1. Metode Konsumsi
Metode konsumsi ini didasarkan atas analisis data
konsumsi obat tahun sebelumnya dengan berbagai
penyesuaian dan koreksi.
3. Penerapan perhitungan
Penetapan periode konsumsi
Perhitungan penggunaan tiap jenis obat periode lalu
Lakukan koreksi terhadap kecelakaan dan kehilangan
Lakukan koreksi terhadap stock ouT
Hitung lead time untuk menentukan safety stock
Rumus Metode Konsumsi (yang telah disederhanakan):
CT = (CA x T) + SS – Sisa Stock
Keterangan :
CT = Kebutuhan per periode waktu
CA = Kebutuhan rata-rata waktu (bulan)
T = Lama kebutuhan (bulan/ tahun)
SS = Safety Stock
Salah satu RS di Kalimantan tengah yang berada di sampit (RS.
Murjani) membeli RL (infus Ringer Laktat) sebanyak 2000 infus dengan
pembelian setiap 2 bulan sekali. Karena pabrik obat tidak ada di Pulau
Kalimantan, sehingga infus dibeli dari Surabaya dengan lead time
(waktu tunggu) sekitar 3 minggu (21 hari), sedangkan sisa stock di RS.
Murjani hanya ada 1000 infus. Harga infus adalah Rp. 12.000/satuan,
maka hitunglah berapa infus RL yang harus dibeli dan anggaran yang
harus dikeluarkan untuk membeli sediaan infus tersebut ?
Jawab :
Sebelum memasukkan data ke dalam rumus metode konsumsi, terlebih
dahulu di hitung SS (safety stock) nya dengan :
Ss = lead time x CA = 21 hari x 2000 =1400
Jumlah hari/bulan 30 hari
Infus yang harus dibeli adalah :
CT = (CA x T) + SS – Sisa Stock
= (2000 botol x 2 bulan) + 1400 – 1000
= 4400 botol
Anggaran yang harus dikeluarkan = 4400 x Rp. 12.000 = Rp. 52.800.000
2. Metode Epidemiologi
Metode epidemiologi didasarkan pada pola penyakit, data jumlah kunjungan,
frekuensi penyakit dan standar pengobatan yang ada.