07 - Penentuan To Dari Analisa Vektor Dan Load Profile Pada Amr

07
PENENTUAN TO DARI ANALISA VEKTOR DAN

LOAD PROFILE PADA AMR
Lhokseumawe, 07 Juni 2023
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
ANALISA VEKTOR
Dalam pembacaan arah putaran vektor pada diagram phasor, ada

2(dua) standard yang dianut yaitu :
VS
IS
1. Clockwise ( searah jarum jam )
VR
IR
IT
VT
2. Counter clockwise ( berlawanan arah VT

jarum jam ) IT
IR
VR
IS
VS

ANALISA VEKTOR
A. VEKTOR PHASOR KONDISI NORMAL
Vektor phasor berada pada posisi normal apabila :

•Posisi arus bergerak ± 900 terhadap tegangan pada fasa yang sama.
•Beda sudut tegangan antar phase adalah 120o
Pada gambar tersebut :

Sudut teg. Phase R terhadap S = 118.126– 0.109 = 118.017
Sudut teg. Phase S terhadap T = 239.496 – 118.126 = 121.37
Sudut teg. Phase T terhadap R = (360+0.109)–239.496= 120.613

ANALISA VEKTOR
• Beban induktif apabila tegangan (V) mendahului arus (I).
Karena beban induktif, maka cos Q / power faktor lagging
Besarnya power faktor masing-masing Phase dapat dihitung sbb :

• Phase R, sudut arus terhadap tegangan = 18.085 0 - 0.1090 = 17.9760
Cos Q (17.9760) = 0.95 (lag)
• Phase S, sudut arus terhadap tegangan = 133.396 0 - 118.1260 = 15.270.
Cos Q (15.270) = 0.96(lag)
• Phase T, sudut arus terhadap tegangan = 258.717 0 – 239.4960 = 19.220.
Cos Q (19.220) = 0.94(lag)
ANALISA VEKTOR
• Beban kapasitif apabila arus (I) mendahului tegangan (V)
Karena beban kapasitif, maka cos Q / power faktor leading

Besarnya power faktor masing-masing Phase dapat dihitung sbb :
• Phase R, sudut arus terhadap tegangan = 286.00 0 – 0.000 = 286.000

Cos Q (286.00) = 0.27(lead)
• Phase S, sudut arus terhadap tegangan = 30.00 0 – 120.000 = -60.000.
Cos Q (-600) = 0.5(lead)
• Phase T, sudut arus terhadap tegangan = 142.00 0 – 240.000 = -980.
Cos Q (-980) = -0.14(lead)

ANALISA LOAD PROFILE
ANALISA LOAD PROFILE DALAM KONDISI NORMAL
Data load profile memuat data-data metering dan data pemakaian energy
yang di-download dari meter elektronik melalui system AMR
Data ini mempunyai interval waktu tertentu, yaitu 15, 30 dan 60 menit
Berdasarkan SPLN D3.006-1:2010, tentang static meter energy 3 phase,

kanal untuk load profile minimum sebanyak 16 kanal ( untuk meter
sambungan tidak langsung) atau 12 kanal (khusus untuk meter sambungan
langsung), minimum untuk menyimpan data :
Energy : kWh +, kWh -, kVarh +, kVarh –

Arus : arus R, S dan T
Tegangan : tegangan R, S, T
Power Faktor : PF
Beban : kW
Daya : kVA

Contoh Load Profile
• Load Profile pada meter Landys and Gyr

0-0:1.0.0 0-0:96.240.12 [hex] 1-1:1.29.1 [kWh] 1-1:2.29.1 [kWh] 1-1:3.29.1 [kvarh] 1-1:4.29.1 [kvarh] 1-1:32.5.0 [V] 1-1:52.5.0 [V] 1-1:72.5.0 [V] 1-1:31.5.0 [A] 1-1:51.5.0 [A] 1-1:71.5.0 [A] 1-1:91.5.0 [A] 1-1:9.5.0 [kVA] 1-1:13.5.0
Clock EDIS status Energy delta over Energy delta over Energy delta over Energy delta Voltage L1 Voltage L2 Voltage L3 Current L1 Current L2 Current L3 Neutral Last average Last average
capture period 1 +A capture period 1 -A capture period 1 over capture Current demand +VA Power
rate 1 rate 1 +R rate 1 period 1 -R rate factor
2016-01-01 00:15:00 00800010 0.0100 0.0000 0.0000 0.0000 58.64 59.27 57.90 0.21 0.23 0.21 0.00 0.0400 1.00
2016-01-01 00:30:00 00800010 0.0100 0.0000 0.0000 0.0000 58.67 59.30 57.93 0.21 0.23 0.21 0.00 0.0400 1.00
2016-01-01 00:45:00 00800010 0.0100 0.0000 0.0000 0.0000 58.74 59.38 58.01 0.21 0.23 0.22 0.00 0.0300 1.00
2016-01-01 01:00:00 00800010 0.0100 0.0000 0.0000 0.0000 58.82 59.45 58.09 0.20 0.23 0.22 0.00 0.0400 0.75
2016-01-01 01:15:00 00800010 0.0100 0.0000 0.0000 0.0000 58.93 59.55 58.20 0.20 0.23 0.22 0.00 0.0400 1.00
• Load Profile dari AMR Aisystem

Informasi Meter
Merk Meter : LANDIS & GYR
Tipe Meter : ZMD
Nomor Seri : 97637717
Tarif / Daya (kVA) : I4 / 12000
jenis Produksi : BUMBU MASAK
No. Gardu : GARDU INDUK
Faktor CT / PT : 30 / 600
Periode Laporan
Tanggal Mulai : 01/01/2014 00:00
Tanggal Akhir : 13/03/2014 13:00
Tanggal kWh Kirim kWh Terima kVARh Kirim kVARh Terima IR IS IT VR VS VT PF kW kVA
01/01/2014 00:00 3.20E-02 1.40E-02 0.719999984 0.709999984 0.679999985 68.46999847 68.96999846 69.34999845 0.91 0.128000002 0.142
01/01/2014 00:15 0.031 1.40E-02 0.679999985 0.669999985 0.639999986 68.48999847 68.98999846 69.36999845 0.91 0.124000002 0.137
01/01/2014 00:30 0.031 1.40E-02 0.679999985 0.669999985 0.639999986 68.54999847 69.05999846 69.42999845 0.91 0.124000002 0.137
01/01/2014 00:45 3.30E-02 1.30E-02 0.689999985 0.669999985 0.649999985 68.49999847 68.99999846 69.37999845 0.92 0.132000002 0.138
01/01/2014 01:00 3.30E-02 1.40E-02 0.709999984 0.689999985 0.659999985 68.54999847 69.04999846 69.42999845 0.92 0.132000002 0.145
01/01/2014 01:15 3.20E-02 1.30E-02 0.679999985 0.669999985 0.639999986 68.51999847 69.01999846 69.38999845 0.91 0.128000002 0.138
01/01/2014 01:30 0.031 1.50E-02 0.669999985 0.659999985 0.629999986 68.63999847 69.12999845 69.51999845 0.91 0.124000002 0.137
01/01/2014 01:45 0.031 1.30E-02 0.669999985 0.659999985 0.629999986 68.63999847 69.13999845 69.51999845 0.91 0.124000002 0.136
01/01/2014 02:00 3.20E-02 1.30E-02 0.679999985 0.669999985 0.639999986 68.59999847 69.09999846 69.47999845 0.92 0.128000002 0.138
01/01/2014 02:15 3.20E-02 1.30E-02 0.679999985 0.669999985 0.639999986 68.55999847 69.04999846 69.43999845 0.92 0.128000002 0.139
Dalam menganalisa Load Profile yang dilakukan :

1.Menganalisa keutuhan atau kelengkapan data
Keutuhan data ini dapat kita lihat dari jumlah load profile per bulan,
dengan perhitungan sbb :
• Untuk interval 15 menit , dalam 1 jam = 60/15 = 4 data. Berarti dalam 30 hari ada
4 x 24 x 30 = 2.880 data.
• Untuk interval 30 menit , dalam 1 jam = 60/30 = 2 data. Berarti dalam 30 hari ada
2 x 24 x 30 = 1.440 data .
• Untuk interval 60 menit, dalam 30 hari ada = 1 x 24 x 30 = 720 data
2. Menganalisa data energy
Pada kondisi normal, yang tercatat pada energy aktif (kWh) hanya di
energy kirim ( kWh kirim atau kWh + )
Selain data energy kita analisa keseimbangan arus dan tegangan

Untuk memudahkan analisa dapat lebih baik menggunakan bentuk grafik

yang sudah disediakan oleh aplikasi AMR.
Grafik Arus
Grafik Tegangan

FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KELAINAN PADA PHASOR
DAN LOAD PROFILE
1. Kesalahan wiring
2. Kerusakan pada Current Transformer ( CT )
3. Kerusakan pada Potensial Transformer ( PT )
4. Kerusakan pada meter
5. Kesengajaan yang dilakukan oleh pelanggan

ANALISA VEKTOR TERHADAP KUADRAN
KUADRAN II KUADRAN I
Sin α = + Sin α = +
Cos α = - Cos α = +
KUADRAN III KUADRAN IV

Sin α = - Sin α = -
Cos α = - Cos α = +

VT Tegangan dan arus phase R ( cos Q +/-)
KI Beban Induktif
KI
PR = VR x IR cos α(+)
VR = ( +)
α VR QR = VR x IR sin α (-)
=( - )
IR
tercatat sbg energi aktif ( W ) :kirim
K IV tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : kirim
VS
IR Beban Kapasitif KI Beban Induktif

Beban Kapasitif KI `
KI
IR `
K II
PR = VR x IR cos α(-) PR = VR x IR cos α(-)
α = ( -)
α PR = VR x IR cos α(+) = ( -)
VR = ( +) VR QR = VR x IR sin α(+) VR QR = VR x IR sin α (-)
QR = VR x IR sin α (+) =( + ) α
K III =( - )
=( + )
tercatat sbg energi aktif ( W ) :terima
tercatat sbg energi aktif ( W ) :terima
K IV K IV tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : terima
tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : terima IR K IV tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : kirim

VT Tegangan dan arus phase S ( cos Q +/-)
Beban Induktif
= ( +)
VR IS α
QR = VR x IR sin α (-)
=( - )

VS tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : kirim
VS
Beban Kapasitif
IS Beban Kapasitif
Beban Induktif
PR = VR x IR cos α(+) PR = VR x IR cos α(-) IS PR = VR x IR cos α(-)

= ( +) α
= ( -) = ( -)
α
α QR = VR x IR sin α(+) QR = VR x IR sin α(-)
=( + )
=( - )
QR = VR x IR sin α(+)
=( + )
IS tercatat sbg energi aktif ( W ) : terima
tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : terima tercatat sbg energi aktif ( W ) :terima
VS VS tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : kirim
tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : terima
VS

VT Tegangan dan arus phase T ( cos Q +/-)

Beban Induktif
VT
IT
= ( +)
α
VR
QR = VR x IR sin α (-)
=( - )

tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : kirim
VS
Beban Kapasitif VT
Beban Kapasitif
VT Beban Induktif
PR = VR x IR cos α(+) VT PR = VR x IR cos α(+)
PR = VR x IR cos α(-) = ( -)
= ( +) = ( -)
IT QR = VR x IR sin α (+)
α QR = VR x IR sin α(+) QR = VR x IR sin α(-) =( + )
α =( - )
=( + ) IT
α tercatat sbg energi aktif ( W ) : terima
tercatat sbg energi aktif ( W ) : terima tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : terima
tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : kirim
tercatat sbg energi reaktif ( Var ) : terima
IT

ANALISA KELAINAN PADA VEKTOR / PHASOR & LOAD PROFILE
1. KELAINAN PHASOR & PENYEBABNYA
Beberapa hal yang menyebabkan diagram phasor berubah,yaitu :
a. Kesalahan wiring.
i. Arus dan tegangan tidak sefasa
VT PR = VR x IR x COS q ( < IR - <VR )

220 x 1 x Cos (120°) -220
IS
IT PS = VS x IS x COS q ( < IS - <VS )
VR
220 x 1 x Cos (120°) -220
IR
PT = VT x IT x COS q ( < IT - <VT )
220 x 1 x Cos (120°) -220
VS TOTAL -660

ii. Wiring arus terbalik polaritas , disebabkan oleh :
 Kesalahan label pabrikan dalam menentukan polaritas ( baik

primer atau sekunder )
 Kesalahan wiring dari pabrikan pada kubikel.

 Kesalahan wiring dari petugas saat melakukan wiring.
 Kesengajaan dari pelanggan untuk menghemat pemakaian
( -1 )
( +1 )
( +1 )

( +1 )
( -1 )
( +1 )
( +1 )
( +1 )
( -1 )

( -1 )
( -1 )
( -1 )

Pada gambar tersebut

phase T polaritas CT
terbalik, sehingga
pemakaian pada
phase T tercatat pada
kWh terima.
Berapa besar Energy phase T yang tidak terukur ( tercatat pada kWh
terima ) ?
PT = VT x IT x Cos Q (< IT - < VT )
= 227.30 x 0.44 x Cos ( 81.00° – 240.00°)
= 100.012 x Cos (-159°)
= 100.012 x (-0.93)
= - 93.01 W

b. Kerusakan CT ( Current Transformer)
Setelah diperiksa
oleh tim P2TL
ternyata CT phase T
rusak.
Setelah diperiksa oleh tim P2TL ternyata CT phase S dan T terbakar dan kabel
tegangan T juga terbakar.

c. Kerusakan sumber tegangan / PT (Potensial Transformer)
CT phase S dan kabel tegangan ke meter phase S terbakar.

d. Kesengajaan yang dilakukan oleh pelanggan

i. Mempengaruhi CT :
• arus primer  mem-bypass

• arus sekunder  mengambat arus sekunder
ii. Mempengaruhi PT :
• arus sekunder mengambat arus sekunder.
analisa vectornya arus hilang / tegangan hilang
e. Mempengaruhi di sisi meter  menambah komponen tertentu

yang dapat meredam besarnya arus / tegangan masuk
pengukuran.

KELAINAN LOAD PROFILE & PENYEBABNYA
Untuk memudahkan menganalisa load profile , dapat dibuat grafik arus ,

tegangan atau energy.
a. Grafik Arus
ketidakseimbangan beban pada phase R.
CT phase R mengalami kerusakan / kejenuhan.

Metoda pemeriksaan di lapangan temuan tadi sbb :
Pengukuran sisi sekunder
Pengukuran sisi primer

b. Grafik Tegangan
Phase R
Phase T
Phase S

Hasil pemeriksaan tim P2TL

di lapangan

Tidak ada kelainan phasor ( phasor normal )
Grafik Arus
Ada penurunan pemakaian
Hasil Pemeriksaan di Pelanggan
Phasa R Phasa S Phasa T

Phasa R = 542 ma --> 0,542 x 4 = 2,68 A Phasa R = 6 A

Phasa S = 547 ma --> 0,547 x 4 = 2,18 A VS Phasa S = 6,4 A
Phasa T = 462 ma --> 0,462 x 4 = 1,84 A Phasa T = 5,4 A
Arus Phasa R S T --> display

kWH Rata2= 2,68 A sedang di
Primer Rata2 = 6 A
ADA SELISIH = MINUS 3,32 A

Relay Relay
kwh kwh
Benar SALAH
CT CT
Wering Seri Wering Pararel
Kesalahan Wiring Pararel :

1.Tidak Terpantau di DMR maupun Aplikasi meter.
2. Tidak Bisa di lihat di PHASOR.
TERPANTAU SAAT DI TIMBANG MINUS DIATAS 50 %,
KESIMPULANNYA JANGAN ABAIKAN PENIMBANGAN BEBAN
WIRING RELAY
WIRING KWH METER Wiring antara Meter dengan Relay

S2 ( keluar arus ) sama sama di
Couple, seharusnya di Couple salah
satu Meter atau Relay karena
menggunakan CT Single Core
Kesimpulan dari pemeriksaan ini adalah adanya kesalahan wiring saat

penggantian CT.

SI H
K A
A
I M
R
TE

07 - Penentuan To Dari Analisa Vektor Dan Load Profile Pada Amr

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

07 - Penentuan To Dari Analisa Vektor Dan Load Profile Pada Amr

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

07

PENENTUAN TO DARI ANALISA VEKTOR DAN

Lhokseumawe, 07 Juni 2023

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Dalam pembacaan arah putaran vektor pada diagram phasor, ada

2. Counter clockwise ( berlawanan arah VT

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

A. VEKTOR PHASOR KONDISI NORMAL

Vektor phasor berada pada posisi normal apabila :

Pada gambar tersebut :

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

• Beban induktif apabila tegangan (V) mendahului arus (I).

Karena beban induktif, maka cos Q / power faktor lagging

Besarnya power faktor masing-masing Phase dapat dihitung sbb :

Karena beban kapasitif, maka cos Q / power faktor leading

• Phase R, sudut arus terhadap tegangan = 286.00 0 – 0.000 = 286.000

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Berdasarkan SPLN D3.006-1:2010, tentang static meter energy 3 phase,

Energy : kWh +, kWh -, kVarh +, kVarh –

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

• Load Profile pada meter Landys and Gyr

• Load Profile dari AMR Aisystem

Dalam menganalisa Load Profile yang dilakukan :

2. Menganalisa data energy

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Untuk memudahkan analisa dapat lebih baik menggunakan bentuk grafik

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

KUADRAN III KUADRAN IV

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

VT Tegangan dan arus phase R ( cos Q +/-)

IR Beban Kapasitif KI Beban Induktif

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

VT Tegangan dan arus phase S ( cos Q +/-)

tercatat sbg energi aktif ( W ) :kirim

PR = VR x IR cos α(+) PR = VR x IR cos α(-) IS PR = VR x IR cos α(-)

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

VT Tegangan dan arus phase T ( cos Q +/-)

tercatat sbg energi aktif ( W ) :kirim

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

1. KELAINAN PHASOR & PENYEBABNYA

Beberapa hal yang menyebabkan diagram phasor berubah,yaitu :

i. Arus dan tegangan tidak sefasa

VT PR = VR x IR x COS q ( < IR - <VR )

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

ii. Wiring arus terbalik polaritas , disebabkan oleh :

 Kesalahan label pabrikan dalam menentukan polaritas ( baik

 Kesalahan wiring dari pabrikan pada kubikel.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Pada gambar tersebut

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

c. Kerusakan sumber tegangan / PT (Potensial Transformer)

CT phase S dan kabel tegangan ke meter phase S terbakar.

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

d. Kesengajaan yang dilakukan oleh pelanggan

• arus primer  mem-bypass

• arus sekunder mengambat arus sekunder.

analisa vectornya arus hilang / tegangan hilang

e. Mempengaruhi di sisi meter  menambah komponen tertentu

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal