PEMBAHASAN
Perencanaan kebutuhan obat merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga
perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat
dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang
telah ditentukan antara lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi
Prakiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan.
rumah sakit, standar terapi rumah sakit, ketentuan setempat yang berlaku; data catatan medik, anggaran
yang tersedia, penetapan prioritas, siklus penyakit, sisa persediaan, data pemakaian periode yang lalu,
Seleksi/ perkiraan kebutuhan, meliputi memilih obat yang akan dibeli dan menentukan jumlah
1. Metode Konsumsi
Metode konsumsi ini didasarkan atas analisis data konsumsi obat tahun sebelumnya dengan
1) Langkah Evaluasi
3) Penerapan perhitungan
Keterangan :
SS = Safety Stock
a) Salah satu RS di Kalimantan tengah yang berada di sampit (RS. Murjani) membeli RL (infus
Ringer Laktat) sebanyak 2000 infus dengan pembelian setiap 2 bulan sekali. Karena pabrik obat
tidak ada di Pulau Kalimantan, sehingga infus dibeli dari Surabaya dengan lead time (waktu
tunggu) sekitar 3 minggu (21 hari), sedangkan sisa stock di RS. Murjani hanya ada 1000 infus.
Harga infus adalah Rp. 12.000/satuan, maka hitunglah berapa infus RL yang harus dibeli dan
Jawab :
Sebelum memasukkan data ke dalam rumus metode konsumsi, terlebih dahulu di hitung
= 4400 botol
b) Kebutuhan obat Amoksisilin di RS. Murjani setiap bulannya sebanyak 6000 obat dengan
pembelian setiap 1 minggu. Karena PBF tidak ada di Pulau Kalimantan, sehingga obat dibeli dari
Surabaya dengan lead time (waktu tunggu) hanya 1 hari, sedangkan sisa stock di RS. Murjani
hanya ada 500 obat. Harga amoksisilin adalah Rp. 8.000/satuan, maka hitunglah berapa obat
amoksisilin yang harus dibeli dan anggaran yang harus dikeluarkan untuk membeli obat tersebut?
Jawab :
T = 1 minggu = ¼ bulan
Sama seperti no.1 hitung SS (safety stock) nya terlebih dahulu yaitu dengan :
= 1200 obat
c) Kebutuhan obat Adrenalin di RS. Murjani setiap bulannya sebanyak 100 ampul setiap 3 bulan
pembelian dengan lead time (waktu tunggu) 1 bulan, tetapi terjadi stock out di PBF Surabaya
selama 2 bulan, sedangkan sisa stock di RS. Murjani hanya ada 50 ampul. Harga adrenalin adalah
Rp. 5.000/ampul, sehingga hitunglah berapa adrenalin yang harus dibeli dan anggaran yang harus
Karena terjadi stock out, jadi T = Lead time + lama stock out = 1 + 2 = 3 bulan
= 550 obat
2. Metode Epidemiologi
Metode epidemiologi didasarkan pada pola penyakit, data jumlah kunjungan, frekuensi
penyakit dan standar pengobatan yang ada. Langkah-langkah perencanaan dalam metode ini adalah
sebagai berikut:
Lakukan pengelompokkan pasien, misal : Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan
cara :
Dengan mengetahui data epidemiologi, estimasikan tipe dan frekuensi pengobatan yang
diperlukan
SS = Safety Stock
Contoh perhitungan :
a) Kalimantan tengah merupakan wilayah yang masih banyak terdapat hutan yang lebat, sehingga
pasien gigitan ular di wilayah sampit saja cukup tinggi. RS. Murjani dalam setiap bulannya
menerima pasien gigitan ular sebanyak 5 orang/ bulan. Standar pengobatan untuk gigitan ular,
yaitu :
Obat-obatan untuk terapi gigitan ular tersebut hanya tersisa 1 di RS, sedangkan pembelian
setiap 1 bulan sekali dengan lead time (waktu tunggu) 1 minggu (7 hari). Harga untuk 1 kali
pemberian standar pengobatan gigitan ular adalah Rp. 600.000, maka hitunglah berapa obat dalam
standar terapi yang harus dibeli dan anggaran yang harus dikeluarkan untuk membeli persediaan
tersebut ?
Jawab :
Sama seperti metode konsumsi, untuk melakukan perhitungan terlebih dahulu dihitung Safety
stock, yaitu :
= (30 x 1 bulan) + 7 – 1 = 36
3. Metode Kombinasi
Metode kombinasi berupa perhitungan kebutuhan obat atau alkes yang mana telah mempunyai data
konsumsi yang jelas namun kasus penyakit cenderung berubah (naik atau turun). Gabungan
perhitungan metode konsumsi dengan koreksi epidemiologi yang sudah dihitung dengan suatu
Metode kombinasi digunakan untuk obat & alkes yng terkadang fluktuatif, maka dapat
menggunakan metode konsumsi dengan koreksi-koreksi pola penyakit, perubahan, jenis/ jumlah
Keterangan :
SS = Safety Stock
Contoh perhitungan :
a) Murjani setiap tahunnya pasti ada pasien menderita DBD (deman berdarah), diprediksi ada
sebanyak 100 pasien. Penanganan pasien DBD tersebut dengan diberikan infus RL (500 cc) 20
tetes/ menit selama 5 hari. Konsumsi RL setiap bulan adalah 5000 infus, dengan lead time (waktu
tunggu) ½ bulan, sehingga hitunglah berapa RL yang harus disediakan rumah sakit agar tidak
terjadi kekosongan?
Jawab :
= 60 mL/jam x 24 jam
= 4750 botol RL
A. METODE KONSUMSI
Kelebihan:
Jika data konsumsi dicatat dengan baik, pola preskripsi tidak berubah dan
Data konsumsi, data obat dan data jumlah kontak pasien kemungkinan sulit untuk
didapat.
Tidak dapat dijadikan dasar dalam mengkaji penggunaan obat dan perbaikan pola
preskripsi.
Tidak dapat diandalkan jika terjadi kekurangan stok obat lebih dari 3 bulan, obat
B. METODE EPIDEMIOLOGI
Kelebihan:
pengobatan.
Kekurangan:
Data penyakit sulit diperoleh secara pasti dan kemungkinan terdapat penyakit
Dapat terjadi kekurangan obat karena ada wabah atau kebutuhan insidentil tidak
terpenuhi.
Siregar, Charles J.P.,2003. Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan.EGC, Jakarta.