Anda di halaman 1dari 29

LEARNING OBJECTIVE

SKENARIO 1 BLOK 23

ALIN AMALIA PUTRI


2013010030
PENGANIAYAAN DARI SISI KEISLAMAN

• Balistik terminal: Cabang ilmu balistik yang membahas pengaruh anak peluru atau
proyektil setelah ditembakkan terhadap bagian dari target sasaran, baik pada manusia
maupun binatang, sampai anak peluru berhenti.
• Balistik interior: Mempelajari apa yang terjadi pada peluru dari suatu senjata saat picu
ditarik sampai anak pelurunya meninggalkan ujung laras.
• Balistik eksterior: Mempelajari jalannya anak peluru setelah meninggalkan ujung laras.
• Balistik forensik: Mempelajari berbagai macam pemeriksaan atas selongsong atau anak
peluru bekas dari suatu tembakan guna memastikan senjata mana yang telah digunakannya.
PENGERTIAN, DASAR HUKUM PENGADAAN VER DAN JENIS-JENIS
VISUM ET REPERTUM !

• Visum et Repertum adalah salah satu alat bukti yang sah sesuai pasal 184 KUHAP.
Kategori: Surat
• Dasar Hukum Pengadaan VeR: Pasal 133 KUHAP (ayat 1 dan 2), Pasal 179 (ayat 1 dan
2), Pasal 1 ayat 28 KUHAP, Pasal 186 dan 187 KUHAP
PASAL 133 KUHAP MENYEBUTKAN:

• (1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik
luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak
pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran
kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
• (2) Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara
tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau
pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat
PASAL 1 AYAT 28 KUHAP

• Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki keahlian
khusus tentang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.

PASAL 186 KUHAP

Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.
PASAL 187 KUHAP

• (c) Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya
mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya.

PASAL 179 AYAT (1)

“Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter
atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.”
PASAL 186 KUHAP

• Keterangan ahli dapat juga sudah diberikan pada waktu pemeriksaan oleh penyidik atau
penuntut umum yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan dan dibuat dengan
mengingat sumpah waktu ia menerima jabatan atau pekerjaan.
Menurut pasal 187 KUHAP, surat sebagaimana tersebut pada pasal 184 ayat (1) huruf c, dibuat atas
sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, adalah:

• a. berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang atau
yang dibuat di hadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian atau keadaan yang didengar, dilihat
atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang jelas dan tegas tentang keterangannya itu
• b. surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau surat yang dibuat oleh pejabat
mengenal hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawabnya dan yang diperuntukkan
bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu keadaan
• c. surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal
atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dan padanya;
• d. surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat pembuktian yang lain.
JENIS-JENIS VISUM ET REPERTUM

Wewenang penyidik meminta keterangan ahli ini diperkuat dengan kewajiban dokter untuk memberikannya
bila diminta, seperti yang tertuang dalam pasal 179 KUHAP sebagai berikut:
(1) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagi ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya
wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan. Pasal 186: Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli
nyatakan di sidang pengadilan. Penjelasan pasal 186 KUHAP: keterangan ahli ini dapat juga sudah diberikan
pada waktu pemeriksaan oleh penyidik atau penuntut umum yang dituangkan dalam suatu bentuk laporan
dan dibuat dengan mengingat sumpah di waktu ia menerima jabatan atau pekerjaan. Pasal 187 (c): Surat
keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau
sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya.
JENIS-JENIS VISUM ET REPERTUM

- Visum et Repertum Korban Hidup


A. Visum et repertum perlukaan (termasuk keracunan)
Tujuan pemeriksaan kedokteran forensik pada korban hidup adalah untuk mengetahui penyebab luka / sakit dan
derajat parahnya luka atau sakitnya tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi rumusan delik dalam KUHP,
pemeriksaan kedokteran forensik tidak ditujukan untuk pengobatan.
B. Visum et repertum psikiatri
Visum et repertum psikiatri perlu dibuat oleh karena adanya pasal 44 (1) KUHP yang berbunyi: Barang siapa
melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan padanya disebabkan karena jiwanya cacat dalam
tubuhnya (gebrekkige ontwikkeling) atau terganggu karena penyakit ( ziekelijke storing ), tidak dipidana. Visum et
repertum psikiatri diperuntukkan bagi tersangka atau terdakwa pelaku tindak pidana, selain itu visum et repertum
psikiatri menguraikan tentang segi kejiwaan manusia, bukan dari segi atau raga manusia.
JENIS-JENIS VISUM ET REPERTUM

- Visum et Repertum Kejahatan Susila


A. Visum Seketika (definitif)
Visum et repertum diberikan bila korban setelah diperiksa didapatkan lukanya tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian .Visum inilah yang banyak dibuat dokter.
B. Visum Sementara
Visum et repertum sementara diberikan apabila setelah diperiksa : korban perlu dirawat atau diobservasi, karena korban belum
sembuh, visum et repertum sementara tidak memuat kualifikasi luka dan belum di tulis kesimpulan.
C. Visum Lanjutan
Visum et repertum lanjutan diberikan apabila setelah dirawat / obsevasi korban sembuh atau meninggal dan merupakan lanjutan
dari visum sementara yang telah diberikan sebelumnya. Dalam visum ini harus dicantumkan nomor dan tanggal dari visum
sementara yang telah diberikan. Dalam visum ini dokter telah membuat kesimpulan. Visum lanjutan tidak perlu dibuat oleh
dokter yang membuat visum sementara, tetapi oleh dokter yang terakhir merawat penderita.
JENIS-JENIS VISUM ET REPERTUM

- Visum et Repertum Jenazah


Visum et repertum mayat dibuat berdasarkan autopsi lengkap dengan kata lain berdasarkan
pemeriksaan luar dan dalam. Jenazah yang akan dimintakan visum et repertumnya harus diberi label
yang memuat identitas mayat, dilakukan dengan diberi cap jabatan, yang diikatkan pada ibu jari kaki
atau bagian tubuh lainnya. Pada surat permintaan visum et repertumnya harus jelas tertulis jenis
pemeriksaan yang diminta, apakah hanya pemeriksaan luar jenazah.
3. SEBUTKAN CIRI CIRI LUKA BERDASARKAN KEKERASAN !

• Kekerasan Tajam

- Luka Iris: Panjang luka > dalam luka, Bentuk celah, Kedua sudut luka lancip

- Luka Tusuk atau Tembus: Benda penyebab, pisau mata satu (salah satu sudut lancip) atau
mata dua (kedua sudut lancip), Arah tusukan dapat tegak lurus atau miring, Dalam luka >
panjang luka. Kedalaman tidak dapat ditentukan.
- - Luka Bacok : Tulang-tulang di bawahnya ikut terluka, Ukuran luka besar dan menganga,
Panjang luka kurang lebih sama dengan dalam luka.
• Kekerasan tumpul
- Memar : Garis batas luka tidak tegas, Bentuk tidak teratur, Dalam garis batas luka terlihat
sedikit menonjol (bengkak), terdiri atas kulit yang masih utuh, Warna kemerahan atau
merah kebiruan.
• - Luka Lecet : Garis batas luka tidak tegas, Bentuk luka dapat teratur atau tidak teratur,
Tepi luka tidak rata, Terdiri atas jaringan kulit jangat, jaringan ikat dan di beberapa
tempat masih tertutup kulit ari, Permukaan tertutup oleh krusta, Warna merah kecoklatan
dan perabaan kasar.
- Luka lecet gores: Akibat benda yang relatif runcing. Menggores kulit, menggeser lapisan kulit di
depannya dan mengangkat lapisan tersebut. Misal kuku jari, gigi.
- Luka lecet serut: Variasi dari luka lecet gores pada daerah yang bergesekan dengan permukaan kulit
lebih lebar.
- Luka lecet tekan: Penjejakan benda tumpul pada kulit. Misal jejas gigitan, kisi-kisi radiator mobil.
- Luka lecet geser: Tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser. Misal kasus gantung atau dijerat.
• Luka Robek : Garis batas luka tegas, Bentuk tidak teratur, Tepi tidak rata, Tebing luka
tidak rata, terdapat jembatan jaringan, Bila dirapatkan, beberapa bagian tidak rapat, Di
sekitar luka terlihat memar, Lokasi luka lebih mudah terjadi pada daerah dekat tulang
(daerah kepala, muka, dan ekstremitas).
• Kekerasan Fisik
Luka Bakar :
Derajat I: Eritema (kemerahan),
Derajat II: Vesikel dan bullae (gelembung),
Derajat III: Nekrosis koagulatif (pengelupasan kulit dan jaringan di bawahnya),
Derajat IV: Karbonisasi (pengarangan)
• Luka Sengatan Listrik: Bentuk luka pada daerah kontak (tempat masuk arus) berupa
kerusakan kulit dengan tepi agak menonjol, di sekitar terdapat daerah pucat (halo),
dikelilingi daerah hiperemis. Terdapat metalisasi.
• Luka Petir : Pada jenazah sering ditemukan arborescent mark (percabangan pohon),
metalisasi, magnetisasi. Pakaian korban terbakar atau robek-robek.
• Luka Zat Kimia Korosif (ASAM) : Tampak kering, Warna coklat kehitaman, kecuali oleh
HNO3 warna kuning kehijauan, Perabaan keras dan kasar.
• Luka Zat Kimia Korosif (Basa) : Basah dan edematous, Warna merah kecoklatan,
Perabaan lunak dan licin.
9. CIRI LUKA TEMBAK YANG MASUK DAN KELUAR
LUKA TEMBAK MASUK
LUKA TEMBAK KELUAR
JELASKAN PERBEDAAN ANTARA MEMAR DAN LEBAM !
MEKANISME TERJADINYA LUKA AKIBAT
KEKERASAN TUMPUL DAN TAJAM
• - Trauma Mekanik Ada 4 penyebab mekanik terjadinya trauma (kecederaan), yaitu :
• A. LUKA BENDA TUMPUL (blunt force injury). Dua variasi utama dalam trauma tumpul adalah:
• 1. Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam
• 2. Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam

Ada beberapa luka akibat kekerasan benda tumpul (blunt force injury), yaitu :
1. Luka lecet (abrasion) : tekan, geser & regang
2. 2. Luka robek, retak, koyak (laceration)
3. 3. Kontusi / ruptur / memar
MEKANISME LUKA BENDA TUMPUL
• Ada beberapa jenis luka akibat kekerasan benda tajam, yaitu :
• a. Luka iris / luka sayat (incissed wound)
• b. Luka tusuk (stab wound)
• c. Luka bacok (chop wound)

Anda mungkin juga menyukai