Anda di halaman 1dari 15

Mengenal Psikologi Pendidikan

Viva Hadyasri Taslim S.Psi., M.Psi., Psikolog


Agenda

01 Historical Background

02 Teaching : Art & Science

03 Effective Teaching

04 Diskusi
Welcome!!
Apa itu Psikologi Pendidikan ?

 Psikologi  Ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan proses mental


manusia

 Psikologi Pendidikan  Cabang ilmu Psikologi yang mengkhususkan diri


pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan
pendidikan (Santrock, 2004).

 Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang memuat pengetahuan dan pemahaman perilaku
manusia dan proses-proses psikologisnya yang terjadi dalam konteks pembelajaran dan
pengajaran di lingkungan pendidikan.
Historical Background
Sejarah / Latar Belakang Historis
Tiga Perintis Terkemuka
 William James (1842 - 1910)
 John Dewey (1859 – 1952)
 E.L Thorndike (1874 – 1949)

Dilanjutkan oleh
 B.F Skinner
 Benjamin Bloom
 Piaget dan Vygotsky
William James
 Buku pertamanya: Principles of Psychology
 Kuliah : Talks to Teachers  aplikasi psikologi untuk mendidik anak

 Eksperimen psikologi di lab seringkali tdk bisa menjelaskan bgmn cara


mengajar anak scr efektif
 Pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna
meningkatkan mutu pendidikan
 Rekomendasinya: mulailah mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas
tingkat pengetahuan & pemahaman anak dg tujuan memperluas pemikiran dan
wawasan anak.
John Dewey
• Merupakan motor penggerak utk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis.

• Membangun Lab. Psi. Pendidikan I di Univ. Chicago, AS (1894)

Ide2nya yang penting:

 Anak adalah pembelajar aktif.

 Pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak
untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

 Semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang selayaknya.


E.L Thorndike

• Banyak memberi perhatian pada penilaian dan pengukuran serta


perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah.

• Yang paling penting: menanamkan kemampuan penalaran anak

• Menurut Thorndike psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus
berfokus pada pengukuran (O’Donnell & Levin, 2001)
Skinner

Dipengaruhi Thorndike pengukuran perilaku di lab.

 Ia tidak sependapat dengan James dan Dewey

 Psikologi adalah ilmiah ilmu ttg perilaku yg dpt diamati dan ilmu ttg
kondisi-kondisi yg mengendalikan perilaku

 Ia menciptakan sebuah alat pengajaran yg berfungsi sbg tutor dan


mendorong murid utk mdptkan jawaban yg benar.
Era 20-an
• Kembali menekankan aspek kognitif dr proses belajar yg dilontarkan oleh James
dan Dewey
• Melibatkan teori perkembangan kognitif dan bahasa dari Piaget dan Vygotsky
• Ahli psikologi juga memperhatikan aspek sosioemosional. Juga melibatkan kultur
• Keseimbangan aspek kognitif, afektif, sosial, dan psikomotorik
• Psikologi Positif
• Multiple Intelligence
• Gaya Belajar
• dll.
Psikologi Pendidikan
sebagai suatu Ilmu
Psikologi Pendidikan sebagai ILMU
1. Objektif

 Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari
dalam.

 Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran
objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang
penelitian
Psikologi Pendidikan sebagai ILMU

2. Metodologis

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya

penyimpangan dalam mencari kebenaran.

3. Sistematis

Ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Psikologi Pendidikan sebagai ILMU
4. Universal

 Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat


umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: jumlah semua sudut segitiga 180º.

 Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-


ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya
berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan
manusia.

 Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial,


harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Anda mungkin juga menyukai