Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH PERSEBARAN KELAPA,

KEBUN DAN INDUSTRI KELAPA


OLEH :
MARISA NOPRIYANTI, S.TP.,MP
Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar dunia dengan luas total sebesar 3,53 juta hektare
(Ditjenbun, 2015). Tanaman kelapa ini tersebar hampir di seluruh penjuru nusantara. Luas kebun kelapa di
wilayah Sumatera mencakup 32% dari keseluruhan kebun, disusul Jawa 22,8%, Sulawesi sebesar 21,6%,
wilayah Maluku sebesar 10,3%, wilayah Nusa Tenggara dan Bali sebesar 7,7%, dan Kalimantan sebesar dan
5,7%. Kelapa ini tumbuh dengan baik di kawasan pesisir serta dapat ditemui di hampir seluruh pulau yang
ada. Persebaran kelapa membuat industri banyak terkonsentrasi di wilayah yang memiliki kelapa terbesar
seperti di Sumatera, sebagian jawa, dan pulau Sulawesi bagian utara
A. SEJARAN PERSEBARAN KELAPA DI INDONESIA

Persebaran kelapa dapat terjadi secara alamiah, Sifat buah kelapa yang mengapung serta
karakter wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 17 ribu pulau lebih
menjadikan kelapa dengan mudah menyebar merata. Buah kelapa yang tua di pesisir jatuh
kemudian mengapung bersamaan datangnya pasang. Buah kelapa ini lalu terbawa arus
berpindah ke pulau atau pesisir lainnya. Perpindahan ini bisa sedekat pandangan mata
namun dapat pula ke pulau lain berjarak minggu atau bulan.
A. SEJARAN PERSEBARAN KELAPA DI INDONESIA

Bentuk lainnya adalah persebaran sengaja dengan cara dibawa pedagang, petani, dan
pengusaha. Persebaran seperti ini marak terjadi sejak zaman ramainya perdagangan kopra di
zaman kolonial hingga akhir tahun 1970-an. Akhir 1970-an hingga pertengahan 1980- an,
persebaran dan pertambahan luas kebun kelapa didorong oleh pemerintah. Dari data
Ditjenbun (2015) terlihat bahwa tahun 1970 luas kebun kelapa hanya sebesar 1,81 juta dan
meningkat dua kali lipat di Jahun 1993. Dari grafik terlihat pertumbuhan luasan kebun
mencapai puncaknya pada awal 1980-an dan nilai terluas pada 2003 sebesar 3,91 juta
hektar.
a. Sejarah dan Perkembangan Perkebunan Kelapa di Indragiri Hilir
Keberadaan Kelapa di Indragiri Hilir Riau menjadi bagian fan sejarah perjalanan
Indonesia. Seperti diketahui koritibar perdagangan kopra cukup besar bagi perjuangan
kemerdekaan dan pembangunan pasca merdeka. Tembilahan sebagai ibukota Indragiri Hilir
di tahun sebelum merdeka dan pasca merdeka merupakan sentra penghasil dan
perdagangan kopra kopra pada masa tersebut merupakan komoditas penting dalam
perdagangan internasional.
a. Sejarah dan Perkembangan Perkebunan Kelapa di Indragiri Hilir

Keadaan kebun kelapa di Indragiri Hilir serupa dengan kebun kelapa lainnya di Indonesia.
Selain tanamannya yang mulai tua, keadaan kebun kelapa diperparah oleh rusaknya tanggul
atau parit di beberapa tempat. Pada bagian pesisir atau muara juga terjadi intrusi air, yang
merusak tanaman kelapa. Pada pinggiran sungai di beberapa desa dapat dilihat beberapa
pohon kelapa tumbang akibat tanahnya tergerus air. Persoalan lain adalah serangan hama
kumbang yang merusak dan mematikan pohon kelapa. Serangan ini terjadi parah terutama
pada kebun kelapa yang bersebelahan dengan kebun sawit yang diremajakan Batang sawit
yang telah mati menjadi media tumbuh larva dan ketika tumbuh menjadi kumbang akan
menyerang kelapa yang ada di sekitarnya. Menurut beberapa sumber, kurang lebih 100 ribu
hektare atau 23% dan kebun kelapa di Indragiri Hillir telah rusak oleh tiga sebab di atas.
B. PERKEBUNAN KELAPA, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DI SULAWESI

Sulawesi dengan enam provinsi saat ini memiliki total luas kebun sebesar 780.257 hektare
atau mencakup 21,5% dari total luas kebun kelapa di seluruh Indonesia, Dari enam provinsi
yang ada, Sulawesi Utara memiliki luas kebun terbesar yaitu 268,561 hektare (BPS, 2014),
disusul Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan dengan luas masing-masing 214.399 hektare
dan 109.517 hektare. Di Sulawesi Utara wilayah Kabupaten Minahasa Selatan merupakan
kabupaten yang paling luas kebun kelapanya yaitu sebesar 46.973 hektare, disusul
Minahasa Utara sebesar 46.370 hektare, dan secara berturut turut Minahasa Tenggara,
Bolaang Mongondow dan Kepulauan Sangihe dan Talaud masing-masing 33,484 hektare,
23.399 hektare, serta 22.146 dari 20.245 hektare
B. PERKEBUNAN KELAPA, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DI SULAWESI

Berkembangnya Tanaman Kelapa di Sulawesi Utara disebabkan beberapa faktor Pertama


adalah sifat tanaman kelapa yang dak membutuhkan perawatan yang intensif, Kelapa dapat
dila arkan tumbuh begitu saja hingga bisa menghasilkan buah pada tahun kelima atau
keenam jika telah dewasa, tanpa pemupukan pun dapat tetap menghasilkan buah Karakter
tanaman kelapa seperti ini sangat tepat dan sesuai dengan keadaan masyarakat Minahasa
yang pada masa kolonial banyak memilih bekerja sebagai pegawai pemerintah, tentara, atau
guru.
C. PERKEBUNAN KELAPA DAN PUSAT PEMERINTAHAN KOLONIAL DI JAWA

Luas total kebun kelapa di Pulau Jawa saat ini berkisar 823.851 hektare (Kementan, 2014).
Luas ini cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun akibat konversi lahan,
terutama menjadi perumahan. Dari data tahun sebelumnya yaitu 2013, tercatat bahwa luas
kebun kelapa baik milik rakyat, swasta maupun perkebunan pemerintah sebesar 846.660
hektare, sehingga jika dihitung terjadi penurunan sebesar 2,7% dari tahun 2013 ke 2014.
Luasan kebun yang paling besar ada di Provinsi Jawa Timur dengan luas 283.334 hektare,
disusul Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan luas masing-masing sebesar 230.886 hektare
dan 178.178 hektare.
c. Perkebunan Kelapa dan Pusat Pemerintahan Kolonial di Jawa

Kelapa telah tumbuh di tanah jawa sejak ribuan tahun lalu, salah satu petunjuk yang bisa
digunakan adalah adanya ukiran pohon kelapa di dinding atau di rerief candi borobudur.
Hal ini berarti tanaman kelapa telah ada di pulau jawa sejak sebelum abad 9 masehi
masuknya peradaban Islam juga mendorong persebaran tanaman kelapa di Jawa terutama di
jawa timur pada pasca masuknya Islam, ada aturan yang mewajibkan membawa dua bibit
kelapa untuk diserahkan kepada penghulu. Bibit ini kemudian dikumpulkan oleh penghulu
untuk selanjutkan dibagikan ke masyarakat untuk ditanam Aturan ini masih berlaku hingga
tahun 1890
B. PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN PERUSAHAAN KELAPA

Keberadaan industri kelapa di Indonesia di zaman pra dan awal kemerdekaan


menghidupkan perekonomian masyarakat di beberapa wilayah Indonesia Kesejahteraan
masyarakat meningkat dan kota mengalami pertumbuhan yang kuat. Ini dapat dilihat
dengan jelas pada beberapa wilayah penghasil kelapa seperti Minahasa di Sulawesi Utara,
Makassar di Sulawesi Selatan, serta Tembilahan dan Rengat di Riau.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat dibandingkan dengan daerah lainnya, saat ada
beberapa industri pengolahan kelapa di Eropa terutama jerman pindah ke Minahasa untuk
estensi dan akses bahan baku Minahasa menjadi wilayah yang perekonomiannya mengeliat.
Mobil-mobil dapat dijumpai lalu lalang pasar mulai ramai, dan sekolah sekolah berbagai
tingkat dasar dan kejuruan dapat ditemukan di kawasan ini Wahyono (1996) mengatakan
bahwa tingkat melek huruf diminahasa jauh lebih tinggi dibanding daerah tplainpada masa
itu. Demikian pula Makassar tumbuh menjadi kota persinggahan dan perdahangan Asba
(2007) menggambarkan bahwa Makasar menjadi pintu perdagangan kopra pada masa
kolonial hingga awal kemerdekaan, Makasar menjadi tempat perebutan kekuasaan dan
ekonomi kopra antara Pemerintahan daerah dan pusat di awal kemerdakaan.

Anda mungkin juga menyukai