Anda di halaman 1dari 11

Tujuan Mengelola Informasi

Akuntansi
Disusun Oleh :
• Jessika Rafelya C30119084
• Silvana R. Oli’i C30119060
• Nurleni C30119070
Informasi Lingkungan
Berkaitan dengan kebutuhan akan informasi lingkungan hidup maka
diselenggarakan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang
Lingkungan dan Pembangunan (the United Nations Conference on
Environment and Development–UNCED) di Rio de Janeiro, tahun 1992.
Pertemuan ini menghasilkan strategi pengelolaan lingkungan hidup yang
dituangkan ke dalam Agenda 21. Dalam Agenda 21 Bab 40, disebutkan
perlunya kemampuan pemerintahan dalam mengumpulkan dan
memanfaatkan data dan informasi multisektoral pada proses pengambilan
keputusan untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan.
Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah proses
pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat,
dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan” (menurut
Laporan Brundtland dari PBB, 1987).
a. Peran Penduduk Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Penduduk atau masyarakat merupakan bagian terpenting atau


titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan, karena peran
penduduk sejatinya adalah sebagai subjek dan objek dari
pembangunan berkelanjutan. Jumlah penduduk yang besar
dengan pertumbuhan yang cepat, tetapi memiliki kualitas yang
rendah, akan memperlambat tercapainya kondisi yang idea l
antara kuantitas dan kualitas.
b. Penduduk Berkualitas merupakan Modal Dasar
Pembangunan
Berkelanjutan
Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di
suatu negara, diperlukan komponen penduduk yang
berkualitas.Karena dari penduduk berkualitas itulah
memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola
potensi sumber daya alam dengan baik, tepat, efisien,
dan maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian
lingkungan.
Eco-efisiensi Korporasi
Konsep eko-efisiensi merupakan hal penting dalam
keberlanjutan perusahaan. Keterbatasan sumber
daya dan pencemaran lingkungan tidak berbanding
lurus dengan pertumbuhan populasi manusia,
sumber daya yang tidak bisa diperbaharui dan
lingkungan yang seharusnya dijaga demi generasi
selanjutnya.
Eko-efisiensi dapat diartikan sebagai
suatu strategi yang menghasilkan suatu
produk dengan kinerja yang lebih baik,
dengan menggunakan sedikit energi
dan sumber daya alam yang diambil.
Tu j u a n e k o - e f i s i e n s i a d a l a h u n t u k
mengurangi dampak lingkungan akibat
adanya proses produksi maupun
konsumsi.
Ada tujuh faktor kunci dalam eko-efi siensi menurut World
Business Council for Sustaitable Development (WBCSD) yaitu:
• Mengurangi jumlah penggunaan bahan,
• Mengurangi jumlah penggunaan energi,
• Mengurangi pencemaran, memperbesar daur ulang bahan,
• Memaksimalkan penggunaan sumber daya alam (SDA) yang
dapat diperbarui,
• Memperpanjang umur pakai produk dan meningkatkan intensitas
pelayanan.
Hubungan Antara Pembangunan Berkelanjutan dan Eco-
efisiensi Korporasi

Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan untuk konservasi atau


pelestarian. Konservasi tersebut meliputi konservasi lingkungan
dan konservasi Sumber Daya Alam (SDA). Dalam pelaksanaanya
untuk mencapai tujuan, pengelolaan lingkungan menggunakan
prinsip atau konsep eko-efisiensi. Dimana salah satu contoh
pelaksanaan ekoefisiensi adalah dengan 4R ( Reduce, Reuse,
Recycling, dan Recovery ).
Pengelolaan Lingkungan tersebut memiliki sebuah
target pencapaian dalam jangka panjang yang disebut
dengan pembangunan berkelanjutan. Dimana dalam
pembangunan berkelanjutan bertumpu pada dua asas,
yakni asas pemenuhan kebutuhan masa kini dan
kebutuhan generasi yang akan datang.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai