Anda di halaman 1dari 16

Belajar dan Memory

Lailatul Fitriah
Memory

1. the power or process of reproducing or recalling what has been


learned and retained especially through associative mechanisms.
2. the store of things learned and retained from an organism's activity or
experience as evidenced by modification of structure or behavior or by
recall and recognition.
(http://www.merriam-webster.com/dictionary/memory).
Tempat penyimpanan memori
Hippocampus
Perirhinal cortex
Mediodorsal nucleus
Basal forebrain
Inferotemporal cortex
Amygdala
Prefrontal cortex
Cerrebellum
Striatum
Hippocampus
 Berperan dalam kognisi spasial dan memori spasial.
 Neurons dalam area ini adalah place cells (neuron yg
merespon hanya jika subyek berada pada lokasi tertentu).
 Teori fungsi hippocampus terkait dengan belajar dan memori:
The cognitive map theory
Configural association theory
Theory of the role of hippocampus in object recognition
 Kerusakan bagian ini akan mempengaruhi kemampuan sub-
yek dalam menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan in-
gatan yang terkait dengan lokasi ruang/memory of spatial
location.
Perirhinal cortex

• Daerah korteks di lobus temporl medial.


• Berperan dalam memori ruang/spatial
dan obyek
• Ia menerima informasi sensoris yang
banyak di proses dari semua wilayah
sensoris dan Sebagian besar diterima
diwilayah penting untuk proses ingatan
Mediodorsal nucleus

Berperan dalam mnemonic (proses yang terkait dengan


mengingat).
Kerusakan bagian ini menyebabkan ketidakmampuan
mengingat atau amnesia.
Kasus H.M, kasus Korsakoff Syndrome ammesia,
kasus Ischemia yang dialami R.B, dan kasus NA (Pinel
Handbook).
Basal forebrain
 Sumber dari asetilkolin dalam otak.
 Kerusakan pada bagian ini menyebabkan
berkurangnya produksi asetilkolin yang
menyebabkan tidak dapat memusatkan
perhatian/ attentional deficits dan amnesia
 Kekurangan asetilkolin ini juga
mengakibatkan penyakit alzheimer
Inferotemporal cortex

 Terletak di secondary sensory cortex


 Berperan dalam penyimpanan ingatan sensoris.

 Terlibat dalam kegiatan mepersepsi visual se-


buah obyek, dan bersama dengan perirhinal
cortex berperan dalam menyimpan ingatan
pola-pola visual/ memory of visual patterns.
Amygdala

Berperan dalam mengingat pengala-


man-pengalaman yang memiliki emosi
yang signifikan atau kuat.
Prefrontal cortex
Berperan dalam menyimpan ingatan
serangkaian peristiwa dalam urutan
tertentu dan dalam menyimpan in-
gatan yang relevan dengan suatu
tugas ketika sedang menyelesaik-
annya
(working memory).
Cerebellum

Berperan dalam menyimpan ingatan men-


genai keahlian sensorimotor yang dipelajari.
Striatum

Berperan dalam menyimpan ingatan agar


hubungan antara stimulus dan respon kon-
sisten atau berperan dalam pembentukan kebi-
asaan/habit formation.
Mekanisme sinaptik belajar dan memori

 Mekanisme saraf dari ingatan atau neuroplastic mechanism adalah dasar fundamental dari aktivitas belajar dan
menyimpan ingatan.
 Teori mengenai ini dikemukakan oleh Hebb (1949) yang menyatakan bahwa perubahan yang terus menerus
dalam efisiensi transmisi sinaptik adalah dasar dari memori jangka panjang dimana dasar dari belajar dan men -
gingat terletak pada sinaps.
 Fasilitasi transmisi sinaptik yang muncul setelah stmulasi elektrik dengan frekuensi yang tinggi terjadi pada
presynaptic neuron dikenal dengan long term potentiation (LTP).
 Proses dimana stimulasi dengan frekuensi yang tinggi mendorong LTP (learning) dan mempengaruhi penyim-
panann LTP (ingatan) dan bagaimana ingatan tersebut diekspresikan saat test memiiliki tiga mekanisme yaitu
induction
maintenance
expression
Induksi LTP dalam belajar
• Neurotransmitter yang berperan dalam aktivitas ini adalah NMDA (N-
methyl-D-Aspartate) receptor.
• Reseptor ini adalah reseptor glutamate.
• Neurotransmitter ini akan merespon jika glutamate membalut reseptor
sinaps dan bersamaan dengan itu terjadi depolarisasi sebagian pada
postsynaptic neuron.
• Kandungan kalsium dalam NMDA akan memasuki neuron yang telah
mengalami depolarisasi ketika glutamate membalut reseptor postsyn-
aptic neuron.
• Masuknya kalsium inilah yang memicu actions potentials dan
serangkaian aktivitas dalam postsynaptic neuron sehingga menginduksi
LTP. Hal inilah yang menyebabkan jaringan saraf dapat mempelajari as-
osiasi.
Maintenance & Expression:
Memory Storage and Recall
Maintenance melibatkan perubahan yang terjadi pada neuron presynaptic dan postsynaptic.
Lima hasil studi yang terkait dengan hal ini:
1. Hanya sinaps-sinaps yang mengalami depolarisasi sebelum stimulasi dengan frekuensi yang tinggi
yang terlibat dalam LTP sedang sinaps lain tidak terpengaruh walaupun sama-sama berada pada
satu postsynaptic neuron. Hal ini disebabkan oleh dendritic spines.
2. Maintenance of LTP melibatkan perubahan structural yang tergantung pada sintesis protein.
Penemuan ini mengubah paradigma bahwa struktur neuron dan sirkuit saraf statis. Informasi ini
mengubah pemikiran lama mengenai saraf dan kemampuannya dalam menyimpan informasi.
3. Perubahan structural kemudian mendorong ditemukannya mekanisme bagaimana aktivitas neuron
dapat mengubah strukturnya dan berbagai transcription factors (Intracellular proteins yang men-
gikat DNA dan mempengaruhi kerja dari gen tertentu).
4. induksi LTP dimulai dari postsynaptic neuron dan maintenance dan ekspresinya melibatkan peru-
bahan presynaptic. Hal ini dimungkinkan karena adanya sinyal yang dikirimkan oleh postsynaptic
neuron ke presynaptic neuron. Sinyal yang dikirim tersebut adalah neurotransmitter nitric oxide
5. Ditemukannya peran astrocytes dalam transmis sinaptik menandakan bahwa mekanisme LTP tidak
hanya melibatkan aktivitas presynaptic dan postsynaptic neurons.
Gangguan ingatan

 Retrograde amnesia
 Anterograde amnesia
 Medial temporal lobe amnesia
 Posttraumatic amnesia
 Cerebral Ischemia
 Korsakoffs syndrome
 Alzheimer disease

Anda mungkin juga menyukai