Anda di halaman 1dari 11

Hak serta Situasi Perempuan dan Penyandang

Disabilitas dalam Dunia Kerja

Rina Prasarani Ketua I Himpunan Wanita Disabilitas


Indonesia Bidang Advokasi dan Peningkatan Kesadaran

WEBINAR:MEMBANGUN BUDAYA KERJA YANG BERPERSPEKTIF GENDER DAN INKLUSI SOSIAL DI


PUSKESMAS
6 SEPTEMBER 2021
YAYASAN PLAN INTERNATIONAL INDONESIA
Penyandang Disabilitas menurut UU 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual,
mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi
dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi
secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.
Disabilitas merupakan suatu konsep yang terus berkembang dan disabilitas
merupakan hasil dari interaksi antara orang-orang dengan keterbatasan
kemampuan dan sikap serta lingkungan yang menghambat partisipasi penuh dan
efektif mereka di dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya
(mukadimah CRPD huruf e)
Ragam Penyandang Disabilitas meliputi:
 Penyandang Disabilitas fisik;
 Penyandang Disabilitas intelektual;
 Penyandang Disabilitas mental;
 Penyandang Disabilitas sensorik.

Ragam Penyandang Disabilitas di atas, dapat dialami secara tunggal, ganda, atau
multi dalam jangka waktu lama yang ditetapkan oleh tenaga medis sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyandang Disabilitas memiliki hak:
  Pelindungan dari bencana;
hidup;
  habilitasi dan rehabilitasi;
bebas dari stigma;
  Konsesi;
privasi;
  pendataan;
keadilan dan perlindungan hukum;pendidikan;
  hidup secara mandiri dan dilibatkan dalam
pekerjaan, kewirausahaan, dan koperasi;
masyarakat;
 kesehatan;
 berekspresi,
 politik;
 berkomunikasi, dan memperoleh informasi;
 keagamaan;
 berpindah tempat dan kewarganegaraan; dan
 keolahragaan;
 bebas dari tindakan Diskriminasi, penelantaran,
 kebudayaan dan pariwisata; penyiksaan, dan eksploitasi.
 kesejahteraan sosial;
 Aksesibilitas;
 Pelayanan Publik;
Selain hak Penyandang Disabilitas, perempuan penyandang disabilitas
memiliki hak:
 atas kesehatan reproduksi;
 menerima atau menolak penggunaan alat kontrasepsi;
 mendapatkan Pelindungan lebih dari perlakuan Diskriminasi berlapis; dan
 untuk mendapatkan Pelindungan lebih dari tindak kekerasan, termasuk
kekerasan dan eksploitasi seksual.
Agar Pemberdayaan Penyandang disabilitas maksimal, maka dibutuhkan:
 Aksesibilitas
 Akomodasi yang layak
 alat bantu
Aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan untuk
Penyandang Disabilitas guna mewujudkan Kesamaan
Kesempatan.
Akomodasi yang Layak adalah modifikasi dan penyesuaian
yang tepat dan diperlukan untuk menjamin penikmatan atau
pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental untuk Penyandang Disabilitas berdasarkan
kesetaraan.
Alat Bantu adalah benda yang berfungsi membantu
kemandirian Penyandang Disabilitas dalam melakukan
kegiatan sehari-hari.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIANOMOR 60 TAHUN 2O2OTENTANGUNIT
LAYANAN DISABILITAS BIDANG
KETENAGAKERJAAN adalah salah satu aturan turunan
dari UU no 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas

Anda mungkin juga menyukai