Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN PENYAKIT MENULAR

DAN TIDAK MENULAR BERBASIS


WILAYAH
PENYAKIT MENULAR
 Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia
yang disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur,
dan parasit.
KATEGORI PENYAKIT MENULAR
 Penyakit menular endemik, untuk menggambarkan penyakit atau faktor risiko
penyakit berkenaan, yang terdapat atau terjadi di Indonesia selama kurun waktu
yang Panjang: Diare, TBC, Malaria dll
 Penyakit yang berpotensi menjadi KLB, baik secara periodik yang dapat
diprediksi dan diantisipasi serta pencegahannya: Demam Berdarah Dengue,
diare, serta penyakit infeksi baru (New Emerging Disease).
JENIS PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH
Berdasarkan PMK No. 1501/Menkes/Per/X/2010, jenis penyakit menular tertentu yang
dapat menimbulkan wabah sbb:

a. Kolera j. Avian Inflenza H5N1


b. Pes k. Antraks
c. Demam Berdarah Dengue l. Leptospirosis
d. Campak m. Hepatitits
e. Polio n. Influenza A baru (H1N1)
f. Difteri o. Meningitis
g. Pertusis p. Yellow Fever
h. Rabies q. Chikungunya
i. Malaria
MANAJEMEN PENYAKIT MENULAR
BERBASIS WILAYAH
 Penyakit menular bersifat lintas batas, terutama penyakit menular
melalui transmisi serangga atau binatang yang memiliki reservoir
 Binatang pada umumnya memiliki habitat tertentu dan terkait
dengan batasan ekosistem.
 Penyakit menular berpindah ke wilayah lain melalui mobilitas
penduduk sebagai sumber penularan maupun komoditas sebagai
wahana transmisi.
MANAJEMEN PENYAKIT MENULAR
BERBASIS WILAYAH

 Penyakit menular di wilayah ‘tertutup’ lebih dipengaruhi dengan


batasan ekosistem
 Sedangkan di wilayah ‘terbuka’ dengan teknologi transportasi jarak
jauh, penyakit menular di pengaruhi mobilitas penduduk,
komoditas, serangga, hewan, udara dan air sebagai sumber
penyakit.
MANAJEMEN PENYAKIT MENULAR
BERBASIS WILAYAH

Upaya tata laksana pengendalian penyakit menular berbasis wilayah dengan cara:
 Mengintegrasikan upaya pencarian kasus secara proaktif
 Tata laksana penderita secara tuntas
 Pengendalian berbagai faktor risiko penyakit
 dilakukan secara simultan, paripurna, terencana dan terintegrasi pada wilayah
tertentu.
MANAJEMEN PENYAKIT MENULAR
BERBASIS WILAYAH
Kunci keberhasilan pengendalian penyakit menular berbasis wilayah adalah:
 Penemuan kasus penyakit sebagai sumber penularan  mencegah penularan yang lebih luas
 Pengobatan penderita secara komprehensif  mencegah progresitas penyakit dan tingkat
kematian
 Pengendalian faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit
PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO
PENYAKIT MENULAR
 Berbagai variabel seperti iklim , topografi, serta kondisi lingkungan spesifik
lain
 Variabel Sosial seperti budaya termasuk perilaku didalamnya.
 Ekosistem dan habitat binatang penular penyakit (yang biasa berhubungan
dengan variabel topografi, iklim dan kondisi lingkungan setempat).
PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO
PENYAKIT MENULAR
Prinsip Manajemen pengendalian faktor risiko penyakit menular:
 Kerjasama lintas program dan lintas sektor berkaitan dengan pemberantasan penyakit
menular dan program penyehatan lingkungan yang relevan dengan penyakit menular disuatu
wilayah berakar pada budaya, ekosistem, dan kondisi sosial kependudukan
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN PENYAKIT
MENULAR BERBASIS WILAYAH

1. Tentukan wilayah administratif, apakah wilayah Puskesmas atau wilayah


Kabupaten/ Kota atau provinsi
2. Tentukan setiap wilayah kabupaten/kota, tentukan prioritas penyakit menular
atau faktor risiko berkenaan yang hendak dikendalikan .
3. Modelling .
4. Baik faktor risiko maupun penyakit menular hendaknya digambarkan dalam
sebuah model kejadian penyakit atau paradigma dengan mengacu kepada teori
simpul dan dapat dimodifikasi
5. Model gambaran kejadian (Patogenesis) penyakit menular dideskripsikan ke
dalam model manajemen untuk masing-masing simpul dengan rangkaian
kegiatan untuk masing-masing simpul
LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN PENYAKIT MENULAR
BERBASIS WILAYAH

6. Model teori simpul advance dapat pula dikembangkan ke dalam model


manajemen malaria di wilayah pertambakan
7. Model gambaran kejadian penyakit menular beserta prioritas penanggulangan
pada tiap simpul kemudian diterjemahkan ke dalam proses perencanaan dan
pembiayaan terpadu.
8. Pelaksanaan dan monitoring pengendalian penyakit menular.
9. Audit manajemen penyakit menular berbasis wilayah.
MANAJEMEN PENYAKIT TIDAK MENULAR BERBASIS
WILAYAH

Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular:


seperti, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit
gangguan metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain
penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi,
penyakit kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus,
depresi dan kecemasan.
1. Penyakit yang termasuk di dalam penyebab utama kematian,
yaitu :
 Ischaemic Heart Disease
 Cancer
 Cerebrovasculer Disease: Stroke, Transient Ischemic Attack
(TIA)
 Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD)
 Cirrhosis
 Diabetes mellitus
2. Penyakit yg termasuk dlm special – interest, banyak
menyebabkan masalah kesehatan, tp frekuensi jarang yaitu :
 Osteoporosis
 Penyakit ginjal kronis
 Mental Retardation
 Epilepsi
 Lupus Erithematosus
 Collitis ulcerative
3. Penyakit yang menjadi perhatian di masa datang :
 Defisiensi nutrisi
 Alkoholisme
 Ketagihan obat
 Penyakit mental
 Penyakit yg berhubungan dgn lingkungan pekerjaan
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
FAKTOR RISIKO PTM
 Pencegahan dan Pengendalian faktor risiko PTM meliputi 4 cara, yaitu :
1. Advokasi, kerjasama, bimbingan dan manajemen PTM
2. Promosi, pencegahan, dan pengurangan faktor risiko PTM melalui
pemberdayaan masyarakat
3. Penguatan kapasitas dan kompetensi layanan kesehatan, serta kolaborasi
sektor swasta dan profesional
4. Penguatan surveilans, pengawasan dan riset PTM

Anda mungkin juga menyukai