HYGIENE
Pembimbing:
dr. Lina Puspita Hutasoit Sp. M
KOAS MATA 31
Mengapa Bagaimana
penting?
Di era modern, manusia cenderung praktiknya?
Penggunaan layar yang bijaksana:
menghabiskan waktu dalam ruangan mengatur waktu penggunaan, menjaga
dan banyak terpapar cahaya biru dari jarak pandang, atur pencahayaan, istirahat
perangkat elektronik. teratur, perlindungan mata.
Penulisan Referat
● Kebanyakan orang berpikir gangguan penglihatan bersifat keturunan atau terjadi secara alami → terdapat bukti kuat
gangguan penglihatan non-patologis (penyakit) berkaitan dengan penggunaan mata dan ergonomis (postur).
● Contoh : Rabun jauh dan astigmatisma → pekerjaan jarak dekat yang berlebihan , stres visual dan postur tubuh yang
kurang baik.
● Praktik visual hygiene seperti menjaga postur yang benar dapat membantu mengurangi risiko penyakit mata dan
meningkatkan kesehatan dan gaya hidup.
2.1 Postur
● The National Institute of Occupational Safety and Health → waktu istirahat yang singkat dan sering dapat
menurunkan ketidaknyamanan pada pekerja dan meningkatkan produktivitas.
● Aktivitas berjalan cepat → membantu peregangan otot yang tegang dan lelah, perubahan pemandangan,
dan relaksasi.
● Aturan istirahat pendek yang paling banyak digunakan saat ini adalah aturan 20/20/20 yaitu setelah
bekerja selama 20 menit, sebaiknya mengalihkan pandangan dari monitor dengan melihat objek yang
jauh sekitar jarak 20 feet (6 meter) selama 20 detik (Rosenfield, 2011)
2.4 Waktu Istirahat
● Jangka waktu kerja tanpa istirahat dianggap menyebabkan timbulnya masalah okular.
● Studi menunjukkan bahwa bekerja selama lebih dari empat jam berkaitan dengan munculnya
asthenopia. Istirahat sering dianjurkan untuk memulihkan dan menenangkan sistem akomodasi mata,
sehingga mencegah kelelahan mata (Blehm, dkk., 2005)
2.5 Olahraga Mata
● Salah satu metode olahraga mata yang sering digunakan yaitu dengan teknik “Pencil Push-Up”
● Pegang pensil sejauh lengan di depan kita.
● Mata fokus pada ujung pensil, lalu gerakkan pensil ke arah hidung kita.
● Saat kita mulai melihat ujungnya menjadi ganda, kemudian gerakkan lagi pensil menjauhi mata.
● Lalu gerakkan pensil kembali ke arah hidung hingga jaraknya kurang dari 2 inci dari wajah kita.
2.5 Olahraga Mata
● Jangan duduk dengan jarak lebih pendek dari 6-7 kaki dari layar TV.
● Pencahayaan ruangan yang adekuat juga penting karena menonton TV di ruang gelap dapat menurunkan
sensitivitas pandangan perifer.
● Menonton TV terlalu berlebihan dapat menurunkan perkembangan otot, yang juga memiliki efek pada
perkembangan neuromuskular visual. Video game harus dibatasi tidak boleh lebih dari 20 menit.
2.6 Menonton TV
03
PENUTUP
v
KESIMPULAN
Praktik visual hygiene penting untuk menjaga kesehatan
mata dan penglihatan secara keseluruhan. Ini termasuk
postur tubuh yang benar, istirahat teratur, dan pencahayaan
yang memadai. Dengan mempraktikkan visual hygiene, kita
dapat mengurangi risiko kelelahan mata, ketegangan otot,
dan masalah penglihatan jangka panjang seperti miopia atau
sindrom mata kering.
SARAN
Konsep mengenai visual hygiene tergolong masih baru
dalam ranah ilmiah, sehingga masih jarang dilakukan
pengkajian dan publikasi resmi. Mengingat pesatnya
perkembangan teknologi di era industri 4.0,
pengkajian dan penelitian mengenai visual hygiene
penting untuk segera dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Blehm, C.,Vhisnu, S., Khattak, A., Mitra, S., Yee, R. W., 2005. Computer Vision Syndrome :a review survey of
ophtalmol. 50(3):253-262. Rosenfield M. 2011. Computer vision syndrome: a review of ocular causes and
potential treatments. Ophthalmic Physiol Opt. 31:502–15.
Mobeen, R., Faiz, A. and Rashid, F. (2017) ‘Visual Hygiene in Adult Myopes’, 13(01), pp. 22–25.
Momeni-Moghaddam, H., Kundart, J., Azimi, A., & Hassanyani, F. (2015). The effectiveness of home-based pencil
push-up therapy versus office-based therapy for the treatment of symptomatic convergence insufficiency in
young adults. Middle East African journal of ophthalmology, 22(1), 97-102.
Shandiz, J. H., Riazi, A., Khorasani, A. A., Yazdani, N., Mostaedi, M. T., & Zohourian, B. (2018). Impact of vision
therapy on eye-hand coordination skills in students with visual impairment. Journal of ophthalmic & vision
research, 13(3), 301.
Hussaindeen, J. R., Shah, P., Ramani, K. K., & Ramanujan, L. (2018). Efficacy of vision therapy in children with
learning disability and associated binocular vision anomalies. Journal of optometry, 11(1), 40-48.
Terima
Kasih
Kelompok 31 2024