Anda di halaman 1dari 41

PPOK

A K I T PA R U
(PENY
O B STR U K SI PRAKTIKUM
FARMAKOTERAPI II
KRONIS) KELOMPOK 4/A6A
NAMA ANGGOTA
024
Kadek Ayu Mirah
025 026
Kadek Ayu Yuliana Kadek Delina Parmita
Kumala Dewi Purnama Dewi

027 028 030


Kadek Intan Kadek Sri Oktavia Ketut Endrika
Ayuardani Putri
KASUS
Tuan T, usia 75 tahun, MRS pasien NMA, MRS 2 Oktober
2022 dengan keluhan batuk berdahak dan sesak disertai
perut terasa sakit dan kembung sejak 2 hari yang lalu. TB
pasien 167 cm, BB 75 kg, TD 130/100 mmHg, Nadi 88
x/menit, suhu 36oC, RR 25x/menit, saturasi O2 86 %. Dokter
mendiagnosa pasien dengan PPOK dan Hipertensi.
Pemeriksaan Penunjang : 3 Oktober 2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

WBC 3.2 K/UL 4-10 ribu q/dl

Lym 27.3 % 20-40%

Mid 1,5 K/UL 1-10%

GRA 64.2% 40-80%

RBC 5.32 M/UL 4.5-5.0 g/c


HGB 16.9 g/dl 14-16 q/dl

HCT 47.2% 40-48 %

MCV 88.8 ft 80-99 ft

MCH 30.1 pg 26.5-33.5 pg 3

MCHC 33,9 g/dl 2.9-36.0 %

PLT 232 K/UL 150-450 rim/mm3


EKG : Intervention sinus tachicardi R/S Invansion area vetneem Vs and V6
Abnormal EKG.

Rontgen Thorax : Bronchitis, Pleural Reaction bilateral, Besar cor normal,


Trachea dan medestinum di tenggah, Tak tampak penebalan hilus, Sistema
tulang tak tampak kelainan.

Terapi yang diberikan adalah sebagai berikut :


1. Inf Asering 12 tpm (intravena)
2. Inj Cefotaxcim 2 x 125 gram (intravena)
3. Inj Methilprednisolon 2 x 25 gram (intravena)
4. Inj Lasix 1 x 20 mg (intravena)
5. Valsatran 1 x 80 mg (tablet)
6. Vectrine kapsul 3 x 300 mg (kapsul)
7. Nebul Combivent 2,1/2 ml setiap 8 jam (dihirup)
FIR ( Further Information Required)
FIR ALASAN JAWABAN

Apakah pasien ada alergi Agar bisa memberikan terapi Tidak ada
obat? yang tepat kepada pasien

Apakah pasien ada penyakit Untuk mengetahui riwayat Ada, 3 tahun lalu pernah
penyerta sebelumnya? penyakit pasien terserang bronkitis

Berapa lama pasien Untuk memberikan terapi Sudah 1 tahun yang lalu
mengalami batuk? yang tepat kepada pasien

Obat-obat apa saja yang Untuk mengetahui riwayat -Candesartan 8mg 2x1 tab -
pernah dikonsumsi pasien pengobatan pasien Symbicort turbuhealer 12mg
sebelumnya? 1-2x sehari
-Bronsolvan 2x1 tab
FIR ALASAN JAWABAN
Bagaimana pola hidup Untuk mengetahui faktor Peminum, perokok,
pasien? penyebab penyakit pasien terkadang mengalami
dengan tujuan untuk insomnia, dan pasien
memberikan terapi yang mengklaim sudah
tepat kepada pasien mengkonsumsi makanan
yang bergizi
Apakah pasien rutin Mengetahui lifestyle pasien Rutin, tetapi hanya jalan
berolahraga? dengan baik saja, karena sering merasa
sesak
Apakah pasien sudah Untuk memberikan terapi 40% dari nilai prediksi. Nilai
melakukan pemeriksaan faal yang tepat kepada pasien VEP 1 detik
paru dan jika sudah
berapakah hasil pemeriksaan
faal paru pasien?
FIR ALASAN JAWABAN
Apakah pasien sudah Untuk mengetahui mMRC 2 dan CAT 15
mengisi kuisioner mMRC karakteristik pasien
dan CAT?

Apakah pasien masih Untuk memberikan terapi Pada saat masuk rs


mengalami nyeri perut yang tepat pasien masih mengalami
atau perut kembung? nyeri dan pasien
beberapa kali minum
omeprazole (2 Oktober)
Apakah pasien bekerja di Untuk mengetahui faktor Pasien seorang pegawai
teknik chemical? dari PPOK pabrik bahan kimia yang
tidak menerapkan gmp
FIR ALASAN JAWABAN

Apakah pasien mengalami Untuk memberikan terapi Tidak, berat badan pasien 75
penurunan berat badan? yang tepat kepada pasien kg dan tinggi badan pasien
167 cm

Apakah pasien sering Mengetahui faktor dari Baru-baru ini saat


mengalami mengi? PPOK mengalami gejala

Apakah pasien selalu tidur Mengetahui factor penyebab Tidak menggunakan Ac dan
dengan cukup dan PPOK tidurnya normal tidak ada
menggunakan ac? gangguan, karena pasien
sudah tua terkadang
mengalami insomnia dan
terbangun gara-gara batuk
FIR ALASAN JAWABAN

Apakah frekuensi batuk Mengetahui penyebab Mengetahui penyebab PPOK


pasien tinggi? PPOK

Apakah pasien sudah diberi Mengetahui pengobatan Sudah pada saat masuk UGD
terapi oksigen? yang sudah didapatkan tetapi belum dimonitoring
saturasi oksigenny
Apakah pasien sempat Mengetahu faktor PPOK Tidak ada kontak fisik
kontak fisik dengan orang
yang mempunyai penyakit
PPOK?
FIR ALASAN JAWABAN

Apakah pasien mengalami Untuk memberikan terapi Tidak ada


keluhan lain selain keluhan yang tepat kepada pasien
yang dialami pada data
pasien?

Apakah pasien mengalami Mengetahui gejal melalui Tidak ada (Untuk diagnosa
komplikasi pneumonia? saluran pernafasan saat ini hanya PPOK dan
hipertensi)
Apakah setelah masuk rs dan Mengetahui riwayat Tidak ada
mengalami tes lab pertama pemeriksaan pasien
pasien mendapatkan tes lab
kedua setelah diberikan
pengobatan?
FIR ALASAN JAWABAN

Apakah pasien mengalami Mengetahui riwayat sesak Tidak tentu, tetapi sesak
sesak waktu malam? pasien kronis berulang

Apakah pasien mengalami Untuk mengetahui faktor Tidak mengalami


eksaserbasi? PPOK eksaserbasi dan tidak rawat
inap
SUBJECTIVE

Tuan T berusia 75 tahun, mengeluh


batuk berdahak dan sesak disertai
perut terasa sakit dan kembung
sejak 2 hari yang lalu
OBJECTIVE

TD : 130/100mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36oC
RR : 25 x/menit
Saturasi O2 : 86%
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• WBC : 3,2 K/UL
• Lym : 27,3%
• Mid : 1,5 K/UL
• GRA : 64,2%
• RBC : 5,32 M/UL
• HGB : 16,9 g/dL
• HCT : 47,2%
• MCV : 88,8ft
• MCH : 30,1 pg
• MCHC : 33,9 g/Dl
• PLT : 232 K/UL
EKG : Intervention sinus tachicardi R/S
Invansion area vetneem Vs and v6 abnormal
EKG.

Rontgen Thorax : Bronchitis, Pleural Reaction


bilateral, Besar cor normal, Trachea dan
mediastinum di tengah, tak tampak penebalan
hilus, Sistema tulang tak tampak kelainan
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Bronkitis Inf asering 12 tpm IV P3.2. Terapi infus
COPD Pengobatan asering
yang tidak dihentikan.
diperlukan Pemberian
infus asering
diberikan pada
pasien yang
mengalami
dehidrasi atau
gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
disertai
dengan
eksaserbasi
PROBLEM
ASSESMENT
TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Inf cefotaxim 2 x 125 gram P3.2. Terapi
IV Pengobatan cefotaxcim
yang tidak di dihentikan.
perlukan Mengingat
pertukaran
antara
efektivitas,
keamanan,
dan risiko
resistensi
antibiotik,
pemberian
antibiotik
profilaksis
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
mungkin paling
baik dilakukan
untuk pasien
tertentu,
seperti yang
sering
mengalami
eksaserbasi
(Janjua S, et
al. 2021).
Pilihan
antibiotik harus
didasarkan
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
pengobatan
yang efektif
dari bakteri
patogen yang
paling sering
dilaporkan
(Lee RA, et al.
2021). Menurut
(GOLD, 2020)
jika pasien
terkena
eksaserbasi
maka
pengobatan
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
antibiotiknya
diberikan
azithromycin 1
x 500 mg
sebanyak 3x
seminggu.
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Bronkitis COPD Inj 2 x 25 gram IV P3.2 Terapi
methylprednisol Pengobatan metilprednisolon
one yang tidak dihentikan.
diperlukan Terapi yang
dapat
digunakan
untuk
mengurangi
inflamasi yang
terjadi pada
pasien PPOK
adalah dengan
menggunakan
antiinflamasi.
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Antiinflamasi
digunakan bila
terjadi
eksaserbasi
akut dalam
bentuk oral
atau injeksi
intravena
(GOLD, 2020).
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Bronkitis Inj Lasix 1 x 20 mg IV P2.1 Kejadian Terapi lasix
COPD obat yang dihentikan.
merugikan Pasien berusia
(mungkin) 66 tahun ke
terjadi atas dengan
PPOK yang
teridentifikasi
kejadian
penerimaan
diuretik terjadi
pada 51,7%.
Jenis diuretik
yang paling
sering
diresepkan
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
adalah diuretik
loop (58,6%).
Penerima
diuretik insiden
memiliki
tingkat rawat
inap yang
meningkat
secara
signifikan
untuk PPOK
atau
pneumonia.
PROBLEM
ASSESMENT
TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Obat diuretik
diketahui
berpotensi
berkontribusi
terhadap
alkalosis
metabolik
dengan
konsekuensi
hiperkapnia
dan
hipokalemia.
Jadi Insiden
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
obat diuretik, dan
lebih khusus loop
diuretik, dikaitkan
dengan
peningkatan angka
morbiditas dan
mortalitas terkait
pernapasan di
antara orang
dewasa yang lebih
tua dengan PPOK.
PROBLEM
ASSESMENT
TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Selain itu obat
lasix
(furosemide)
tidak memiliki
efek
pengobatan
untuk PPOK.
Dimana obat
lasix ini
digunakan
untuk
mencegah
terjadinya .
cardiomegali
(Pembesaran
jantung).
PROBLEM
ASSESMENT
TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Sedangkan
pada pasien
Tn. T tidak ada
indikasi
tersebut
(Vozaris,
Nicholas T., et
al., 2017
ASSESMENT
PROBLEM TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Bronkitis Vectrine 3 x 300 mg P1.2 Efek Pada guideline
COPD kapsul oral terapi obat membuktikan
tidak optimal bahwa vectrine
yang
kandungannya
erdostein
diminum
dalamduration
of action 12
jam yaitu 2 x
300 mg per
hari nya
(GOLD, 2020)
PROBLEM
ASSESMENT
TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Bronkitis Combivent 2,1/2 ml setiap P1.2 Efek Kombinasi
COPD 8 jam terapi obat SABA dan
tidak optimal SAMA lebih
unggul
dibandingkan
dengan obat
tunggal dalam
meningkatkan
FEV1 dan
gejala.
Kombinasi
Ipratropium
dan salbutamol
memiliki
duration
PROBLEM
ASSESMENT
TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
of action 6-8
jam (GOLD,
2020). Dosis
combivent
nebulizer
solution
disarankan 2,5
mg/0,5 mg
atau 3 ml
dengan
pemberian
setiap 6 jam
(Medscape).
PROBLEM
ASSESMENT
TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Hipertensi Valsartan 1 x 80 mg Tidak ada Pengobatan Valsartan
tablet oral DRP dilanjutkan. Pengobatan
lini pertama pada pasien
hipertensi berusia diatas
60 tahun, disarankan
terapi golongan ARB
(Angiotensin Reseptor
Blocker) seperti
valsartan. ARB efektif
menurunkan tekanan
sistolik dan diastolik
pasien secara signifikan
(JNC 8, 2014).
PROBLEM
ASSESMENT
TERAPI DOSIS DRP PLAN
MEDIK
Valsartan
menunjukkan
tolerabilitas dan
keamanan yang baik
pada pasien dengan
PPOK dan hipertensi
bersamaan
(Medscape). Dosis
valsartan diberikan 1 x
80 mg perhari selama
30 hari.
PLAN
1. Vectrine

P : Pasien PPOK yang tidak menerima pengobatan


mucolytic inhaler
I : Vectrine 3 x 300 mg
C : Vectrine 2 x 300 mg
O : Duration of action 12 hours yang dimana waktu kerja
obat selama 12 jam dengan pengobatan teratur pada batuk
berdahak yang dapat meningkatkan status kesehatan
pasien secara sederhana (GOLD, 2020).
2. Combivent

P : Pasien PPOK pada bronkodilator SABA dan SAMA


I : Combivent 2,1/2 ml setiap 8 jam
C : Combivent 2,5 mg/0,5 mg atau 3 ml dengan pemberian
setiap 6 jam
O : Kombinasi Ipratropium dan salbutamol memiliki
duration of action 6-8 jam pada kombinasi SABA dan
SAMA lebih unggul dibandingkan dengan obat tunggal
dalam meningkatkan FEV1 dan gejala sesak (GOLD, 2020).
3. Valsartan 80 mg

P : Pasien hipertensi diatas umur 60 tahun


I : Valsartan 1 x 80 mg
C : Valsartan 1 x 80 mg
O : Pada pengobatan hipertensi lini pertama disarankan
golongan ARB (Angiotensin Reseptor Blocker) karena
efektif menurunkan tekanan sistolik dan diastolik pasien
secara signifikan (JNC 8, 2014).
MONITORING OBAT
 EFEKTIVITAS
1. Vectrine : Aktivitas antioksidan, anti-inflamasi dan antibakteri yang kuat terhadap berbagai
bakteri yang relevan secara medis yang mampu mempengaruhi tonus bronkial untuk tindakan
mukolitik pada batuk berdahak.
2. Combivent : Bronkodilator antikolinergik menghambat sekresi kelenjar serosa dan seromukosa,
menghambat refleks yang dimediasi secara vagal, selamat tinggal efek antagonisasi asetilkolin.
3. Valsartan 80 mg : Menghambat pengikatan angiotensin II ke reseptor angiotensin II tipe 1,
menyebabkan penurunan tekanan darah; menghambat efek vasokonstriktor dan sekresi aldosteron
dari angiotensin II.

 EFEK SAMPING
1. Vectrine : Mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, colitis spasmodik.
2. Combivent : Sakit kepala, pusing, mulut atau tenggorokan kering, batuk, diare, mual muntah,
sembelit.
3. Valsartan 80 mg : Diare, mual muntah, rasa lelah.
MONITORING PENYAKIT
1. PPOK : Monitoring efektifitas terapi PPOK dengan tujuan mencegah eksaserbasi, mencegah penurunan faal paru,
mencegah dan mengobati komplikasi, mencegah progresifitas penyakit, dan meningkatkan status kesehatan pasien.
Efektivitas penyakit dilihat dari derajat sesak yaitu score Modified Medical Research (mMRC) dan COPD
Assessment Test yang diharapkan untuk score CAT 5 dan 0 untuk score mMRC (GOLD, 2020). Efektivitas juga
dilihat dari peningkatan nilai FEV1 berdasarkan pemeriksaan spirometri yang menunjukkan rasio FEV1/FVC lebih
besar dari 0,70 dan FEV1 dan FVC di atas 80% dari nilai prediksi.
2. Batuk berdahak : Menurut guideline GOLD, 2020 menunjukkan erdostein yaitu vectrine yang dapat diminum
berdasarkan duration of action 12 jam pada pasien PPOK.
3. Sesak : Menurut guideline GOLD, 2020 menunjukkan ipratropium memiliki duration of action 6-8 jam pada
kombinasi SABA dan SAMA pada pasien PPOK.
4. Hipertensi terkontrol 130/100 mmHg : Menurut JNC 8, 2014 menunjukkan hipertensi lini pertama disarankan
golongan ARB (Angiotensin Reseptor Blocker) yaitu Valsartan yang memiliki efek signifikan terhadap penurunkan
≤ 120 mmHg sistolik dan ≤80 mmHg diastolik.
KESIMPULAN
Pada pasien Tuan T yang berusia 75 tahun mengalami PPOK kategori stage GOLD 3: berat
dan termasuk PPOK group D dikarenakan hasil pemeriksaan faal paru pasien menunjukkan nilai FEV1
pasien yaitu 40% dari nilai prediksi. Pada pemeriksaan kuisioner CAT, score CAT pasien yaitu 15 dengan
mMRC yaitu 2. Menurut GOLD (2018) disebutkan bahwa pasien termasuk ke dalam group D PPOK
apabila mMRC > 2 dan skor CAT > 10. Terapi yang diberikan adalah sebagai berikut: Inf Asering 12 tpm
(intravena), Inj Cefotaxcim 2 x 125 gram (intravena), Inj Methilprednisolon 2 x 25 gram (intravena), Inj
Lasix 1 x 20 mg (intravena), Valsatran 1 x 80 mg (tablet), Vectrine kapsul 3 x 300 mg (kapsul), Nebul
Combivent 2,1/2ml setiap 8 jam (dihirup). Pemberian inf asering pada pasien dihentikan karena inf asering
memiliki efek samping yang perlu diperhatikan yaituakut. Penggunaan metilprednisolone secara injeksi
intravena dapat menyebabkan gagal kardiovaskular. Lalu Pemberian intravena metilprednisolon dihentikan
juga karena dapat menyebabkan pasien mengalami bronkospasme parah, selain itu penggunaan antibiotik
cefotaxime dihentikan agar tidak menyebabkan resistensi bakteri. Selain itu dosis vectrine kapsul juga di
turunkan dari 3x sehari 300 mg menjadi 2x 300 mg dikarenakan menurut literatur dikatakan bahwa efikasi
erdostein (Vectrine Kapsul) 2 x 300 mg perhari selama >12 minggu pada pasien PPOK stabil dievaluasi
pada dua penelitian cross-over, doubleblind, placebo-controlled dan didapatkan parameter perbaikan,
sehinggan dosis diturunan. Jadi obat- obat yang diberikan pada kasus ini, untuk penyakit PPOK tanpa
aksaserbasi adalah Vectrine kapsul (erdostein) 2x300 mg selama 10 hari, Nebulizer Combivent 2,1/2ml
setiap 8 jam. Pada kasus ini pemberian obat tersebut juga memiliki beberapa efek samping yang harus di
perhatikan, selain itu pemberian obat pada kasus ini tidak terjadi interaksi obat sehingga aman untuk
diberikan. Untuk terapi non farmakologi yang diberikan pada kasus ini yaitu berhenti merokok, latihan dan
rehabilitasi paru berupa latihan fisik dan latihan napas khusus serta bantuan psikis, asupan nutrisi yang
adekuat, rehabilitasi paru dan menghindari pemicu, dan vaksinasi.
TERIM
A
KASIH

Anda mungkin juga menyukai