Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN

PROGRAM PROMOSI
KESEHATAN KASUS
TUBERKULOSIS
Oleh :

BERTA ROSIANI DJAMI RIHI MARTOGU PURBA


1 5
2107010071 2107010033

CERLI ESTERLIN LONA


MARSELINA UDE
2 2107010071 6 2107010080

CHAR0LINA PUTRI A BURA SKOLASTIKA MATRESIA BANI


3 7 2107010205
2107010008

FRENGKI ANANDA ZAI SEISYA ROSITA LABU


4 8 2107010202
2107010019
Langkah-langkah Root Caused Analysis Untuk Kasus Tuberkulosis

Identifikasi
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
1 masalah atau Mycobacterium tuberculosis complex.
insiden
Berdasarkan Global TB Report tahun 2023, Indonesia menduduki peringkat ke-2
untuk insiden TBC setelah India. Dengan angka estimasi kasus TBC sebesar
1.060.000 kasus atau 385 per 100.000 penduduk dan mortalitas 140.700 atau 51
per 100.000 penduduk.

Angka penemuan kasus TB Paru di Provinsi NTT per 24 November 2021


sebesar 20,6% yakni 3.852 kasus dari target 18.833 masih jauh dari target yang
ditetapkan (Dinkes Provinsi NTT 2021).
Pada tahun 2023, jumlah kasus TBC di NTT mencapai 118.438 kasus dan angka
ini termasuk tinggi.

Dari permasalah ini maka penemuan kasus TBC di masyarakat perlu untuk
dilaksanakan dalam rangka mengurangi penyebaran dan jumlah kematian akibat
TBC
Bentuk tim RCA
Dalam pihak yang dibutuhkan dalam langkah pencegahan dan penanganan kasus TBC, baik itu pihak pemerintah
(Kemenkes, dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota, puskesmas/RS) maupun non-pemerintah (Swasta, CSO, SR TBC
Komunitas dll). koordinasi pihak-pihak terkait sangat diperlukan untuk penemuan dan penanganan kasus TBC maka
dari itu dalam kegiatan ini tim RCA yang dibentuk terdiri dari:
Tim Kerja TBC Kementerian Dinas Kesehatan Provinsi
Kesehata RI
A B Dinkes provinsi : mendiseminasikan
Dalam penanganan dan penemuan petunjuk teknis mengenai skrining TBC
kasus TBC, tim ini bertugas untuk ke kabupaten/Kota dan
merancang dan mensosialisasikan mengkoordinasikan kegiatan ini dengan
petunjuk skrining TBC. pihak terkait.
Dinas Kesehatan Kabupaten /
Perangkat Desa Atau Sektor Kota
Terkait Lainnya F C
Memanfaatkan dana desa yang Mengidentifikasi fasyankes yang
tersedia seperti transport kader, terlibat, tempat pelaksanaan kegiatan,
penyediaan konsumsi dan kesiapan tenaga dan kesiapan
fasilitasi tempat kegiatan. laboratorium pemeriksaan.
Komunikasi/Kader
E Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kader sebagai tim dengan tugas
menyebarkan undangan kegiatan skrining
D Melakukan pendataan dan identifikasi
sasaran berdasarkan data kontak
TBC dan memberikan edukasi mengenai
serumah
pentingnya kegiatan skrining TBC
Kumpulan Informasi

Global
a Tiga puluh negara dengan beban TBC tinggi menyumbang 87% kasus TBC dunia
pada tahun 2022 dan dua pertiga dari total global terjadi di delapan negara: India
(27%), indonesia(10%), Tiongkok (7.1%), Filipina ( 7,0%), Pakistan (5,7%),
Nigeria (4,5%), Bangladesh (3,6%) dan Republik Demokratik Kongo (3,0%).

b Indonesia
Berdasarkan laporan Global TB Report 2021, diperkirakan ada 824.000 kasus
TBC di Indonesia, tetapi hanya sebanyak 443.235 kasus saja yang ditemukan
dan dilaporkan.

Nusa Tenggara Timur


Angka penemuan kasus TBC di provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun
c 2021 sebesar 20,6% yakni 3.852 kasus dari target 18.833 penemuan kasus,
penemuan ini masih jauh dari target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2023,
jumlah kasus TBC di NTT mencapai 118.438 kasus dan angka ini termasuk
tinggi.
Identifikasi Akar Penyebab Masalah

Faktor
01 Manusia
Peralatan 04

Faktor
02 Sistem
Kebijakan 05

Budaya
03 Proses Kerja 06
Organisasi
Bentuk tim RCA
Prioritaskan Akar Masalah

Terjadinya penyakit TB paru diakibatkan


dua faktor utama yaitu :

Faktor pertama paparan langsung kepada


seseorang yang telah terinfeksi, Ini merupakan
akar penyebab utama TB paru, karena penyakit
ini menular melalui udara saat seseorang yang
sakit batuk, bersin, atau berbicara.

Faktor kedua yaitu lingkungan yaitu kondisi


rumah penderita yang tidak memenuhi syarat.
Rancangan Tindakan Korektif & Implementasi Tindakan Korektif
01
Identifikasi
Masalah
04 1
Dukungan &
Edukasi
02 2
Diagnosis &
Pengobatan
05 3
Monitoring & 4 5
Evaluasi
03
Pencegahan
Penularan
Pemantauan & Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi dalam


penanganan TB paru merupakan
langkah penting untuk memastikan
efektivitas pengobatan dan
mengidentifikasi potensi masalah atau
hambatan dalam perawatan.

Melalui pemantauan dan evaluasi


yang cermat, masalah atau hambatan dalam
penanganan TB paru dapat diidentifikasi
dan ditangani dengan tepat, sehingga
meningkatkan kesempatan kesembuhan
pasien dan mengurangi risiko penularan
kepada orang lain.
9 Pelaporan & Pembelajaran

Kementerian Institusi
Pemerintah
Kesehatan Kesehatan Media Massa
Daerah
Masyarakat

01 02 03 04
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai