Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MEMBUAT PPT

NAMA : YOSEF FABIO A. T. TAGE


NIM : A29237357
TEORI : 3
MATERI YANG AKAN DI BAHAS :
KINGDOM FUNGI (JAMUR)

1. Definisi dan pengertian jamur


2. STRUKTUR TUBUH JAMUR
3. Fisiologi JAMUR
4. Reproduksi JAMUR
5. PERANAN JAMUR BAGI KEHIDUPAN
1.Definisi dan pengertian
jamur

Jamur adalah suatu tumbuhan yang sangat sederhana,


berinti, berspora, tidak berklorofil, berupa sel atau
benang bercabang-cabang dengan dinding dari selulosa
atau khitin atau keduanya dan umumnya berkembang
biak secara ] seksual dan aseksual.
Ciri-ciri umum jamur:

1. Dinding sel fungi tersusun dari zat kitin, mempunyai membran inti atau eukariotik
dengan kromosom yang mengandung DNA.
2. Fungi terdiri atas benang-benang halus yang dalam bahasa lain disebut dengan
hifa, cabang dari hifa disebut dengan miselium yang berguna untuk menyerap
makanan dari substratnya.
3. Fungi bersifat saprofit & parasit.
4. Biasanya jamur hidup di tempat yang lembab.
5. Fungi tidak memiliki klorofil, tapi terdapat pigmen.
6. Tubuh fungi belum dapat dibedakan antara batang, akar dan daun.
7. Fungi ialah organisme heterotrof.
2. STRUKTUR TUBUH JAMUR
2. STRUKTUR TUBUH fungi
(jamur)
jamur
• Benang-benang halus yang menyusun tubuh jamur disebut dengan hifa. Hifa pada
jamur dapat bercabang-cabang yang nantinya akan membentuk jaringan yang
disebut miselium.
• Miselium ini yang akan membentuk jalinan hingga terbentuknya tubuh buah
seperti pada jamur merang.
• Hifa pada jamur juga memiliki pembatas atau sekat antar sel yang disebut septa.
Septa pada jamur memiliki pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat
mengalir dari sel ke sel lainnya.
• Jamur yang sifatnya parasitisme memiliki hifa yang termodifikasi yang
dinamakan dengan haustorium. haustorium ini memiliki ujung yang fungsinya
menembus jaringan host dan mengabsorbsi nutrisi dari host.
• Adapun hifa pada sebagian miselium berdiferensiasi membentuk alat reproduksi
yang fungsinya menghasilkan spora. Miselium ini dinamakan dengan miselium
generative.
3. Fisiologi JAMUR
A. Nutrisi jamur
Senyawa-senyawa nutrisi yang diperlukan untuk
kehidupan jamur antara lain:
1. Senyawa organik, sumber karbon diperoleh dari glukosa, sukrosa, maltose, tepung dan
selulosa.
2. Sumber nitrogen diperoleh dari pepton, asam amino, protein,nitrat, garam ammonium dan
urea
3. Ion-ion anorganik esensial yaitu Na, P, Mg, S.
4. Ion-ion anorganik sebagai trace element: Fe, Zn, Cu, Mn, Mo dan Galium.
5. Faktor tumbuh: Zat perangsang tumbuh, vitamin dan hormon.

B. Metabolisme pada fungi


Metabolisme Karbon:
1. Metabolisme karbohidrat
2. Metabolisme protein
3. Metabolisme lipid
4. Metabolisme Asam Nukleat
5. Metabolisme Nitrogen
• Memanfaatkan nitrogen anorganik
• Memanfaatkan nitrogen organik
Metabolisme jamur
• METABOLISME adalah proses kimia dalam makhluk
hidup untuk memperoleh dan menggunakan energi.
• Jalur metabolisme:

1. Anabolisme: sintesis senyawa kompleks dari


molekul sederhana dan membutuhkan
energi.

2. Katabolisme: penguraian senyawa kompleks


dan melepaskan energi (atp dan nadph) yang
digunakan untuk sumber energi.
Metabolisme karbohidrat
• Fungi merupakan organisme heterotrof
• Senyawa karbon yang digunakan berasal dari :
* gula sederhana (glukosa, fruktosa, sukrosa),
* asam organik (asam malat, asam glutarat, asam asetat),
* gula terikat alkohol (manitol, sorbitol, polialkohol),
* polimer rantai pendek (asam amino, protein, polipeptida,
polisakarida,
lipid)
• Fungsi metabolisme karbohidrat :sumber energi (ATP dan
NADPH), sumber karbon untuk asimilasi pembentukan
komponen sel pada fungi
4. Reproduksi JAMUR
1. Berikut reproduksi generatif (seksual), antara lain:
• Biasanya jamur bereproduksi secara generative karena kondisi lingkungan yang berubah atau pada kondisi darurat lainnya. Keturunan
yang dihasilkan memiliki genetic yang beragam dan lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan.
• Reproduksi secara generative didahului dengan pembentukan spora seksual yang memiliki jenis hifa yang berbeda.
• Hifa (+) dan hifa (-) yang berkromosom haploid (n) mendekat dan membentuk gametangium (organ yang menghasilkan gamet).
• Gametangium berplasmogami yaitu peleburan sitoplasma dan kemudian membentuk zigosporangium dikariotik (heterokarotik) dengan
pasangan nucleus haploid yang belum bersatu. Zigosporangium ini memiliki dinding sel yang tebal dan kasar yang memungkinkan untuk
bertahan pada kondisi lingkungan yang buruk dan kering.
• Bila kondisi lingkungannya membaik, zigosporangium akan menjadi kariogami (peleburan inti) sehingga zigosporangium memiliki inti
yang berkromosom diploid (2n).
• Zigosporangium yang berinti haploid (2n) akan mengalami pembelahan secara mitosis yang menghasilkan zigospora haploid (n)
didalam
zigosporangium.
• Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium bertangkai pendek dengan kromosom haploid (n).
• Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora-spora yang haploid (n) yang memiliki keanekaragaman genetik.
• Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang sesuai, spora akan berkecambah (germinasi) menjadi hifa jamur yang haploid (n).
Hifa
akan tumbuh membentuk jaringan miselium yang semuanya haploid (n).
Berikut reproduksi vegetatif (aseksual), antara lain:
• Pada jamur yang uniseluler reproduksi vegetative dilakukan dengan pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi
individu baru. Pada
jamur yang multiseluler dilakukan dengan cara fragmentasi hifa dan pembentukan spora vegetative.
• Fragmentasi hifa (pemutusan hifa), potongan hifa yang putus tumbuh menjadi individu baru
• Pembentukan spora vegetative yang berupa sporangiospora dan konidiospora.
• Jamur yang telah dewasa menghasilkan spongiofor (tangkai kotak spora).
• Pada ujung sporangiofor terdapat sporangium (kotak spora). Di dalam kotak spora pembelahan sel dilakukan secara
mitosis dan
menghasilkan banyak sporangiospora dengan kromosom yang haploid (n).
• Adapun jamur jenis lain menghasilkan konidiofor (tangkai konidia).
• Pada ujung konidiofor terdapat konidium (kotak konidiospora). Di dalam konidium terjadi pembelahan sel secara
mitosis yang
menghasilkan banyak konidiospora dengan kromosom yang haploid (n).
• Baik sporangiospora maupun konidiospora, bila jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa baru yang
haploid (n).
5. Peranan fungi (jamur)
Dampak Posistif :
1. Dekomposer
Dekomposer adalah organisme yangberfungsi sebagai pengurai sampahorganik. Jamur
digunakan untuk menguraikan sisa-sisa tumbuhan, bangkai hewan dan bahan-bahan organik
lainnya di lingkungan. Hasil dari penguraian akan dikembalikan ke tanah sehingga dapat
menyuburkan tanah. Salah satunya adalah jamur Pilobolus crystallinus dari kelompok
Zygomicotina.

2. Membantu dalam proses fermentasi Fermentasi adalah proses mengubah karbohidrat dalam
bahan makanan menjadi asam organik dengan menggunakan mikroorganisme. Dalam industri
fermentasi, jamur sangat menentukan keberhasilan produk. Contohhasil fermentasi dengan
jamur adalah bir, roti, tape, dan tempe. Salah satu jamurberasal dari ragi yaitu Saccharomyces
ceriviceae pada fermentasi pembuatan minuman beralkohol. Selain itu, jamur yang bermanfaat
dalam fermentasi, yaitu Mucor javanicus. Jamur ini mengubah singkong menjadi makanan
fermentasi seperti tape.
3. Sebagai obat
Salah satunya adalah Ganoderma lucidum. Jamurini disebut ling zhi yang berkhasiat sebagai
obat herbal antidiabetes dan sistem imunitas (kekebalan tubuh). Jamur lain yang dimanfaatkan
sebagai obat, yaitu Penicillium notatum untuk obat antibiotik yaitu penisilin (obat alergi).
Selain itu, ada juga jamur Penicillium chrysogenum yang dapat menghasilkan antibiotik
penisilin. Antibiotik ini digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri, terutama bakteri
penyebab penyakit. Cara kerja penisilin dengan cara merusak dinding sel bakteri. Saat dinding
selnya rusak, bakteri bisa pecah dan mati.

4. Sumber makanan manusia


Benerapa jenis jamur tertentu umumdimasak Jamur-jamur yang biasanya dijadikan sebagai
makanan adalah Auricularia polytricha (jamur kuping), Volvariella volvaceae (jamur merang),
dan Pleurotes (jamur tiram). Misalnya, jamur enoki, shitake, jamur tiram, jamur kancing,
truffle, dan masih banyak lagi.
Dampak negative :
1. Dapat menghasilkan racun yang berbahaya bagi makhluk hidup Jenis jamur Aspergillus flavus dapat
menghasilkan beberapa senyawa yang disebut dengan Aflatoksin. Salah satu jenis Aflatoksin, yaitu
Aflatoksin B1, yang memiliki sifat karsinogenik dan dapat menyebabkan kanker. Aflatoksin ini dapat
kamu temui pada biji-bijian yang berminyak dan
memiliki karbohidrat tinggi. Selain itu dapat juga menyebabkan penyakit pernapasan Aspergillosis.

2. Menjadi hama tumbuhan dan penyakit pada hewan Jamur Ustilago maydis dapat menjadi parasit
pada tanaman jagung. Ustilago maydis umumnya menyerang tongkol jagung dengan masuk ke dalam
biji dan menyebabkan pembengkakan serta terbentuknya kelenjar. Pembengkakan akan mengakibatkan
bagian jagung rusak dan kelenjarnya pecah sehingga spora Ustilago maydis dapat menyebar. Selain
Ustilago maydis, ada jamur-jamur lain yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan, seperti
Malassezia sp dan Dermatofit (Ringworm), atau pada tumbuhan seperti Phytophtthora infestans dan
Alternaris brassicae.
3. Membawa penyakit pada manusia Kamu pernah terkena panu, nggak? Penyebab
panu adalah jamur Trichophyton sp. Selain itu, masih ada beberapa penyakit pada
manusia yang disebabkan oleh jamur, seperti kurap (Microsporum sp.) dan penyakit
kaki atlet (Epidermophyton floocosum).

4. Dapat menurunkan kualitas makanan dan bahan-bahan lainnya Jika makanannya


sudah ada bagian yang menghitam, berwarna putih, atau biru, sebaiknya makanan
itu kamu buang saja karena kemungkinan besar makanan tersebut sudah membusuk
akibat jamur. Makanan yang sudah terkena jamur dapat membahayakan kesehatan
karena sporanya dapat termakan, terkena kulit, atau terhirup. Oleh karena itu, jika
ada makanan yang sudah terkena jamursebaiknya dibuang saja.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai