Anda di halaman 1dari 18

Metode perencanaan kebutuhan :

1. konsumsi,
2. epidemiologi,
3. kombinasi metode konsumsi dan
epidemiologi
Yang paling sering digunakan adalah metode
konsumsi, sebagaimana yang tertuang di bawah
ini.
Metode Konsumsi
• Metode konsumsi adalah metode yang didasarkan
atas analisa data konsumsi obat tahun
sebelumnya. Untuk menghitung jumlah obat yang
dibutuhkan berdasarkan metode konsumsi perlu
diperhatikan hal- hal sebagai berikut :

• Pengumpulan dan pengolahan data.


• Analisa data untuk informasi dan evaluasi.
• Perhitungan perkiraan kebutuhan obat.
• Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan
alokasi dana.
METODE POLA PENYAKIT
• Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan kelompok umur - penyakit.
• Menyiapkan data populasi penduduk.
• Komposisi demografi dari populasi yang akan diklasifikasikan berdasarkan jenis
kelamin untuk umur antara : 0 s/d 4 tahun. 5 s/d 14 tahun. 15 s/d 44 tahun.≥ 45 tahun.
• Menyediakan data masing-masing penyakit pertahun untuk seluruh populasi
pada kelompok umur yang ada.
• Menghitung frekuensi kejadian masing-masing penyakit pertahun untuk seluruh
populasi pada kelompok umur yang ada.
• Menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama pemberian obat menggunakan
pedoman pengobatan yang ada.
• Menghitung jumlah yang harus diadakan untuk tahun anggaran yang akan datang
CONTOH PERHITUNGAN KEBUTUHAN
Rumus : A = B + C + D -E
• Selama tahun 2016 (Januari – Desember) pemakaian
Parasetamol tablet sebanyak 2.500.000 tablet untuk
pemakaian 10 (sepuluh) bulan. Pernah terjadi kekosongan
selama 2 bulan Sisa stok per 31 Desember 2017 adalah
100.000 tablet.
• Pemakaian rata-rata Parasetamol tablet perbulan adalah
2.500.000 tablet / 10 ═ 250.000 tablet.
• Pemakaian Parasetamol tahun 2017 (12 bulan) = 250.000
tablet x 12 = 3.000.000 tablet.
• Pada umumnya stok pengaman berkisar antara 10% -
20% (termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan
kenaikan kunjungan). Misalkan berdasarkan evaluasi data
diperkirakan 20% = 20% x 3.000.000 tablet = 600.000 tablet.
lanjutan
• Pada umumnya waktu tunggu berkisar antara 3 s/d 6
bulan.
• Misalkan leadtime diperkirakan 3 bulan = 3 x 250.000
tablet = 750.000 tablet.
• Kebutuhan Parasetamol tahun 2017 adalah = b + c + d,
yaitu : 3.000.000 tablet + 600.000 tablet + 750.000 tablet
= 4.350.000 tablet.
• Rencana pengadaan Parasetamol untuk tahun 2018 adalah:
Hasil perhitungan kebutuhan (e) – sisa stok = 4.350.000
tablet – 100.000 tablet = 4.250.000 tablet = 42500 Box @
100 tablet.
Contoh perhitungan
Menghitung masing-masing obat yang diperlukan
per penyakit.
• Sebagai contoh pada pedoman pengobatan untuk
penyakit diare akut pada orang dewasa dan anak-
anak digunakan obat oralit
Dengan perhitungan sebagai berikut :
• Anak-anak :
Satu episode diperlukan 15 (lima belas) bungkus
oralit @ 200 ml. Jumlah episode 18.000 kasus.
Maka jumlah oralit yang diperlukan = 18.000 x
15 bungkus = 270.000 bungkus @ 200 ml.
LANJUTAN
• Dewasa :
Satu episode diperlukan 6 (enam) bungkus
oralit @ 1 liter. Jumlah episode 10,800
kasus.
Maka jumlah oralit yang diperlukan =
10.800 x 6 bungkus = 64.800 bungkus @
1000 ml / 1 liter
Pengelompokan dan penjumlahan masing-masing obat
(hasil langkah a).

• Kolera diperlukan = 3000 KAPSUL


• Disentri diperlukan = 5000 KAPSUL
• Amubiasis diperlukan = 1000 KAPSUL
• Infeksi saluran kemih = 2000 KAPSUL
• Penyakit kulit diperlukan = 500 KAPSUL
• Jumlah Tetrasiklin diperlukan = 11.500 KAPSUL
RENCANA KEBUTUHAN OBAT TAHUN
AKAN DATANG
• Kebutuhan Obat adalah perhitungan kebutuhan obat secara
komprehensif dengan mempertimbangkan data pemakaian
obat dan jumlah sisa stok pada periode yang masih berjalan
dari berbagai sumber Anggaran
• Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :
Menetapkan perkiraan stok akhir periode yang akan
d atang. Stok akhir diperkirakan sama dengan hasil
perkalian antara waktu tunggu dg estimasi pemakaian
rata2/bulan ditambah stok pengaman.
Menghitung perkiraan kebutuhan pengadaan obat periode
tahun yang akan datang.
Perkiraan kebutuhan pengadaan obat tahun yang akan datang
dapat dirumuskan sebagai berikut :
A = B + C + D – E- F
Perkiraan kebutuhan pengadaan obat tahun yang akan datang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
A = B + C + D – E- F

A = Perkiraan kebutuhan pengadaan obat


tahun akan datang.
B = Kebutuhan obat dan perbekalan
kesehatan untuk sisa periode berjalan.
C = Kebutuhan Obat yg akan datang
D = Perkiraan stok akhir tahun (waktu tunggu &
stok Pengaman)
E = Stok awal Periode berjalan (Sisa stok per 31
des tahun sebelumnya di Unit pengelola obat)
F = Rencana penerimaan obat pada periode
berjalan (Januari s/d Desember ).
Kriteria VEN
 V = Very Essential, yaitu obat-obat yang
sangat penting misalnya obat yang termasuk
life safing agent
 E = Essential, yaitu obat yang penting dan
banyak digunakan tetapi tidak termasuk life
safing agent
 N = Non Essential, obat-obat untuk penyakit
ringan
Kriteria ABC
Golongan A adalah obat-obat yang menyedot
dana sekitar 80 %,
Golongan B adalah obat-obat yang menyedot
dana 15 %
Golongan C yaitu obat-obat yang menyedot
dana 5 %.
Diperhitungkan dari total dan yang dibutuhkan
setelah disusun desenden pada perhitungan
pengadaan obat
B. PERMINTAAN

Tujuan permintaan Obat dan Bahan Medis


Habis Pakai adalah memenuhi kebutuhan
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai di
Puskesmas, sesuai dengan perencanaan
kebutuhan yang telah dibuat. Permintaan
diajukan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan
pemerintah daerah setempat.
Contoh Kasus
Puskesmas memiliki kondisi sbb:
• Setiap bulan rata-rata membutuhkan obat A =
60 box@ 100 tablet
• Waktu tunggu kiriman dari DINKES 7 hari =
...... Box??
• Persediaan pengaman 10 % = ..... Box ?
Perhitungan Tingkat Persediaan
Dari data tersebut dapat dihitung:
• Persediaan kerja = 60 box
• Persediaan pengaman 10 % x 60 box = 6 box
• Berarti pemakaian per hari = 2 box (1 bulan dihitung 30 hari)
• Persediaan optimum = Persediaan pengaman + Persediaan kerja =
(60 + 6) = 66 box
• Waktu tunggu 7 hari, berarti stock tunggu = 7 hr x 2 box = 14 box
• Persediaan order = Persediaan pengaman + Persediaan tunggu = (6
+ 14) box = 20 box ( HARUS LAKUKAN PERMINTAAN )
• Dengan demikian, setiap saat persediaan di gudang tinggal 20 box
(reorder point)  maka permintaan obat sudah harus dikirim ke
dinkes
Berapa box jumlah obat yang dipinta ?
** Jumlah obat yang harus dipinta :
• Persediaan optimum – Sisa persediaan +
persediaan tunggu
• Dalam kasus di atas sisa persediaan sama
dengan persediaan order atau 20 box;
• Jadi obat tambahan yang harus dibeli
(economic order quantity) adalah : 66 –20 +
14 = 60 box;
C. PENERIMAAN

 Penerimaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai adalah suatu kegiatan dalam
menerima Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dari Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota sesuai dengan permintaan yang telah diajukan.

Tujuannya adalah agar Obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas.

 Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan bertanggung jawab atas
ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai berikut kelengkapan catatan yang menyertainya.
 Petugas penerimaan wajib melakukan pengecekan terhadap Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah
Obat, bentuk Obat sesuai dengan isi dokumen (LPLPO), ditandatangani oleh
petugas penerima, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas. Bila tidak memenuhi
syarat, maka petugas penerima dapat mengajukan keberatan.

 Masa kedaluwarsa minimal dari Obat yang diterima disesuaikan dengan periode
pengelolaan di Puskesmas ditambah satu bulan.

Anda mungkin juga menyukai