❑ Pada dasarnya Wajib Pajak dalam negeri terutang pajak atas seluruh penghasilan,
termasuk penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri. Untuk
meringankan beban pajak ganda yang dapat terjadi karena pengenaan pajak atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri, ketentuan ini mengatur
tentang perhitungan besarnya pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di
luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak yang terutang atas seluruh
penghasilan Wajib Pajak dalam negeri.
❑ Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri boleh dikreditkan terhadap pajak
yang terutang berdasarkan Undang-undang ini dalam tahun pajak yang sama.
❑ Besarnya kredit pajak adalah sebesar pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di
luar negeri tetapi tidak boleh melebihi penghitungan pajak yang terutang berdasarkan
Undang-undang ini.
❑ Pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang dapat
dikreditkan terhadap pajak yang terutang di Indonesia hanyalah pajak yang langsung
dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak.
Wajib pajak yang telah membayarkan pajaknya di luar negeri, kemudian ingin
mengkreditkannya di Indonesia, terlebih dahulu harus menyampaikan
permohonan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
❑ Permohonan kemudian dilaporkan bersamaan pada saat pelaporan SPT
Tahunan dengan melampirkan sejumlah dokumen yakni:
❑ Laporan keuangan dari luar negeri.
❑ Fotokopi SPT (Tax Return) yang dilaporkan di luar negeri.
❑ Dokumen pembayaran pajak di luar negeri.
Demi meringankan beban pajak penghasilan yang diperoleh di luar negeri,
maka penghasilan yang diterima di luar negeri bisa dikreditkan terhadap pajak
terutang atas seluruh penghasilan wajib pajak dalam negeri.
❑ PPh Pasal 26 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji,
upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan
dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa,
dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi luar negeri
terhadap dalam kapasitas sebagai pemberi penghasilan.
❑ Tarif PPh Pasal 26 sebesar 20% dari jumlah bruto penghasilan yang
diterima.
❑ Jika terdapat tax treaty, tarif efektif biasanya lebih rendah dibandingkan
dengan tarif tanpa tax treaty.
❑ Dalam melakukan perencanaan pajak, perusahaan tentunya memilih tarif
terendah.