Anda di halaman 1dari 7

Pengeluaran Agregat yang Direncanakan atau Pengeluaran Agregat (AE) :

AE = C + I + G + (X - IM)
• Neraca pendapatan nasional mengukur pengeluaran aktual dari 4 kategori pengeluaran (C, I,
G, dan X - IM)
• Teori pendapatan nasional terkait dengan pengeluaran yang direncanakan dari 4 kategori
pengeluaran
• Pengeluaran autonomous : Komponen pengeluaran agregat yang tidak tergantung dari
pendapatan nasional
• Pengeluaran yang ter-induce : Komponen pengeluaran agregat yang berubah sebagai
respon terhadap perubahan pendapatan nasional
• Dua penggunaan dari pendapatan disposable (pendapatan yang siap digunakan) atau Y D :
(i) untuk konsumsi, dan (ii) untuk tabungan
• Fungsi konsumsi menjelaskan hubungan antara konsumsi dengan variabel-variabel yang
mempengaruhinya. Secara sederhana, konsumsi ditentukan oleh pendapatan disposable
• Average Propensity to Consume (APC) : C / YD
• Marginal Propensity to Consume (MPC atau c) :  C /  YD , dimana 0 < c < 1
• Fungsi tabungan diketahui setelah besarnya konsumsi dari pendapatan disposable
diketahui
DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.
Average Propensity to Save (APS) : S / YD
Marginal Propensity to Save (MPS atau s) :  S /  YD , dimana 0 < s < 1
Hubungan antara kecenderungan untuk konsumsi dan menabung :
» APS + APC = 1
» MPS + MPC = 1 atau c + s = 1
Investasi yang Direncanakan :
• Tingkat bunga riil : Biaya riil dari meminjam uang untuk tujuan investasi
• Dengan hal lain tidak berubah, kenaikan tingkat bunga riil akan mengurangi pengeluaran
investasi yang direncanakan
• Tingkat bunga riil merefleksikan opportunity cost yang terkait dengan investasi; baik
investasi pada stock atau inventory, tempat tinggal, atau pabrik dan peralatan.
• Semakin tinggi tingkat bunga riil, maka semakin besar opportunity cost dari investasi,
sehingga semakin rendah jumlah investasi yang direncanakan
• Semakin tinggi tingkat produksi dan penjualan, maka semakin besar inventory yang
direncanakan, sehingga perubahan pada tingkat produksi dan penjualan akan menyebabkan
perubahan pada investasi
• Jika stock barang modal yang direncanakan meningkat, maka akan terjadi boom investasi
yang akan berakhir sepanjang terdapat produksi barang modal baru
DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.
Fungsi Pengeluaran Agregat (AE) :
AE = C + I
(Lihat tabel Pengeluaran Agregat yang Direncanakan dan gambar Fungsi Pengeluaran
Agregat)

• Marginal Propensity to Spend (z) : Naiknya tambahan pengeluaran total ketika


pendapatan nasional naik 1 satuan mata uang
• z =  AE /  Y , dimana 0 < z < 1
• Marginal Propensity not to Spend (1 - z) : Kenaikan pendapatan nasional yang tidak
menambah pengeluaran agregat yang direncanakan
• Marginal Propensity not to Spend disebut juga marginal propensity to withdraw
karena bukan merupakan bagian pengeluaran dari pendapatan, yang ditarik keluar dari
aliran pendapatan (circular flow of income)
• Marginal Propensity to Consume (MPC atau c) : Tambahan konsumsi yang diakibatkan
naiknya pendapatan disposable sebesar 1 satuan mata uang

DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.


• Pada setiap tingkat pendapatan nasional, dimana pengeluaran agregat yang direncanakan
melebihi output aktual, maka akan terjadi tekanan pada pendapatan nasional untuk naik
• Pada setiap tingkat pendapatan, dimana pengeluaran agregat yang direncanakan kurang dari
output aktual, maka akan terjadi tekanan pada pendapatan nasional untuk turun
• Keseimbangan pendapatan nasional terjadi pada saat pengeluaran agregat yang
direncanakan sama dengan total output aktual
Tabungan yang Direncanakan dan Investasi yang Direncanakan :
Perbedaan antara investasi yang direncanakan dan tabungan yang direncanakan sama dengan
perbedaaan antara pengeluaran agregat yang direncanakan dan pendapatan nasional aktual
Perbedaan antara investasi yang direncanakan dan tabungan yang direncanakan (W) :
S - I = W , karena S = Y - C , maka Y - C - I = W
Karena AE = C + I , maka Y - (C + I) = W , sehingga Y - AE = W
Perekonomian berada dalam keseimbangan pada saat investasi yang direncanakan sama
dengan tabungan yang direncanakan
(Lihat tabel Keseimbangan Tabungan dan Investasi)

DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.


Pergerakan Sepanjang AE dan Pergeseran Fungsi AE

Pengeluaran Agregat yang


Pengeluaran Agregat yang

Direncanakan
Direncanakan

AE1

AE
e
e1 AE0
e
e
e0

0 Y0 Y1 0 Y0 Y1
Pendapatan Nasional Aktual Pendapatan Nasional Aktual
(i) Pergerakan sepanjang fungsi AE (ii) Pergeseran fungsi AE

• Pergerakan sepanjang fungsi AE merupakan respon terhadap perubahan pendapatan


nasional
• Pergeseran fungsi AE menunjukkan perbedaan pengeluaran yang direncanakan pada setiap
tingkat pendapatan nasional
DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.
Pergeseran Secara Paralel Fungsi AE

AE = Y

Pengeluaran Agregat yang AE1


E1
e1
AE0
Direncanakan

e’1

e0

450
0 Y0 Y1

Pendapatan Nasional Aktual

• Pergeseran ke atas fungsi AE akan menaikan keseimbangan pendapatan


• Pergeseran ke bawah fungsi AE akan menurunkan keseimbangan pendapatan

DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.


Angka Pengganda (Multiplier atau K) mengukur perubahan keseimbangan pendapatan
nasional yang terjadi dalam merespon perubahan pengeluaran autonomous pada tingkat
harga yang tetap (lihat gambar berikut)
AE = Y

AE1
Pengeluaran Agregat yang

E1
e1
AE0
Direncanakan

e’1

A
 A : Kenaikan pengeluaran
e0
autonomous
Y
Multiplier (K) =  Y /  A
450 atau 1 / (1 - z)
0 Y0 Y1

Pendapatan Nasional Aktual

Kenaikan pengeluaran autonomous akan menaikan keseimbangan pendapatan nasional


sebesar suatu kelipatan dari besarnya kenaikan pengeluaran autonomous
DR. Cornelius Tjahjaprijadi, SE., MA.

Anda mungkin juga menyukai