law model Syafira Pujanti(202115500199) Windya Sari(202115500148) Hakikat convering law model (CLM)
Convering law model (CLM) adalah model yang
dikembangkan oleh Hempel (1959: 344-356) untuk memberikan penjelasan sejarah. Model ini berawal dari pikiran Hume (1712-1776) seorang filosuf berasal dari Skotlandia. Penafsiran convering law model (CLM) Supaya CLM dapat kita tafsirkan dengan tepat makaperlu di pertimbangkan sebag ai berikut: 1. Skema penalaran CLM diasalkan dari logika formal dan terkenal sebagai kaidah “modus ponen” skema penalaran yang berjala n dari (1) ke(2) kemudian ke (3) hendaknya di bedakandari ucapan di baw ah (1) yang tercakup oleh (1) menunjukkansuatu pola hukum empiris, tidak niscaya benar secara log is. Bukan logika melainkan pengamatan empiris. 2. Semua pola hukum yang muncul dalam premis pertama, harus di konfirmasi kan (diperkuat,diakui) oleh semua fakta yang kita kenal dan yang relevan atau sekurang-kurangnya tidak berlawanan dengan fakta itu. 3. Pola pola hukum selalu mengungkapkan bahwa suatuperistiwa (sebab) di susul oleh suatu jenis peristiwa lain (akibat). Dua macam peristiwa selalu kita amati bersama-sama. 4. CLM membuka jalan untuk menerangkan peristiwa- peristiwa sejauh peristiwa itu termasuk satu jenis peristiwatertentu. 5. Dalam CLM tidak dikatakan apapun mengenai kedudukan si juru penerang, dalam arus waktu terhadap peristiwa yang di terangkannya. CLM tidak mengatakanapakah peristiwa yang diterangkanny a terjadi pada masa silam, masa kini, atau pada masa depan. Perbaikan dalam Convering Law Model (CLM) 1. Keterangan probabilitis. Pencairan pertama di sebutketerangan probabilistis ( probabilis = masuk akal, bisajuga terjadi begitu). Dalam CLM yang asli di tuntut pola-pola hukum yang universal yaitu pola- pola hukum yang mencakup semua kasus (peristiwa yang satu selalu di susul di susul dengan jenis peristiwa lain). 2. Perbaikan yang di usulkan oleh Gordiner. Perbaikan CLM yang di usulkan oleh Gordiner seorang Filsuf sejarah Inggris mirip dengan perbaikan probabilistis. Gardiner mengatakan bahwa pola-pola hukum yang di pakai oleh para peneliti sejarah sering “bocor” tidak tertutup rapat seratus persen. Karena adanya perkecualian maka setiap pola hukum ada kebocorannya. 3. Perbaikan yang di usulkan oleh Scriven dan White, M. Scriven dan M. Whitefilsuf sejarah dari Amerika. Perbaikan jauh menyimpang dari modul CLM yang asli sehingga dapat di pertanyakan sejauh mana ini masih sebuah varian CLM. Setelah CLM di perbaiki menurut usul Scriven dan White segala daya keterangan mereka pusatkankepada peryataan yang menyebut se bab bagisuatuperistiwa dengan pola hukum dikurangi di jadikansemacam asuransi s esudahnya. Thank you