Anda di halaman 1dari 34

DKV400

DESIGN & SOCIOLOGY


WEEK 06 STRUKTUR SOSIAL
LECTURER TIM DOSEN PENGAMPU DESIGN AND SOCIOLOGY
POKOK BAHASAN
Struktur Sosial
LEARNING OUTCOME
SUB POKOK BAHASAN
Mahasiswa mampu mengidentifikasi (C4) solusi
permasalahan desain melalui pengetahuan • Perspektif struktur sosial
fenomena sosial gaya hidup dan trend
masyarakat • Struktur dan fungsi sosial
• Fungsi Sosial
• Kelas Sosial
• Sistem Sosial
WEEK 06
STRUKTUR SOSIAL
Paradigma fakta sosial melihat masyarakat
manusia dilihat dalam sudut pandang MAKRO
STRUKTUR
(Wirawan, 2012)
kehidupan manusia dilihat sebagai REALITAS
yang berdiri sendiri lepas dari persoalan apakah
individu sebagai anggota masyarakat
SUKA/TIDAK SUKA , SETUJU/TIDAK
SETUJU .
(Wirawan, 2012)
STRUKTUR SOSIAL masyarakat memiliki perangkat
aturan berupa UU , Kekuasaan/wewenang, nilai & norma,
kebudayaan sebagai fakta yang terpisah dari individu
namun mempengaruhi PERILAKU KESEHARIAANYA.
(Wirawan, 2012)
setiap individu sejak ia kecil hingga tumbuh dewasa
memperoleh pengaruh (bahkan daya paksa)
dari masyarakat (sebagai sebuah struktur sosial)
(Wirawan, 2012)
Seseorang tidak boleh seenaknya menurut doroangan
nalurinya sendiri , tapi ia harus menyesuaikan dengan
aturan yang berlaku didalam masyarakatnya baik menurut
aturan lisan maupun tertulis, tentang apa yang boleh dan
apa yang tidak boleh dilakukan dalam konteks hidup
bermasyarakat.
(Wirawan, 2012)
segala bentuk pelanggaran atas “larangan” tentang apa yang
boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam konteks
norma hidup dan kehidupan bermasyarakat itu , tentunya
akan mendapat sanksi sesuai dengan tingkat dan jenis
pelanggarannya.
(Wirawan, 2012)
JADI.... DALAM PERSPEKTIF FAKTA SOSIAL
Kehidupan sosial manusia merupakan kenyataan (fakta)
tersendiri yang tidak mungkin dapat dimengerti
berdasarkan ciri-ciri personal individu semata.
(Wirawan, 2012)
Teori-teori yang berada dalam lingkup paradigm
fakta sosial antara lain.
1. Teori struktural fungsional .
2. Teori struktural konflik (teori konflik)
3. Teori Sistem
4. teori sosiologi makro lainnya.

(Wirawan, 2012)
WEEK 06
STRUKTUR SOSIAL
Emile Durkheim
(1858-1917
Durkheim menggunakan kajian yang bersifat
positivistik POSITIVISTIK karena menerapkan pola
ANALISIS INTERPRETASI BIOLOGISTIK,
PSIKOLOGIS serta menerapkan metode SCIENTIFIC
yaitu berangkat dari DATA & FAKTA
wirawan, 2012
Sosiologi Durkheim termasuk bagian dari tradisi
evolusionis dan holistik dan karena menolak
pemisahan antara antropologi dan sosiologi.
(Ritzer & Smart, 2012)​..
Durkheim tertarik bagaimana masyarakat berhasil
menciptakan integrasi sosial anggotanya yang
disatukan oleh nilai-nilai yang sama dan ikatan sosial
lainnya.
Durkheim menyebut SOLIDARITAS MEKANIK

orang-orang melakukan tugas-tugas yang sama dan


mengembangkan cara pandang yang sama terhadap
kehidupan.
(Henslin, 2015)​
Bayangkan seperti petani dimana semua orang terlibat dalam
bercocok tanam-menanam , mengolah dan memanen karena mereka
miliki kesamaan , memiliki pandangan yang sama tentang kehidupan.

​(Henslin, 2015)​
Masyarakat dengan solidaritas mekanik hanya mentolerir sedikit
perbedaan dalam perilaku, pemikiran atau sikap , persatuan mereka
bergantung pada kesamaan pandangan.

​(Henslin, 2015)​
Durkheim menyebut SOLIDARITAS ORGANIK

orang-orang melakukan tugas-tugas terspesialisasi


se[erti halnya sistem dalam tubuh manusia (terdiri dari
berbagai organ dengan tugas masing masing)
(Henslin, 2015)​
Ketika masyarakat menjadi besar mereka mengembangkan berbagai
jenis pekerjaan, pembagian kerja yang spesialisasi.
beberapa penambang logam, pengrajin logam, yg lain pedagang
barang logam

​(Henslin, 2015)​
Teori Durkheim
“pembagian kerja dalam
masyarakat”
Teori Durkheim
“masyarakat tidak selalu homogen
dan juga tidak statis dalam
perkembangannya.”
WEEK 06
STRUKTUR SOSIAL
Realita sosial yang mendasari teori Durkheim adalah adanya penolakan
terhadap anggapan yang berkembang dalam masyarakat, bahwa kesatuan
sosial yang disebut masyarakat itu terjadi karena faktor “kesenangan” dan
masyarakat terbentuk akibat adanya “kontrak sosial”

wirawan, 2012
TINGKAH LAKU = akibat adanya pemaksaan aturan prilaku yang
datang dari luar individu dan mempengaruhi pribandinya.
jika
Jika kemudian seseorang menentang (dalam tingkah laku ) dan berlawanan
dengan tingkah laku kolektif , maka kesepakatan kolektif itulah yang akan
menantangnya.
wirawan, 2012
Dengan begitu maka suatu kelompok manusia yang semula tidak bersifat
agresif , kemudian menjadi agresif setelah menjadi bagian dari suatu
kerumunan (kelompok) seperti pada kasus demonstrasi anarkis.
wirawan, 2012
Jiwa kelompok = kesadaran kolektif dan kesadaran individual itu sangat
berbeda sebagaimana perbedaan antara kenyataan sosial dengan
kenyataan psikologis murni.
wirawan, 2012
Masyarakat terbentuk bukan karena sekedar kontrak sosial melainkan
lebih dari itu atas dasar kesadaran kelompok (colective conciousness)

Setidaknya dijumpai dua sifat kesadaran kolektif yakni exterior dan


constraint .

Exterior merupakan kesadaran yang berada diluar individu, yang sudah


mengalami internalisasi ke dalam individu dalam wujud aturan-aturan
moral , agama, nilai (baik-buruk, luhur mulia) ..
wirawan, 2012
Constraint merupakan kesadaran kolektif yang memiliki daya paksa
terhadap individu dan akan mendapat sanksi tertentu jika melanggar.

Terdapat dua tipe constraint yaitu : represif dan restitutif.

Dengan begitu kesadaran kolektif itu tidak lain adalah konsensus


masyarakat yang mengatur hubungan sosial...
wirawan, 2012
TERIMA KASIH
Reminder
Unduhlah buku yang telah disediakan!
Baca dan pahamilah mulai dari sekarang!
Selalu semangat dalam belajar!

Anda mungkin juga menyukai