Anda di halaman 1dari 26

KONSEP AGROFORESTRI

1
PENGERTIAN AGROFORESTRI

Suatu nama kolektif untuk sistem dan penggunaan


lahan, dimana tanaman keras berkayu (pepohonan,
perdu, palem, bambu, dsb) ditanam secara
bersamaan dalam unit lahan yang sama dengan
tanaman pertanian dan/atau ternak, dengan tujuan
tertentu, dalam bentuk pengaturan ruang atau
urutan waktu, dan didalamnya terdapat interaksi
ekologi dan ekonomi di antara berbagai komponen
yang bersangkutan 2
Manajemen penggunaan lahan
intensif yang mengoptimalkan
berbagai manfaat (fisik, biologi,
ekologi, ekonomi, dan/atau sosial)
dari interaksi-interaksi biofisik
yang terjadi antara pepohonan
dan/atau semak dan dikombinasi
secara sengaja dengan tanaman
pertanian dan/atau ternak. 3
Sun light

Trees Trees

a
Crops
c c
a
Litter Litter
Litter Litter

d d d
Positive effects
Negative effects c = Litter fall
a = shading d = deep roots of trees
b = root competition act as ‘safety-net’
4
INTERAKSI
ANTAR
KOMPONEN
5
STRATA TAJUK
DAN
PERAKARAN

6
Agroforestry: Sebuah Sains dan Praktek Terpadu. (Agroforestry: An
Integrated Science and Practice).
Ilmu terapan terpadu yang memiliki potensi untuk mengatasi banyak
permasalahan pengelolaan lahan dan masalah lingkungan yang
ditemukan baik di negara berkembang maupun negara maju.

Esensi dari agroforestri umumnya dinyatakan dalam empat "I" sebagai


kata kunci:

 Intentional (sistem yang didesain secara sengaja),

 Intensive (dikelola secara intensif untuk tujuan produktif dan


protektif),

 Interaktive (interaksi biologis dan fisik antara komponen-komponen


sistem - pohon, tanaman, dan hewan ), dan

 Integrated (kombinasi fungsional dan struktural dari komponen-


7
komponen sebagai unit terpadu).
 Keberlanjutan pada agroforestry yang dapat
membantu kehutanan adalah : keaneka ragaman
hayati, produk kayu dan non kayu, ekosistem
yang terpadu, kualitas tanah dan air, gudang
penyimpan/pengikat karbon, dan manfaat sosial-
ekonomi.

 Agroforestry is The Future of Agriculture


 Agroforestry is The Future of Forestry
 Agroforestry– Helping To Achieve Sustainable
Forest Management
 Ecosystem Service of Agroforestry 8

 Ecological Engineering
ATRIBUT AGROFORESTRI

SUSTAINABILITY
PRODUCTIVITY
ADOPTABILITY

9
Why Agroforestry?
If you are interested in :
• Clean water and air
• Safe and healthy food
• Abundant wildlife
• Beautiful places
• Clean renewable energy
• Sustainable family farms
and ranches

10
Why Agroforestry?
 Produces salable products
 Provides value-added opportunities
 Diversifies risk
 Increases property values
 Increases crop yields & livestock
production
 May be eligible for cost-share
& land rental payments

11
MANFAAT TERHADAP LINGKUNGAN,
EKONOMI DAN SOSIAL (VERGARA, 1982)
Manfaat ekologis yang bersifat umum:
 mengurangi tekanan penduduk terhadap
hutan,
 siklus zat hara tanah akan lebih efisien,
 perlindungan yang lebih baik pada sistem
ekologi di daerah hulu
12
MANFAAT EKOLOGIS SECARA
KHUSUS
 mengurangi laju aliran
permukaan, pencucian zat hara
tanah dan erosi,
 perbaikan kondisi iklim mikro,
 peningkatan unsur hara tanah,
 perbaikan struktur tanah

13
MANFAAT EKONOMI YANG
NYATA BAGI PETANI
 peningkatan dan penyediaan
hasil
 mengurangitimbulnya
kegagalan panen secara total,
 memantapkan dan
meningkatkan pendapatan
petani
14
Manfaat sosial dari agroforestry
timbul dari peningkatan produksi
per satuan luas dan tercapainya
kelestarian produksi tersebut
 perbaikan standar hidup petani karena ada pekerjaan yang tetap
dan pendapatan yang lebih tinggi,

 perbaikan nilai gizi dan tingkat kesehatan petani dan adanya


peningkatan jumlah dan keanekaragaman hasil pangan yang
diperoleh,

 perbaikan sikap masyarakat dalam cara bertani, melalui sistem


penggunaan lahan yang tetap. 15
MANFAAT DAN PELUANG AGROFORESTRY (ARNOLD,
1983)
 memelihara atau meningkatkan produktivitas tapak atau lahan
melalui perbaikan siklus hara dan perlindungan tanah (erosi)
dengan biaya yang relatif rendah,
 meningkatkan nilai output/produk dari lahan melalui tumpangsari
atau intercropping pohon dan tanaman pertanian dan makanan
ternak dan sebagainya,

 menganekaragamkan output/produk guna meningkatkan


swasembada (pangan dan kayu), menekan resiko turunnya
pendapatan karena pengaruh iklim, biologis dan pasar,
 menyebarkan secara merata kebutuhan buruh/tenaga kerja
sepanjang musim,
 memproduktifkan lahan-lahan yang tidur/tidak terpakai, buruh
dan modal, 16

 menciptakan tabungan dan modal (capital stock).


BERBAGAI HIPOTESIS YANG MENDUKUNG
AGROFORESTRI
mengontrol/mengurangi erosi,
memelihara bahan organik tanah,
meningkatkan kondisi fisik tanah,
menambah jumlah nitrogen dengan penanaman pohon yang
dapat menfiksasi nitrogen,
menyediakan hara mineral dalam tanah,
membentuk sistem ekologi
mengurangi kemasaman tanah,
mereklamasi lahan,
meningkatkan kesuburan tanah,
meningkatkan aktifitas biologi tanah,
adanya asosiasi mikoriza pada campuran pohon dan pertanian,
meningkatkan penangkapan hujan, cahaya, hara mineral dan
produksi biomasa,
meningkatkan efisiensi penangkapan cahaya, air dan hara
17

mineral.
KEUNGGULAN EKOLOGI/LINGKUNGAN:
AGROFORESTRY MEMILIKI STABILITAS EKOLOGI YANG TINGGI, KARENA AGROFORESTRY
MEMILIKI:

 Multi jenis, artinya memiliki keanekaragaman hayati yang lebih banyak


atau memiliki rantai makan energi yang lebih lengkap. Konversi hutan
alam menjadi lahan pertanian mendorong penurunan keanekaragaman
hayati secara drastis.
 Multistrata tajuk, dapat menciptakan iklim mikro dan konservasi tanah
dan air yang lebih baik. Selain itu, dengan adanya kombinasi pohon dan
tanaman semusim dapat mengurangi serangan hama penyakit.
Kesinambungan vegetasi, sehingga tidak pernah terjadi keterbukaan
permukaan tanah yang ekstrim, yang merusak keseimbangan ekologinya.
 Penggunaan bentang lahan secara efisien, pada suatu lahan,
kemungkinan terdapat relung (niches) yang beragam tergantung pada
kesuburan tanah, kemiringan lereng, kerentanan terhadap erosi,
ketersediaan air, dsb. Pada sistem monokultur, keragaman niches ini
seringkali diabaikan, bahkan cenderung ditiadakan. Dalam agroforestry,
petani memiliki banyak pilihan untuk menyesuaikan tanaman apa yang
akan ditanam pada suatu niches, dan bukan mengkoreksi untuk
membanfaatkan niches tersebut, yang seringkali justru memboroskan
18
biaya
dan tenaga.
KEUNGGULAN EKONOMI,
SOSIAL, DAN BUDAYA

Tanaman yang ditanam


lebih beragam
Teknologi yang fleksibel
Kebutuhan input rendah
Filosofi budidaya yang
efisien.
19
KEUNGGULAN POLITIS:

 Agroforestry dapat dan sangat cocok dilakukan


oleh masyarakat luas,

 Dapat meredakan ketegangan atau konflik


politik,

 Kepercayaan yang diberikan kepada masyarakat


akan direspon dengan ‘rasa memiliki’ dan
manjaga sumberdaya hutan/lahan yang
memberi manfaat nyata kepada mereka.

20
DEVELOPMENT CHALLENGES
WHAT ROLES OF AGROFORESTRY?
Five key livelihood problems
 Poverty
 Hunger
 Human health
 Energy scarcity
 Inequity
Five key landscape problems
 Biodiversity loss
 Habitat loss
 Land degradation
 Water scarcity
 Climate change
21
Agroforestry Science– Out look to 2020 Tony Simons World Agroforestry
Centre, Kenya
HAMBATAN SECARA
EKOLOGIS/LINGKUNGAN
 kemungkinan terjadi persaingan antara
tanaman pohon dengan tanaman pangan
 terjadi kerusakan tanaman pangan pada
waktu dilakukan pemanenan pohon
 pohon-pohon dapat berperan sebagai
inang dari serangan hama
 terjadi permudaan alami yang cepat dari
pohon kehutanan

22
HAMBATAN ASPEK SOSIAL
EKONOMI
 Input tenaga kerja yang lebih banyak,
sehingga pada waktu yang bersamaan dapat
menimbulkan kelangkaan tenaga kerja pada
kegiatan pertanian lainnya

 Terjadi kompetisi yang menyebabkan


turunnya hasil total yang diperoleh dari
usaha agroforestry

 Diperlukan waktu yang lebih lama bagi pohon


dapat dipanen sampai memberikan nilai 23

ekonomis
HAMBATAN-HAMBATAN SISTEM
AGROFORESTRY DI ATAS INSYA ALLAH
DAPAT DIATASI

Bersifat lintas disiplin, lintas sektoral


dan juga melibatkan para pihak terkait.

Ilmu-ilmu biofisik dan sosial ekonomi


seyogyanya saling memperkuat 24
Kita harus selalu ingat bahwa manusia,
masyarakat atau petani merupakan unsur
paling utama di dalam sistem agroforestry
(Huxley, 1999).

Oleh karena itu, keberhasilan sistem


agroforestry ditentukan tidak hanya oleh
faktor biofisik, tetapi juga ditentukan oleh
faktor sosial-ekonomi.
25
Maydell (1988) dalam Kartasubrata (1992)
menyatakan bahwa masyarakat hanya akan menerima dan
mengembangkan sistem agroforestry, bila dirasakan
menguntungkan.

 Jadi sistem agroforestry bukan hanya suatu seni mencampur


pohon kayu-kayuan, pohon buah-buahan dengan tanaman
pertanian dan/ atau ternak dengan terampil, akan tetapi
pada akhirnya merupakan seni untuk membuat penghidupan
di pedesaan lebih produktif dan menarik.

 “Menarik” dalam arti sistem tersebut dapat


mempertahankan nilai-nilai budaya yang baik, penguasaan
dan tata guna lahan yang mantap, peningkatan pendapatan,
pengurangan resiko, dan adanya curahan tenaga26
kerja yang
berimbang, yang bermuara pada kesejateraan yang
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai