Anda di halaman 1dari 10

Sejarah

K
e
l

Perang o
m

Padri
p
o
k
1803 – 1838
6
• Al Farrel Maulana Aksani
• Jaka Taryana
• Ramdian Mustopa
• Raz Arya Fernanda
• Sella Nur Azizah
Latar Belakang
Dimulai pada 1803 ketika tiga orang Minangkabau
pulang dari Makkah usai menjalankan ibadah haji di
tanah suci. Mereka dikenal dengan nama Haji
Miskin, Haji Sumanik, dan Haji Piobang. ketiga haji
ini berniat memperbaiki syariat Islam di
Minangkabau yang belum sepenuhnya dijalankan.
Seorang ulama bernama Tuanku Nan Renceh tertarik
untuk ikut andil. Akhirnya, beliau turut ikut serta dan
mengajak orang untuk ikut serta. Mereka pun
dijuluki Harimau Nan Salapan.
Harimau nan Salapan meminta
Sultan Arifin Muningsyih yaitu
pemimpin Kesultanan Pagaruyung
untuk meninggalkan kebiasan yang
tidak sesuai dengan syariat islam.
namun Sultan Pagaruyung tidak
sepakat. Menanggapi ini, Kaum
Padri menggunakan cara keras dan
perang saudara pun tak terelakan.
Awal Mula

Pada 1803, seorang ulama bernama


Tuanku Pasaman memimpin serangan
kaum Padri ke Kerajaan Pagaruyang.
Perang ini menyebabkan Sultan Arifin
Muningsyah melarikan diri dari istana.
Orang-orang adat kemudian meminta
bantuan kepada Hindia Belanda yang
saat itu menajajah Nusantara.
Pada Novermber 1825, Belanda
mengajukan gencatan senjata
sembari menyiapkan strategi licik
berupa perjanjian Masang. Tuanku
Imam Bonjol yaitu pemimpin
Kaum Padri mencoba menyatukan
Kaum Padri dan Kaum Adat untuk
bersatu melawan Belanda.
Berakhirnya Perang ‘11 Januari 1833, pertahanan
Belanda diserang oleh kaum Padri
dan kaum Adat. Namun, Belanda
memiliki siasat licik yang berujung
pada penangkapan Tuanku Imam
Bonjol yang kemudian diasingkan.
Perang kembali berkobar. Kali ini
belanda unggul, dan berhasil
merebut kekuasaaan daerah
Minangkabau. Rakyat Minangkabau
pun selamat dan pergi ke
Semenanjung Malaya.
Dampak
Perang Padri memberi dampak
pada jatuhnya Kerajaan
Pagaruyung ke tangan Belanda
dan juga pengasingan Tuanku
Imam Bonjol. Selain itu, perang
ini juga dapat memperkuat
persatuan para pemimpin
tradisional dan agama.
Tokoh Perang

Tuanku Imam Bonjol Tuanku Tambusai Tuanku Nan Renceh


Peninggalan

‘Salah satu peninggalan dari perang


Padri adalah Fort De Kock, yaitu
benteng yang dibangun oleh Kapten
Bouer pada 1825 untuk menahan
gempuran rakyat Minangkabau saat
perang Padri.
Terimakasih

Berdoa bagi pemimpin-pemimpin Negara berarti


membuat tanggung jawab bangsa menjadi tanggung
jawab umat Islam juga.

Anda mungkin juga menyukai