Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

KARAKTERISTIK PENGATURAN KECAPATAN

Dosen Pengampu : Rachmat Sutjipto, B.Tech., MMT.

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2021

I. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui :
1. Bagaimana cara mengoperasikan motor induksi 3 fasa
2. Cara pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa
3. Cara mendapatkan karakteristik sebagai berikut :
- Karakteristik kecepatan
- Karakteristik pengaturan kecepatan

II. Dasar Teori


Motor induksi adalah motor AC yang paling umum digunakan di industri-industri. Pada
motor AC rotor tidak menerima sumber listrik secara konduksi tetapi secara induksi. Oleh
karena itu motor AC jenis ini disebut juga sebagai motor induksi. Besarnya daya input
ditentukan dari besarnya daya yang terukur dari wattmeter dan metode pengukuran dayanya.
Bila menggunakan metode 2 wattmeter maka besarnya daya input adalah :
Pin = Pr + Pt
Besarnya daya output dapat ditentukan dengan mengukur besarnya kecepatan rotor (Nr)
dan besarnya torsi (M) sebagai berikut :
2 πNr
Pout = .M
60
Effisiensi dari suatu motor adalah rasio dari daya output (Pout) dengan daya input (Pin)
sebagai berikut :
Pout
η¿ x 100%
Pin

Perhitungan Effisiensi diatas menggunakan cara pengukuran effisiensi secara langsung


(direct method) dan berlaku untuk motor dengan daya di bawah 400 W (Standard Terco).

III. Tabel Data dan Grafik Percobaan


1. Tegangan suplay tetap (80% Tegangan nominal motor); R2 tetap dan beban motor bervariasi
(Penurunan tegangan suplay)

MEARUSED CALCULATED
VALUES VALUES
R2 V I1 PR PT I2 M n os Pin Pout η I2rms f2
tgφ cosφ sudut
(V) (A) (W) (W) (A) (Nm) (rpm) c (W) (W) (%) (A) (Hz)
1 180 3,4 -190 350 0,05 0 1497 0 160 0 0% 0,04 0,00 -5,85 0,17 -80,29
1 180 3,7 -30 500 1,7 2 1477 24 470 309,19 66% 1,21 0,80 -1,95 0,46 -62,89
1 180 4,3 145 660 2 4 1459 41 805 610,83 76% 1,42 1,37 -1,11 0,67 -47,94
1 180 5,2 305 830 1,9 6 1441 57 1135 904,95 80% 1,35 1,90 -0,80 0,78 -38,70
1 180 6,3 440 1040 1,8 8 1424 71 1480 1192,4 81% 1,28 2,37 -0,70 0,82 -35,08
2. Tegangan suplay bervariasi : R2 tetap dan beban motor tetap (Pengaturan tegangan )

MEARUSED CALCULATED
VALUES VALUES
R
V I1 PR PT I2 M n Pin Pout η I2rms f2
2
osc tgφ cosφ sudut
(rpm
(V) (A) (W) (W) (A) (Nm) (W) (W) (%) (A) (Hz)
)
310,8
1 220 5,3 -230 770 1,7 2 1485 0 540 0,58 1,21 0 -3,21 0,30 -72,68
6
310,4
1 210 4,7 -150 650 1,8 2 1483 0 500 0,62 1,28 0 -2,77 0,34 -70,16
4
310,2
1 200 3,2 -100 580 1,9 2 1482 0 480 0,65 1,35 0 -2,45 0,38 -67,83
3
309,1
1 180 3,7 -30 480 2 2 1477 0 450 0,69 1,42 0 -1,96 0,45 -63,00
9

3. Tegangan suplay tetap (220 V); R2 bervariasi dan beban motor tetap ( Pengaturan R2)

MEARUSED CALCULATED
VALUES VALUES
R2 V I1 PR PT I2 M n Pin Pout η I2rms f2
osc tgφ cosφ sudut
(V) (A) (W) (W) (A) (Nm) (rpm) (W) (W) (%) (A) (Hz)
1 220 5,2 -310 820 0,02 2 1211 510 253,5 0,50 0,01 0 -3,84 0,25 -75,39
2 220 5,2 -260 770 0,05 2 1391 510 291,18 0,57 0,04 0 -3,50 0,27 -74,05
3 220 5,2 -260 770 0,1 2 1403 510 293,69 0,58 0,07 0 -3,50 0,27 -74,05
4 220 5,2 -230 750 1,3 2 1464 520 306,46 0,59 0,92 0 -3,26 0,29 -72,97
5 220 5,3 -210 740 1,7 2 1486 530 311,07 0,59 1,21 0 -3,10 0,31 -72,15
Grafik Hasil Percobaan

IV. Analisa Percobaan


a) Pada Tabel (1) memiliki beban/besarnya Torsi bervariasi sehingga dari data tabel
tersebut dapat dianalisa bahwa besarnya torsi dari motor induksi berpengaruh kepada arus I1
dan I2, Daya input dan Output (Pin dan Pout) dan juga Effisiensi dari motor. Semakin besar nilai
2 πNr
dari M (torsi) maka kecepatan rotor (N) akan semakin kecil dikarenakan (Pout = .M)
60
maka M (Torsi) berbanding terbalik dengan kecepatan rotor. Namun berbeda halnya dengan
Arus I1, I2 daya input, daya output dan effisiensi, ketiga hal tersebut berbanding lurus dengan M
(torsi) sehingga semakin besar nilai dari M (torsi) maka semakin besar pula nilai dari arus I1, I2,
daya input dan output, dan juga effisiensi dari motor juga akan semakin besar. Effisiensi akan
tinggi jika daya output juga semakin besar hal ini dapat disebabkan dari besarnya M (torsi), hal
Pout
ini didapat dari (η ¿ x 100%) sedangkan daya output dari motor induksi juga dipengaruhi
Pin
oleh M (torsi) itu sendiri.

b) Pada Tabel (2) ini memiliki nilai V yang berubah, R2 tetap dan beban juga tetap.
Dengan begitu dapat dianalisa bahwa dalam tabel ini nilai I dan P akan terpengaruh oleh
n=f(R2
160 )
0
140
0
120
0
100
0
80
0
60
0
40
0
20
0
0
0 1 2 3 4 5 6

N=f(Vin)
160
0

140
0

120
0

100
0

80
0

60
0

40
0

20
0

0
0 50 10 15 20 25
0 0 0 0
perubahan yang dihasilkan V. Meskipun R2 dan beban nilainya tetap, maka ketika nilai V
berubah lebih besar maka I dan P juga akan berubah yang lebih besar. Namun hal ini tidak
berlaku sama dengan effisiensi dalam tabel perhitungan, di dalam tabel perhitungan justru
effisiensi perbanding terbalik dengan V, semakin nilai V nya besar maka effisiensi yang
dihasilkan nilainya lebih kecil.

c) Pada tabel (3) yang memiliki R2 bervariasi dan beban tetap dapat dianalisa bahwa
pengaruh dalam perubahan R2 adalah berpengaruh kepada Kecepatan Rotor (Nr), pada I2 dan
juga pada daya output yang dihasilkan oleh Motor. Sehingga mengakibatkan semakin besar
nilai dari R2 maka kecepatan rotor (Nr), I2 dan Juga daya output (Pout) dari Motor Induksi
tersebut juga akan bertambah bertambah. Dikarenakan adanya perubahan dalam kecepatan
rotor (Nr) sehingga daya output (Pout) dari Motor Induksi juga berubah. Hal ini didapat karena
2 πNr
(Pout = .M).
60

Anda mungkin juga menyukai