Anda di halaman 1dari 13

VIKTIMOLOGI

 M. Afrizal, SH., MH
PENGERTIAN KORBAN
Pengertian korban secara umum pada hakikatnnya dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu:
1. Dalam sejarah dikenal beberapa istilah;

Korban dalam arti “sacrifice”  artinya bentuk korban (pengorbanan) yang


dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat metafisik, supranatural, misalnya
korban dalam upacara keagamaan dan atau sejenisnya, untuk persembahan
dewa, pengampunan, penghormatan, ungkapan terimakasih, penebusan dosa,
dll;

“Propitiatory”  untuk meminta belas kasihan dewa;

“Holocaust”  Pengorbanan Pembakaran;

“Komuni” Pengorbanan sebagian yang sisanya dimakan bersama.


2. Korban dalam Konsep Keilmuan (Victimological)
Objek Korban dalam viktimologi dikenal dengan korban dalam
konsep kelilmuan, antara lain:
 Korban akibat kejahatan atauperbuatan yang dapat (victim of crime),
 korban kecelakaan (victim of accident),
 korban bencana alam (victim of natural disaster),
 korban kesewenang-wenangan penguasa atau korban atas pelanggaran
hak asasi manusia (victim of illegal abuses of public power) maupun korban
dari penyalahgunaan kekuasaan di bidang ekonomi (victim of illegal abuses
of economic power)
o Pengkajian secara keilmuan tidak hanya terbatas pada
individu, akan tetapi bisa juga berupa kelompok orang,
masyarakat, korporasi, swasta maupun
pemerintah/negara, bahkan lebih luas lagi termasuk di
dalamnya keluarga dekat atau tanggungan langsung dari
korban dan orang-orang yang mengalami kerugian ketika
membantu korban mengatasi penderitaannya atau untuk
mencegah viktimisasi.
Pengertian Korban dalam Webster, Kamus, beberapa Ahli
dan Regulasi

 Webster
a) suatu makhluk hidup yang dikorbankan kepada dewa atau dalam
melaksanakan upacara agama;
b) seseorang yang dibunuh, dianiaya, atau didendan oleh orang lain;
seseorang yang mengalami penindasan, kerugian, atau penderitaan;
c) seseorang yang mengalami kematian, luka-luka dalam berusaha
menyelamatkan diri;
d) seseorang yang diperdaya, ditipu, atau mengalami penderitaan;
seseorang yang dipekerjakan atau dimanfaatkan secara sewenang-
wenang dan tidak layak.
 Kamus Umum Bahasa (1983)
Mengartikan korban:
1. Pemberian untuk menyatakan kebaktia
(kerelaan hati dsb);
2. Orang yang menderita kecelakaan karena
perbuatan (hawa nafsu, dsb);
3. Orang yang mati;
4. Orang yang mati karena menderita kecelakaan,
karena tertimpa bencana alam seperti banjir, gempa
bumi, dsb
 Sahetapy

Orang perorangan badan


atau hukum
menderita luka-luka, kerusakanatau yang
bentuk-bentuk
kerugian lainnya yang dirasakan, baik secara fisik maupun secara
kejiwaan. Kerugian tersebut tidak hanya dilihat dari sisi hukum
saja, tetapi juga dilihat dari segi ekonomi, politik maupun social
budaya. Mereka yang menjadi korban dalam hal ini dapat
dikarenakan kesalahan si korban itu sendiri, peranan korban
secara langsung atau tidak langsung, dan tanpa adanya peranan
dari si korban
 Arif Gosita
Mereka menderita baik
dan rohaniah jasmaniah sebagai akibat
yang
orang lain yang mencaritindakan
pemenuhan
kepentingan bagi diri sendiri atau orang lain
yang bertentangan dengan kepentingan hak
asasi pihak yang dirugikan
 Muladi
Orang-orang baik secara individual maupun kolektif telah
menderita kerugian, termasuk kerugian fisik atau mental,
emosional, ekonomi atau gangguan substansial terhadap hak-
haknya yang fundamental, melalui perbuatan atau omisi yang
melanggar hukum pidana di masing-masing negara, termasuk
penyalahgunaan kekuasaan
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi
dan Korban menyebutkan pengertian mengenai korban.
Seseorang yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian
ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana”

 PP No 3 Tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi, dan


Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran HAM yang Berat
Orang perseorangan/kelompok orang yang mengalami penderitaan baik
fisik, mental, maupun emosional, kerugian ekonomi, atau mengalami
pengabaian, pengurangan atau perampasan hak-hak dasarnya, sebagai
akibat pelanggaran HAM yang berat, termasuk korban adalah ahli
warisnya.
MACAM-MACAM KORBAN BERDASARKAN
KONGGRES PBB KETUJUH:

1. Korban kejahatan Konvensional;

2. Korban non-konvensional;

3. Korban kejahatan akibat penyalahgunaan kekuasaan


(Ilegal abuses of power) terhadap HAM;
KRITERIUM OBYEK YANG
MENDERITA (SEPAROVIC)
1. Korban Individual;

2. Korban Kolektif;

3. Korban Abstrak;

4. Korban pada diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai