Anda di halaman 1dari 18

TANGGUNG JAWAB

DAN TANGGUNG
GUGAT SERTA
ASPEK
MEDIKOLEGAL

JULIANA CHRISTYANINGSIH
- NEIL ARMSTRONG
Seseorang dikatakan ATLM
Profesional

Tanggung Jawab Tanggung Gugat

Aspek Medikolegal
Tanggung Jawab ATLM dalam
upaya Pelayanan Kesehatan
Tanggung jawab terhadap pasien
dan klien
Memenuhi kebutuhan pelayanan laboratorium pada pasien dan klien
dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai kebutuhan
Melindungi pasien terhadap hal-hal yang dapat membahayakan dan
merugikan dirinya dengan mengutamakan keselamatan pasien dan
klien
Membantu pasien dan klien untuk dapat menolong dirinya sendiri
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta memelihara
kesehatannya
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya
Tanggung Jawab terhadap Profesi
Mengadakan Kerjasama antara anggota tim Kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya
Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu laboratorium sesuai
perkembangan IPTEKS
Menjunjung tinggi nama baik PATELKI dengan menunjukkan
perilaku dan kepribadian yang tinggi
Membina dan memelihara mutu PATELKI sebagai sarana
pengabdian
Tanggung jawab terhadap bangsa
dan tanah air

ATLM senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku


serta berperan aktif mengembangkan pekerjaan
kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan
pelayanan Kesehatan di bidang laboratorium
Memelihara suasana lingkungan yang menghormati
nilai budaya dan kelangsungan hidup beragama dari
pasien, individu, keluarga dan masyarakat
UU Kesehatan no 36 tahun 2009
tentang penyembuhan penyakit
Pasal 63
(1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan diselenggarakan untuk mengembalikan
status kesehatan, mengembalikan fungsi tubuh akibat penyakit dan/atau akibat cacat, atau
menghilangkan cacat.
(2) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengendalian,
pengobatan, dan/atau perawatan.
(3) Pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan
kemanfaatan dan keamanannya.
(4) Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu
keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu.
(5) Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan atau berdasarkan cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Peran ATLM dalam tanggung
jawab dan Tanggung gugat
terhadap pelayanan Kesehatan
ATLM bertanggung jawab dan tanggung gugat terhadap setiap tindakan dan
pengambilan keputusan terkait laboratorium
ATLM mempertahankan kompetensinya dalam melaksanakan pelayanan
Laboratorium
ATLM melatih diri dalam menetapkan informasi dan menggunakan
kompetensi individunya serta kualifikasi sebagai kriteria untuk menerima
tanggung jawab dan memberikan delegasi tindakan kepada tenaga lainnya
ATLM berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk melaksanakan dan
meningkatkan standar profesi
Konflik Tanggung Jawab
ATLM berulang kali dihadapkan dengan konflik tanggung jawab.
Di satu pihak, ATLM sebagai karyawan seringkali bertanggung
jawab terhadap instansi Kesehatan.
Di lain pihak, ATLM sebagai seorang professional bertanggung
jawab terhadap etika professional dari asosiasi dan standar praktik
laboratorium.
Sebagai tambahan, ATLM bertanggung jawab pada klien dan
diajarkan untuk bereaksi terhadap kebutuhannya dalam tata cara
terapeutik
Aspek Medikolegal
Salah satu ciri profesi sebagaimana diuraikan pada bagian
depan adalah otonomi profesi, dalam arti self regulation, self
governing dan self disciplining. PATELKI membuat kode
etik dan standar profesi, mengawasi pelaksanaannya, dan
memberikan sanksi bagi mereka yang melanggarnya - dengan
atau tanpa adanya korban atau kerugian. Kesemuanya tersebut
ditujukan untuk melindungi masyarakat, khususnya pengguna
jasa profesi. Upaya itu merupakan bagian dari akuntabilitas
profesi. Majelis atau Dewan Kehormatan Etik telah yang
melakukan pengawasan, pemeriksaan dan pemberian sanksi
atas pelanggaran etik dan disiplin profesi.
Sebuah profesi dikatakan akuntabel apabila organisasinya
dapat memastikan bahwa pelayanan profesional di bidang itu
hanya dilaksanakan oleh orang-orang yang kapabel atau
kompeten. Mereka harus memastikan bahwa profesional yang
berpraktek harus tetap terjaga kompetensi dasarnya,
dapat meningkatkan kompetensinya sesuai dengan
perkembangan jaman / IPTEK yang terkait, dan memastikan
bahwa mereka bekerja mematuhi standar perilaku dan standar
pelayanan yang diterbitkannya. Mekanisme pengawasan
pelaksanaan standar harus disusun dan diterapkan, serta suatu
instrumen untuk mengubah perilaku (deterrent effect) harus
diberlakukan. Instrumen tersebut dapat
berupa penghargaan (reward) atau
berupa hukuman (punishment). Namun yang lebih penting
adalah bahwa penghargaan ataupun hukuman tersebut dapat
mencegah pengulangan kejadian yang serupa di kemudian hari.
Tanggung-jawab Hukum
DPP PATELKI memiliki Dewan Kehormatan Kode Etik yang akan
melaksanakan proses persidangan (hearing) hingga pemberian
sanksi atau pembinaan (disciplining).
Tanggungjawab hukum kepada pasien dapat terjadi sebagai akibat dari
suatu tindakan yang melanggar hukum atau yang merugikan pasien.
Sifatnya pun dapat merupakan kesengajaan ataupun kelalaian.
Pelanggaran hukum dapat berupa tindakan tanpa informed consent,
pelanggaran susila, pengingkaran atas janji atau jaminan, dan lain-lain.
Sedangkan kelalaian diartikan sebagai "melakukan perbuatan yang
seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan perbuatan yang
seharusnya dilakukan, oleh orang-orang yang berkualifikasi sama pada
situasi dan kondisi yang identik".
Pertanggungjawabannya dapat berupa tanggungjawab
pidana dengan berbagai ancaman hukuman sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, dan dapat pula berupa
tanggungjawab perdata dalam bentuk pembayaran uang ganti
rugi. Tanggungjawab pidana dibebankan langsung kepada
pelakunya apabila kompetensi itu telah sah atau terakreditasi, atau
menjadi tanggungjawab pemberi perintahnya apabila dalam kondisi
sebaliknya. Penanggungjawab dianggap telah lalai memberikan
perintah kepada orang untuk melakukan tindakan yang diluar
kompetensinya, padahal diketahuinya bahwa kesalahan atau
kerugian dapat terjadi karenanya. Tanggungjawab
perdatanya menjadi beban pemberi kerja berdasarkan doktrin
respondeat superior atau pasal 1367 KUH Perdata.
Aspek medikolegal yang utama adalah pertanggungjawaban atau
akuntabilitas profesi patologi klinik beserta SDM yang bekerja dalam
lingkup keprofesiannya (ATLM) kepada masyarakat.
KASUS
Pada shift sore, seorang ATLM sebuah RS pemerintah,
diminta kepala laboratorium RS untuk memeriksa sampel
yang berasal dari laboratorium milik pribadinya
1. . Apa yang harus dilakukan ATLM tersebut?
2. Kepada siapa ATLM tersebut harus bertanggung jawab?
Bagaimana analisis saudara mengenai kasus tersebut
dikaitkan dengan teori yang ada?

Anda mungkin juga menyukai