Sejarah Periode Bertahan
Sejarah Periode Bertahan
Periode Bertahan
Kelompok:
1.Tubagus M
2.M Rafi
3.Najwa R
01
Periode
Bertahan
1939~1942
Pendahuluan
1. Pada masa perjuangan pergerakan nasional Indonesia, periode bertahan adalah kurun waktu yang menandakan
akhir penghujung para organisasi pergerakan nasional sebelum kedatangan bangsa Jepang. Kurun waktu periode
awal ini adalah antara tahun 1939; yaitu saat organisasi terakhir yang dianggap radikal di masa kolonial Hindia-
Belanda telah dibubarkan, hingga tahun 1942; yaitu saat kedatangan bangsa Jepang yang menandakan berakhirnya
pemerintahan kolonial. Beberapa organisasi penting yang ada di periode ini adalah GERINDO (Gerakan
Indonesia), PARINDRA (Partai Indonesia Raya), GAPI (Gabungan Politik Indonesia), dan Taman Siswa (National
Onderwijs Instituut).
2. Periode bertahan ditandai dengan ciri khas organisasi dan tujuan perjuangannya yang tarik ulur antara
memperjuangkan agenda kemerdekaan dan menaati peraturan kolonial yang berlaku. Sebagai contoh, GERINDO
mengusung konsep “Oposisi Loyal” dalam parlemen Volksraad terhadap pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Selain
itu, salah satu kader PARINDRA menyuarakan petisi yang terkenal berjudul “Petisi Soetarjo” yang ingin menyuarakan
kesetaraan kedudukan pemerintahan. Sementara itu, GAPI mendorong warga kolonial untuk aktif dalam berparlemen.
Upaya-upaya tersebut menggambarkan agenda kemerdekaan bangsa Indonesia yang berlangsung melalui prosedur tata
hukum yang ada, seperti parlemen dan diplomasi.
Pengertian
1. Periode bertahan adalah periode dimana gerakan nasionalisme di indonesia berupaya
lebih moderat dan menahan diri.sikap moderat berarti bekerja sama dengan pemerintah
kolonial belanda(kooperasi).
03 Parinda
(Partai Indonesia Raya)
Pendiri:Budi Utomo
Tanggal berdiri:1931
.