WILAYAH PAPUA
SERIAL WEBINAR
PACE MACE
(Papua Continue Medical Update)
SECONDARY CEPHALGIA:
MIGRAIN VS
SINUS HEADACHE
dr. Prysta Aderlia Sitanggang, Sp.N
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
LEARNING OBJECTIVES
1. • Pendahuluan
NYERI KEPALA =
ALARAM!!
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
NYERI KEPALA VS
NYERI WAJAH
NYERI KEPALA NYERI WAJAH
• Nyeri yang • Nyeri di bawah
berasal dari atas garis orbitomeatal
orbita hingga , diatas leher dan
oksiput didepan telinga
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
KLASIFIKASI NYERI
KEPALA
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
KLASIFIKASI INTERNASIONAL
NYERI KEPALA EDISI KE-3 (lanjutan)
• NYERI KEPALA SEKUNDER
1. Nyeri kepala yang berkaitan dengan trauma kepala dan /atau leher
2. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan vaskular kranial atau servikal
3. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan non vaskular intrakranial
4. Nyeri kepala yang berkaitan denga substansi atau withdrawal
5. Nyeri kepala yang berkaitan dengan infeksi
6. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan hemostasis
7. Nyeri kepala atau nyeri vaskuler yang berkaitan dengan kelainan cranium,
leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur fasial atau
kranial lainnya
8. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatrik
The international Classification of Headache Disorder, 3 rd edition, Cephalgia, 2018, Vol.38(1) 1-211, DOI:
10.1177/0333102417738202
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
PENDEKATAN NYERI
KEPALA SEKUNDER
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
SEFALGIA
ALGORITMA
NYERI KEPALA YA
TIDAK BENDERA
MERAH
SNOOP10?
SEFALGIA PRIMER
SEFALGIA SEKUNDER
SEFALGIA PRIMER
(ATYPICAL SIGN) YA
TIDAK
SEFALGIA PRIMER
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
The international Classification of Headache Disorder, 3 rd edition, Cephalgia, 2018, Vol.38(1) 1-211, DOI:
10.1177/0333102417738202
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
SNOOP10
Tanda dan Gejala Nyeri kepala (paling relevan dengan kategori ICHD-3) Warna bendera
1. Gejala sistemik meliputi demam Nyeri kepala dikaitkan dengan infeksi atau kelainan Merah (jingga jika
nonvascular intrakranial, karsinoid atau feokromositoma hanya demam)
2. Riwayat neoplasma Neoplasma otak, metastasis Merah
3. Disfungsi atau defisit neurologi Nyeri kepala dikaitkan dengan kelainan vaskular dan non Merah
vaskular intrakranial
4. Onset nyeri kepala mendadak atau Perdarahan subarachnoid dan nyeri kepala lainnya dikaitkan Merah
tiba-tiba dengan kelainan vaskuler kranial atau servikal
5. Usia lanjut (> 50 tahun) Giant cell artheritis dan nyeri kepala lain dikaitkan dengan Merah
gangguan vaskuler kranial atau servikal
6. Perubahan pola dan onset nyeri kepala Neoplasma, nyeri kepala dikaitkan kejadian vaskular atau Merah
nonvascular lainnya
7. Nyeri kepala berkaitan dengan Hipertensi atau hipotensi intrakranial Merah
perubahan posisi
Thien Phu Do, Angelique Remmers, Henrik Winther Schytz, et al., Red and orange flags for secondary headaches in
clinical practice: SNNOOP10 list, Neurology, 2018, DOI 10.1212/WNL.0000000000006697
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
SNOOP 10 (lanjutan)
Tanda dan Gejala Nyeri kepala (paling relevan dengan kategori ICHD-3) Warna bendera
8. Dicetuskan oleh bersin, batuk atau aktivitas Malformasi fosa posterior, malformasi Chiari Merah
10. Nyeri kepala progresif dan gejala atipikal Neoplasma dan kelainan non vaskular intrakranial lainnya Merah
11. Kehamilan dan masa nifas Nyeri kepala berkaitan dengan gangguan vaskuler kranial atau Merah
servikal ; nyeri kepala post anestesi spinal; kelainan berhubungan
dengan hipertensi, thrombosis sinus serebral, hipotiroidisme, anemia,
diabetes
12. Nyeri mata dengan gejala otonom Patologi di fosa posterior Merah
13. Nyeri kepala paska trauma Nyeri kepala paska trauma akut dan kronis Merah
15. Penggunaan obat nyeri baru atau berlebih Obat nyeri kepala berlebihan/ medicated overused headache (MOH) Merah
saat onset nyeri kepala
Thien Phu Do, Angelique Remmers, Henrik Winther Schytz, et al., Red and orange flags for secondary headaches in
clinical practice: SNNOOP10 list, Neurology, 2018, DOI 10.1212/WNL.0000000000006697
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
YELLOW FLAG
MIGRAIN
VS
SINUSITIS
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
Migrain
KARAKTERISTIK
• Lokasi unilateral
• Kualitas berdenyut
• Intensitas nyeri sedang atau berat
• Keadaan diperberat oleh aktivitas fisik atau di
luar kebiasaan aktivitas fisik rutin (seperti
berjalan atau naik tangga)
• Selama nyeri kepala disertai salah satu
dibawah ini
• Nausea dan/atau muntah
• Fotofobia dan fonofobia
The international Classification of Headache Disorder, 3 rd edition, Cephalgia, 2018, Vol.38(1) 1-211, DOI:
10.1177/0333102417738202
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
Vasodilatasi intrakranial dan
pelepasan lokal dari molekul
Patofisiologi Migren
inflamasi pada meningens
Gambar A & B menunjukkan CSD yang menyebabkan aura migrain dan terdiri
Aktivasi dari nosiseptor meningeal oleh peningkatan impuls
dari gelombang depolarisasi dari semua elemen yang menyebar dg kec. 2-6 mm
per menit (warna merah).
simpatetik.
BNST = bed nucleus of stria terminalis; LH = lateral hypothalamus; PAG = periaqueductal
Gambar C menunjukkan setelah terjadi CSD, proses repolarisasi diikuti dengan gray; Pir = piriform cortex; PVN = paraventricular hypothalamic nucleus; SPG =
pemanjangan turunnya aliran darah serebral (warna biru). sphenopalatine ganglion; SSN = superior salivatory nucleus; TCC = trigeminal cervical
complex; TG = trigeminal ganglion.
Headache, Volume: 58, Issue: S1, Pages: 4-16, First published: 26 April 2018, DOI: (10.1111/head.13300)
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
Sinusitis
• Sinusitis merupakan infeksi yang terjadi
satu atau lebih paranasal sinus.
• Sinus berhubungan dengan aliran nasal via
ostia, silia yang melapisi sinus berguna
untuk mengeluarkan debris dan
kontaminasi bakteri.
• Obstruksi dari osteomeatal kompleks
menyebabkakn terganggunya aliran
mukosiliari dan menyebabkan anaerobic
yang menjadikan infeksi.
• Lokasi tersering adalah area sinus frontalis
dan maksilaris
Ceriani CEJ and Silberstein SD, Headache and rhinosinusitis: A review, Philadelphia, Cephalalgia,2020
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
Ceriani CEJ and Silberstein SD, Headache and rhinosinusitis: A review, Philadelphia,
Cephalalgia,2020
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
Migrain VS Rinosinusitis
• International Headache society (IHS) telah • Migrain terkadang tumpang tindih dengan
mendefinisikan rhinosinusitis akut dan sinus-headache yang menyebabkan
nyeri kepala terkait dengan sinusitis diagnosis yang tidak tepat pada pasien
rekuren atau kronis. dengan nyeri kepala sekunder.
• Beberapa tanda mayor seperti nyeri pada • Pada migrain terkadang muncul gejala
palpasi wajah tidak didapatkan pada pasuen otonom terkait aktivasi otonom nervus
dengan sinusitis. trigeminus dalam bentuk rhinorea dan nasal
kongesti seperti rhinosinusitis
• Saat serangan dapat terjadi nyeri yang
terlokalisir dan ipsilateral tergantung dari • Beberapa studi pada pasien dengan
sisi rhinosinusitis jika unilateral. rhinosinusitis jika diobati dengan terapi
migrain 50-80% membaik.
Ceriani CEJ and Silberstein SD, Headache and rhinosinusitis: A review, Philadelphia,
Cephalalgia,2020
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
Implikasi klinis
“Rhinosinusitis headache”
• Nyeri kepala yang disebabkan rhinosinusitis merupakan penyebab tidak sering sefalgia
sekunder
• Sebagian besar pasien dengan nyeri kepala di area sinus memiliki migrain, dan
risnositis dan sefalgia primer pada saat bersamaan
• Nyeri kepala terkait rinosinusuts lebih sering bilateral dan memiliki karakteristik TTH
daripada migrain.
• Sebagian besar kasus dari rhinosinusitis akut disebabkan oleh virus sehingga tidak
memerlukan antibiotic
• Rinosinusitis sfenoid harus dipikirkan sebagai diagnosis banding pada nyeri kepala
dengan abnormalitas nervus kranialis
Ceriani CEJ and Silberstein SD, Headache and rhinosinusitis: A review, Philadelphia,
Cephalalgia,2020
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
SKALA NYERI
Verbal Pain Intensity Scale Visual Analog Scale
0–10 Numeric Pain Rating Scale Wong-Baker FACES Pain Rating Scale
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan untuk
rhinosinusitis haruslah
meliputi dokumentasi
objektif dari inflamasi
sinonasal menggunakan
Rinoskopi anterior,
Diagnostic nasal endoscopic
(DNE)
CT scan
Ceriani CEJ and Silberstein SD, Headache and rhinosinusitis: A review, Philadelphia,
Cephalalgia,2020
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
Tatalaksana Migrain
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
Pencegahan Migrain
IKATAN DOKTER INDONESIA
WILAYAH PAPUA
KESIMPULAN
• Nyeri kepala yang berkaitan dengan rhinosinusitis terkadang tidak
tepat terdiagnosis baik oleh pasien dan dokter.
• Nyeri kepala sekunder terkait rhinosinusitis haruslah segera
dikenali untuk mendapatkan terapi yang tepat dan mencegah
komplikasi yang mengancam nyawa.
• Sangat penting bagi dokter untuk dapat mengenali nyeri kepala
dengan gejala nasal dan dapat membandingkan dengan tipe nyeri
kepala primer lainnya.
TERIMA KASIH
REFERENSI
• The international Classification of Headache Disorder, 3 rd edition, Cephalalgia, 2018,
Vol.38(1) 1-211, DOI: 10.1177/0333102417738202
• Ceriani CEJ and Silberstein SD, Headache and rhinosinusitis: A review, Philadelphia,
Cephalalgia,2020
• Thien Phu Do, Angelique Remmers, Henrik Winther Schytz, et al., Red and orange
flags for secondary headaches in clinical practice: SNNOOP10 list, Neurology, 2018,
DOI 10.1212/WNL.0000000000006697
• Headache, Volume: 58, Issue: S1, Pages: 4-16, First published: 26 April 2018, DOI:
(10.1111/head.13300)