Anda di halaman 1dari 21

VISUAL

HYGIENE
Pembimbing:
dr. Lina Puspita Hutasoit Sp. M
KOAS MATA 31

FIRDAUS , DHIAZ, APRIL , RIZKY, 15 MARET 2024


01
PENDAHUL
UAN v
LATAR BELAKANG
Apa itu visual Apa bahayanya?
hygiene?
Praktik atau kebiasaan yang dirancang Berbagai masalah kesehatan
untuk menjaga kesehatan dan mata: mata lelah, ketegangan
kenyamanan mata dalam lingkungan otot, gangguan tidur, dry eye
yang tidak mendukung. syndrome, retinopati, miopia.

Mengapa Bagaimana
penting?
Di era modern, manusia cenderung praktiknya?
Penggunaan layar yang bijaksana:
menghabiskan waktu dalam ruangan mengatur waktu penggunaan, menjaga
dan banyak terpapar cahaya biru dari jarak pandang, atur pencahayaan, istirahat
perangkat elektronik. teratur, perlindungan mata.
Penulisan Referat

Rumusan masalah Tujuan


● Bagaimana penerapan visual ● Menjelaskan penerapan visual
hygiene dalam kehidupan sehari hygiene dalam kehidupan sehari
hari? hari?
02
Tinjauan
Pustaka
v
Tinjauan Pustaka

● Kebanyakan orang berpikir gangguan penglihatan bersifat keturunan atau terjadi secara alami → terdapat bukti kuat
gangguan penglihatan non-patologis (penyakit) berkaitan dengan penggunaan mata dan ergonomis (postur).
● Contoh : Rabun jauh dan astigmatisma → pekerjaan jarak dekat yang berlebihan , stres visual dan postur tubuh yang
kurang baik.
● Praktik visual hygiene seperti menjaga postur yang benar dapat membantu mengurangi risiko penyakit mata dan
meningkatkan kesehatan dan gaya hidup.
2.1 Postur

● Penggunaan komputer sering mengambil posisi tidak


nyaman saat melihat layar→ Distorsi postural (rasa
sakit di punggung, leher, dan bahu)
● Penting untuk menjaga jarak dengan monitor dan
mengatur ketinggian monitor.
● Meningkatkan ergonomi fisik dari tempat kerja telah
terbukti mengurangi ketidaknyamanan dan
meningkatkan kinerja (Blehm, dkk., 2005).
● Hindari membaca sambil berbaring, merosot,
dan/atau membungkuk.
2.2 Jarak Mata dengan meja Kerja

● Jarak optimal penglihatan bervariasi tiap orangnya. Gunakan jarak


Harmon → jarak dari pusat buku jari tengah ke siku atau lebih jauh
lagi untuk pekerjaan jarak dekat( membaca).
● Bekerja dengan jarak lebih dekat dari ukuran tersebut dapat menjadi
salah satu penyebab gangguan penglihatan.
● Permukaan meja kerja : permukaan meja yang miring dengan
kemiringan 20-25 derajat dari horizontal dapat mengurangi
ketegangan dan tekanan pada kepala, leher, bahu, dan mata.
● Teknik menulis dan memegang pena : pensil/pena harus dipegang
tidak lebih dekat dari ¾ inci dari bagian ujungnya. Bagian jari-jari
tidak boleh sampai berubah menjadi menjadi pucat atau merah saat
menulis (karena terlalu menekan).
2.3 Pencahayaan

● Pencahayaan yang tepat → meningkatkan kenyamanan


visual → menghilangkan rasa kelelahan visual.
● Nyalakan lebih dari satu lampu di dalam ruangan untuk
menghindari ketidaknyamanan akibat silau baik di meja
atau komputer.
● Idealnya, tempat kerja harus 3x lebih terang dibandingkan
lingkungan sekitar.
● Tempatkan sumber cahaya pada sisi yang berlawanan
untuk menghindari bayangan pada area tulisan (misalnya di
atas bahu kiri untuk orang yang tidak kidal)
2.4 Waktu Istirahat

● The National Institute of Occupational Safety and Health → waktu istirahat yang singkat dan sering dapat
menurunkan ketidaknyamanan pada pekerja dan meningkatkan produktivitas.
● Aktivitas berjalan cepat → membantu peregangan otot yang tegang dan lelah, perubahan pemandangan,
dan relaksasi.
● Aturan istirahat pendek yang paling banyak digunakan saat ini adalah aturan 20/20/20 yaitu setelah
bekerja selama 20 menit, sebaiknya mengalihkan pandangan dari monitor dengan melihat objek yang
jauh sekitar jarak 20 feet (6 meter) selama 20 detik (Rosenfield, 2011)
2.4 Waktu Istirahat

● Jangka waktu kerja tanpa istirahat dianggap menyebabkan timbulnya masalah okular.
● Studi menunjukkan bahwa bekerja selama lebih dari empat jam berkaitan dengan munculnya
asthenopia. Istirahat sering dianjurkan untuk memulihkan dan menenangkan sistem akomodasi mata,
sehingga mencegah kelelahan mata (Blehm, dkk., 2005)
2.5 Olahraga Mata

● Olahraga mata → meningkatkan kenyamanan mata,


terutama setelah situasi yang membuat mata dalam
kondisi tegang.
● Penelitian terbaru menunjukkan olahraga mata tertentu
dapat mempengaruhi ukuran titik buta seseorang, dan
secara efektif mengecilkannya setelah latihan berminggu-
minggu.
● Saran : menderita strabismus (mata juling), penderita
ambliopia atau mata malas , pasien post op, dan
insufisiensi konvergensi, yaitu ketidakmampuan untuk
fokus pada objek yang dekat dengan mata.
2.5 Olahraga Mata

● Salah satu metode olahraga mata yang sering digunakan yaitu dengan teknik “Pencil Push-Up”
● Pegang pensil sejauh lengan di depan kita.
● Mata fokus pada ujung pensil, lalu gerakkan pensil ke arah hidung kita.
● Saat kita mulai melihat ujungnya menjadi ganda, kemudian gerakkan lagi pensil menjauhi mata.
● Lalu gerakkan pensil kembali ke arah hidung hingga jaraknya kurang dari 2 inci dari wajah kita.
2.5 Olahraga Mata

● Telah disarankan berbagai latihan mata untuk kenyamanan


berkelanjutan selama jam kerja. Beberapa olahraga mata yang
bisa dilakukan yaitu:
● Berkedip atau menguap untuk melembabkan mata.
● Paparkan mata ke sumber cahaya alami (matahari) dengan
melihat ke luar ruangan
● Tutup mata, Perlahan gerakkan mata untuk melihat ke langit-
langit dan kemudian ke lantai.
● Ulangi latihan ini tiga kali. Tutup mata , Perlahan gerakkan
mata ke kiri, lalu ke kanan. Ulangi latihan ini tiga kali
2.6 Menonton TV

● Jangan duduk dengan jarak lebih pendek dari 6-7 kaki dari layar TV.
● Pencahayaan ruangan yang adekuat juga penting karena menonton TV di ruang gelap dapat menurunkan
sensitivitas pandangan perifer.
● Menonton TV terlalu berlebihan dapat menurunkan perkembangan otot, yang juga memiliki efek pada
perkembangan neuromuskular visual. Video game harus dibatasi tidak boleh lebih dari 20 menit.
2.6 Menonton TV
03
PENUTUP
v
KESIMPULAN
Praktik visual hygiene penting untuk menjaga kesehatan
mata dan penglihatan secara keseluruhan. Ini termasuk
postur tubuh yang benar, istirahat teratur, dan pencahayaan
yang memadai. Dengan mempraktikkan visual hygiene, kita
dapat mengurangi risiko kelelahan mata, ketegangan otot,
dan masalah penglihatan jangka panjang seperti miopia atau
sindrom mata kering.
SARAN
Konsep mengenai visual hygiene tergolong masih baru
dalam ranah ilmiah, sehingga masih jarang dilakukan
pengkajian dan publikasi resmi. Mengingat pesatnya
perkembangan teknologi di era industri 4.0,
pengkajian dan penelitian mengenai visual hygiene
penting untuk segera dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Blehm, C.,Vhisnu, S., Khattak, A., Mitra, S., Yee, R. W., 2005. Computer Vision Syndrome :a review survey of
ophtalmol. 50(3):253-262. Rosenfield M. 2011. Computer vision syndrome: a review of ocular causes and
potential treatments. Ophthalmic Physiol Opt. 31:502–15.

Mobeen, R., Faiz, A. and Rashid, F. (2017) ‘Visual Hygiene in Adult Myopes’, 13(01), pp. 22–25.

Momeni-Moghaddam, H., Kundart, J., Azimi, A., & Hassanyani, F. (2015). The effectiveness of home-based pencil
push-up therapy versus office-based therapy for the treatment of symptomatic convergence insufficiency in
young adults. Middle East African journal of ophthalmology, 22(1), 97-102.

Shandiz, J. H., Riazi, A., Khorasani, A. A., Yazdani, N., Mostaedi, M. T., & Zohourian, B. (2018). Impact of vision
therapy on eye-hand coordination skills in students with visual impairment. Journal of ophthalmic & vision
research, 13(3), 301.

Hussaindeen, J. R., Shah, P., Ramani, K. K., & Ramanujan, L. (2018). Efficacy of vision therapy in children with
learning disability and associated binocular vision anomalies. Journal of optometry, 11(1), 40-48.
Terima
Kasih

Kelompok 31 2024

Anda mungkin juga menyukai