Anda di halaman 1dari 12

FORENSIC &

INVESTIGATED
ACCOUNTING

Dian juweni putri 1502120527


Benget napitupulu 1502116163
KECURANGAN PADA PEMBELIAN, UTANG
USAHA DAN SISTEM PEMBAYARAN

Kecurangan pada pembelian

Idealnya proses pembelian akan dimulai dengan adanya


request barang dari user kepada bagian purchasing. setelah itu
biasanya bagian purchasing akan melakukan proses pembelian
kepada supplier dan apabila supplier sudah mendapatkan informasi
order dari purchasing, maka supplier akan mengirim barang
keperusahaan. Tim perusahaan akan menerima barang dan
mencatat penerimaan tersebut serta menyimpannya. Faktur akan
diberikan kepada bagian keuangan dan selanjutnya akan dilakukan
pembayaran.
Resiko Pelaporan Keuangan Yang Curang Untuk Utang Usaha

Perusahaan tidak mencatat utang usaha sampai dengan periode


yang berikutnya, atau mencatat penurunan secara fiktif dari utang
usaha dengan maksud untuk merendahsajikan utang usaha dan
melebihsajikan keuntungan.

Penyalahgunaan dalam siklus akuisisi dan pembayaran

Suatu kecurangan yang pada umumnya terjadi pada siklus akuisisi


adalah si pelaku melakukan pembayaran ke vendor fiktif serta
menyimpan uang tersebut juga dalam rekening fiktif. Pencegahan
terhadap kecurangan ini bisa dilakukan dengan menetapkan bahwa
pembayaran hanya akan dilakukan vendor yang telah disetujui
serta dengan meneliti segala dokumen yang mendukung akuisisi
oleh personil yang berwenang.
KECURANGAN DALAM PENJUALAN,
PIUTANG DAN SISTEM PENERIMAAN
Kecurangan dalam Penjualan

BENTUK KECURANGAN
Pencurian setoran kas dari para Pencurian kas yang akan
kasir disetorkan ke bank
Pengendalian yang Relevan: Pengendalian yang Relevan:
– Penggunaan bukti serah terima – Memisahkan karyawan yang
uang kas dari kasir ke manajer bertugas menyetorkan uang ke
cabang bank dengan karyawan yang
– Penerapan kebijakan bahwa total bertugas menghitung dan
kas diterima dari penjualan harus menyiapkan kas yang akan
disetorkan ke bank disetorkan ke bank.
– Pengecekan oleh auditor internal – Auditor Internal mesti
bahwa total bukti serah terima mencocokkan kesesuaian jumlah
pada satu hari sama dengan total setoran yang tertulis di slip setoran
kas yang disetorkan ke bank bank dan hasil hitungan jumlah kas
yang akan disetorkan ke bank.
kecurangan dalam Pendapatan
dan Piutang Dagang

Pendapatan merupakan akun besar dalam


laporan laba rugi sehingga apabila terjadinya
salah saji walaupun hanya berupa persentase
penjualan kecil namun berpengaruh besar
terhadap laba.

Terdapat 3 manipulasi pendapatan yg terjadi


antara lain:
 pendapatan fiktif
 pengakuan pendapatan yang prematur
 manipulasi penyesuaian pendapatan
KECURANGAN KARYAWAN DALAM
PENJUALAN, PEMBELIAN, HUTANG DAN
PEMBAYARAN SISTEM

Kecurangan Karyawan

 Hakekat kecurangan
Kecurangan (fraud), menurut Institute of internal
auditors adalah meliputi serangkaian tindakan tidak
wajar dan illegal yang sengaja dilakukan untuk menipu.
Tindakan tersebut dapat dilakukan untuk keuntungan
ataupun kerugian organisasi dan oleh orang-orang diluar
maupun didalam organisasi.
 Tanggung jawab dan wewenang
Statement on internal Auditing standars no 3,
memperluas tanggung jawab auditor internal yang
berkenaan dengan kecurangan.

Kesimpulan utama dari Pernyataan tersebut


adalah:
1. Pencegah kecurangan
2. Deteksi kecurangan
3. Investigasi kecurangan
 Deteksi dan pencegahan
1.Dokumentasi

Beberapa aspek ini sebaiknya ikut dicantumkan :


Apa sasaran dari investigasi

Siapakah pihak-pihak yang berkepentingan

Bagaimana investigasi dilaksanakan

Bagaimana kecurangan atau ketidakwajaran terjadi

Bukti-bukti yang telah dikumpulkan

Aspek-aspek ekonomis

Hasil dari wawancara, introgasi

Hasil dari aktivitas klerikal pengujian

Foto-foto

Aspek-aspek computer

Aktivitas analitis

Aspek hukum yang relevan.


2. Pelaporan kecurangan

Sebuah laporan tertulis pada saat pengambilan


kesimpulan dari tahapan investigasi. Laporan
tersebut hendaknya memuat seluruh temuan,
kesimpulan, rekomendasi, dan tindakan
perbaikan yang diambil

3. Wewenang
Tanggungjawab mendeteksi adanya kecurangan dapat
diperluas hanya sampai sebatas wewenang untuk
memasuki area-area potensial terjadinya kecurangan.
Auditor internal tidak dapat diharapkan untuk merambah
jauh dari bidangnya jika mereka terikat oleh batasan-
batasan. Sama pentingnya pula, auditor internal tidak
dianggap bertanggungjawab atas kewajiban yang
sebenarnya berada di tangan manajer atau mencari
wewenang untuk memenuhi kewajiban seperti itu.
4. Deteksi

Bentuk-bentuk kecurangan yang biasa dilakukan antara lain:

•Pemalsuan cap stempel


• Mencuri barang dagangan, peralatan
•Mengambil sejumlah kecil uang kas dari mesin kasir
•Tidak mencatat penjualan barang dan mengantongi uangnya
•Mengambil pembayaran dari rekening pelanggan, mengeluarkan
tanda terima diatas secarik kertas atau dari buku tanda terima yang
dibuat sendiri.
•Memberikan harga khusus atau istimewa kapada pelanggan
•Menjual limbah dan bahan baku sisa serta mengantongi hasilnya
•Membayar faktur-faktur palsu yang dibuat sendiri atau diperoleh
melalui kolusi dengan pemasok
•Tidak memberikan setoran harian ke bank, atau menyetorkan
sebagian uang saja
•Mengganti tanggal pada slip setoran untuk menutupi pencurian
•Membebankan pembelian-pembelian pribadi ke perusahaan
melalui penyalahgunaan order pembelian.
5.Resiko/bahaya interogasi

Dalam pemeriksaan kecurangan, sering


dilakukan interogasi kepada pihak-pihak
yang dicurigai melakukan kecurangan.
Interogasi dapat menjadi penuh resiko
bagi para interogator dan perusahaan.
Pihak-pihak yang dicurigai memiliki hak-
hak hukum dan undang-undang tertentu.

Anda mungkin juga menyukai