Anda di halaman 1dari 9

ANGGOTA KELOMPOK

CLAIRINE
DESNA
CRISTAN
DIVA
YOSEPHINE
BIOSOLAR B30
PROYEK

1. Carilah informasi dari berbagai sumber tentang biosolar B30. Catatlah


sumber referensi yang kalian baca. Ini adalah salah satu sikap jujur dan
menghargai karya orang lain.

2. Analisi sumber Informasi yang telah kalian peroleh untuk menjawab


pertanyaan berikut:
a) Bagaimana biosolar B30 dibuat?
b) Bagaimana perbandingannya dengan sumber energi nonbio?
c) Apakah biosolar B30 mendukung prinsip kimia hijau?
Jawaban

2. a) Biosolar B30 itu adalah suatu jenis bahan bakar yang terdiri dari campuran solar yaitu minyak solar dan
juga biodiesel dengan adanya perbandingan 70:30. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara yaitu
sebagai berikut:
• Direct use dan juga blending
Mesin diesel yang mempergunakan minyak nabati secara langsung, maka sangat tidak baik dan
juga dapat menimbulkan masalah, hal tersebut dikarenakan dapat menyebabkan suatu kegagalan
bawaan. Meskipun minyak nabati itu memiliki sifat yang sangat mirip dengan bahan bakar Biosolar, akan
tetapi masih diperlukan beberapa proses modifikasi secara kimiawi sebelum kemudian dapat
menggunakannya.
Sebagian mesin diesel dapat menggunakan bahan bakar minyak nabati yang murni secara
langsung, akan tetapi untuk mesin injeksi langsung seperti turbocharged, seperti pada truk, di
sana tidak dapat dipergunakan secara langsung. Selain itu, untuk konsumsi energi pada mesin yang
menggunakan minyak nabati yang murni juga sangat mirip dengan konsumsi energi bila menggunakan
Biosolar.
• Micro-emulsion
Pada proses micro-emulsion ini, memiliki definisi sebagai proses dispersi dari keseimbangan koloid
pada mikrostruktur zat cairan isotropik optik dengan dimensi umumnya dengan rentang jarak 1-150
nm yang kemudian terbentuk secara spontan dari cairan yang umumnya tidak dapat bercampur dan
juga satu atau lebih jenis ionik atau non ionik.
Kemudian, komponen Biodiesel yang selanjutnya diolah melalui proses micro-emulsion termasuk pada
minyak nabati, bahan bakar diesel, alkohol, dan juga surfaktan serta penambah dari setana dalam
proporsi yang sesuai.
Pada proses micro-emulsion, dapat membantu dalam mengurangi viskositas dan juga di sisi lain dapat
meningkatkan dari angka setana Biodiesel. Meski demikian, penggunaan bahan bakar diesel hasil dari
micro-emulsion secara terus-menerus nantinya dapat menyebabkan masalah, seperti pada jarum
injektor yang menempel, kemudian juga pembentukan endapan karbon, dan tidak ketinggalan yaitu
adanya pembakaran yang tidak selesai.
• Thermal cracking atau pirolisis
Thermal cracking atau pirolisis didefinisikan sebagai suatu proses yang mengkonversi satu zat
menjadi bentuk lainnya dengan menggunakan energi panas atau pemanasan dengan adanya bantuan
dari katalisator. Pirolisis melibatkan suatu proses pemanasan di dalam kondisi anaerob yaitu tidak
adanya oksigen dan juga pemutusan ikatan kimia untuk dapat menghasilkan molekul yang lebih kecil.
Proses kimia pirolitik akan sangat susah untuk dilakukan pada mengkarakterisasi, hal tersebut
dikarenakan jalur reaksi yang bervariasi dan juga produk reaksi yang bervariasi yang mungkin juga
diperoleh dari reaksi yang terjadi.
Beragam bahan yang bisa dipirolisis dapat berupa minyak nabati, asam lemak alami, lemak hewani, dan
juga asam lemak metil ester atau disebut FAME.
Pada proses produksi Biosolar, cara paling umum adalah dengan transesterifikasi. Transesterifikasi itu
sendiri mengacu pada reaksi kimiawi dari katalis yang melibatkan minyak nabati dan juga alkohol untuk
dapat menghasilkan asam lemak alkil ester yaitu Biodiesel dan juga gliserol. Reaksi transesterifikasi
membutuhkan suatu zat basa yang kuat sebagai katalis, seperti zat natrium dan juga kalium hidroksida
ataupun natrium metilasi dan juga atau proses transesterifikasi dengan basis asam sulfat.
b) Bahan bakar non bio adalah bahan bakar yang bahan dasarnya berasal dari fosil misalnya, minyak bumi, gas
alam, hingga batu bara.
Perbandingan bio solar dengan non bio solar terletak pada bahan pembuatannya, di mana (non-bio) solar
terbuat dari fosil, sedangkan bio solar dibuat dari tumbuhan seperti biji jarak, jarak pagar, buah kemiri,
kacang tanah dan biji pohon randu. Karena berasal dari bahan yang berbeda, kandungan energi dari kedua
bahan bakar tersebut jelas berbeda. Bio solar memiliki kandungan energi yang lebih rendah daripada
solar, dengan perkiraan perbedaan kandungan energi sebesar 11% di antara keduanya. Karena kandungan
energinya yang rendah, bio solar dipastikan menghasilkan energi yang lebih
C) Kimia hijau (Green Chemistry) merupakan suatu pendekatan pada perancangan, pembuatan, dan
pemanfaatan produk-produk kimia supaya bisa mengurangi bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh
bahan kimia terhadap lingkungan dan kesehatan. Para ilmuwan energi percaya bahwa biosolar adalah
energi alternatif terbaik sebagai sumber energi transportasi utama dunia di kemudian hari. Biosolar
B30 mendukung prinsip kilia hijau karena biosolar diselenggarakan sebagai wujud dari komitmen
pemerintah dalam mengurangi GRK sebesar 29% dan dapat meningkatkan kualitas lingkungan.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH
SESI BERTANYA DI BUKA YA TEMAN-TEMAN

KAMU NANYA??
APAAN TUH!!

HAH???
KAMU BERTANYA-TANYA ><

Anda mungkin juga menyukai