Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN ANTARA STRES, POLA MAKAN, DAN STATUS GIZI

SELAMA PANDEMI COVID-19 PADA POPULASI DEWASA DI


BANDUNG, INDONESIA

RYAN MARIO CHRISTIAN


130110190149
PEMBIMBING I
Dr. Nanny NM Soetedjo dr., Sp.PD-KEMD, DCN, M.Kes.
PEMBIMBING II
Dr. Bony Wiem Lestari, dr., M.Sc.
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Indonesia telah mengalami pandemic COVID-19 Pengaruh Pandemi Pada Stres di Masyarakat
sejak Maret 2020
• Diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar • Peningkatan kadar stres masyarakat
• Pandemi dan PSBB berdampak pada • Prevalensi mencapai 29.6%
masyarakat • Dipicu oleh rasa bosan, takut, khawatir,
pembatasan aktivitas, dampak ekonomi berat,
kesulitas mengakses bahan pokok, dan
disharmonisasi rumah tangga

Pengaruh Pandemi Pada Pola Makan Masyarakat • Penelitian serupa telah terlaksana di beberapa
negara namun belum banyak dilakukan di Asia
• Peningkatan frekuensi makan dan cemilan Tenggara terutama Indonesia
• Peningkatan konsumsi alcohol dan makanan • Belum terdapat penelitian serupa di Kota
tinggi gula Bandung
• Disertai perubahan status gizi (Berat badan) • Pemilihan Kota Bandung karna merupakan
salah satu kota urban dengan kasus harian
COVID-19 tertinggi
Rumusan Masalah
• Bagaimana gambaran status gizi, pola makan, dan tingkat stress pada populasi orang dewasa di Kota Bandung,
Indonesia, selama pandemi COVID-19 ?
• Bagaimana pengaruh stres terhadap pola makan dewasa di Bandung, Indonesia, selama pandemi COVID-19 ?
• Bagaimana pengaruh pola makan terhadap status gizi pada populasi orang dewasa di Bandung, Indonesia, selama
pandemi COVID-19 ?
• Bagaimana pengaruh stress terhadap status gizi pada populasi orang dewasa di Bandung, Indonesia, selama pandemi
COVID-19 ?

Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui gambaran status gizi berdasarkan antropometri, pola makan, dan tingkat stress dewasa di Bandung,
Indonesia, selama pandemi COVID-19.
• Untuk memahami pengaruh stres terhadap pola makan dewasa di Bandung, Indonesia, selama pandemi COVID-19 ?
• Untuk memahami pengaruh pola makan terhadap status gizi pada populasi orang dewasa di Bandung, Indonesia,
selama pandemi COVID-19 ?
• Untuk memahami pengaruh stress terhadap status gizi pada populasi orang dewasa di Bandung, Indonesia, selama
pandemi COVID-19 ?
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
• Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hubungan antara status gizi, pola makan, dan stres
pada dewasa di Bandung, Indonesia selama pandemic COVID-19 sehingga dapat menjadi landasan
dalam pengembangan penelitian-penelitian berikutnya

Manfaat Praktis
• Menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai hubungan antara status gizi
berdasarkan antropometri, pola makan, dan tingkat stress sebagai landasan dalam mengatur pola
makan dan menajaga kondisi Kesehatan
• Memberi informasi kepada pemangku kebijakan di Dinas Kesehatan Kota Bandung terkait status gizi
berdasarkan antropometri, pola makan, dan tingkat stress dewasa di Bandung, Indonesia, selama
pandemi COVID-19.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
BAB III

METODE PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN

• Studi Analitik
• Metode cross-sectional
• Bertujuan memahami hubungan antara status gizi, pola makan,
dan stress pada dewasa di Bandung, Indonesia selama
pandemic COVID-19
• Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas pada
Kecamatan Andir, Arcamanik, Astana Anyar, Bandung Kulon,
Bojongloa Kaler, Buah Batu, Cibeunying Kidul, Cibiru,
Kiaracondong, dan Sukajadi
WAKTU PENELITIAN
Populasi dan Kriteria Sampel
Populasi
Dewasa dengan usia lebih dari 18 tahun pada Kecamatan Andir, Arcamanik, Astana Anyar,
Bandung Kulon, Bojongloa Kaler, Buah Batu, Cibeunying Kidul, Cibiru, Kiaracondong, dan
Sukajadi Kecamatan Bandung Kulon, Bojongloa Kaler, Astana Anyar, Buah Batu, Cibiru,
Arcamanik, Kiaracondong, Andir, Cibeunying Kidul, dan Sukajadi

Kriteria Inklusi Kriteria Inklusi


• Berusia 19 tahun keatas • Sedang Hamil (Untuk Perempuan)
• Bertempat tinggal di wilayah kerja • Memiliki Riwayat penyakit bawaan seperti:

puskesmas yang diikutsertakan dalam hipertensi, hiperlipidemia, prediabetes, resistensi


insulin, sindrom metabolic, dan diabetes
penelitian
PEMILIHAN SAMPEL
• Penentuan wilayah kerja puskesmas untuk pemilihan sampel dilakukan dengan
proportionate random to size sampling
• Kota Bandung terdiri dari 30 kecamatan, dipilih 6 kecamatan untuk dijadikan
wilayah sampel, sampel akan dipilih dengan jumlah sama pada setiap wilayah
• Besar sampel ditentukan dengan rumus sampel untuk uji hipotesis korelatif yaitu:

• = 1.96 (=0.05)
• = 0.842 (=0.2)
• r = 0.4
• Besar Sampel = 46,7  48 (Memenuhi syarat jumlah sampel perwilayah sama)
Instrumen Penelitian
• Kuesioner GHQ-12 Bahasa Indonesia
• Kuesioner Food Frequency Questionnaire dalam Bahasa Indonesia
• Antropometri menggunakan:
• OMRON HBF 375
• Stadiometer SECA 213
• Pita Pengukur Klinis SECA
Variabel Independen
Variabel Dependen
Analisis Data
• Data akan diolah menggunakan metode statistika yaitu uji
korelasi dengan sprearman correlation test.
• Data akan diolah menggunakan perangkat lunak statistika
IBM® SPSS®
• Hasil akan disajikan dalam bentuk tabel
Alur Penelitian
1. Menyusun dan mengajukan proposal penelitian
2. Sidang proposal penelitian
3. Mengajukan permohonan etik pelaksanaan penelitian kepada
Komite Etik Penelitian Kesehatan Universitas Padjadjaran
4. Mengumpulkan data di lokasi subjek penelitian dengan instrumen
penelitian
5. Mengolah dan menganalisis data jawaban kuesioner dan pengukuran
antropometri
6. Melakukan penyajian dan penyimpulan hasil penelitian
TERIMA KASIH
Ryan Mario Christian
130110190149

Anda mungkin juga menyukai