagia fokus pada kelemahan atau
adalah refleksi-diri – berpikir tentang karakteristik negatif mereka –
diri sendiri. seringkali hingga titik di mana
Orang bahagia cenderung untuk mereka merasa depresi, kekurangan
fokus pada kualitas kuat atau positif energi atau kemauan untuk mengejar
mereka dan perasaanperasaan. tujuan-tujuan mereka.
Begitu juga kasusnya dengan orang tidak bahagia yang
cenderung memiliki teman-teman yang juga tidak
bahagia, sedangkan orang bahagia memiliki jumlah
banyak dari teman-teman yang juga bahagia (Fowler &
Christakis, 2008).

Jadi, dengan siapa kita berhubungan bisa berdampak


pada emosi kita
Kewirausahaan sebagai Sarana Mencari
Kebahagiaan

● Kewirausahaan bisa dikatakan sebagai perilaku beresiko. Kapanpun orang memulai sebuah perusahaan
atau usaha baru untuk menjadi “bos diri sendiri,” biasanya terdapat resiko yang terlibat dibanding yang
biasanya ada dengan menjadi karyawan.
● Jadi, kemudian, bisakah kewirausahaan dianggap sebagai sarana menghasilkan kebahagiaan? Dengan kata
lain, apa yang memotivasi orang-orang untuk menjadi pebisnis?
● Sebuah pandangan positif bisa menjadi sebuah alasan; pebisnis cenderung menjadi orang yang optimis.
Mereka percaya mereka akan mengalami hasil yang positif dalam hidup, bahkan ketika keyakinan ini
tidak sepenuhnya dibenarkan (Hmieleski & Baron, 2009).
Thanks!
Do you have any questions?

ERLAN ISKANDAR
FERIHANA

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai