Anda di halaman 1dari 21

METODE SAMPLING PADA

KERACUNAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEK
TOKSIK
• Takaran : semakin besar zat yang masuk, efek semakin
besar
• Usia : anak-anaak dan orang lanjut usi lebih rentan
karena pada anak-anak sistem imun belum sempurna
sedangkan pada usia lanjt sudah tidak sempurna
• Kesehatan : penderita gangguan fungsi hati dan ginjal
lebih rentan dari orang sehat. Karena hati pusat
metabolisme dan ginjal berperan pada proses ekskresi
• Zat toksik lain : adanya zat toksik lain dapat mempunyai
efek sebagai obat, ex: jika obat tidur diminum dg
coffein maka menetralkan, jika obat tidur diminum dg
etanol maka akan keracunan
Zat toksik dapat menguatkan efek dan melemahkan efek
Sampel

• Darah
• Urin hidup
• Isi lambung
• Vitreous humor
• Hati dan empedu meninggal
• Ginjal
• Rambut
DARAH
• Analisa kualitatif dan kuantitatif, tetapi lebih ke
kuantitatif
• Pada korban yang hidup sampel darah dilakukan pada
uji klinik, pada korban meninggal zat toksik terdistribusi
masuk darah lagi, pada korban meninggal harus pada
daerah tertentu.
• Korban meninggal zat toksik mengalami redistribusi
pada aliran darah.
• Pada cairan cerna masuk kembali pada jaringan, karena
itu yang diambil pada rongga dada, rongga perut tidak
dapat digunakan, apalagi untuk kuantitatif
• Pada korban meninggal darah diambil pada pangkal
paha.
URINE
• Digunakan untuk uji kualitatif (utama), uji
kuantitatif digunakan urine 24 jam
• Diambil secepatnya sebelum pemberian obat
karena hasil bisa keliru
• Pengambilan dg kateter urine, bisa saja
terganggu dg pelicin atau anastesi lokal
• Warna :
Coklat /hitam : nitrobenzen, fenol
Kuning / orange : florosein, fenolftalein,
nitrofurantoin
Merah / coklat : kristalin/ amorf karbonat,
posphat, oksalat
• Bau -> senyawa anail (bukan hasil metabolit
yang khas)
• Kelebihan
 Bisa diambil jumlah besar
 Kadar zat toksik tinggi
 Dapat dideteksi beberapa hari setelah konsumsi
 Bebas protein
• Kelemahan
 Ada beberapa zat toksik yang tidak dapat
terdeteksi (ex: sianida)
ISI LAMBUNG
• Untuk identifikasi kualitatif, jarang untuk kuantitatif
• Diambil yangpertama kali keluar (baik muntahan
maupun cucian lambung)
• Bau
 Bawang putih : arsen, phospor
 Daun Bawang : fenol, kresol
 Manis : kloroform
 Bau masak : alkohol, ester
• Warna yang terbentuk dg suatu reaksi kimia terkait
struktur atau gugus tertentu pada suatu zat
• Wadah
 Disposible
 Menyertakan kantong plastik untuk blanko
 Diisi penuh untuk menghilangkan udara, karena udara
dapat mengubah zat toksik
 Penambahan pengawet harus disertakan
• Penyimpanan
• Cahaya matahari
• Udara
• Hidrolisa karena pengaruh pH terutama bila pH> 8 -> pH
<4
• Hidrolisa karena enzim
• Suhu < 4 oC
Preparasi
• Tujuan:
• Agar dapat dianalisa dengan alatyang diuji
• Mengisolasi analit / menyingkirkan
pengganggu
• Memekatkan /mengencerkan analit
Metode Analisa
• Digesti -> logam
• Destilasi -> mudah menguap
• Ekstraksi -> cairan
• Kromatografi -> contoh kecil
DIGESTI
• Tujuan : untuk menyingkarkan zat organik,
isolasi logam dan metaloid
• Jenis :
1. Digesti Kering dihilangkan dg oksidasi. Tanur
suhu 500 oC – 600oC.
zat organik + O2 (udara) -> CO2 + H2O
1. Digesti Basah dihilangkan dg oksidator
zat organik + oksidator -> CO2 + H20
Digesti Kering
• Bila contoh berupa larutan -> diuapkan dalam
penangas air hingga kering (jika langsung
didihkan air akan nyiprat keluar ) -> contoh
diarangkan 150oC – 250oC. Pada pengarangan
terjadi peruraian zat menjadi asap putih.
Hilangnya asap putih menunjukkan
pengarangan sempurna. Pengabuan 450oC –
600oC. Ditambahkan HNO3 5% kemudian
diabukan kembali
DIGESTI BASAH
• Menggunakan labu KJELDAHL
• Contoh uji air secukupnya + HNO3 dididihkan
sampai setengahnya -> dinginkan + H2SO4
pekat -> didihkan sampai timbul uap coklat.
Tiap kalicairan menjadi coklat tambahkan 2-5
ml HNO3. digesti selesai bila cairan tetap
jernih dan timbul uap atau asap putih.

KLIK
DESTILASI
DESTILASI
• Logam-logam mudah menguap dapat dimurnikan dengan
destilasi.
• Misalnya Hg, pemisahan Zn-Cd-Pb dengan destilasi praksional,
terpisahkan dari yang satu dengan yang lainnya.
• Suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan ke
cepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
• Dalam penyulingan campuran zat dididihkan sehingga menguap, d
an upa ini kemudian didinginkan kembali kedalam bentuk cairan.
• Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dul
u.
• Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpinda
han massa.
• Penerapan proses ini didasarkan pada suatu larutan, masing-
masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
EKSTRAKSI
• Padat – cair
Penarikan zat dari pelarut dari contoh uji yg
padat. Contoh vit. B1 dari tablet dengan dikocok
dengan air
• Terikat protein
Dilepaskan dg penambahan detergen, dilarutkan
dg air(darah), penambahan asam / basa kuat,
penambahan pelarut organik lain
• Cair – Cair
Penarikan suatu zat dari pelarut / contoh uji cair.
Contoh : kafein diekstraksi dg klorofom
Ekstraksi cair-cair menggunakan corong pisah,
umumnya analit dilarutkan atau disuspensikan
dalam air. Analit ditarik dari larutan dalam air dg
pelarut yang tidak campur air.
Zat asam diekstraksi dalam suasana asam,
begitupun basa.
KROMATOGRAFI
• Teknik pemisahan zat berdasarkan pada
kecepatan rambat yang berlangsung pada
suatu sistem, sistem itu terdiri dari 2 fase,
yaitu fase diam dan fase gerak

Mengapa terjadi
perbedaan kecepatan
rambat ???
• Perbedaan kecepatan rambat terjadi karena
perbedaan kecepatan distribusi.
• Zat bisa ada dalam fase gerak karena zat tersebut
larut
• Zat bisa ada pada fase diam karena
1. Absorbsi
2. Larut
3. Tertarik muatan listrik
4. Bisa masuk pori fase diam
• KLT menggunakan silika termasuk k. absorbsi
karena silika gel daya absorbsinya tinggi
sehingga air terikat dan harus dihilangkan dg
pemanasan agar daya serap pada fase gerak
besar.

Anda mungkin juga menyukai