Anda di halaman 1dari 12

Membaca Kritis untuk Menulis

Pengertian

Membaca kritis menurut Saksomo, dkk. (1996) adalah


kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana,
mendalam, evaluatif, serta analitis dengan tujuan
untuk menemukan keseluruhan makna bahan bacaan,
baik makna baris-baris bacaan, makna antarbaris, dan
makna dibalik baris.
Dalam membaca kritis tentu akan membutuhkan
pemahaman kritis. Untuk mencapai pemahaman
kritis dapat dilakukan melalui tahap mengenal,
memahami, menganalisis, dan mengevaluasi.

Maksudnya pembaca kritis ialah dapat melibatkan,


mempertanyakan, dan mengevaluasi apa yang
penulis katakan, dan masing-masing membentuk
pendapat tentang apa yang dikatakan penulis.
Membaca kritis berarti harus membaca secara
analisis dan dengan penilaian.
Jadi, Membaca kritis merupakan kegiatan membaca
untuk mendapatkan informasi yang relevan dan
diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.

Informasi apa yang ingin dimasukkan dalam tulisan:


 informasi umum
 informasi khusus
 informasi terperinci
Pembaca tidak menerima begitu saja kebenaran
informasi yang didapatkan.
Pembaca bersikap skeptis, bertanya terus-menerus,
dan berusaha mencari bukti kebenaran informasi
tersebut.
Tujuan dan Manfaat Membaca Kritis

Tujuan

(1) Memahami tujuan penulis atau pengarang.


(2) Memahami oraganisasi tulisan atau bacaan.
(3) Memberikan penilaian terhadap penyajian penulis
atau pengarang.
(4) Memahami bagian-bagian yang diyakinkan dan
yang ditekankan oleh penulis.
Manfaat

Adapun manfaat membaca kritis yaitu kemampuan


mengingat yang lebih kuat sebagai hasil dari
pemahaman isi bacaan, hubungan antara bacaan satu
dengan yang lain, atau dengan pengalaman membaca
sebelumnya, dan kepercayaaan terhadap diri sendiri
terhadap pendapat kita tentang isi bacaan.
Teknik Membaca Kritis

Teknik membaca kritis dapat dilakukan dengan


beberapa cara, salah satunya menerapkan metode
SQ3R. Prinsip metode ini adalah melatih pembaca
untuk dapat mengambil sebanyak mungkin manfaat
atau pemahaman dari sebuah bacaan.

Metode SQ3R adalah metode membaca teks yang


dikenal dengan sebutan SQ3R meliputi survey,
question, read, recite, dan review.
Tahap pertama adalah survey, yang dilakukan sebelum
membaca secara utuh atau keseluruhan isi. Pada tahap
ini dapat dilakukan dengan mengetahui buku bacaan,
seperti judul buku, pengarang, penerbit, tahun
terbitnya, cetakan buku, garis besar isi buku, sesuai
dengan kebutuhan kita atau tidak, dan sebagainya.

Tahap kedua adalah question yang berarti pertanyaan


dalam hati, pada tahap ini dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang anda
butuhkan, seperti pengertian hukum pidana dll.
 Tahap ketiga adalah read yang berarti membaca, pada tahap ini kita
membaca secara teliti suatu bacaan. Di tahap ini juga anda dapat
mencatat hal-hal yang menurut Anda penting dari isi bacaan.
Membaca untuk pelatihan cukup membaca satu bab.
 Tahap keempat adalah recite/ recall yang berarti mengingat kembali.
Pada tahap ini anda dituntut untuk mengingat kembali apa yang anda
baca sebelumnya dan apa yang menurut anda penting. Di tahap ini
juga apakah pertanyaan yang anda susun di tahap kedua terjawab.
 Tahap kelima atau terakhir adalah review yang berarti melihat ulang.
Pada tahap ini terdapat beberapa pertanyaan, seperti adakah bagian
yang terselip yang tak terekam dalam ingatan?, apakah gagasan
penting sudah tercakup semua?, dan selanjutnya anda dapat mencoba
menulis artikel sesuai dengan yang anda baca.
Tugas

Meresensi buku
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
nilai sebuah hasil karya atau buku.
Langkah utk membaca, menilai, dan memberikan
sebuah simpulan pada sebuah buku/karya-karya lain
untuk disampaikan kepada masyarakat dg catatan
buku itu/ apakah karya-karya tersebut layak atau
tidak.
Tujuan resensi itu menyampaikan kepada pembaca
apakah sebuah buku atau hasil sebuah karya itu patut
mendapatkan sambutan masyarakat atau tidak.
Caranya bagaimana? Tentunya harus membaca buku
itu dulu. Baru buat resensi.
Harus membuat suatu resensi atas buku yang Anda
baca.

Anda mungkin juga menyukai