Anda di halaman 1dari 21

Kelompok pertemuan 4

apa itu Ahlak mahmudah


& ahlak madzmumah
Mata kuliah al islam
Stie Dr KHEZ Muttaqien
Anggota kelompok

1 2 3
Wahyo
Afni Astri
Noto Susilo
fitriyani Novianti
Materi yang akan di bahas

1 2 3 4
Pengertian akhlak
Pembagian cara mencegah
Pengertian Mahmudah & &meningkatkan
Akhlak Akhlak
ahlak mahmudah
Akhlak Madzmumah Mahmudah& & madzmumah
Madzmumah
Pengertian
Akhlak
Akhlak adalah kata jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab
yang berarti perangai, tingkah laku, atau karakter. Kata akhlak
didefinisikan sebagai perilaku, tetapi perilaku harus diulang hanya sekali
tidak cukup untuk melakukan perbuatan baik, atau hanya kadang-
kadang.Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa akhlak adalah “sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan
mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. Sedangkan
Abdullah Darraz mengemukakan bahwa akhlak adalah “suatu kekuatan
dalam kehendak yang mantap yang membawa kecendrungan kepada
pemilihan pada pihak yang benar (akhlak yang baik) atau pihak yang
jahat (akhlak yang buruk)”.
Pengertian Akhlak

M
Ahmudah &
madzmumah
Ahlak madzmumah (ahlak tercela)

Akhlak madzmumah ialah tingkah laku yang tercermin pada diri


manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak
menyenangkan orang lain. Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia
dihimpun pengertian “buruk”. Perbuatan yang tidak sopan, kurang ajar,
jahat, tidak menyenangkan. perbuatan yang bertentangan dengan
norma-norma atau agama, adat istiadat, dan masyarakat yang berlaku.

Menurut Imam Ghazali, akhlak yang tercela ini di kenal dengan sifatsifat
muhlikat, yakni segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya
kepada kebinasaan dan kehancuran diri, yang tentu saja bertentangan
dengan fitrahnya untuk selalu mengarah kepada kebaikan.
Ahlak mahmudah (ahlak terpuji)

Akhlak mahmudah (akhlak terpuji)


“Baik” dalam bahasa arab disebut “khair”, yaitu Sesuatu yang dikatakan
baik, bila ia mendatangkan rahmat memberi perasaan senang atau
bahagia, dan ia akan dihargai secara positif.

Menurut Al-Ghazali, berakhlak mulia atau terpuji artinya


“menghilangkan semua adat kebiasaan yang tercela yang sudah
digariskan dalam agama Islam serta menjauhkan diri dari perbuatan
tercela tersebut, kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik,
melakukannya dan mencintainya”.
Pembagian Akhlak

M
Ahmudah &
madzmumah
Pembagian ahlak madzmumah (ahlak tercela)

Pada dasarnya sifat dan perbuatan yang tercela dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:

a) Maksiat Lahir

Maksiat berasal dari bahasa Arab, ma’siyah, artinya “pelanggaran oleh


orang yang berakal balig (mukallaf), karena melakukan perbuatan yang
dilarang, dan meninggalkan pekerjaan yang diwajibkan oleh syariat
islam. Maksiat lahir dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

• Maksiat Lisan
• Maksiat Telinga
• Maksiat Mata
• Maksiat Tangan
b) Maksiat Batin

Maksiat batin berasal dari dalam hati manusia atau digerakan oleh tabiat
hati. Maksiat batin ini lebih berbahaya dibandingkan dengan maksiat
lahir, karena terkadang tidak terlihat, dan lebih sukar dihilangkan.
Selama maksiat batin belum dilenyapkan, maksiat lahir tidak bisa
dihindarkan dari manusia. Beberapa contoh penyakit batin (akhlak
tercela) adalah:

• Marah (ghadab)
• Dongkol (hiqd)
• Dengki (hasad)
• Sombong (takabur)
Pembagian ahlak mahmudah (ahlak terpuji)

Akhlak yang terpuji berarti sifat-sifat atau tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma atau ajaran Islam. Akhlak
yang terpuji dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1) Taat Lahir

Taat lahir berarti melakukan seluruh amal ibadah yang diwajibkan Tuhan, termasuk berbuat baik kepada sesama
manusia dan lingkungan,dan dikerjakan oleh anggota lahir. Beberap perbuatan yang dikategorikan taat lahir adalah:

(a) Tobat, dikategorikan kepada taat lahir dilihat dari sikap dan tingkah laku seseorang. Namun sifat
penyesalannya merupakan taat batin.

(b) Amar makruf dan nahi munkar, perbuatan yang dilakukan kepada manusia untuk menjalankan kebaikan dan
meninggalkan kemaksiatan dan kemungkaran.

(c) Syukur, berterima kasih terhadap nikmat yang telah dianugrahkan Allah kepada manusia dan seluruh
makhluknya.
2) Taat Batin

Taat Batin adalah segala sifat yang baik, yang terpuji yang dilakukan oleh anggota
batin (hati).

(a) Tawakal, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi,
menanti, atau menunggu hasil pekerjaan.

(b) Sabar, dasarnya adalah keyakinan bahwa semua yang dihadapi adalah ujian dan
cobaan dari Allah Swt.

(c) Qana’ah, yaitu merasa cukup dan rela dengan pemberian yang dianugrahkan
oleh Allah.
Cara Mencegah
Akhlak Madzmumah
Dan Meningkatkan
Akhlak Mahmudah
1. Cara Mengatasi Akhlak Madzmumah (Akhlak Tercela) Menurut Ahmad Amin
ada 2 cara untuk mengatasi Ahlak tercela, yaitu:

a. Perbaikan pergaulan, seperti pendirian pusat pendidikan anak nakal, mencegah


perzinahan, mabuk, dan peredaran obat-obat terlarang.

b. Memberikan hukuman. Dengan adanya hukuman, akan muncul suatu ketakutan


pada diri sendiri karena perbuatannya akan dibalas (dihukum). Hukum ini pada
akhirnya bertujuan untuk mencegah melakukan yang berikutnya, serta berusaha keras
memperbaiki akhlaknya.
2. Cara Meningkatkan Akhlak Madzmumah (Akhlak Terpuji)
Ada banyak cara yang ditempuh untuk meningkatkan akhlak yang
terpuji secara lahiriah, diantaranya:
a. Pendidikan, dengan pendidikan cara pandang seseorang akan
bertambah luas, tentunya dengan mengenal lebih jauh akibat dari
masing-masing (akhlak terpuji dan tercela).
b. Menaati dan mengikuti peraturan dan UU yang ada di
masyarakat dan negara.Bagi seorang muslim tentunya mengikuti
aturan yang digariskan Allah dalam Al-Qur’an dan Sunah Nabi
Muhammad SAW.
c. Kebiasaan, akhlak terpuji dapat ditingkatkan melalui kehendak
atau kegiatan baik yang dibiasakan.
d. Memilih pergaulan yang baik, sebaik-baik pergaulan adalah
berteman dengan para ulama (orang beriman) dan ilmuwan
(intelektual).
e. Melalui perjuangan dan usaha. Menurut Hamka, bahwa akhlak
terpuji tidak timbul kalau tidak dari keutamaan, sedangkan
keutamaan tercapai melalui perjuangan.
Sedangkan akhlak yang terpuji batiniah, dapat ditingkatkan
melalui beberapa cara, yaitu:
a. Muhasabah, yaitu selalu menghitung perbuatan-perbuatan
yang telah dilakukannya selama ini, baik perbuatan buruk
beserta akibat yang dilakukannya, ataupun perbuatan baik
beserta akibat yang ditimbulkannya.
b. Mu’aqobah, memberikan hukuman terhadap berbagai
perbuatan dantindakan yang telah dilakukannya. Hukuman
tersebut tentu bersifat ruhiyah dan berorientasi pada kebajikan,
seperti melakukan shalat sunah yang lebih banyak dibandingkan
biasanya, berzikir dan sebagainya.
c. Mu’ahadah, perjanjian dengan hati nurani (batin),
untuk tidak mengulangi kesalahan dan keburukan
tindakan yang dilakukan, serta menggantinya dengan
perbuatan-perbuatan baik.

d. Mujahadah, berusaha maksimal untuk melakukan


perbuatan yang baik untuk mencapai derajat ihsan,
sehingga mampu mendekatkan diri pada Allah SWT
(muraqabah).
Kesimpulan
Akhlak madzmumah (Akhlak Tercela) adalah suatu tingkah
laku yang dapat membawa manusia kepada kebinasaan dan
kehancuran yang didorong oleh beberapa factor yaitu dunia
(harta), manusia, setan, dan nafsu.
Adapun akhlak mahmudah (Akhlak Terpuji) yaitu
menghilangkan semua kebiasaan yang tercela sebagaimana
yang telah digariskan dalam ajaran Islam serta menjauhkan
diri dari perbuatan tercela tersebut, kemudian membiasakan
kebiasaan yang baik, melakukannya dan mencintainya.
Terima Kasih
Silakan sampaikan pertanyaan dan saran

Anda mungkin juga menyukai