Sel darah merah dapat pecah oleh : pemanasan, pembekuan, perlakuan mekanik
seperti pengadukan, penambahan air (pengenceran harus selalu dengan salin)
Darah dibiarkan tanpa penambahan
antikoagulan maka eritrosit akan menggumpal,
PEMISAHAN cairan yang terpisah diatasnya disebut SERUM
CAIRAN DAN
SEL DARAH Darah + bahan antikoagulan, cairan diatasnya
disebut PLASMA
Serum dan plasma mengandung protein dalam jumlah besar. Protein harus
dihilangkan dulu sebelum dilakukan analisis
ULTRAFILTRASI
Urine bebas protein dan lipid, dapat langsung diekstraksi dengan pelarut
organik. Keuntungannya bahwa jenis senyawa yang umum terdapat dalam urin
adalah larut air, sedangkan sebagian besar obat adalah larut lemak, sehingga
mudah diekstraksi dengan pelarut organik.
PENGAMBILAN SAMPEL
Darah diambil dari pembuluh vena Selang waktu pengambilan urine akan
menggunakan jarum dan spuit, dilakukan berpengaruh terhadap vol yg ditampung
secara perlahan agar tidak terjadi lisis. Bakteri dapat menguraikan obat :
Penambahan antikoagulan (heparin), lemari pendingin + pengawet (timol,
tabung tidak boleh dikocok, cukup toluen, formaldehid, borat, CHCl3).
dibolak balik secara perlahan. Sebelum analisa, kocok urine agar
Eritrosit harus segera dipisahkan karena homogen dan ukur vol urin total
sering terjadi metabolisme obat oleh (analisis perlu 10-15 ml urine)
eritrosit dan terjadi penyerapan obat ke Penandaan pada wadah : idem darah +
dalam sel darah. volume urine total
Adanya adsorpsi obat oleh dinding
wadah, untuk mengatasinya biasanya Wadah berupa vial inert, tertutup rapat,
ditambahkan amilalkohol. tanda pengenal : tanda pengenal
Dilakukan sentrifugasi secara perlahan, subjek, nama kajian, tenggang waktu
lalu dilakukan pemipetan secara hati-hati pengobatan, macam sampel, waktu
agar sel darah tidak terikut dipipet. pengambilan sampel, vol sampel
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM ANALISA
OBAT DALAM CAIRAN BIOLOGI
• A. Penyimpanan sampel
• B. Ekstraksi
• C. Pemisahan fase/lapisan
• D. Pengeringan fase organik
• E. Penguapan sampai kering
• F. Sumber pencemaran
PENYIMPANAN SAMPEL
• Dalam penyimpanan yg harus diperhatikan adalah adanya enzim
esterase serum (NaF 5 mg/ml dpt menginhibisi kerja enzim)
• Banyak dilakukan penyimpanan sampel dalm freezer, namun :
• - obat akan terkonsentrasi dlm tetes pertama yg membeku hingga
akan tinggal di permukaan dan akan lebih mudah teroksidasi
- ada obat yg tetap terurai dlm kondisi beku : apomorfin,indometasin
• Setelah bekuan mencair, sampel harus dihomogenkan lalu segera
dianalisa untuk mencegah kerja enzim
• Pencairan tidak boleh dilakukan dengan pemanasan tinggi karena
dapat menguraikan obatnya.
EKSTRAKSI
• Agar obat dapat terekstraksi dlm pelarut organik, harus dlm bentuk
tidak terionisasi sehingga pH fase air harus diatur.
• Densitas pelarut pengekstraksi harus dipertimbangkan ( corong pisah:
pelarut pengekstraksi pilih yg lebih berat dari air, bila gunakan tabung
sentrifuse maka sebaliknya)
• Pilih yg mudah menguap, inert
• Untuk mencegah terjadi emulsi, fase air dapat dijenuhkan dengan
garam ammonium sulfat.
Pemisahan Fase/Lapisan
• Pemisahan obat dlm cairan biologi secara ekstraksi cair-cair jarang
digunakan corong pisah karena vol sampel umumnya kecil. Biasanya
menggunakan tabung sentrifuse.
• Kesulitan yg paling umum adalah pembentukan emulsi yg bertahan
akibat pengocokan kuat.
• Untuk memecahkan emulsi ini dapat dengan sentrifugasi, pembekuan
kemudian diikuti pencairan, filtrasi, diaduk dengan batang pengaduk,
penjenuhan fase air dengan garam atau penambahan sedikit alkohol
PENGERINGAN FASE ORGANIK
• Setelah dipisahkan dari fase air, fase organik harus betul-betul bebas
air (bila masih ada air: mempersulit penguapan)
• Sesepora air dapat dihilangkan dengan + sedikit natrium sulfat anh.