Anda di halaman 1dari 12

Penyakit

seksual
kandidiasis
By: Qiara, Rashean, Zaskia,
Izzat, Naila 9.1
Pengertian penyakit kadidiasis
Kandidiasis adalah infeksi akibat jamur candida albicans yang menyerang area mulut
maupun kelamin. Jamur ini hidup di dalam tubuh manusia, tepatnya pada saluran
pencernaan, membran mukosa rongga mulut, dan area kelamin, seperti vagina. Namun,
apabila jamur ini berkembang biak secara abnormal, hal ini akan menyebabkan terjadinya
kandidiasis. Infeksi kandidiasis ini mengakibatkan rasa ketidaknyamanan pada area tubuh
yang terpapar. Misalnya infeksi terjadi di kulit, maka akan muncul ruam merah yang
menyebabkan iritasi dan rasa gatal. Siapapun dapat terpapar penyakit ini, apabila seseorang
yang imunnya lemah, orang tersebut lebih berisiko terpapar penyakit ini. Jika penyakit ini
tidak mendapat penanganan yang tepat, penyakit ini kemudian akan menyebar ke anggota
tubuh lainnya seperti sel darah, ginjal, usus, jantung, dan otak.
Gejala kandidiasis
Kandidiasis organ intim sering kali dialami oleh wanita, namun tidak menutup kemungkinan
kondisi ini juga terjadi pada pria. Umumnya, kandidiasis pada organ intim pria terjadi karena
belum melakukan sunat.
Beberapa gejala kandidiasis yang terjadi pada organ intim wanita antara lain

Vagina terasa sangat Nyeri dan sensasi


01 gatal 02 terbakar saat buang
air kecil

Keputihan seperti
03 keju dan 04 Vagina membengkak
mengeluarkan bau dan kemerahan.
tidak sedap yakni
berbau sedikit asam.
Penyebab utama kandidiasis adalah infeksi jamur
Candida. Jamur Candida hidup dan berkembang
biak di kulit dan bagian tubuh lain seperti mulut,
tenggorokan, saluran pencernaan, vagina tanpa
menimbulkan penyakit. Jamur Candida bisa
tumbuh menjadi tidak terkendali dan menyebar
ke bagian tubuh lain, termasuk aliran darah.
Pertumbuhan dan perkembangan jamur yang
tidak normal ini biasanya disebabkan oleh
lemahnya sistem kekebalan tubuh, yang
diakibatkan oleh beberapa kondisi, seperti :
Kondisi yang melemahkan sistem
kekebalan tubuh

01 02 03 04

Menjalani Hamil . Menjadi Menderita


kemoterapi gemuk/obesit diabetes,
as HIV/AIDS
atau kanker
Kondisi yang melemahkan sistem
kekebalan tubuh

01 02 03 04

Penggunaan Penggunaan . . Efek samping Dalam kondisi


penggunaan KB stres kronis,
antibiotik steroid hormonal, seperti
jangka insomnia
jangka pil KB, pil KB,
menyebabkan
panjang panjang IUD, dan suntikan
KB kesulitan tidur
atau kurang
tidur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang
terkena kandidiasis:
● 1. Kandidiasis bukan termasuk penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), tetapi
wanita yang aktif secara seksual cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena
infeksi kandidiasis
● 2. Makan makanan tinggi gula
● 3. Biasa melakukan douching dengan cairan yang terdiri dari campuran banyak
bahan kimia
● 4. Kebiasaan kebersihan pribadi yang buruk
● 5. Gunakan pakaian yang membuat kemaluan basah, misalnya berbahan sintetis atau
terlalu ketat
● 6. Wanita dengan kadar estrogen tinggi, misalnya ibu hamil
● 7. Diabetes yang tidak terkontrol
● 8. Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
Penyakit kandiasis sangatlah berbahaya
pada alat kelamin kita, untuk itu kita harus
mencegahnya dengan cara:
1. Menggunakan pakaian dalam berbahan katun
2. Hindari penggunaan cairan pembersih
kewanitaan
3. Bersihkan alat kelamin, dan menjaganya dengan
baik dan benar

4. Memiliki kebersihan kelamin yang baik

5. Jalani perilaku seks aman


Kasus Kandidiasis
Seorang wanita berusia 33 tahun dirujuk dari Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi (SpOG). Ke
LKP-FKUI untuk dilakukan pengambilan swab vagina dan pemeriksaan hasil swab. Pasien
didiagnosis flour albus et causa suspek Kandidiasis. Keluhan keputihan sudah dirasakan sejak
2 bulan yang lalu, keputihan awalnya timbul secara tiba-tiba, dengan volume yang banyak
hingga pasien harus menggunakan pantyliner, keputihan tidak berbau, tidak gatal, dan
berwarna putih. Pasien merasakan keputihannya mulai mengganggu aktivitasnya sehari-hari
sehingga pasien putuskan untuk memeriksakan diri ke dokter ginekologi dan diminta
melakukan pemeriksaan sekret vagina pasien guna penegakan diagnosis. Tidak ada keluhan
lain di area abdomen, perianal, anus, maupun demam. Pasien hanya merasakan keputihannya
saja yang membuat pasien tidak nyaman.
Pasien merupakan seorang ibu dengan seorang anak dan bekerja di kantor. Dalam kesehariannya,
pasien mengaku selalu menjaga kesehatan area vagina, kebersihan celana dalam, menggunakan air
mengalir untuk membilas ketika buang air besar dan buang air kecil, bahkan tidak menggunakan
sabun cuci vagina terlalu sering. Keluhan infeksi kelamin dari suami disangkal. Sejak empat tahun
yang lalu, pasien didiagnosis SLE (Sistemik Lupus Eritematosus). Berdasarkan diagnosis tersebut,
pasien harus mengonsumsi Hydroxychloroquine 400 mg/hari selama satu tahun, Methylprednisolone
4 mg/hari dan antihistamin untuk atasi keluhan gatal dimukosa badan. Tiga tahun yang lalu, pasien
pernah mengeluhkan keputihan seperti ini, sudah diobati dengan antifungal flukonazol 150 mg, dosis
tunggal, lalu pasien sembuh. Dari hasil pemeriksaan langsung dari sampel sekret vagina, nampak
adanya sel ragi berbentuk oval yang khas. Dari pemeriksaan kultur jamur dengan media Sabouraud
Dextrose Agar (SDA), didapatkan pertumbuhan koloni ragi yang ditandai dengan warna putih,
permukaan koloni mengkilap, yang didiagnosis sebagai jamur Candida.
Sekian dan Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai