Anda di halaman 1dari 43

PEMERIKSAAN FISIK

DIAGNOSTIK
RIWAYAT PERKUSI AUSKULTASI
KESEHATAN

O
U
T PENGUKURAN
NADI
PALPASI PENCATATAN

L
I
N
E PENGUKURAN
TEKANAN INSPEKSI
DARAH
Pendahuluan

 Seperti halnya dengan sistem tubuh yang lain, sistem imun


dipengaruhi oleh faktor sistem tubuh yang lain dan juga faktor2
seperti usia, jenis kelamin, nutrisi, penyakit serta berbagai
pengaruh dari luar.
Usia

 Orang2 usia lanjut lebih besar kemungkinannya menghadapi masalah terkait sistem imun.
 Penurunan kemampuan bereaksi secara tepat terhadap mikroorganisme
 Produksi maupun fungsi limfosi B dan T ↓
 Penyakit autoimun ↑
 Kegagalan sistem surveilans mengenali sel-sel abnormal → ↑ kanker
 ↓ fungsi organ → ganguan imunitas
 ↓ sekresi serta motilitas lambung →flora normal intestinal berpoliferasi dan
menimbulkan infeksi → diare.
 Kulit menipis, tidak elastis, neuropati perifer, sirkulasi ↓ → dekubitus, gejala luka bakar.
Gender

 Estrogen → menggalakan imunitas


 Androgen bersifat → imunosupresif
 Penyakit autoimun lebih sering dijumpai pada wanita dibanding laki-laki.
Nutrisi

 Nutri yang adekuat → sangat esensial untuk mencapai fungsi sistem


imun yang optimal.
 Vitamin: membantu dlm pengaturan poliferasi dan maturasi sel
imun.
 ↓dan ↑ unsur renik (tembaga, mangann, besi, zink, selenium) →
mensupresi fungsi imun
 Deplesi simpan protein tubuh → atrofi jaringan limfoid, depresi
respon antobodi, ↓ jumlh sel T yang beredar dan gangguan fungsi
fagositosis
Kelainan organ lain

 Luka bakar
 Infeksi pada diabetes
 Kanker
Penyakit kanker

 Imunosupresi → kanker.
 Kanker bersifat imunosupresif
 Tumor yang besar → melepaskan antigen ke dalam darah →
antigen mengikat antibodi yg beredar dan mencegah antibodi
gar tidak mnyerang sel kanker → sel tumor memiliki faktor
penghambat yg khusus → mencegah penghancura oleh sel T
sitotoksik.
 Dalam stadium awal, tubuh tidak mapu mengenali sel tumor
sebagai antigen → sehingga tidak mampu memulai dekstrusi
sel-sel malignan.
Obat-obatan

4 klasifikasi obat yg
berpotensi
menyebabkan
imunosupesi

Anti- inflamasi
Antibiotik Kortikosteroid Preparat sitotoksik.
nonsteroid (NSAID)
Radiasi

 Radiasi digunakan dalam pengobatan kanker


 Radiasi →menghancurkan limfosit, menurunkan populasi sel yang diperlukan
untuk menggantikannya.
 Ukuran dan luas daerah → menentukan taraf imunosupresi.
 Radiasi seluruh tubuh → imunosupresi seluruh tubuh.
Pengkajian Fungsi Imun

Riwayat kesehatan Pemeriksaan Fisik


• Informasi sekarang dan masa • Palpasi nodus liimfatilkus
lalu • Pemeriksaan kulit
• Infeksi • Membran mukosa
• Kelainan alergi • Sistem respiratorius
• Kelainan autoimun • Siste gastrointestinal
• Penyakit neoplasma • Sistem urogenital
• Keadaan sakit yang kronis • Sistem kardiovaskuler
• Riwayat pembedahan • Sistem neurosensorik
• Obat-obatan
• Transfusi darah
• Pemeriksaan lab & tes
diagnotik lainnya
Infeksi dan Imunisasi

 Status imunisasi ( yg baru didapat dan waktu kecil)


 Penyakit yang lazim di derita waktu kanak-kanak
 Riwayat kontak dengan penderita TBC
 Kontak dengan infeksi apapun (waktu)
 Riwayat infeksi dimasa lalu dan sekarang (waktu dan terapi)
 Demam yg tidak diketahui penyebabnya
 Luka atau tindakan drainase dlm bentuk apapun.
Alergi

 Riwayat alergi
 Pemriksaan dan pengobatan
Kelainan autoimun

 Lupus eritematosus, artritis reumatoid, psoriasis.


 Awitan,keparahan, keterbatasan fungsional, terapi dan
pengobatan dan efektifitasnya.
Penyakit neoplasma

 Riwayat keluarga
 Jika ada → karakter kanker, usia pasien saat gejala muncul,
hubungan pasien.
 Riwayat kanker pasien
 Waktu, terapi.
Sakit Kronik dan Pembedahan

 DM, Penyakit renal/ paru obstuktif (gejala, tingkat keparahan,


terapi)
 Riwayat operasi: pengkatan lien, nodus lifatikus, atau timus,
transplantasi organ.
Obat-obat & transfusi darah

 Riwayat pengobatan.
 Dalam dosis yang tinggi keempat jenis obat tadi menimbulkan supresi kekebalan
 Riwayat transfusi: satu atau lebih.
Riwayat rinci :

 Merokok, minum minuman keras, asupan diet, tingkat


stres, pemajanan di tempat kerja atau rumah terhadap
radiasi dan polutan.
Pemeriksaan FISIK

Kondisi kulit dan membran mukosa (lesi, dermatitis, pupura, urtikaria,


inflmasi ataupun pengeluaran sekret).

Tanda- tanda infeksi: suhu tubuh dicatat dan observasi gejala


menggigil serta perspirasi.

Kelenjar limfe servikal anterior serta posteroir dan aksilaris dan


inguinalis perlu dipalpasi → pembesaran.

Jika kelenjar limfe atau nodus lifatikum teraba → lokasi, ukuran,


konsistensi dan nyeri tekan perlu di catat.
Pemeriksaan fisik

Sendi Stats Respiratorius: Sis. Kardio Sis. Gastro Sist. Uro


• pembengkakan, • frekuensi napas • Takikardi • Vomitus, • Tanda2 ISK
• nyeri tekan • Gelaja batuk • Aritmia • Diare • Sering kencing
• keterbatasan gerak • Suara paru (mengi, • Vaskulitis • Rasa terbakar
krepitasi, ronkhi) • Anemia • Hematuria
• Rinitis, • Pengeluaran sekret
hioerventilasi, dr uretra
bronkospasme
Pemeriksaan fisik

 Status nutrisi
 Tingkat stres dan kemampuan mengatasi masalah (disesuaiakan
dengan usia)
 Keterbatasan fungsional (mudah lelah serta ketahanan tubuhnya)
EVALUASI LAB DAN DIAGNOSTIK

 Pemeriksaan darah, tes kulit, biopsi sumsum tulang.


 Pemeriksaan lab dan dignostik yang spesifik
disesuaikan dengan penyakit.
RIWAYAT KESEHATAN

 Mengumpulkan data masalah kesehatan lampau dan sekarang (data biografi, keluhan
utama, pengobatan saat ini, riwayat medis pribadi dan keluarga, riwayat psikologis, status
fungsional)
 Data subjektif: (keluhan pasien)
 Membentuk dasar perencanaan perawatan dan pendekatan terapi holistic
Pengukuran Nadi

 Nadi mencerminkan jumlah darah yang dipompa pada setiap denyut jantung.
 Jumlah denyut nadi orang dewasa normal: 60 – 120 denyut/ menit
 Palpasi titik pulsasi arteri
 Hitung julmlah nadi dan periksa iramanya
Pengukuran Tekanan Darah

 Sitolik : mencerminkan tekanan maks yg dikerahkan terhadap dinding arteri pada puncak
kontraksi ventrikel kiri. Nilai : 100- 119 mmHg
 Diastolik: mencerminkan tekanan minim yg dikerahkan terhadap dinding arteri pada
selama relaksasi ventrikel kiri. Nilai : 60- 79 mmHg
Lanjt...

Kempeskan cuff
secara perlahan,
Posisikan lengan Raba denyut sambil
atasnya berada Lingkarkan cuff brakialis atau Pompa cuff sampai memperhatikan nilai
Letakkan diagfragma
sejajar dengan posis secara ketat 2,5 cm radialis dengan 30 mmHg di atas dimana bunyi
atau bel stetoskop
jantung dan telapak diatas pulsasi ujung jari anda nilai dimana denyut Korotkoff mulai
diatas titik pulsasi
tangan mengarah ke brakialis ketika memompa menghilang terdengar (sistolik)
atas cuff dan dimana bunyi
tersebut menghilang
(diastolik)
Inspeksi

 Inspeksi setiap sistem tubuh dengan menggunakan penglihatan,


penciuman, dan pendengaran untuk mengobservasi kondisi normal dan
penyimpangan
 Peratikan warna, ukuran, lokasi pergerakan, kesimetrisan, bau, bunyi,
ketika anda memeriksa setiap bagian tubuh
 Gunakan inspeksi untuk membantu menentukan status mental, sifat
kepribadian, dan sikap (penampilan dan respon perilaku terhadap
pertanyaan dan pemeriksaan fisik)
Palpasi

 Kuku harus pendek dan tangan harus hangat


 Pakai sarung tangan ketika melakukan palpasi membran mukosa
atau area yang terkontaminasi dengan cairan tubuh
 Palpasi daerah yang nyeri dilakukan terakhir
Tekan kulit 1,5 – 2 cm

Ringan

Periksa: tekstur, nyeri tekan,


suhu, kelembaban, elastisitas,
pulsasi, orgam superfisial dan
massa

palpasi

Tekan kulit 3,5-5 cm.

Gunakan 1 tangan diatas tangan


Dalam
lainya

u/ meraba organ dalam & massa


untuk menentukan ukuran,
bentuk, nyeri tekan, kesimetrisan
dan mobilitas
Perkusi

 Mengetukkan jari/ tangan


 Mentukan batas, mengidentifikasi bentuk, ukuran, posisi organ,
menetukan apakah organ bersifat padat, terisi cairn atau gas.
 Perkusi melibatkan telinga. Organ dan jaringan menghasilkan
bunyi yang berbeda.
Perkusi

Langsung Tidak langsung

Tekan bagian tubuh, dengan


Ketuk langsung tubuh bagian distal jari tengan ta
dengan 1 atau 2 tangan gan yang tidak doominan

Minta pasien mengatakan Jauhkan tangan lain dari


bagian mana yang sakit permukaaan tubuh

Fleksikan pergelangan tangan anda yang dominan


dan pergunakan jari tengan untuk mengetuknsecara
cepat langsung pada titik dimana jari tengan anda
yang lainnya menyentuh kulit pasien.
Perkusi langsung

Ketuk langsung tubuh


dengan 1 atau 2 tangan

Minta pasien mengatakan


bagian mana yang sakit
Perkusi Tidak Langsung

Tekan bagian tubuh, dengan bagian distal jari tengan ta gan yang tidak
doominan

Jauhkan tangan lain dari permukaaan tubuh

Fleksikan pergelangan tangan anda yang dominan dan pergunakan


jari tengan untuk mengetuknsecara cepat langsung pada titik
dimana jari tengan anda yang lainnya menyentuh kulit pasien.
Auskultasi

 Pastikan lingkungan tenang


 Hangatkan kepala stetoskop sebelum menyentuh kulit pasien
 Pejamkan mata anda
 Gunakan diafragma stetoskup untuk mendengar bunyi dengan nada tinggi: bunyi
jantung kesatu (S1) dan kedua (S1), usus, pernapasan. Letakaan diatas kulit pasien, yang
cukup meninggalkan bekas ringan cetakan cicin ketika diangkat
 Gunakan bel stetoskop: untuk mendengar bunyi jantung ketiga (S 3) dan keempat (S4).
Pencatatan

 Rekam medis riwayat dan pemeriksaan fisik sesuai format


 Gunakan formulir pencatatan dan tulis sebanyak mungkin informasi
 Catat informasi umum: usia, ras, jenis kelamin, penampakan umum, tinggi, berat, ttv,
kemampaun berkomunikasi, perilaku, tingkat kesadaran, orientasi, tingkat kerja sama.
 Catat hasil pemeriksaan dari 4 teknik pemeriksaan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai