bantu dalam proses belajar mengajar. Alat peraga memiliki peranan yang cukup penting dalam menentukan keberhasilan seorang guru dalam mengajar, namun alat peraga bukan yang terutama dalam proses belajar mengajar (bercerita) melainkan hanya bersifat membantu. • Alat peraga membantu seorang guru dalam mengatasi rintangan- rintangan dalam berkomunikasi. Rintangan bahasa bisa diatasi dengan memakai gambar- gambar, benda-benda, dan lain- lain untuk menyampaikan pengertian dan makna dari suatu cerita. • Mengajar yang baik adalah dengan menggunakan alat peraga agar anak didik dapat dibawa masuk dalam pengalaman langsung. • Di dalam Perjanjian Lama, Allah mengajar nabi dan umat-Nya juga dengan menggunakan alat bantu mengajar pengajaran agar apa yang disampaikan dapat dimengerti oleh umat dan nabi (Yer. 13:1-11). • Alat bantu dalam mengajar juga digunakan pada zaman Yesus (Mrk. 12:13-17). • Untuk mencapai tujuan pengajaran diperlukan alat bantu mengajar yang disebut dengan alat peraga. Peranan alat peraga dalam mengajar • Menarik perhatian anak : Anak- anak senang melihat sesuatu, apalagi hal itu merupakan sesuatu yang baru bagi mereka. Dengan alat peraga akan memusatkan perhatian anak kepada cerita yang sedang disampaikan oleh guru. Konsentrasi anak akan terpusat kepada cerita. • Memancing keberanian anak bertanya: Salah satu sifat yang dimiliki anak ialah rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan sifat ini akan mendorong anak untuk bertanya tentang sesuatu yang sedang diperagakan dan dijelaskan oleh guru serta menambah suasana belajar menjadi lebih aktif. • Menjelaskan hal-hal yang abstrak kepada anak: Anak suka berpikir secara kongkrit dan dengan alat perga dapat membawa anak untuk dapat menyerp hal-hal yang abstrk. Misalnya seorang guru akan menjelaskan tentang Roma 6:23, “Sebab upah dosa ialah maut tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Tentunya anak kurang mengerti tentang dosa, maut apabila cerita itu disampaikan kepada anak balita maupun pratama tanpa bantuan alat peraga. • Untuk itu guru dapat menjelaskan dengan alat peraga berupa gambar yang dapat dibuat sendiri, yaitu: Dosa, digambarkan dengan kenakalan anak yang artinya setiap anak nakal berdosa. Dosa, gambar penghukuman, api atau tengkorak dan api. Karunia Allah, dapat dijelaskan dengan gambar salib Yesus Kristus tentang pengampunan dan penebusan dosa hanya melalui kematian-Nya di kayu salib. Hidup kekal, digambarkan dengan bentuk sorga/rumah yang indah yang di dalamnya ada banyak anak-anak bersukacita dan memakai mahkota. Bentuk alat Peraga • Alat peraga dua dimensi : Alat peraga dua dimensi memilikin ukuran, panjang, dan lebar merupakan bidang datar, diantaranya ialah: Gambar-gambar, poster, papan tulis papan flannel, bagan, grafik dan peta. Keuntungan dari alat peraga ini ialah: Dapat menerjemahkan suatu cerita. Membangkitkan motivasi belajar. Merangsang anak untuk melakukan sesuatu Menyentuh dan menggerakan emosi anak. Membantu guru dalam menyampaikan pesan. • Alat peraga tiga dimensi : Alat peraga tiga dimensi mempunyai ukuran, panjang, tinggi, tebal dan besar. Alat peraga ini disebut alat peraga model atau alat tiruan. Alat peraga ini berupa; Benda asli atau tiruan, Peta timbul, Topeng, Boneka tangan atau jari, Alat proyeksi (televisi, video, tape, OHV, LCD), kotak pasir dan lainnya. • Keuntungan dari alat peraga ini ialah: Memperlihatkan kepada anak benda yang sebenarnya dalam bentuk yang diperbesar atau diperkecil. Memberikan pengertian yang sesungguhnya tentang benda asli. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga • Alat peraga itu harus sesuai atau dapat menerjemahkan materi cerita. • Alat peraga itu harus jelas, mudah dilihat, dibaca dan hindari jangan sampai timbul interprestasi yang salah dari anak karena ketidakjelasan bentuk alat peraga itu. • Alat peraga dibuat dengan warna yang jelas. • Alat peraga itu harus dapat menunjukan bagian-bagian yang penting dari benda asli. • Alat peraga itu harus sesuai dengan kebutuhan klasikal dan individual. Contoh-contoh alat peraga dan bahan cerita Sumbu kompor yang dipotong menjadi 3 bagian dengan ukuran masing-masing kurang lebih 15 cm, 30 cm dan 45 cm. Lalu dari ketiga tali ini melalui peragaan demonstrasi menjadi 3 tali dengan ukuran yang sama. Ini dapat digunakan dalam menyampaikan cerita sebagai gambaran tentang manusia yang berdosa. • Kertas minyak yang dipotong dengan ukuran kecil lalu beberapa potong disambung dan digulung dengan ukuran kecil dan kertas potongan yang tidak disambung. Lalu kertas potongan yang tidak disambung dimasukkan ke dalam mulut dengan potongan yang kecil-kecil dan bersamaan dengan kertas yang potongan yang disambung. Setelah itu kertas yang bersambung- sambung dikeluarkan dari mulut dengan ditarik pelan-pelan hingga menjadi kertas yang panjang. Alat peraga ini dapat diberikan makna rohani bahwa mulut yang Tuhan ciptakan harus digunakan dengan baik- baik yaitu untuk memuji dan mengagungkan nama Tuhan dan memberkati orang lain, bukan untuk berkata yang kotor-kotor dan mengutuki orang. • Boneka jari dapat menjelaskan cerita tentang 10 orang kusta yang telah disembuhkan Tuhan Yesus dan hanya satu orang yang kembali kepada-Nya. Siapkan 4 sarung tangan, yang dua sarung tangan diberi gambar kepala manusia dengan memberikan mulut, mata, rambut, hidung tiap jarinya. Dua sarung tangan ini menggambarkan tentang 10 orang kusta. 2 sarung tangan lainnya berperan sebagai Tuhan Yesus dan salah satu orang yang sakit kusta yang datang menemui Yesus. Sarung tangan ini diberi juga mulut, mata, hidung dan rambut namun tidak perjarinya melainkan keseluruhan dari sarung tangan tersebut.