Anda di halaman 1dari 17

DASAR-DASAR ILMIAH

SENI MENGAJAR

Ikramia Irza Assaat, M. Sc


PERSPEKTIF SEJARAH TERHADAP
AKTIVITAS MENGAJAR
Tuntutan Peran di Jaman Dahulu
- Sekolah negeri muncul di USA 1825-1850.
- Tujuan pendidikan abad 19 : membaca, menulis,
berhitung.

Tuntutan Peran Abad 20


- Kehadiran yang wajib
- Tujuan pendidikan (1918) : kesehatan, menguasai
pengetahuan dasar, menjadi anggota keluarga yang layak,
persiapan kerja, kewarganegaraan, penggunaan waktu
luang yang baik, karakter etis.
PERSPEKTIF SEJARAH TERHADAP
AKTIVITAS MENGAJAR (2)
Tantangan Mengajar di Abad 21
- Internet : menghubungkan siswa ke berbagai
sumber yang sebelumnya tidak tersedia, dan juga
menghubungkan ke orang lain di seluruh dunia.
- Namun pembelajaran akademis dan sekolah tidak
akan berubah drastis.
Tantangan Mengajar di Abad 21 (2)
- Dunia Datar, iGeneration, dan Media Sosial.
- Keberagaman (Diversity).
- Standar, Common Core (Inti yang Umum), dan
Akuntabilitas.
- Sekolah dan Pilihan Kurikulum.
- Konsepsi Baru tentang Pengetahuan, Belajar, dan
Kemampuan.
- Akuntabilitas untuk
Pembelajaran Siswa.
PERSPEKTIF TERHADAP MENGAJAR YANG
EFEKTIF DI ABAD 21

Tujuan Akhir Mengajar

Membantu siswa menjadi pelajar yang independen


dan self-regulated. Asumsinya :
- Pengetahuan bukan sesuatu yang tetap dan dapat
ditransfer, namun dikonstruksi individu melalui
pengalaman pribadi dan sosial.
- Yang terpenting : siswa belajar tentang
bagaimana belajar (how to learn).
PERSPEKTIF TERHADAP MENGAJAR YANG
EFEKTIF DI ABAD 21 (2)
Pandangan Mengenai Guru
yang Efektif

1. Memiliki kualitas pribadi untuk mengembangkan


hubungan yang otentik dan penyayang.
2. Menciptakan kelas yang menganut keadilan sosial.
3. Menguasai dasar pengetahuan.
4. Menguasai repertoire praktek mengajar yang: menstimulasi
motivasi, meningkatkan prestasi, mengembangkan pemikiran
tingkat tinggi, dan menghasilkan siswa self-regulated.
5. Memiliki sifat refleksi dan problem-solving.
1. Kualitas Pribadi untuk Mengembangkan
Hubungan Otentik
Guru yang hangat dan penyayang akan lebih efektif
mengajar.
Memiliki “passion” untuk belajar  menjadi inspirasi
untuk siswa
2. Kelas yang Demokratis dan Adil Secara Sosial
Kelas adalah cerminan masyarakat luas.
Guru memiliki ekspekstasi yang tinggi untuk semua
siswa
3. Dasar Pengetahuan untuk Membimbing
Praktik Mengajar
Penting untuk memiliki pengetahuan dalam 3 area
umum :
(1) Pengetahuan mengenai pelajar dan
perkembangannya.
(2) Pengetahuan mengenai materi pelajaran dan tujuan
kurikulum.
(3) Pengetahuan mengenai mengajar, dalam kaitannya
dengan konten dan siswa yang diajar.
Batasan Penelitian Pendidikan
- Tidak ada rumus atau resep yang cepat.
- Penjelasan penelitian tidak otomatis berfungsi
sebagai rekomendasi.
- Penjelasan penelitian bukan merupakan inovasi.
4. Repertoire Praktek-Praktek Mengajar yang
Efektif
Guru memiliki beragam praktek mengajar.
Leadership : memiliki kemampuan kepemimpinan.
Instructional : mengajar siswa.
Terdapat 6 model pengajaran yang memenuhi
kebutuhan guru  presentasi, direct instruction,
concept and inquiry-based teaching, problem-based
learning, dan diskusi kelas.
Organizational Engagement : keterlibatan sebagai
anggota organisasi.
5. Refleksi dan Problem-Solving

Guru sering menghadapi masalah yang situasional


dan unik. Maka harus memiliki orientasi problem-
solving dan belajar melalui eksperimen dan juga
refleksi.

Refleksi dan problem-solving merupakan


kecenderungan dan keterampilan yang kompleks dan
tidak mudah dipelajari.
BELAJAR MENGAJAR

Model Perkembangan Guru


Tahap perkembangan dari status pemula sampai ahli :
(1) Tahap survival
Saat mengajar pertama kali, guru khawatir akan
kemampuan interpersonalnya, apakah siswa akan
menyukainya, dan apakah ia mampu mengendalikan
kelas.
(2) Tahap Situasi Mengajar
- Guru mulai merasa lebih mampu.
- Berbagai kegiatan menjadi rutinitas.
- Perhatian dan energi guru beralih ke situasi
mengajar (tekanan waktu, jumlah siswa, dll).
(3) Tahap Penguasaan dan Hasil Siswa
- Guru menguasai dasar-dasar mengajar dan
manajemen kelas.
- Mulai memperhatikan masalah sosial dan
emosional siswa.
- Memperhatikan dan bertanggung jawab
terhadap pembelajaran siswa.
Pengaruh Awal Terhadap Mengajar

- Penelitian Lortie (1970an) : individu menjadi


guru karena pengaruh figur otoritas (orang tua, guru)
yang mempengaruhi konsep tentang mengajar.
- Pengalaman seseorang menjadi siswa
membentuk pandangan mengenai mengajar yang efektif
dan “guru yang baik”.
THE END
n y a
rh a tia n
sp e
h a t a
k a s i
i m a
Ter

Anda mungkin juga menyukai