Anda di halaman 1dari 18

FORMULASI

FORMULASI SEDIAAN
SEDIAAN SABUN
SABUN
MANDI
MANDI CAIR
CAIR DARI
DARI EKSTRAK
EKSTRAK
MAHKOTA
MAHKOTA NANAS
NANAS (ananas
(ananas
comosus
comosus (L.)
(L.) Merr)
Merr)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
SLIDESMANIA.C

MEDAN
2023
HELLO!
HELLO! I’M
I’M TRINITATIS
TRINITATIS TALUNOHI
TALUNOHI
NIM : 190205199

Dosen Pembimbing : apt. Christica Ilsana Surbakti,S.Farm,M.Si


NIDN.0123129301
SLIDESMANIA.C
Pendahuluan
⬤ Latar Belakang

⬤ Rumusan Masalah

⬤ Hipotesis Penelitian

⬤ Tujuan Penelitian

⬤ Manfaat Penelitian

⬤ Kerangka Pikir Penelitian


SLIDESMANIA.C
Latar Belakang
Sabun mandi antibakteri sangat diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena dipercaya
dapat membersihkan kulit dan juga dapat mengobati atau mencegah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri. Dewasa ini pemanfaatan sabun sebagai pembersih kulit makin menjadi trend dan beragam
terlihat pada jenis, warna, wangi dan manfaat yang ditawarkan(Chan, 2016 dalam Debi, Dkk., 2020).
Salah satu bahan alam yang berkhasiat sebagai anti bakteri alami adalah kulit buah nanas, kulit
nanas mengandung vitamin C, ketaronoid, antosianin, flavonoid, enzim bromelin, air, serat kasar, gula
reduksi, karbohidrat, protein,dan tannin. Senyawa lain yang terkandung dalam kulit nanas yang dapat
digunakan sebagai anti bakteri adalah flavonoid, saponin dan tannin. Flavonoid merupakan senyawa
alami yang banyak terdapat pada tanaman didaerah tropis dan juga bersifat antibakteri (Rega dkk,
2016).
SLIDESMANIA.C
Rumusan Masalah
1. Apakah ekstrak mahkota nanas (Ananas comosus (L.) Merr) dapat
diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun mandi cair.

2. Berapa konsentrasi optimal ekstrak mahkota nanas (Ananas comosus (L.)


Merr) untuk formulasi sediaan sabun mandi cair.
SLIDESMANIA.C
Hipotesis

1. Ekstrak mahkota nanas (Ananas comosus 2. Konsentrasi optimal ekstrak mahkota


(L.) Merr) dapat diformulasikan dalam nanas (Ananas comosus (L.) Merr) terdapat
bentuk sediaan sabun mandi cair. dalam jumlah tertentu untuk formulasi
sabun mandi cair.
SLIDESMANIA.C
Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui formulasi sediaan sabun mandi cair dengan penggunaan ekstrak
mahkota nanas (Ananas comosus (L.) Merr) sebagai sabun mandi cair.

2. Mengetahui konsentrasi berapakah dari sabun mandi yang sesuai Standar Nasional
Indonesia ekstrak limbah mahkota nanas (Ananas comosus (L.) Merr) untuk formulasi
sabun mandi cair.
SLIDESMANIA.C
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Menambah informasi dan wawasan serta ketrampilan dalam pembuatan sabun
mandi cair dari ekstrak mahkota nanas (Ananas comosus (L.) Merr)

Bagi Institusi
Menambah pengetahuan dan referensi dalam pemanfaatan ekstrak mahkota
nanas (Ananas comosus (L.) Merr)

Bagi Masyarakat
Dapat menjadi salah satu bentuk sediaan yang dapat digunakan dalam
SLIDESMANIA.C

kehidupan sehari-hari
Kerangka Pikir Penelitian
VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT PARAMETER

Simplisia Mahkota -Makroskopik -Kadar sari larut dalam etanol


Nanas (Ananas Karakterisasi
comosus (L.) Merr) -Mikroskopik -Kadar abu total

-Kadar air -Kadar abu tidak larut dalam asam

Serbuk Simplisia -Kadar sari larut dalam air


Mahkota Nanas
(Ananas comosus
(L.) Merr)
-Alkaloid
-Flavonoid
Pembuatan Sabun Skrinning Fitokimia -Saponin
Mandi Cair dengan
menggunakan Ekstrak -Tanin
Mahkota Nanas
-Steroid
(Ananas comosus (L.)
Merr) dengan
konsentrasi -Uji Organoleptis

F0 = Blanko -Uji pH
Uji Evaluasi Mutu
F1 = Ekstrak mahkota Sabun Mandi Cair. -Uji Tinggi Busa
nanas 1% : Dettol
-Uji Bobot Jenis
SLIDESMANIA.C

F2 = Ekstrak mahkota
-Uji Viskositas
nanas 3% : Dettol
F3 = Ekstrak mahkota
nanas 5%: Dettol
Tinjauan Pustaka

Terlampir
SLIDESMANIA.C
Metode Penelitian
Jenis
Penelitian Alat Bahan

Jenis penelitian yang Alat-alat yang digunakan dalam


Bahan-bahan yang digunakan pada
dilakukan adalah metode penelitian antara lain blender
penelitian ini adalah ekstrak mahkota
eksperimental yang bertujuan kertas saring, aluminium foil,
nanas, etanol 96%, aquades, Minyak
mengetahui suatu gejala atau wadah stoples, ayakan,
zaitun, KOH 30%, Carbofol, SLS,
pengaruh yang timbul, sebagai timbangan analitik alat-alat
Asam Stearat, BHT, Parfum, Larutan
akibat dari adanya perlakuan gelas, corong, hot plate
Buffer, Phenolphtalein, Kloroform,
tertentu. magnetic, batang pengaduk,
HCL encer, HCL 0,1 N, KOH 0,1%, air
stirrer, pH meter, burut statif,
es, HCL 2N, Pereaksi Bouchardat,
mikropipet, sudip, mistar
Pereaksi Mayer, Pereaksi
berskala, pencadang, autoklaf,
Dragendroff, Serbuk Mg, HCL pekat,
SLIDESMANIA.C

oven, laminary air flaw,


amil alcohol, Air panas, Besi (III)
inkubator.
klorida 1%, dan pereaksi Liberman-
Burchard.
PENGELOLAAN SAMPEL

Mahkota nanas dilakukan sortasi basah, dan dicuci dengan air


mengalir. Kemudian ditiriskan lalu ditimbang dan dilakukan
perajangan untuk mempercepat proses pengeringan. Mahkota
nanas dikeringkan selama ± 2 minggu untuk mendapat simplisia
kering. Setelah kering dilakukan sortasi kering lalu ditimbang,
selanjutnya diblender hingga menjadi serbuk. Lalu ditimbang
serta disimpan dalam wadah kedap, kering bersih dan dijauhkan
dari sinar matahari langsung.
SLIDESMANIA.C
Karkateristik Simplisia Skrining Fitokimia
 Pemeriksaan makroskopik  Alkaloid
 Flavonoid
 Pemeriksaan mikroskopik
 Saponin
 Penetapan kadar air  Tanin
 Steroid
 Penetapan kadar sari larut air

 Penetapan kadar sari larut


etanol

 Penetapan kadar abu total

 Penetapan kadar abu tidak larut


asam
SLIDESMANIA.C
Pembuatan Ekstrak Mahkota Nanas

Serbuk simplisia diekstrak dengan metode maserasi dengan pelarut etanol. Menurut Farmakope
Indonesia Edisi III (1979) cara ekstraksi maserasi adalah sebagai berikut : sebanyak 500 gram serbuk
simplisia mahkota nanas dimasukkan kedalam sebuah bejana tertutup, dituangi dengan 3,75 liter (75
bagian) etanol 96% ditutup, sampai semua simplisia terendam dibiarkan selama 5 hari terlindung dari
cahaya langsung, sambil sering diaduk, dan diperas. Ampas dimaserasi kembali dengan etanol 96%
secukupnya hingga diperoleh 5 liter (100 bagian). Pindahkan kedalam bejana tertutup, dibiarkan
ditempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari. Isolate kemudian disaring dan pelarut pada filtrat
diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 60oC, kemudian diuapkan diatas waterbath sampai
didapat ekstrak kental.
SLIDESMANIA.C
FORMULA SABUN MANDI CAIR

Formula sabun cair yang digunakan


pada penelitian ini mengacu pada
formulasi sabun cair dengan
komposisi sebagai berikut : (Legi et
al., 2021)
SLIDESMANIA.C
Pembuatan Sediaan Sabun Cair
Sabun cair dari ekstrak mahkota nanas ini dibuat dalam 4 formulasi
dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 0%, 1%, 3%, dan 5%.
Semua bahan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan formula yang
dibuat. Minyak zaitun dimasukkan sebanyak 30 mL kedalam gelas kimia
kemudian ditambahkan dengan KOH sebanyak 16 mL sedikit demi
sedikit sambil terus dipanaskan pada suhu 50 ᴼC dan diaduk
menggunakan magnetic stirrer hingga terbentuk pasta sabun. Pasta
sabun ditambahkan dengan 30 mL aquadest, lalu dimasukkan Carbopol
yang telah dikembangkan dalam aquadest panas, diaduk hinga
homogen. Kemudian ditambahkan asam stearate, aduk hingga
homogen. Ditambahkan SLS dan aduk hingga homogen. Ditambahkan
BHT, diaduk hingga homogen. Ditambahkan pengaroma, diaduk hingga
homogen. Dimasukkan ekstrak mahkota nanas, diaduk hingga homogen.
Sabun cair ditambahkan dengan aquadest hingga volumenya 100 mL.
Sabun dimasukkan kedalam wadah bersih yang telah disiapkan.
SLIDESMANIA.C
Evaluasi Sediaan Sabun Mandi Cair

1. Uji Organoleptis 3. Uji Tinggi Busa

2. Uji pH 4. Uji Bobot Jenis


SLIDESMANIA.C

5. Uji Viskositas
TERIMA
KASIH
SLIDESMANIA.C

Anda mungkin juga menyukai