Batas rongga
abdomen
Dinding anterior : otot transversal yaitu muskulus obliq internal,
muskulusobliq eksternal, muskulus transversus abdominalis dan otot vertical
yaitu rectus abdominalis.
Dinding Lateral : bagian atas dinding lateral antara tulang rusuk dan iliac
crest dibentuk oleh 3 lapisan otot tranversal.
Inferior: perineum
Batas rongga Posterior: tulang sakrum
pelvis
Anterior: tulang pubis
Transmisikan Pantulkan
• Semakin besar frekuensi/ Megahertz maka semakin baik resolusinya tetapi mengurangi penetrasi
kedalaman gelombang suara.
• Semakin kecil frekuensi/Megahertz maka resolusinya semakin kurang tetapi penetrasi kedalamn semakin
baik.
Pengoprasial Ultrasound
Tipe Transduser
Transduser linier Transduser sektor Transduser Konveks
Untuk resolusi dekat penetrasi lebih dalam. Menggabungkan resolusi
Untuk mengevaluasi Propagasi fanslike dekat yang baik dengan
jaringan lunak dan tiroid gelombang suara, jantung resolusi lapangan jauh
dapar divisualisasikan yang relative baik
melalui sela intercostal
tanpa bayangan akustik
dari tulang koste
frekuensi tinggi (5,0-10,0 MHz) Frekuensi 2.0 – 3.0MHz Frekuensi 3,5 – 3,75 MHz
• Tidak dapat di gunakan • Kurang baik dalam resolusi • Tergantung pada frekuensi
untuk perrmukaan yang lebih dekat yang dimainkan.
besar. bayang akustik tulang
koste dan paru dapat
menurun kan kualitas
gambar.
Pencitraan organ
9. hepar
26. Usus
45.Bayang
akustik
Meminta pasien untuk menarik 66. Saluran
nafas maksimal. empedu
33. Pankreas
Transversal
• Putar transduser 90 derajat
berlawan dengan arah jarum
jam
• Pasien dalam posisi terlentang
atau left lateral decubitus
Intercostal view • Jika posisi subcostal sulit, kita bisa
lakukan dengan intercostal view
• Transduser di garis axilla anterior
pada permukaan koste,
• Mulai dengan posisi transduser
longitudinal dan putar transduser
untuk mendapatkan gambaran yang
sesuai.
• pasien tidak dalam posisi menarik
atau menahan nafas
9. parenkim hati
10. Vena hepatika
11. Vena porta
13. diafragma
14. GB
80. Dinding GB
2. Memvisualisasikan
aorta dan vena cava
inferior
• Transduser posisi longitudinal
epigastrium sepanjang line alba
• Miringkan kekiri atau kekanan.
9. Hepar
10. Vena hepatika
11. Vena porta
13. Diafragma
15. Aorta
16. Vena cava inefior
17. Arteri mesentrika superior
• Vena cava inferoir 18. Arteri hepatica
• Transduser posisi longitudinal epigastrium sepanjang line 25. Vena ginjal kiri
alba 26. Udara usus
• Miringkan transduser ke sisi kiri pasien 33. Seliac trunk
33. Pankreas
116. Persimpangan atrium
kanan
9. Hepar
10. Vena hepatika
11. Vena porta
13. Diafragma
• Aorta 15. Aorta
16. Vena cava inefior
• Transduser posisi longitudinal epigastrium sepanjang line
17. Arteri mesentrika superior
alba
18. Arteri hepatica
• Miringkan transduser ke sisi kanan pasien
25. Vena ginjal kiri
26. Udara usus
32. Seliac trunk
33. pankreas
3.
Memvisualisasika
n pankreas
• Tranduser posisi transversal
• Pasien di instruksikan
menarik nafas dan
menahannya
• Gerakan transduser ke arah
kraniokaudal.
1. Kulit 18. Arteri hepatika
1. Kulit
3. Otot rectus abdominalis
42. Prostat
43. Anterior dari rektum
45. Bayangan akustik dari tulang
pubis.
Longitudinal
48. Tulang pubis.
• Rumus mengukur volume
VU : L x D x W x 0,5
• Ketebalan dinding normal
<4mm
FAST
• Metode FAST (Focused Assessment with
Sonography in Trauma) merupakan a. b.
teknik baru yang dengan cepat dan
handal untuk mengkonfirmasikan
pendarahan di dalam rongga dada dan
rongga perut.
c. d.
• Salah satu studi membandingkan FAST
dengan CT Sensitivitas FAST lebih rendah
dalam mendeteksi cedera organ yang
terisolasi tanpa adanya cairan bebas.
• Mayoritas angka false negative yang tinggi
pada pasien stabil.
• FAST tetap menjadi rujukan utama kasus
kasus trauma tumpul abdomen di unit gawat
darurat sebelum di indikasikan melakukan
pemeriksaan CT Scan.
Hal-hal yang harus dievaluasi
1. Mengevaluasi pericardium
2. Mengevaluasi reses hepatorenal
3. Mengevaluasi reses splenorenal
4. Mengevaluasi kantong douglas
• tempatkan transduser di epigastrium dalam bidang
1. Mengevluasi transversal dan secara caudal.
perikardium
Right intercostal view
2. Mengevaluasi • Transduser di posisikan pada garis mid-axilla
setentang permukaan koste 8 sampai 11.
reses hepatorenal • Posisi transduser oblik ke posterior axilla kanan.
(kantong Morrison)
• Dari interkostal obliq view kemudian gerakkan ke sudut
cephalad untuk melihat diafragma kanan dan regio
supraphrenic, mengevaluasi adanya gambaran
anechoic hematothoraks kanan.
• Setelah mengevaluasi regio supraphrenic, kita Gerakan
transduser ke arah caudal untuk mengevaluasi cairan
bebas paracolic gutter kanan dan regiopararenal.
3. Mengevaluasi reses splenorenal
Membutuhkan pemeriksaan
lanjutan seperti CT Scan
Terimakasih