Anda di halaman 1dari 37

z

MENOPAUSE
z

Definisi

• Menopause (WHO) : berhentinya siklus


menstruasi secara permanen bagi wanita yang
sebelumnya mengalami menstruasi sebagi
akibat dari hilangnya aktivitas folikel ovarium.

• Menopause diartikan dimana tidak dijumpainya


menstruasi selama 12 bulan berturut-turut
dimana ovarium secara progresif telah gagal
dalam memproduksi estrogen.
z Fase Klimakterium

 Klimakterium adalah suatu istilah yang lebih tua, lebih


umum, tetapi kurang akurat, yang menunjukkan suatu
masa dimana seorang perempuan lewat dari masa
reproduksi ke transisi menopause hingga tahun-tahun
pascamenopause, terjadi pada usia rata-rata 45-65
tahun

 Fase Klimakterium terbagi dalam beberapa fase:

Pramenopause Perimenopause Menopause Paskamenopause Senium


z Pramenopause

Pramenopause adalah masa sebelum berlangsungnya perimenopause, dimana terjadi


pada usia rata-rata 40-50 tahun dengan dimulainya siklus haid yang tidak teratur,
memanjang, sedikit, atau banyak, yang kadang-kadang disertai dengan rasa nyeri

Pada wanita tertentu telah muncul keluhan vasomotorik atau keluhan sindroma
prahaid

Keluhan yang muncul pada fase premenopause ini ternyata dapat terjadi baik pada
keadaan sistem hormon yang normal maupun tinggi
z Perimenopause

Perimenopause merupakan masa perubahan antara pramenopuse dan


pascamenopause

Pada sebagian wanita, telah muncul keluhan vasomotorik, atau


keluhan sindrom prahaid

Kadar FSH, LH dan estrogen sangat bervariasi. Disini juga terlihat bahwa
keluhan klimakterik dapat terjadi tidak hanya pada kadar hormon yang
rendah saja
z Pascamenopause

Pasca menopause adalah masa setelah menopause sampai senium yang


dimulai setelah 12 bulan amenorea

Kadar FSH dan LH sangat tinggi (>35 mIU/ml) dan kadar estrodiol
yang rendah mengakibatkan endometrium menjadi atropi sehingga
haid tidak mungkin terjadi lagi.

Hampir semua wanita pasca menopause umumnya telah mengalami


berbagai macam keluhan yang diakibatkan oleh rendahnya kadar
estrogen
z
Senium

Seorang wanita disebut senium


apabila telah memasuki usia
pasca menopause lanjut sampai
usia > 65 tahun
Fisiologi
z
menopause

Pada usia sekitar 50 tahun fungsi


Pada usia 40-44 tahun rata-rata
ovarium menjadi sangat menurun.
jumlah folikel primordial menurun
Saat dilahirkan wanita mempunyai Apabila jumlah folikel mencapai
sampai 8300 buah, yang
kurang lebih 750.000 folikel jumlah yang kritis, maka akan terjadi
disebabkan oleh adanya proses
primordial. Dengan meningkatnya gangguan sistem pengaturan
ovulasi pada setiap siklus juga
usia, jumlah folikel tersebut akan hormon yang terjadinya insufisiensi
karena adanya apoptosis yaitu
semakin berkurang korpus luteum, siklus haid
proses folikel primordial yang mati
anovulatorik dan pada akhirnya
dan terhenti pertumbuhannya.
terjadi oligomenore
Perubahan
z Metabolisme Hormonal Pada Menopause

1. Gangguan dalam pola menstruasi, termasuk anovulasi dan


penurunan fertilitas, penurunan aliran (hipermenorrhea) frekuensi
menstruasi tidak teratur, dan kemudian, akhirnya, amenore.

2. Ketidakstabilan vasomotor ( hot flushes dan berkeringat ).

3. Kondisi atrofik: atrofi epitel vagina, pembentukan karunkel uretra,


dispareunia dan pruritus karena atrofi vulva, introitus, dan vagina,
atrofi kulit umum, kesulitan berkemih seperti urgensi dan uretritis
abakterial dan sistitis.

4. Masalah kesehatan akibat kekurangan estrogen jangka panjang:


konsekuensi dari osteoporosis dan penyakit kardiovaskular.
z

Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan usia, yaitu usia antara 40-65
Usia tahun

Keluhan yang paling pertama dirasakan adalah keluhan vasomotorik

Perlu ditekankan bahwa banyak wanita


yang memasuki usia menopause tidak
mengalami keluhan apapun. Meskipun
z Bila pasien tidak mendapat haid dalam > 6
bulan, maka pada umumnya kadar FSH dan LH
tinggi, sedangkan kadar estrdiol sudah rendah
Pemeriksaan

Laboratorium Analisis hormonal baru dilakukan bila keluhan


yang muncul belum tentu akibat kekurangan
estrogen

Pada usia pra dan perimenopause, hormon yang


diperiksa adalah FSH, LH dan estradiol
Pada wanita pascamenopause atau menopause
prekoks cukup diperiksa kadar FSH dan Estradiol (E2)
darah dan FSH
z
Keluhan
 Keluhan utama pada wanita menopause
terutama terkait dengan terjadinya defisiensi
estrogen
 Masalah kesehatan utama wanita menopause
termasuk gejala vasomotor, atrofi urogenital,
osteoporosis, penyakit jantung, kanker,
penurunan kognitif, dan masalah seksual
z
Terapi sulih hormon

Kombinasi
Estrogen oral Estrogen-
Progesteron Oral

Estrogen Topikal
z
Alzheimer
Definisi

• Penyakit Alzheimer merukapan penyakit degeneratif


pada otak yang menjadi penyebab utama terjadnya
dementia

• Dementia merupakan kumpulan gejala yang


mempunyai beberapa penyebab. Karakteristik
gejala dari dementia adalah gangguan pada
memori, bahasa, pemecahan masalah, dan fungsi
kognitif lainnya.
z
Epidemiologi

Insidensi terjadinya penyakit Alzheimer merata pada seluruh dunia, dan meningkat
sesuai dengan usia. Diperkirakan terdapat 3 kasus baru per 100.000 orang dibawah
usia 60tahun dan 125 kasus baru per 100.000 orang diatas usia 60 tahun.

Prevalensi penyakit ini mencapai 300 per 100.000 penduduk di kelompok usia 60 –
69 tahun, 3200 per 100.000 penduduk di kelompok usia 70 – 79 tahun, dan 10.800
per 100.000 penduduk di kelompok usia lebih dari 80 tahun

Diperkirakan mencapai 2 juta penduduk Amerika Serikat terdiagnosis Alzheimer.


Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak tiga kali dibandingkan laki-
laki
z Etiologi
 Usia merupakan faktor risiko primer
terjadinya Alzheimer namun bukan berarti
semua orang yang menua akan terkena
Alzheimer
 Predisposisi genetik terutama pada kromosom
21, 14 dan 1 mempunyai hubungan dengan
terjadinya early onset Alzheimer

“Wanita juga mempunyai risiko terjadinya penyakit Alzheimer


faktor yang dianggap berpengaruh selain karena usia harapan hidup laki laki lebih rendah
dibandingkan wanita adalah perbedaan hormon pada wanita”
z Patofisiologi Alzheimer
 Berat otak berkurang pada orang dengan penyakit Alzheimer
sebanyak 100 – 200 gram.

 Pemeriksaan pada permukaan otak menunjukkan atrofi korteks


pada lobus temporal, parietal, dan frontalis, serta hipokampus

Terdapat 2 teori patofisiologi yang saling


berhubungan

Teori
Teori senile
neurofibrillary
plaque tangles
z
Teori senile plaque
 Senile plaque merupakan struktur ekstraseluler yang
terbentuk dari beta-amyloid, neuritik yang mengalami
distrofi, astrosit, dan sel microglial.

Senile plaque mengandung tipe spesifik dari


amyloid yaitu beta-amyloid.

Beta-amyloid merupakan 40 – 42 amino acid


peptide yang merupakan fragmen dari
glikoprotein yang diketahui sebagai amyloid
precursor protein atau APP.
Terdapatz2 tipe dari senile plaque yaitu
• diffuse type
• neuritic type

• diffuse type tidak menyebabkan


diffuse type gangguan namun merupakan
precursor dari neuritic plaque

• Neuritic plaque memiliki hubungan


neuritic
dengan destruksi akson dan dendrit
type
dari saraf
z

 Mekanisme ini bertanggung jawab terhadap terjadinya penurunan fungsi dari kognitif
z
Teori Neurofibrillary tangles
 Neurofibrillary tangles adalah struktur sitoplasmik
intraneural yang dibentuk dari filamen filament.
 Neurofibrillary tangles dibentuk dari mikrotubulus
protein tau yang mengalami hiperfosforisasi

“Mikrotubulus merupakan salah


satu dari tiga komponen “Protein tau berfungsi
pembentuk sitoskeleton neuron
dan berfungsi sebagai transport
untuk menjadi stabilitas
aksonal serta menjaga struktur komponen mikrotubulus”
dari sel.”
z

 Untuk melihat ilustrusi patologi dapat


dilihat pada gambar berikut.

 Meskipun Neurofibrillary tangles


berperan sebagai struktur sitoplasmik,
namun akan tertinggal belakang setelah
kematian neuron dan membentuk
kusutan pada neuropil.
z
Perubahan neurotransmitter
 Perubahan neurotransmitter pada jaringan otak penderita
Alzheimer mempunyai peranan yang sangat penting seperti:
 Acethylcholine

 Noradrenaline

 Serotonin

 Untuk teori yang lebih digunakan pada perubahan


neurotrasmiter yaitu Acethylcholine
z
Perubahan pada acethylcholine
Pada penderita alzheimer didapatkan penurunan aktivitas achetylcholine transferase,
acetylcholinesterase dan transport cholien serta penurunan biosintesis acethylcholine.

Adanya defisit presinaptik dan postsynaptic kolinergik ini bersifat simetris pada korteks
frontalis, temporallis superior, nukleus basalis, hipokampus

Penelitian yang dilakukan oleh Dubravka et al menjelaskan bahwa terjadi degenerasi


spesifik pada neuron kolinergik, penurunan regulasi dari achetylcholine transferase
seiring dengan menurunnya uptake dari cholin dan pelepasan achetylcholinesterase
berakibat pada menurunnya fungsi dari neurotransmiter achetylcholine itu sendiri.

Strac DS, Seler DM. Psychiatria Danubina. Neurotransmitter measures in the cerebrospinal fluid of patients with alzheimer's disease
: a review. 2015;27(1):14–24
z
Manifestasi klinis

 Manifestasi klinis yang dapat muncul pada


Alzheimer’s dementia adalah kehilangan ingatan
yang menggangu aktifitas sehari hari. Hal ini
merupakan salah satu gejala umum Alzheimer’s
dementia, terutama lupa akan informasi yang baru
didapatkan
Diagnosis
z

Untuk membantu penegakkan diagnosis dapat


Untuk penentuan kriretia major neurocognitive digunakan panduan dari National Institute on
disorder dapat digunakan sesuai dengan Aging-Alzheimer’s Association workgroups on
panduan Diagnostic and statistical manual of diagnostic guidelines for alzheimer’s disease
mental disorders, edisi ke 5 (DSM-5). Apabila
kriteria terpenuhi maka pasien dapat dikatakan
mengalami major neurocognitive disorder
z
Menopause dan Alzheimer

Berhubungan dengan meningkatnya usia dan genotype


apolipoprotein E – 4, wanita merupakan salah satu faktor risiko
utama terhadap pembentukan late onset Alzheimer

Penelitian epidemiologi selama beberapa tahun menjelaskan


bahwa 2 per 3 dari manusia dengan late onset Alzheimer
adalah wanita

Salah satu perbedaan mengapa perempuan lebih sering terkena


Alzheimer adalah karena wanita akan mengalami suatu proses
yang disebut sebagai menopause transition (MT)
z

 Transisi menopause (MT) merupakan transisi


neuroendokrin pada wanita yang
menandakan berakhirnya fase reproduksi.
Namun, gejalanya bervariasi mulai dari
termoregulasi, perubahan irama tidur dan
sikardian, begitu pula dengan depresi dan
gangguan fungsi kognitif serta terjadi
inflamasi ringan secara kronis
z

Menurut penelitian, saat ini 850 juta wanita di seluruh dunia memasuki perimenopause
atau sudah menopause

Waktu perkiraan secara universal kapan wanita akan mengalami menopause adalah
usia 51 tahun dengan rentang waktu 40 – 58 tahun pada 88% wanita.

Dari perspektif klinis, wanita premenopause akan mengalami siklus menstruasi yang
kurang dari 7 hari. Wanita perimenopause memiliki siklus menstruasi tidak teratur dengan
variasi lebih dari 7 hari. Wanita dengan postmenopause tidak memiliki siklus mennstruasi
lebih dari 12 bulan.
z Untuk rentang waktu pembagian proses menopause dapat
dilihat pada tabel berikut :
z

 Salah satu pusat pengaturan regulasi otak diatur oleh estrogen


receptor network. Dengan bantuannya, otak akan merespon
secara efektif pada waktu yang tepat supaya dapat mengatur
metabolisme energy otak seperti ovarian neural estrogen axis.

 Perubahan pada kadar estrogen dapat mempengaruhi sinyal


intraseluler, fungsi sirkuit neuron, dan ketersediaan energi.

 Struktur neuron dari otak yang mengendalikan beberapa fungsi


terganggu saat MT.
z
Beberapa penelitian menjelaskan bahwa
Wanita nulipara memiliki
wanita yang sudah melahirkan anak memiliki
proteksi yang lebih tinggi
risiko untuk terjadi kerusakan kognitif dan
karena mendapatkan paparan
Alzheimer lebih tinggi dibandingkan dengan
estrogen lebih banyak
wanita nulipara.
dibandingkan multipara.

Implikasi dari penelitian ini Beberapa penelitian menjelaskan bahwa


adalah berkurangnya menopause yang disebabkan oleh
hormone seks pada wanita pembedahan memiliki risiko lebih tinggi untuk
dapat mempercepat terkena Alzheimer dibandingkan pasien
progresifitas dari Alzheimer dengan menopause alami
 Penurunan estrogen dapat ditemukan sebagai
z
biomarker perubahan molecular termasuk usia
yang menua

 Terdapat penelitian dengan menggunakan PET


scan menjelaskan bahwa pasien postmenopause
dengan Alzheimer terjadi perubahan aktifitas
mitokondria.

 Pada pemeriksaan PET scan membandingkan


wanita premenopause, perimenopause, dan
postmenopause.

 Terjadi kelainan bioenergetik paling sering pada


wanita premenopause dan paling jarang pada
wanita premenopause
z
 Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hasil dari MT berbeda
pada setiap wanita. Oleh karena itu dalam menatalaksana
diperlukan intervensi yang berbeda

 Dari beberapa pilihan intervensi yang tersedia, beberapa sudah


teruji secara klinis diantaranya adalah :

Hormon
replacemen
t therapy
Phytoestrog
en
z
Hormone replacement therapy (HRT)

Hormon Replacement Therapy atau HRT menggantikan estrogen dan


progesterone untuk menangani gejala dari menopause seperti gejala
vasomotor.

FDA juga menyarankan wanita untuk menggunakan HRT dengan dosis


minimal dan waktu tersingkat

Efek samping dari HRT menurut FDA adalah pembekuan darah, serangan
jantung, stroke, kanker payudara, dan kanker kandung empedu
 Penggunaan
z HRT terhadap risiko Alzheimer masih kontroversi.
Terdapat penelitian yang menjelaskan bahwa HRT
meningkatkan risiko terkena demensia 2 kali lebih tinggi
pada wanita postmenopause dengan usia diatas 65 tahun.

 Terdapat juga bukti bahwa wanita yang telah menjalani


bilateral ooferektomi sehingga menjadi menopause dan
apabila mengonsumsi HRT, risiko untuk terkena Alzheimer
menurun 2 kali lipat.

 Dari hasil beberapa penelitian, dapat disimpulkan bahwa HRT


dapat memberikan efek protektif terhadap Alzheimer dalam
jangka waktu 5 tahun setelah menopause.
z
Phytoestrogens dan diet

Merupakan senyawa seperti estrogen yang berasal dari sumber


seperti produk kacang kedelai, minyak biji, sereal gandum utuh,
biji-bijian, digunakan untuk meringankan gejala menopause

Penelitian lainnya menjelaskan bahwa terdapat efek ringan dari


suplementasi protein kedelai terhadap komposisi tubuh dalam
menangani wanita post menopause

Terdapat penelitian kohort yang menejelaskan bahwa terdapat


hubungan antara diet makanan tinggi serat dengan makanan
kaleng terhadap efek protektif terhadap Alzheimer.

Anda mungkin juga menyukai