Anda di halaman 1dari 81

PENGUATAN KONSEP DAN

PRAKTIK IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA
Oleh:
Dr. DIDANG SETIAWAN, M.Pd
(WA.087875000406)-BPMP DKI JAKARTA
DAN TIM SMART EDUCATION
KOLABORASI SMPN 241 DAN SMPN 133 DKI JAKARTA
PADA SESI INI KITA AKAN MENGKAJI
1. PERBEDAAN KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA SERTA LANDASAN
REGULASINYA.
2. MENGKAJI PROGRAM PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM MERDEKA DAN PRANGKAT
YANG MENDUKUNGNYA.
3. MENYUSUN PERENCANAAN PEMEBELAJARAN YANG DIAWALI DARI TAHAPAN
MENGANALISIS CP-TP-ATP DAN PENYUSUNAN MODUL AJAR
REGULASI UTAMA KURIKULUM 2013 & KURIKULUM
MERDEKA KEPMEN 262 -2022 PANDUAN IKM
KURIKULUM 2013 KURIKULUM MERDEKA

SKL : PERDIK 20- 2016 SKL : PERDIK 05 -2022


SK-BSKAP 09 -2022
SPR : PERDIK 22- 2016
SPN : PERDIK 23- 2016 : SPR : PERDIK 16 -2022
SIS : PERDIK 21- 2016 SPN : PERDIK 21 - 2022
PERDIK 24 - 2016
SIS: PERDIK 07- 2022
TUGAS PEMERINTAH PUSAT CP : SK-BSKAP 033-2022
MENYUSUN:
1. STRUKTUR KURIKULUM TUGAS SEKOLAH MENYUSUN:
2. CAPAIAN 1. KURIKULUM OPRASIONAL
PEMBELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN
3. PRINSIP PEMBELAJARAN (KOSP)
DAN ASESMEN 2. PERANGKAT AJAR SECARA
4. CONTOH PERANGKAT MANDIRI
AJAR – (PLAT FORM
MERDEKA MENGJAR)
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PP N0. 04 TAHUN 2022
TUJUAN UTAMA PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA DAN
PROGRAM PEMBELAJARAN YANG MENDUKUNGNYA
Program Pembelajaran Intrakurikuler
1. TERWUJUDNYA PROFIL PELAJAR PANCASILA ● Pembelajaran yang berorientasi pada
pengembangan kompetensi khusus terkait
BERIMAN KEPADA Berkebinekaan dengan mata pelajaran,
TUHAN YME DAN Global
BERAKHLAK MULIA ● Acuannya adalah “Capaian Pembelajaran”
(SK-BSKAP 033/H/KR/2022)
● Pelaksanaan Pembelajarannya
terdiferensiasi dengan model pemeblajaran
PROFIL Dipelajar
Mandiri
Bergotong yang sesuai karakter peserta didik
PELAJAR Royong
i melalui
PANCASILA Program Pembelajaran Kokurikuler
● Pembelajaran yang berorientasi pada
Bernalar pengembangan dan penguatan karakter
Kritis Kreatif
serta kompetensi umum
● Pembelajaran interdisipliner di luar kegiatan
kelas dan berbasis projek serta melibatkan
masyarakat
2. MENGUATNYA LITERASI DAN NUMERASI ● Acuannya Dimensi Profil Pelajar Pancasila,
yang dirancang dalam tema-tema (SK-
BSKAP 009/2022)
4
INTRAKURIKULER
PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
YANG MENGACU PADA PENGUASAAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
SK BSKAP-033/H/KR/2022
LINK PENDAFTARAN UMROH
TANGGAL 24 DES 2023
http://forms.gle/FGtDW6xhd7d
8eqNw9

NO REK BANK DKI 20708003220


RANGKAIAN PROSES PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
Intrakurikuler

ASESMEN
AWAL
Kokurikuler adalah Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5) Alokasi waktu untuk Projek Profil Pelajar
Pancasila 20-30 persen dalam satu tahun
Pembelajarannya terintegrasi (seperti jus)
Pada satuan pendidikan SD Projek Penguatan
Pengetahuan dan keterampilan (kompetensi)
Profil Pelajar Pancasila (P5) dilakukan minimal
yang dipelajari dari setiap mata pelajaran
2 kali dan SMP, SMA, SMK, 3 kali dalam satu tahun
berpadu dan melebur, tidak dipisahkan lagi ajaran. Tahapannya sebagai berikut:
mana yang merupakan bagian dari mapel 1. Membentuk Kordinator fasilitator
Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, dsb. 2. Menidentifikasi kesiapan sekolah
3. Memilih tema umum dan menentukan topik
Pembelajaran Terintegrasi bukan
pembelajaran Webbed atau unit 4. Menyusun Modul Ajar P5
pembelajaran tematik (Seperti Rujak) 5. Melaksnakan kegiatan P5
dimana mata pelajaran dirangkai atau 6. Mengamati, menilai, dan melaporkan
dipadu dengan menggunakan satu tema. Tema-temanya sbb:
Pengetahuan dan keterampilan dari masing- 1) Gaya hidup berkelanjutan, 2) Kearifan lokal,
masing mata pelajaran dapat diuraikan. 3) Bhineka Tunggal Ika, 4) Bangunlah Jiwanya,
5) Berekayasa dan Berteknologi, 6) Suara Demokrasi,
7) Kewirausahaan.
ISI CAPAIAN PEMBELAJARAN (BSKAP NO. 033-2022)
A. RASIONAL
B. TUJUAN MATA PELAJARAN
C. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN
D. CAPAIAN PEMBELAJARAN SETIAP FASE

CAPAIAN PEMBELAJARAN SETIAP FASE terdiri dari


Capaian Umum dan Capaian Pemb. Perelemen
merupakan acuan materi pembelajaran yang harus
dijabarkan ke dalam tujuan pembelajaran (TP), dan
alur tujuan tujuan pembelajaran (ATP).
TP/ATP kemudian dikembangkan menjadi
Perencanaan Pembelajaran (Modul Ajar).
Komponen minimal perencanaan pembelajaran
(modul Ajar) terdiri dari :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Langkah-langkah Pembelajaran
3. Asesmen (diagnostik, formatif, sumatif)
Profil Pelajar Pancasila, Pertanyaan pemantik,
refleksi, sasaran peserta didik dan Lampiran
CP dianalisis kemudian dijabarkan kedalam Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP)
• Tujuan pembelajaran sekurang kurangnya mengandung dua hal
yaitu:
• Kompetensi
• Materi (Konten)
• Dalam kurikulum sebelumnya dikenal istilah A,B,C, dan D
• A = Audience
• B = Behavior
• C = Condition
• D = Degree
FORMAT ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) DAN PENJABARANNYA KEDALAM TUJUAN
PEMBELAJARAN (TP) DAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
ELEMEN CAPAIAN PEMEBALAJARAN KOMPETENSI MATERI/ RUMUSAN TUJUAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
PERELEMEN KONTEN PEMEBLAJARAN
Pemahaman Pada akhir fase ini, peserta didik 1. 10.1
Konsep mampu memahami fungsi sosiologi
sebagai ilmu yang secara kritis
mengkaji masyarakat. Di samping itu
peserta didik mampu mengenal
identitas diri, menjelaskan tindakan
sosial, menjelaskan hubungan sosial,
menjelaskan peran lembaga sosial
dalam mewujudkan tertib sosial, dan
memahami berbagai ragam gejala
sosial yang ada di masyarakat
multikultural melalui konsep-konsep
dasar sosiologi.

Keterampilan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu


Proses melakukan penelitian sosial sederhana
dengan memilih metode yang tepat untuk
mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengorganisasikan informasi,
menarik kesimpulan, dan
mengomunikasikan hasil penelitian tentang
berbagai keragaman gejala sosial dengan
konsep dasar sosiologi. Peserta didik
mampu merefleksikan dan merencanakan
projek lanjutan secara kolaboratif.

13
FORMAT ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) DAN PENJABARANNYA KEDALAM
TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) DAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
ELEMEN
KOMPETENSI MATERI TUJUAN ALUR TUJUAN
PEMAHAMAN KET. PROSES PEMEBLAJARAN PEMBELAJARAN

14
Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman
sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan menyampaikan
pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. pelajar
mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik
yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan dan informasi
Menyimak dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan
berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami informasi dari
Membaca & bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar
mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Memirsa
Capaian pembelajaran dalam bentuk KI
KD sangat banyak dan Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume dan intonasi yang
tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain
terpisah-pisah. Berbicara &
(teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu
mengungkapkan gagasan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan
Mempresentasikan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau
dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar mampu menulis
deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman diri, menulis kembali narasi
Menulis berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis
eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
FORMAT ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) DAN PENJABARANNYA KEDALAM TUJUAN
PEMBELAJARAN (TP) DAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
CAPAIAN
PEMEBALAJARAN KOMPETENSI MATERI/ RUMUSAN TUJUAN
ELEMEN PERELEMEN KONTEN PEMEBLAJARAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

1. 1.1
Menyimak 2. 1.2
3 1.3
4.. 1’4
1.5
5 1.6
Membaca & 6 1.7
7 1.8
Memirsa
8
2.1
2.2
9 2.3
Berbicara & 10 2.4
Mempresentasi 11 2.5
12 2.6
kan
2.7
13 2.8
14
Menulis 15
16

17
Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1


Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia, fungsi
1.1
anggota tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri
Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual dan
1.2
teks aural (teks yang dibacakan) tersebut.
Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik yang
1.3 dapat ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan terdekat, benda hidup
dan benda mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu)
Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar,
1.4
tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu)
Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil mengenai
1.5
benda hidup dan benda mati di sekitar siswa)
1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis.
Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan) secara lisan
1.7
atau tulis.
Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru,
1.8
teman, dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam).
Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara yang keras
1. 9
dan jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam)
1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan siang
malam)
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, ada beberapa hal penting yang perlu
mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan
diperhatikan:
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. 1. Menggunakan Deskripsi yang diambil langsung
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil dari CP
2. Menggunakan Rubrik
mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan
3. Menggunakan Interval Nilai
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran.
Tidak disarankan untuk menggunakan angka
mutlak (misalnya 75, 80, dan sebagainya)
sebagai kriteria. Yang paling disarankan
Kriteria ini dikembangkan saat pendidik adalah menggunakan deskripsi, namun jika
merencanakan asesmen, y a n g dilakukan saat dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk
pendidik menyusun perencanaan pe mbel a j ara n, menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85,
baik d a l a m bentuk rencana pelaksanaan 85 - 100, dan sebagainya).
p e m b e l a j a r a n a ta upun m o du l ajar.
MENENTUKAN KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)
Tujuan Pembelajaran :
4.1 Peserta didik dapat membuat karangan deskriptif dengan baik
Inikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP) :
4.1.1 dapat menggambarkan peristiwa atau benda
4.1.2 dapat membuat alur cerita dengan baik
4.1.3 menggunakan tanda baca dengan benar
4.1.4 menggunakan pola kalimat yang baik
4.1.5 menggunakan kosa kata dan diksi yang luas dan tepat
0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
4.1.1 dapat 4.1.1 dapat menggambarkan 4.1.1 dapat menggambarkan 4.1.1 dapat menggambarkan 4.1.1 dapat
menggambarkan peristiwa peristiwa atau benda peristiwa atau benda peristiwa atau benda menggambarkan peristiwa
atau benda 4.1.2 dapat membuat alur 4.1.2 dapat membuat alur 4.1.2 dapat membuat alur atau benda
cerita dengan baik cerita dengan baik cerita dengan baik 4.1.2 dapat membuat alur
4.1.3 menggunakan tanda 4.1.3 menggunakan tanda cerita dengan baik
baca dengan benar baca dengan benar 4.1.3 menggunakan tanda
4.1.4 menggunakan pola baca dengan benar
kalimat yang baik 4.1.4 menggunakan pola
kalimat yang baik
4.1.5 menggunakan kosa
kata dan diksi yang luas
dan tepat
Pengolahan Hasil Asesmen
Dr. DIDANG SETIAWAN , M.Pd
087875000406
Untuk Dia
Oh tuhan kucinta dia
Oh tuhan kucinta dia
Ku sayang dia, rindu dia Ku sayang dia, rindu dia
Inginkan dia
Inginkan dia Utuhkanlah rasa cinta di hatiku
Hanya padanya, untuk dia
Utuhkanlah rasa cinta di
hatiku
Hanya padanya, untuk dia

Jauh waktu berjalan kita


lalui bersama
Betapa di setiap hari
KOKURIKULER
PELAKSANAAN PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA
YANG MENGACU PADA TEMA YANG TELAH DITENTUKAN
PEMERINTAH
Alokasi waktu untuk Projek Profil
Pelajar Pancasila 20-30 persen
dalam satu tahun
Pada satuan pendidikan SMP
Pembelajaran berbasis projek
untuk Penguatan profil Pelajar
Pancasila dilakukan minimal
3 kali dalam satu tahun ajaran
PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA ADALAH:
UNIT PEMBELAJARAN TERINTEGRASI

Unit Pembelajaran terintegrasi (seperti jus) JUS BUAH

Pengetahuan dan keterampilan (kompetensi)


yang dipelajari dari setiap mata pelajaran
berpadu dan melebur, tidak dipisahkan lagi
mana yang merupakan bagian dari mapel
Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, dsb.
RUJAK

Pembelajaran Terintegrasi bukan pembelajaran Webbed atau unit pembelajaran tematik (Seperti
Rujak) dimana mata pelajaran dirangkai atau dipadu dengan menggunakan satu tema. Pengetahuan
dan keterampilan dari masing-masing mata pelajaran dapat diuraikan.
K13
Alokasi waktu mata pelajaran SMP KURIKULUM MERDEKA
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu (kls VII - VIII)
Per Tahun Per Minggu
Alokasi Waktui Alokasi waktu Total JP
Intrakurikuler kokurikuler Per Tahun

Prakarya menjadi salah satu


pilihan, tidak hanya Seni.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (1) 108
Pertimbangan: 1) untuk siswa
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (1) 108
yang tidak meneruskan ke SMA,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (1) 108 2) meminimalisir perubahan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (1) 108 dari K13
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (1) 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 3 72 (2) 36 (1) 108

Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha 108 3 36 (1)


72 (2) 108
Esa dan Budi Pekerti*
PPKn 108 3 72 (2) 36 (1) 108 ***opsional. Satuan
Bahasa Indonesia 216 6 180 (5) 36 (1) 216 Pendidikan dapat
Matematika 180 5 144 (4) 36 (1) 180 mengintegrasikan muatan
IPA 180 5 144 (4) 36 (1) 180 lokal dalam mapel lain atau
IPS 144 4 108 (3) 36 (1) 144 diajarkan melalui kegiatan
Bahasa Inggris 144 4 108 (3) 36 (1) 144 projek.
Penyesuaian dengan perkembangan
PJOK 108 3 72 (2) 36 (1) 108 teknologi digital, mata pelajaran
Informatika 72 2 72 (2) 36 (1) 108 Informatika menjadi mata
Pilihan minimal 1: 108 3 36 (1)
pelajaran wajib
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, 72 (2) 108
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan,
Rekayasa, Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 2 72 (2) ** - 72**
Peran Kepala Satuan Pendidikan dalam
Projek Profil Pancasila
1. Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek.
2. Mengawasi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya
satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel.
3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta
didik, warga satuan pendidikan, dan narasumber pengaya projek:
masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dan sebagainya.
4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk
peningkatan kompetensi pendidik yang berkelanjutan.
5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik.
6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi
pengembangan projek dan asesmen yang berpusat pada peserta didik.
PERAN GURU
• Perencana projek - Melakukan perencanaan projek,
penentuan alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan penilaian
projek.
• Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan
projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara
belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi
peserta didik.
• Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan
projek, menemukan isu yang relevan, mengarahkan peserta
didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
• Narasumber - Menyediakan informasi, pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan peserta didik dalam
melaksanakan projek.
• Supervisi dan konsultasi - Mengawasi dan mengarahkan
peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran dan
masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, melakukan
asesmen performa peserta didik selama projek berlangsung.
• Moderator - Memandu dan mengantarkan peserta didik dalam
diskusi.
ALTERNATIF PENJADWALAN PELAKSANAAN PPPP
ALTERNATIF
PENJADWALAN
PELAKSANAAN
PPPP
Penerapan Profil Pelajar Intrakurikuler
Pancasila di sekolah
Muatan Pelajaran
Profil Pelajar Pancasila adalah Kegiatan/
pengalaman belajar
karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap
individu pelajar melalui budaya
sekolah, pembelajaran Projek
intrakurikuler, kokurikuler,
maupun ekstrakurikuler Pembelajaran berbasis
projek yang
Pelajar kontekstual dan
Indonesi a interaksi dengan
Budaya lingkungan sekitar
Sekolah
Pola interaksi dan
komunikasi, serta norma Ekstrakurikuler
yang berlaku di sekolah
Kegiatan untuk
mengembangkan
minat dan bakat
DIMENSI DAN ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA
YANG TERCANTUM DALAM RAPOR

Beriman, Berkebinekaan Bergotong Mandiri Bernalar kritis Kreatif


bertakwa kepada global royong • Pemahaman diri • Memperoleh dan • Menghasilkan
Tuhan YME, • Mengenal dan • Kolaborasi dan situasi memproses gagasan yang
menghargai budaya • Kepedulian • Regulasi diri informasi dan orisinal
dan berakhlak gagasan • Menghasilkan karya
• Komunikasi dan • Berbagi
mulia interaksi antar
• Menganalisis dan dan tindakan yang
• Akhlak beragama budaya mengevaluasi orisinal
• Akhlak pribadi • Refleksi dan penalaran • Memiliki keluwesan
• Akhlak kepada • Merefleksi dan berpikir dalam
tanggung jawab
manusia terhadap mengevaluasi mencari alternatif
• Akhlak kepada alam pengalaman pemikirannya solusi permasalahan
• Akhlak bernegara kebinekaan sendiri
• Berkeadilan soial
Rapor Skenario
Didi adalah peserta didik kelas 10 di SMA Bintang Kejora, Palangkaraya. Dalam setahun,
Projek satuan pendidikan tersebut menyelenggarakan 3 projek pengembangan Profil
Pancasila dan setiap peserta didik wajib mengikutinya.

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:
● Kebinekaan global
● Bernalar kritis

Projek 2 | 3R
Projek ini adalah projek yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Projek ini membangun 3 dimensi Profil Pelajar
Pancasila, namun berbeda dengan projek pertama
● Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
● Mandiri
● Bernalar kritis

Projek 3 | Merancang Simulasi Digital


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Ada 2 dimensi Profil
yang dibangun dalam projek ini:
● Kreatif
● Bernalar kritis
● Bergotong royong

Dalam setiap projek, pendidik mengambil beberapa sub elemen yang menjadi fokus pengembangan peserta didik, dan
dilaporkan dalam rapor projek.
Sekolah

RAPOR PROJEK Bintang


Kejora
PROFIL
Nama sekolah SMA Bintang Kejora Kelas 10
Alamat Jl. Bijaksana no. 1, Palangkaraya Fase E
Nama Siswa Didi Felicia Herutami Tahun ajaran 2021/2022
NISN 201912345

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek pertama di kelas 10. Projek ini diharapkan membangun dua dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yakni berkebinekaan global dan bernalar kritis. Pada projek ini, siswa
belajar untuk membuka diri mengenal stigma dan stereotip yang ia punya terhadap orang
yang baru dikenal mengeksplorasi pengetahuan (dari segi hukum, kebijakan, juga norma
sosial) dan mengenal lebih dekat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia, mereduksi
prasangka, refleksi diri, dan bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat
melalui aksi nyata.
BB. Belum MB. Mulai BSH. Berkembang SB. Sangat
Berkembang Berkembang Sesuai Harapan berkembang

Siswa masih Siswa mulai Siswa telah Siswa


membutuhkan mengembangkan mengembangkan mengembangkan
bimbingan dalam kemampuan namun kemampuan hingga kemampuannya
mengembangkan masih belum ajek berada dalam tahap melampaui harapan
kemampuan ajek

aa
hl n
ak ha

ng ng
ek
M n E, daw ,

ak
dYaM pratak an
ia er Tu

al in

yo oto
a
kBee rim

ob eb

tif

ro rg
ri
s ar

gl rk
Be

di

Be
ea
iti al

Be
an
Projek Kelas
ul B

Kr
kr ern

n
B
10
1. Mengenal dan merawat
keberagaman agama dan
keyakinan di Indonesia BSH SB
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan BB MB BSH SB

keyakinan di Indonesia

Berkebinekaan global

●Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya. ✔


Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik keseharian
dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.

●Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya. Memahami pentingnya ✔


saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang
saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku.

●Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan. Merefleksikan secara kritis dampak dari pengalaman ✔
hidup di lingkungan yang beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan serta tindakannya
terhadap orang lain

●Menghilangkan stereotip dan prasangka. Mengkritik penggunaan stereotip dan prasangka yang ✔
ada dalam sejumlah teks dan permasalahan yang berkaitan dengan kelompok budaya tertentu
dalam lingkup nasional, regional, dan global.

●Menyelaraskan perbedaan budaya. Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam ✔


lingkungan dengan budaya yang beragam, serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya
dalam kehidupan bersama yang harmonis.
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan BB MB BSH SB

keyakinan di Indonesia

Bernalar kritis

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Secara kritis ✔


mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari
berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan
analisis.

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Menganalisis dan ✔


mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta
mengambil keputusan.

●Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Menjelaskan alasan untuk mendukung ✔


pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan
mengubah pemikirannya jika diperlukan.

Catatan proses:
Dalam mengerjakan projek ini, Didi aktif melibatkan diri dengan memberikan usulan tentang cara-cara untuk mengajak remaja lainnya membuka diri terhadap
stereotip tentang agama dan keyakinan. Wawasan yang luas dan pengalamannya berada di tengah lingkungan yang beragam sangat membantu Didi dalam
memberikan ide dan gagasan serta berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok. Ia aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing diskusi di
kelompoknya, sehingga ia dan teman kelompoknya dapat merancang kampanye yang efektif. Dalam pengerjaan projeknya pun, Didi tampak terbiasa untuk
membantu teman yang kesulitan.
Fungsi Asesmen
• Assessment as learning berfungsi untuk mendeteksi kesulitan belajar
peserta didik agar pendidik dapat mengetahui kesulitan belajar
sekaligus memberikan treatment untuk mengatasi kesulitan belajar
tersebut selama proses pembelajaran. (Diagnostic-asesmen awal)
• Assessment for learning berfungsi untuk memperbaiki proses
pembelajaran baik bagi peserta didik maupun bagi pendidik sehingga
tercipta kondisi pembelajaran yang efektif dan bermakna (Asesemen
Formatif)
• Assessment of learning berfungsi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik setelah proses pembelajaran dilaksanakan.
(Asesmen Sumatif).
Asesemen Sumatif
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia
Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan
wawancara”

1. Menggunakan deskripsi kriteria

Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya
menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan
pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan
hubungan kausalitas yang logis disertai dengan
argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan
pembaca.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

2. Menggunakan rubrik
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu
menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

3. Menggunakan interval
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, ada beberapa hal penting yang perlu
mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan
diperhatikan:
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. 1. Menggunakan Deskripsi yang diambil langsung
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil dari CP
2. Menggunakan Rubrik
mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu menetapkan
3. Menggunakan Interval Nilai
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran.
Tidak disarankan untuk menggunakan angka
mutlak (misalnya 75, 80, dan sebagainya)
sebagai kriteria. Yang paling disarankan
Kriteria ini dikembangkan saat pendidik adalah menggunakan deskripsi, namun jika
merencanakan asesmen, y a n g dilakukan saat dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk
pendidik menyusun perencanaan pe mbel a j ara n, menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85,
baik d a l a m bentuk rencana pelaksanaan 85 - 100, dan sebagainya).
p e m b e l a j a r a n a ta upun m o du l ajar.
MENENTUKAN KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)
Tujuan Pembelajaran :
4.1 Peserta didik dapat membuat karangan deskriptif dengan baik
Inikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP) :
4.1.1 dapat menggambarkan peristiwa atau benda
4.1.2 dapat membuat alur cerita dengan baik
4.1.3 menggunakan tanda baca dengan benar
4.1.4 menggunakan pola kalimat yang baik
4.1.5 menggunakan kosa kata dan diksi yang luas dan tepat
0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
4.1.1 dapat 4.1.1 dapat menggambarkan 4.1.1 dapat menggambarkan 4.1.1 dapat menggambarkan 4.1.1 dapat
menggambarkan peristiwa peristiwa atau benda peristiwa atau benda peristiwa atau benda menggambarkan peristiwa
atau benda 4.1.2 dapat membuat alur 4.1.2 dapat membuat alur 4.1.2 dapat membuat alur atau benda
cerita dengan baik cerita dengan baik cerita dengan baik 4.1.2 dapat membuat alur
4.1.3 menggunakan tanda 4.1.3 menggunakan tanda cerita dengan baik
baca dengan benar baca dengan benar 4.1.3 menggunakan tanda
4.1.4 menggunakan pola baca dengan benar
kalimat yang baik 4.1.4 menggunakan pola
kalimat yang baik
4.1.5 menggunakan kosa
kata dan diksi yang luas
dan tepat
Observasi

Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara


keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam tugas
atau aktivitas rutin/harian.
Teknik dan Instrumen Asesmen

Penilaian Kinerja (Performance Test)

Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,


melakukan projek, dan membuat portofolio.

Tes Tertulis

Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Portofolio
valid dan dapat ditindak
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta
didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan
(reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian
kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria
atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat dari
kurang sampai terbaik.

Ceklist

Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang


dituju.
Instrumen Asesmen
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan Catatan Anekdotal
asesmen, pendidik
Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi catatan
diberikan keleluasaan performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar
memilih teknik dan belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah
instrumen agar asesmen dilakukan.
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
Grafik Perkembangan
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak Grafik atau infografik yang
lanjuti” menggambarkan tahap perkembangan belajar peserta
didik.
Pengolahan Hasil Asesmen
Pengolahan Hasil Asesmen
Pengolahan Hasil Asesmen
MEKANISME KENAIKAN
KELAS DAN
KELULULUSAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai