Anda di halaman 1dari 35

Proyek Penguatan

Profil Pelajar
pancasila
Jenjang SD/SMP

Disajikan
Pada Kegiatan Advokasi dan Sosialisasi
Kurikulum paradigma baru
Dimensi dan elemen Profil Pelajar
Pancasila
Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME,
Berkebhine Bergotong Mandiri Bernalar Kreatif
dan berakhlak kaan Global royong Kritis
mulia

Akhlak Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri Memperoleh dan Menghasilkan


beragama menghargai dan situasi memproses gagasan yang
budaya bangsa Kepedulian informasi dan orisinal
Akhlak pribadi Regulasi diri
Indonesia dan Berbagi gagasan
Menghasilkan
Akhlak kepada dunia
Menganalisis karya dan
manusia Komunikasi dan dan tindakan yang
Akhlak kepada interaksi antar mengevaluasi orisinal
alam budaya penalaran
Memiliki
Akhlak Refleksi dan Merefleksi dan keluwesan
bernegara tanggung jawab mengevaluasi berpikir dalam
terhadap pemikirannya mencari alternatif
pengalaman sendiri solusi
kebinekaan permasalahan
Berkeadilan
sosial
Penerapan profil
pelajar Pancasila di Intrakurikuler
sekolah Muatan Pelajaran
Kegiatan/
pengalaman belajar
Profil Pelajar
Pancasila adalah
karakter dan Projek untuk
kemampuan yang penguatan
dibangun dalam
Profil Pelajar
keseharian dan
dihidupkan dalam diri
Pelajar Pancasila berbasis
Pembelajaran
Indonesia
projek yang kontekstual
dan interaksi dengan
Budaya lingkungan sekitar
Sekolah
Iklim sekolah, kebijakan,
pola interaksi dan Ekstrakurikul
komunikasi, serta er
Kegiatan untuk
norma yang berlaku di
sekolah mengembangkan minat
dan bakat
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan,
dan waktu pelaksanaan.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari


intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.

Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk


merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Penguatan profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis
projek adalah unit pembelajaran terintegrasi, bukan tematik
(webbed)*

Unit Pembelajaran Unit Pembelajaran


Integrasi ~ Jus Tematik ~ Gado-
gado

Pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan


Mata pelajaran dirangkai tema.
(kompetensi) dalam projek terdiri Pengetahuan
satu atau dan
dipaduketerampilan dari
dari lintas disiplin ilmu, berpadu dan masing-masing mata pelajaran
melebur, tidak dipisahkan lagi diuraikan, sehingga meskipun temanya
dapat
mana yang merupakan bagian dari sama, muatan mapel Matematika,
misalnya, masih bisa dipisahkan dengan
mapel- mapel. mapel Bahasa Indonesia, IPA, dsb.
Untuk diksus, pada dasarnya projek
Contoh pengembangan tema bisa mengambil dan/atau
mengembangkan projek dari jenjang
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN lain menyesuaikan dengan kondisi dan
tahapan belajarnya.

SD SMP SMA SMK SLB


Contoh Kampanye sederhana Membuat purwarupa Mendesain sistem Membuat sistem yang Pengelolaan dan
Projek untuk memecahkan sistem pengelolaan pengelolaan sampah efisien untuk pemanfaatan
isu lingkungan, misal sampah di sekolah untuk mengatasi pemanfaatan sampah.
cara pencegahan Melakukan penelitian permasalahan banjir Mengklasifikasikan
bahan/material dalam
kebakaran hutan dan perancangan sistem di lingkungan sampah, mengolah dan
atau banjir. pengelolaan sampah sekitar sekolah. industri memanfaatkan barang
Melakukan aksi dan berdasarkan eksplorasi Melakukan penelitian tak terpakai untuk
melatih keterampilan dan pengolahan data dan perancangan sistem menjadi benda yang
komunikasi dengan nyata. berdasarkan data nyata berdaya guna dan
menggunakan media dan praktik baik. memiliki nilai jual
visual dan verba

Elemen Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam Akhlak terhadap alam
PPP Memperoleh dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya dan Menghasilkan karya Menganalisis dan
memproses informasi tindakan yang orisinal tindakan yang orisinal dan tindakan yang mengevaluasi
yang dan gagasan Memperoleh dan orisinal penalaran
disasar
memproses informasi Memperoleh dan
dan gagasan memproses informasi
dan gagasan
Implementasi Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila

Dalam satu tahun pelajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
sekurang-kurangnya:
a. 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI;
b. 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X;
c. 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA;
d. 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X, 2 projek
dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI, dan 1 projek dengan
tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. Kelas XIII pada SMK program 4 tahun
tidak mengambil projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
Perencanaan
Proyek
Menentukan
Dimensi
Strategi
membentuk tim
Fasilitasi
Identifikasi
tahapan Satuan
pendidikan
Penentuan tema dan
topik spesifik sesuai
dengan tahapan
satuan Pendidkan
Pemilihan
Tema
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K) Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
SD wajib Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
memilih jangka pendek maupun panjang, terhadap inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan
min. 2 tema kelangsungan kehidupan di dunia maupun kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
per tahun lingkungan tersebut, serta perkembangannya. Siswa
sekitarnya. mempelajari bagaimana dan mengapa
Melalui t ema ini, murid mengembangkan masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
kemampuan berpikir sist em unt uk yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
SMP, SMA, keterkaitan aktivitas memahami dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih
dan SMK manusiaakibatnya,
dampak global yang menjadi dengan termasuk
dampak- besar (nasional dan internasional), serta
perubahan iklim. Murid juga dapat dan membangun
wajib memahami apa yang berubah dari waktu ke
kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
memilih min. waktu apa yang tetap sama. Siswa juga
lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah
mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik
3 tema per lingkungan serta mempromosikan gaya hidup serta
perilaku yang lebih berkelanjutan dalam keseharian. kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
tahun nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis dalam kehidupan mereka. Siswa juga belajar
Sekolah untuk mempromosikan salah satu hal yang
keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya
menentukan (bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur
tema dan krisis air bersih dan lain sebagainya), serta yang dipelajarinya.
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
mengembangk
memitigasinya. Contoh muatan
annya untuk lokal:
Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung
setiap Contoh muatan Naga
kelas/angkatan lokal:
Jakarta : sit uasi banjir Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem
Kalimantan : hutan sebagai paru-paru
dunia
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/ K)
Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga mempelajari perspektif berbagai agama dan
kepercayaan tentang fenomena global misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah
berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan
kekerasan. Melalui projek ini, siswa mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan.

Contoh muatan
lokal:
Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya

Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/ K)


Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
Siswa melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji
fenomena perundungan (bullying) yang terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya
mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental,
termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Siswa merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga
kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.

Contoh muatan
lokal: solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja
Mencari
lokal
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Suara Demokrasi (SMP-SMA/ K)
Dalam lingkungan sekolah, siswa mencoba mempraktikkan sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di Indonesia, termasuk
namun tidak terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan kebijakan. Melalui pembelajaran ini siswa merefleksikan makna
demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi
sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Menggunakan kemampuan berpikir sistem, siswa menjelaskan keterkaitan antara peran individu
terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.

Contoh muatan
lokal:
Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala
desa

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K)


Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun
produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir
sistem, berpikir komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek ini, siswa dapat
mempelajari dan mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai
dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe produk bidang rekayasa (engineering). Mereka juga dapat mengasah
keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang robotika. Harapannya, para siswa dapat membangun
budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Contoh muatan
lokal:
Membuat desain inovatif sederhana yang menjawab permasalahan yang ada di sekitar
sekolah
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya
dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Siswa kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi
ekonomi lokal dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi
rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan
refleksi hasil kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga
membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap
untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas
Contoh muatan
lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual

Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas
yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.

Contoh muatan
Membuat
lokal: sistem yang efisien untuk pemanfaatan bahan/material dalam
industri
Contoh
pengembangan
tema/topik disetiap
fase
Contoh
pengembangan
tema/topik disetiap
fase
Contoh
pengembangan
tema/topik disetiap
fase
Contoh
pengembangan
tema/topik disetiap
fase
Contoh
pengembangan
tema/topik disetiap
fase
Contoh pengembangan tema/topik disetiap fase
Contoh
pengembangan
tema/topik disetiap
fase
Komponen
Modul Proyek
Strategi
Pengembangan
modul Proyek
Alur Asesmen
Proyek
Kesimpulan
● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

● Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.

● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.

● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau
inspirasi dalam merancang pembelajaran
M
Kesimpulan (Lanjutan)

● Projek penguatan profil pelajar Pancasila bertujuan ● Prinsip-prinsip projek penguatan PPP
untuk mencapai dimensi-dimensi dalam profil pelajar adalah kontekstual, berpusat pada murid, dan
holistik,
eksploratif T
Pancasila
● Projek penguatan profil pelajar Pancasila ● Pemerintah menyediakan dukungan berupa
(selanjutnya disebut projek penguatan PPP) panduan pengembangan projek penguatan
)adalah metode pembelajaran dimana siswa belajar dengan profil pelajar Pancasila dan contoh-contoh
secara aktif terlibat dalam dunia nyata dan projek yang modul.
bermakna secara pribadi. Projek penguatan PPP ini memberi
W
● Projek berfokus pada proses menju kompetensi
kesempatan bagi siswa untuk belajar di situasi belajar yang
dan karakter yang diharapkan terbangun pada
berbeda (dalam situasi yang lebih tidak formal, struktur
belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif anak, bukan pada produk atau hasil akhir
dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar) dan ● Siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam rencana
lintas mata pelajaran untuk penguatan karakter dan dan evaluasi projek
T
kompetensi umum (transversal atau general competences ). ● Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan
seragam dalam pelaksanaan projek
● Dalam implementasinya projek penguatan PPP ● Berbagai bentuk asesmen diharapkan digunakan
dilaksanakan sebagai kegiatan ko-kurikuler dan tidak perlu sepanjang proses projek
dipetakan untuk mencapai CP. ● Pelibatan masyarakat, komunitas, dan mitra
diharapkan dilakukan dalam projek sehingga F
dampak dari projek berpotensi lebih luas

Anda mungkin juga menyukai