Anda di halaman 1dari 23

7.

DERET
MATEMATIKA EKONOMI
Materi yang diperlajari
• Deret Hitung
- Suku ke-n dari DH
- Jumlah n suku
• Deret Ukur
- Suku ke-n dari DU
- Jumlah n suku
Dan penerapannya dalam dunia ekonomi
Definisi
• Deret : Rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan
memenuhi kaidah-kaidah tertentu.
• Suku : Bilangan-bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk
deret.

• Macam-macam deret :
- Deret Hitung
- Deret Ukur
- Deret Harmoni
Deret Hitung
• Deret hitung : deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu.
• Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung dinamakan
pembeda, yang tak lain adalah selisih antara nilai dua suku yang
berurutan.
Contoh :
2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26, 29, … Suku ke 100? (pembeda + 3)
90, 85, 80, 75, 70, 65, 60, 55 (pembeda - 5)
Contoh :
U5 = 14  Un = a + (n-1) b  U5 = a + (5 -1 ) b  U5 = a + 4 b
U10 = 29  U10 = a + 9b
Tentukan U 20?
14 = a + 4 b  b = 3 , maka 14 = a + 4 (3)  a = 14 – 12 = 2
29 = a + 9b -
-15 = - 5b  b = 15/5 = 3

a = 2 dan b = 3  U20 = 2 + (20 -1) 3 = 59


Suku ke-n dari Deret Hitung
Contoh:
5, 10, 15, 20, 25, 30  S1 = a =5 dan beda 2 suku yang berurutan = 10 – 5 = 5
S1, S2, S3, S4, S5, S6 Un = a + (n - 1)b

S1 = 5 = a Sn = a + (n - 1)b
S2 = 10 = a + b = a + (2 - 1)b
a = suku pertama / S1
S3 = 15 = a + 2b = a + (3 - 1)b
b = pembeda
S4 = 20 = a + 3b = a + (4 - 1)b
n = indeks suku
S5 = 25 = a + 4b = a + (5 - 1)b
S6 = 30 = a + 5b = a + (6 - 1)b S10 = a + (10 - 1)b
Jumlah Suku
 Jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku tertentu
tidak lain adalah jumlah nilai suku-sukunya.
n
J n   S i  S1  S 2  ...........  S n
i 1
4
J 4   Si  S1  S 2  S3  S 4
i 1
5
J 5   Si  S1  S 2  S3  S 4  S 5
i 1
6
J 6   S i  S1  S 2  S 3  S 4  S 5  S 6
i 1
Berdasarkan rumus suku ke-n 

Sn = a + (n - 1)b, maka dapat diuraikan

J4 = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) = 4a + 6b
J5 = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + (a + 4b)
= 5a + 10b
J6 = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + (a + 4b) + (a + 5b)
= 6a + 15b
• Masing-masing Ji dapat ditulis
4 
J 4  4a  6b  4a  ( 4  1)b 
2

5  n
J 5  5a  10b  5a  (5  1)b  J n  na  ( n  1)b
2  2
6 
J 6  6a  15b  6a  (6  1)b  Sn = na + (n - 1)b
2 
n
atau J n  2a  (n  1)b
2
n
 a  a  (n  1)b Sn
2
n Sn = (a + Un)
 (a  S n )
2
Suku ke-n dari Deret Ukur
S1  5  a 
2 1 
S 2  10  ap  ap 
31 
S 3  20  app  ap  ap 
2

4 1 
S n  ap n-1

S 4  40  appp  ap  ap 
3

Un = ar n-1
S 5  80  apppp  ap 4  ap 51 
 Contoh:
S 6  160  appppp  ap 5  ap 6 1 
 3,9,27,…
Tentukan U10?
a  suku pertama Un = ar n-1
p  pengganda = 3. (310-1)
= ……
n  indeks suku
Jumlah n Suku
n
J n   Si  S1  S 2  S3  S 4 ...........  S n
i 1

berdasarkan rumus S n  ap n-1 maka :


n2 n 1
J n  a  ap  ap  ap  .......  ap
2 3
 ap (1)
jika dikalikan dengan bilangan pengganda p, maka :
p.J n  ap  ap 2  ap 3  ap 4  .......  ap n 1  ap n (2)
selisih antara persamaan (1) dan persamaan (2)
selisih antara persamaan (1) dan persamaan (2)

J n  pJ n  a  ap n

J n (1  p )  a (1  p ) n

a (1  p ) n
a ( p  1) n
Jn  atau J n 
1 p p 1
Sn =Sn =
p 1
p 1
• Sn =Sn =

• Contoh: 3,9,27,…
• S6 = ?  S6 = = 1.092

• Contoh:
• a = 100
• r= 0,5
• S5 = ?  S5 = U5= ?194Un = 100
atau S5 ===6,25
(0,5) 5-1
194
PENERAPAN EKONOMI

Model Perkembangan Usaha


 Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan
usaha, misalnya : produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga
kerja dll. Memiliki pola seperti deret hitung, maka prinsip-prinsip
deret hitung dapat diterapkan dalam menganalisis perkembangan
vaiabel tersebut.
Model Bunga Majemuk
 Jika modal pokok P dibungakan secara majemuk, suku
bunga perahun i, maka jumlah akumulatif modal F setelah n
tahun adalah:
setelah 1 tahun : F1  P  P.i  P (1  i )
setelah 2 tahun : F2  P (1  i )  P (1  i )i  P (1  i ) 2
setelah 3 tahun : F3  P (1  i ) 2  P (1  i ) 2 i  P (1  i ) 3
setelah n tahun : Fn  (.........)  (..........)  P (1  i ) n

 Jumlah di masa datang dari jumlah sekarang :

Fn  P(1  i ) n S n  ap n-1 Bunga dibayar 1x setahun


Model Bunga Majemuk
Jumlah di masa datang dari jumlah sekarang :
Fn  P (1  i ) n
Contoh:
Tanggal 28 Oktober 2022 , Rendi menabung di sebuah bank sebesar 100 juta dengan Bungan yang
diberikan sebesar 12 % per tahun. Berapa uang Rendi 1 tahun yad?

𝐹 1=100. 000.000 ¿
Tanggal 28 Oktober 2022 , Rendi menabung di sebuah bank sebesar 100 juta dengan Bungan yang
diberikan sebesar 12 % per tahun. Berapa uang Rendi 1 tahun yad jika perhitungan bunga dilakukan
Setiap bulan? 1 tahun 12  n = 1 m= 12

=
• Bila bunga dibayar lebih sekali dalam setahun, misal m kali, maka :
i mn
Fn  P (1  )
m
m = frekuensi pembayaran bunga dalam setahun

Suku (1+i) dan (1 + i/m) disebut “faktor bunga majemuk”


(compounding interest factor), yaitu suatu bilangan yang lebih
besar dari 1, yang dapat dipakai untuk menghitung jumlah dimasa
mendatang dari suatu jumlah sekarang.
• Dengan manipulasi matematis, bisa diketahui nilai sekarang
(present value) :
𝐹 𝑛= 𝑃 ¿

1 1
P F atau P  F
(1  i ) n
(1  i / m) mn

Suku 1/(1+i)n dan 1/(1+i/m)mn dinamakan “faktor


diskonto” (discount factor), yaitu suatu bilangan
lebih kecil dari 1 yang dapat dipakai untuk
menghitung nilai sekarang dari suatu jumlah dimasa
datang.
• Model Pertumbuhan Penduduk
Pt = P1 R t-1 Pt = P1 R t

Dimana t  tahun dasar tidak dihitung


t - 1  tahun dasar dihitung
R =1+r Misalkan jumlah penduduk pada tahun 2010
P1 = jumlah pada tahun pertama (basis) sebanyak 10 juta orang, hitunglah jumlah
penduduk pada tahun pada tahun 2022 jika tingkat
Pt = jumlah pada tahun ke-t pertumbuhan penduduk sebesar 2 %
r = persentase pertumbuhan per-tahun t  2011, 2012, --- 2022

t = indeks waktu (tahun) t - 1  2010, 2012, --- 2022


Latihan soal:

1. Besarnya penerimaan PT “Sentosa” dari hasil penjualan barangnya Rp. 75 juta pada bulan
ketujuh usahanya dan Rp. 125 juta pada bulan keduabelas. Apabila perkembangan
penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret hitung, hitunglah:
a. berapa perkembangan penerimaan per bulan?
b. berapa besar penerimaan selama satu tahun pertama usahanya?
c. pada bulan keberapa penerimaannya sebesar Rp. 185 juta?

2. Besarnya produksi PT “Pilar” pada bulan keduabelas usahanya sebanyak 480.000 unit
sedangkan pada awal usahanya produksinya baru 150.000 unit. Apabila perkembangan
produksi P.T. tersebut berpola seperti deret hitung, hitunglah:
a. berapa tambahan produksi per bulannya?
b. berapa besar produksi selama dua tahun usahanya?
c. pada bulan keberapa produksinya mencapai 750.000 unit?
3. Seorang nasabah meminjam di bank sebanyak Rp. 120 juta untuk jangka waktu 4 tahun,
dengan tingkat bunga 8 % per tahun. Hitunglah:
a. berapa jumlah uang yang harus dikembalikan pada saat pelunasan?
b. seandainya perhitungan pembayaran bunga bukan tiap tahun melainkan tiap semester
berapa jumlah yang harus dia kembalikan?

4. Total pinjaman yang harus dikembalikan seorang nasabah (pokok + bunga) Rp. 68.024.448,-
untuk pinjaman dengan tingkat bunga 8 % per tahun selama 4 tahun.
a. berapa besarnya hutang nasabah tersebut?
b. seandainya perhitungan pembayaran bunga bukan tiap tahun melainkan tiap empat
bulan berapa jumlah yang harus dia kembalikan?

5. Ani menabung Rp. 10.000.000,- pada awal tahun 2019, pada awal tahun 2020 menambah
tabungannya sebesar Rp. 15.000.000, berapa jumlah tabungan Ani di akhir tahun 2021, jika
tingkat bunga 6% per tahun)
6. Penduduk kota ”Aman Sejahtera” berjumlah 2,2 juta jiwa pada tahun 2011, tingkat
pertumbuhannya 3,3 % per tahun. Hitunglah:
a. jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2021
b. pada tahun berapa penduduk kota tersebut menjadi 3.465.989 jiwa?

7. Penduduk Pulau ”Tambang Emas ” berjumlah 23 juta jiwa pada tahun 2010, tingkat
pertumbuhannya 4 % per tahun. Hitunglah:
a. jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2021
b. pada tahun berapa penduduk kota tersebut menjadi 50.395.832 jiwa?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai