Hak Serta Situasi Perempuan Dan Penyandang Disabilitas Dalam Dunia Kerja - H
Hak Serta Situasi Perempuan Dan Penyandang Disabilitas Dalam Dunia Kerja - H
Ragam Penyandang Disabilitas di atas, dapat dialami secara tunggal, ganda, atau
multi dalam jangka waktu lama yang ditetapkan oleh tenaga medis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyandang Disabilitas memiliki hak:
Pelindungan dari bencana;
hidup;
habilitasi dan rehabilitasi;
bebas dari stigma;
Konsesi;
privasi;
pendataan;
keadilan dan perlindungan hukum;pendidikan;
hidup secara mandiri dan dilibatkan dalam
pekerjaan, kewirausahaan, dan koperasi;
masyarakat;
kesehatan;
berekspresi,
politik;
berkomunikasi, dan memperoleh informasi;
keagamaan;
berpindah tempat dan kewarganegaraan; dan
keolahragaan;
bebas dari tindakan Diskriminasi, penelantaran,
kebudayaan dan pariwisata; penyiksaan, dan eksploitasi.
kesejahteraan sosial;
Aksesibilitas;
Pelayanan Publik;
Selain hak Penyandang Disabilitas, perempuan penyandang disabilitas
memiliki hak:
atas kesehatan reproduksi;
menerima atau menolak penggunaan alat kontrasepsi;
mendapatkan Pelindungan lebih dari perlakuan Diskriminasi berlapis; dan
untuk mendapatkan Pelindungan lebih dari tindak kekerasan, termasuk
kekerasan dan eksploitasi seksual.
Agar Pemberdayaan Penyandang disabilitas maksimal, maka dibutuhkan:
Aksesibilitas
Akomodasi yang layak
alat bantu
Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan untuk
Penyandang Disabilitas guna mewujudkan Kesamaan
Kesempatan.
Akomodasi yang Layak adalah modifikasi dan penyesuaian
yang tepat dan diperlukan untuk menjamin penikmatan atau
pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental untuk Penyandang Disabilitas berdasarkan
kesetaraan.
Alat Bantu adalah benda yang berfungsi membantu
kemandirian Penyandang Disabilitas dalam melakukan
kegiatan sehari-hari.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIANOMOR 60 TAHUN 2O2OTENTANGUNIT
LAYANAN DISABILITAS BIDANG
KETENAGAKERJAAN adalah salah satu aturan turunan
dari UU no 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas