Anda di halaman 1dari 13

Memahami Konsep Anatomi,

Fisiologi, Kimia, Fisika, dan


Biokimia Sistem Perkemihan
dan Imunologi

KELOMPOK 6
NAMA KELOMPOK

1. IPUTU ASMARA PUTRA (223213426)


2. NU KADEK YUNIARI (223213431)
3. NI PUTU INTAN DARMAYANTI (223213433)
4. FILDATUS SOLEHAH (223213435)
5. NI LUH AYU DEVITA PUSPAYADNI (223213442)
6. WAYAN OKTA STYASA PUTRA (223213448)
Anatomi Sistem Perkemihan

Ginjal. Berjumlah dua buah, masing-masing


ada di kedua sisi belakang perut, tepat di 01
bawah tulang rusuk. Setiap ginjal kira-kira
sebesar kepalan tangan.

Ureter. Berupa tabung tipis di dalam panggul


untuk membawa urine dari ginjal ke kandung 02
kemih.

Kandung Kemih. Berbentuk seperti kantong,


dan terbuat dari otot, yang bisa 03
mengembang saat terisi.

Uretra. Berbentuk seperti tabung yang


membawa urine dari kandung kemih keluar 04
dari tubuh.
Fungsi dan Proses Anatomi Sistem Perkemihan
Urine dikeluarkan tubuh melalui uretra.
06

Sistem perkemihan berfungsi untuk menyaring 05 Kandung kemih menyimpan urine sampai
waktunya dikeluarkan.

darah dan membuang apa yang tidak


dibutuhkan tubuh. Prosesnya menghilangkan 04 Produk limbah dan urine bergerak melalui
+6289-2991-1234
ureter ke kandung kemih.
air ekstra dan garam, racun, dan produk mail@domain.com

Lorem ipsum dolor sit amet


limbah lainnya. Vitamin, mineral, nutrisi dan protein kembali
03 ke aliran darah.
www.sakkarupa.com

Ginjal menyaring darah, memisahkan racun


02 dari nutrisi.

Darah memasuki setiap ginjal melalui banyak


01 arteri kecil.
Anatomi Sistem Imunologi 1. Tonsil: Tonsil adalah jaringan limfoid yang terletak di tenggorokan dan merupakan bagian dari sistem imun yang
membantu melawan infeksi yang masuk melalui mulut dan hidung.
2. Kelenjar Timus: Kelenjar timus terletak di tengah dada dan berperan dalam pengembangan sel-sel T, salah satu jenis
sel imun yang penting dalam respons imun tubuh.
3. Sumsum Tulang: Sumsum tulang adalah tempat di mana sel-sel darah termasuk limfosit diproduksi. Ini merupakan

1 tempat penting dalam pengembangan dan pemeliharaan sel-sel imun.


4. Kelenjar Getah Bening (KGB) axilla merupakan kelenjar getah bening di sekitar payudara, yaitu ketiak. Ukuran KGB
di seluruh tubuh bisa berbeda, namun rerata adalah < 1 cm, tidak teraba dan tidak menimbulkan nyeri
5. Limpa adalah organ kecil di dalam tulang rusuk kiri, tepat di atas perut. Itu bagian dari sistem limfatik (yang
2 merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh). Limpa menyimpan dan menyaring darah serta membuat sel darah
3 putih yang melindungi Anda dari infeksi.

4 6. Peyer's Patches adalah target utama dari obat protein dan peptida, dimana letaknya berada di usus halus. Peyer's
Patches merupakan tempat untuk transport dari pathogen-patogen menuju jaringan limfoid.
7. Usus buntu (apendiks) sendiri merupakan organ berbentuk kantong yang terhubung ke usus besar dari sisi kanan

5 bawah perut. Fungsi usus buntu sendiri yaitu mendukung tubuh untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan
kekebalan tubuh.
6
8. Kelenjar getah bening inguinalis terletak di daerah inguinalis dan menerima drainase limfatik dari ekstremitas bawah,
alat kelamin, perineum dorsal, dan bagian paling inferior dinding perut anterior. Mereka berkisar antara 12-14 kelenjar
7 8 getah bening dan dibagi menjadi kelompok superfisial dan dalam.
Fungsi dan Proses Anatomi Sistem Imunologi

Fungsinya mencakup:
1.Pengenalan dan Penghapusan Patogen: Sistem imunologi mengenali dan menghilangkan patogen seperti bakteri, virus,
dan jamur yang masuk ke dalam tubuh. Ini dilakukan melalui serangkaian proses yang melibatkan pengenalan antigen,
aktivasi sel-sel imun, dan penghancuran patogen.
2.Pemeliharaan Keseimbangan: Sistem imunologi juga berperan dalam menjaga keseimbangan antara respons imun yang
proaktif dan perlindungan jaringan tubuh yang sehat. Ini dilakukan dengan mengatur aktivitas sel-sel imun dan merespons
dengan cepat terhadap ancaman patogen tanpa merusak jaringan tubuh yang sehat.

Proses imunologi dimulai dengan pengenalan antigen oleh sel-sel imun seperti sel dendritik. Setelah
pengenalan, sel-sel imun seperti sel T dan B diaktifkan, yang kemudian berkembang biak untuk
memperluas pasukan imun. Sel B dipicu untuk memproduksi antibodi, sementara sel T membantu
mengenali dan menghancurkan sel-sel terinfeksi virus atau kanker. Sel fagosit seperti makrofag dan
neutrofil berperan dalam menelan dan menghancurkan patogen, sementara sistem komplemen
membantu melawan infeksi melalui serangkaian reaksi kimia.
Fisiologi Sistem Perkemihan (Sistem Urinari):
Fisiologi sistem perkemihan melibatkan beberapa proses, termasuk penyaringan darah oleh ginjal untuk menghasilkan
urin, reabsorpsi zat-zat yang penting untuk tubuh kembali ke dalam darah, dan pengeluaran sisa-sisa metabolisme serta
zat-zat beracun melalui urin.

Ginjal: Organ utama dalam Ureter: Saluran yang Kandung Kemih: Tempat Uretra: Saluran yang
sistem perkemihan yang menghubungkan ginjal dengan penyimpanan urin sebelum menghubungkan kandung
berperan dalam menyaring kandung kemih. Ureter berperan dikeluarkan dari tubuh melalui kemih dengan lingkungan luar,
limbah dari darah dan dalam mengalirkan urin dari uretra. memungkinkan pengeluaran
membentuk urin. ginjal ke kandung kemih. urin dari tubuh.
Fisiologi Sistem Imunologi
Fisiologi sistem imun melibatkan respon imun
Sistem Imun: Jaringan, organ, dan sel-sel yang spesifik dan nonspesifik. Respon nonspesifik
bekerja sama untuk melindungi tubuh dari patogen terjadi segera setelah paparan patogen dan
seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit, serta dari
melibatkan penghalang fisik seperti kulit, serta sel-
benda asing lainnya.
sel seperti neutrofil dan makrofag yang menelan
dan menghancurkan patogen. Respon imun spesifik
Sel-sel Imun: Termasuk limfosit (seperti sel T dan sel melibatkan aktivasi sel-sel T dan B yang diarahkan
B), makrofag, neutrofil, dan sel-sel lainnya yang secara khusus untuk mengenali dan
bekerja dalam sistem kekebalan tubuh. menghancurkan patogen yang telah dikenali
sebelumnya.
Respon Imun: Proses yang kompleks di mana sistem
kekebalan tubuh merespons patogen dan benda asing
lainnya. Ini melibatkan pengenalan patogen, aktivasi
sel-sel imun yang tepat, dan penghapusan atau
pembuangan patogen dari tubuh.
Produk atau Sekresi Secara
Biokimia pada Sistem Perkemihan

 Urin adalah hasil filtrasi darah oleh ginjal yang mengandung urea, kreatinin, asam urat, amonia, serta air
dan elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida.
 Hormon Antidiuretik (ADH) diproduksi oleh kelenjar hipofisis posterior di otak mengatur jumlah air yang
diserap kembali oleh ginjal dari urin ke dalam darah. ADH meningkatkan permeabilitas air di dinding
tubulus ginjal, sehingga lebih banyak air dapat diserap kembali ke dalam darah, menghasilkan urin yang
lebih terkonsentrasi.
 Aldosteron, diproduksi oleh kelenjar adrenal, mengatur keseimbangan air dan elektrolit dengan
meningkatkan reabsorpsi natrium dan pengeluaran kalium di ginjal, memengaruhi volume dan komposisi
Produk atau sekresi ini secara
urin.
biokimia terlibat dalam regulasi dan
 Renin, diproduksi oleh sel-sel juxtaglomerular di ginjal, mengatur tekanan darah dan volume cairan tubuh
pemeliharaan keseimbangan cairan,
dengan merangsang produksi angiotensin II. Ini memicu sistem renin-angiotensin-aldosteron,
elektrolit, dan asam-basa dalam
meningkatkan kontraksi pembuluh darah, reabsorpsi natrium, dan tekanan darah.
tubuh, serta berperan dalam
 Eritropoietin (EPO), diproduksi oleh sel-sel interstisial di ginjal, merangsang produksi sel darah merah di
mengatur tekanan darah dan
sumsum tulang sebagai respons terhadap hipoksia, meningkatkan transportasi oksigen ke jaringan.
produksi sel darah merah.
Produk atau Sekresi Secara
Biokimia pada Sistem Imunologi

 Antibodi: Protein yang diproduksi oleh sel B setelah teraktivasi oleh antigen. Mengikat
dan menghancurkan patogen, serta memicu respons imun lainnya.
 Sitokin: Protein yang dihasilkan oleh berbagai sel imun, mengatur respons imun dan
koordinasi interaksi antarsel.
 Interferon: Protein yang dihasilkan sebagai respons terhadap infeksi virus, melawan
virus dan memicu respons imun spesifik.
 Komponen Sistem Komplemen: Serangkaian protein yang membantu melawan
patogen dengan lisis sel-sel patogen dan opsonisasi.
 Histamin: Senyawa yang dilepaskan oleh sel-sel mast dan basofil sebagai respons
terhadap cedera atau infeksi, menyebabkan gejala inflamasi.
 Faktor Pertumbuhan Seluler: Protein yang merangsang proliferasi dan diferensiasi
sel-sel imun, membantu pemeliharaan dan regenerasi sistem imun.
 Tromboksan dan Leukotrien: Senyawa lipid yang dihasilkan oleh sel-sel imun,
berperan dalam migrasi sel-sel imun dan respons inflamasi.
Proses kimia-fisika dalam sistem Proses Kimia-Fisika pada Sistem
perkemihan melibatkan sejumlah tahap Perkemihan
penting yang terjadi di dalam tubuh
 Filtrasi Glomerulus: Proses di dalam ginjal, di glomerulus. Darah yang masuk ke
glomerulus disaring untuk menghasilkan filtrat glomerulus, yang terdiri dari air, elektrolit,
glukosa, dan zat-zat kecil lainnya.
 Reabsorpsi: Setelah filtrasi glomerulus, zat-zat yang penting untuk tubuh, seperti glukosa,
asam amino, dan sebagian besar air dan elektrolit, diserap kembali ke dalam aliran darah. Ini
terjadi melalui tubulus ginjal.
 Sekresi: Proses ini melibatkan pengeluaran zat-zat tambahan seperti asam urat, kalium, dan
obat-obatan dari darah ke dalam urin. Ini terjadi di tubulus ginjal.
 Pembentukan Urin: Setelah proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi, cairan yang tersisa
menjadi urin. Urin yang dihasilkan akan mengandung zat-zat limbah seperti urea, kreatinin,
asam urat, dan amonia, bersama dengan air dan elektrolit.
 Pengosongan Kandung Kemih: Ketika kandung kemih terisi, sinyal saraf dikirim ke otak
yang menyebabkan sensasi ingin buang air kecil. Saat seseorang membuang air kecil, otot-
otot kandung kemih berkontraksi dan uretra terbuka, memungkinkan urin untuk dikeluarkan
dari tubuh.
Proses Kimia-Fisika pada Sistem
Selama proses tersebut, terjadi Perkemihan
interaksi fisika dan reaksi kimia
kompleks antara komponen sistem  Pengenalan Antigen: Sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi antigen seperti bakteri,
imun, memungkinkan respons cepat
virus, atau zat asing oleh sel-sel imun seperti sel dendritik.
dan efektif terhadap ancaman patogen,
serta menjaga keseimbangan antara  Aktivasi Sel-sel Imun: Sel T dan B diaktifkan setelah mengenali antigen melalui interaksi
respons imun yang proaktif dan langsung atau stimulasi sitokin.
perlindungan jaringan tubuh yang  Proliferasi Sel-sel Imun: Sel-sel imun yang diaktifkan berkembang biak untuk memperluas
sehat. pasukan imun.
 Respon Antibodi: Sel B memproduksi dan melepaskan antibodi yang spesifik untuk
antigen, membantu menghancurkan atau menghalangi kemampuannya merusak sel tubuh.
 Respon Sel T: Sel T, termasuk pembunuh dan pembantu, mengidentifikasi serta
menghancurkan sel-sel terinfeksi virus atau kanker dan membantu mengatur respons imun.
 Proses Fagositosis: Sel fagosit seperti makrofag menelan dan menghancurkan patogen
melalui fagositosis.
 Sistem Komplemen: Serangkaian protein dalam sistem komplemen diaktifkan untuk
melawan infeksi melalui reaksi kimia yang menghasilkan kompleks yang merusak membran
sel patogen atau meningkatkan opsonisasi untuk memfasilitasi fagositosis.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai