Disusun Oleh :
1. Elvira Nuraliya M 181030100323
2. Hanna Sabila Nuromliah 181030100315
3. Nurul Aidah Syahanah 181030100309
4. Rizka Putri Selina 181030100299
5. Stefan Pradinof 181030100305
6. Tala Adilla 181030100316
7. Zahra Luthfi K 181030100311
Kelas : 4I Keperawatan
Kelompok 2
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Laporan Pendahuluan .............................................................................
B. Asuhan Keperawatan Waham Secara Umum ........................................
C. Asuhan Keperawatan Waham Contoh Kasus.........................................
D. Strategi Pelaksanaan Tindakan Waham..................................................
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian latar belakang diatas, yaitu :
1. Apa yang dimaksud definisi waham?
2. Bagaimana jenis dan fase-fase terjadinya waham?
3. Apa faktor predisposisi dan presipitasi waham?
4. Bagaimana proses keperawatan yang tepat?
5. Bagaimana asuhan keperawatan waham secara umum?
6. Bagaimana asuhan keperawatan waham?
7. Bagaimana strategi pelaksanaan tindakan waham?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini dibedakan menjadi 2 yaitu, tujuan
umum dan tujuan khusus :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami konsep dari asuhan keperawatan
waham yang tepat dalam membuat asuhan keperawatan jiwa.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami definisi waham
b. Memahami jenis dan fase-fase waham
c. Memahami predisposisi dan presipitasi waham.
d. Memahami proses keperawatan waham yang tepat.
e. Memahami proses asuhan keperawatan secara umum.
f. Memahami proses asuhan keperawatan waham.
g. Memahami proses strategi pelaksanaaan tindakan waham.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Laporan Pendahuluan
Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah faktor risiko yang menjadi sumber
terjadinya stres yang memengaruhi tipe dan sumber dari individu
untuk menghadapi stres baik yang biologis, psikososial, dan
sosiokultural. Secara bersama-sama, faktor ini akan memengaruhi
seseorang dalam memberikan arti dan nilai terhadap stres pengalaman
stres yang dialaminya. Adapun
macam-macam faktor predisposisi meliputi hal sebagai berikut.
1. Biologi: latar belakang genetik, status nutrisi, kepekaan biologis,
kesehatan umum, dan terpapar racun.
2. Psikologis: kecerdasan, keterampilan verbal, moral, personal,
pengalaman masa lalu, konsep diri, motivasi, pertahanan psikologis,
dan kontrol.
3. Sosiokultural: usia, gender, pendidikan, pendapatan, okupasi, posisi
sosial, latar belakang
budaya, keyakinan, politik, pengalaman sosial, dan tingkatan sosial.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi adalah stimulus yang mengancam individu. Faktor
presipitasi memerlukan energi yang besar dalam menghadapi stres atau
tekanan hidup. Faktor presipitasi ini dapat bersifat biologis, psikologis,
dan sosiokultural. Waktu merupakan dimensi yang juga memengaruhi
terjadinya stres, yaitu berapa lama terpapar dan berapa frekuensi
terjadinya
stres. Adapun faktor presipitasi yang sering terjadi adalah sebagai
berikut.
1. Kejadian yang menekan (stressful)
Ada tiga cara mengategorikan kejadian yang menekan kehidupan,
yaitu aktivitas sosial,
lingkungan sosial, dan keinginan sosial. Aktivitas sosial meliputi
keluarga, pekerjaan, pendidikan, sosial, kesehatan, keuangan, aspek
legal, dan krisis komunitas. Lingkungan
sosial adalah kejadian yang dijelaskan sebagai jalan masuk dan jalan
keluar. Jalan masuk adalah seseorang yang baru memasuki lingkungan
sosial. Keinginan sosial adalah
keinginan secara umum seperti pernikahan.
2. Ketegangan hidup
Stres dapat meningkat karena kondisi kronis yang meliputi
ketegangan keluarga yang, ketidakpuasan kerja, dan kesendirian.
Beberapa ketegangan hidup yang umum terjadi adalah perselisihan
yang dihubungkan dengan hubungan perkawinan,
perubahan orang tua yang dihubungkan dengan remaja dan anak-anak,
ketegangan yang dihubungkan dengan ekonomi keluarga, serta
overload yang dihubungkan dengan peran.
a. Faktor predisposisi waham
Genetis
Neuribiologis
Neurotransmitter
Virus
Psikologi
b. Faktor presipitasi waham
Proses pengolahan informasi yang berlebihan
Mekanisme pengantaran listrik yang abnormal
Adanya gejala pemicu
sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Waham adalah keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain.
Keyakinan ini berasal dari pemikiran klienyang sudah kehilangan kontrol
(Depkes, 2000)
Waham merupakan gangguan dimana penderitanya memiliki rasa realita
yang berkurang atau terdistorsi dan tidak dapat membedakan yang nyata
dan yang tidak nyata Pemberian intervensi keperawatan jiwa pada pasien
dengan waham berfokus pada orientasi realita, menstabilkan proses pikir,
dan keamanan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA