mengalir. Menurut istilah syara’ ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena sesuatu sebab, dan pada waktu tertentu. Haid adalah ketetapan dari Allah Swt. yang diberikan kepada kaum wanita, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. Artinya : "Haid adalah sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allah Swt. atas manusia wanita keturunan adam" Macam-Macam Darah Darah yang keluar dari rahim wanita itu ada 3 macam: Darah Haid Darah yang keluar dari rahim wanita yang sehat setelah berusia 9 tahun Darah Nifas Darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan Darah Istihadah Darah yang keluar dari rahim wanita yang tidak memenuhi syarat-syarat haid dan nifas atau disebut darah penyakit Sifat Darah Haid Ada 5 macam : 1. Hitam (warna yang paling kuat) 2. Merah 3. Abu-abu (antara merah dan kuning) 4. Kuning 5. Keruh (antara kuning dan putih) Sedangkan sifat-sifatnya ada 4 yaitu : Kental Berbau (Bacin) Kental sekaligus berbau Tidak kental dan tidak berbau Masa Awal dan Akhir Haid Seorang wanita yang minimal berusia 9 tahun atau (kurang 16 hari) bisa dimungkinkan mengeluarkan darah haid dengan ketentuan sebagai berikut : Tidak kurang dari 24 jam Tidak lebih dari 15 hari Bertempat waktu atau keadaan yang mungkin haid Sedangkan untuk usia maksimal wanita yang mengalami haid tidak ada batasnya, namun sebagian besar ulama'mengatakan bahwa batas maksimal mengeluarkan darah haid biasanya berusia 50 – 62 tahun Awal Tahun Menghitung Umur Haid Ketentuan umur 9 tahun sebagai batas awal masa haid adalah dengan menggunakan tahun qamariyah (Hijriyah), bukan tahun Masehi, karena antara tahun qamariyah (hijriyah) dengan tahun masehi ada perbedaan waktu, yaitu : 1 Tahun Hijriyah = 354 hari 8 jam 48 menit 1 Tahun Masehi = 365 hari 6 jam Selisihnya = 10 hari, 22 jam ( 11 hari ) Maka dari itu untuk menghitung waktu 9 tahun kurang 16 (tahun qamariyah) sama dengan 8 Tahun, 8 bulan, 23 hari, 19 Jam, 13 menit (tahun Masehi ) Masa Suci Diantara Dua Haid Masa suci diantara satu haid dengan haid sebelumnya minimal harus 15 hari 15 malam. Sedangkan paling lamanya tidak ada batasnya. Kadang-kadang wanita ada wanita yang mengalami haid 2 bulan sekali, 1 tahun sekali, ada yang 2 tahun sekali, bahkan ada yang lama sekali. Pada umumnya suci haid itu 23 atau 24 hari, jika siklus atau perputaran haid dan sucinya 30 hari. Tetapi jika perputaran haid dan sucinya kurang dari 30 hari, maka kebiasaan suci yang memisah antara dua haid bisa kurang dari 23 atau 24 hari, karena karakter wanita yang berbeda-beda. Larangan Haid Salat, dan tidak wajib mengqadha’ Sujud (Syukur dan Tilawah) Thawaf (Mengelilingi ka’bah tujuh kali) Puasa, dan wajib mengqada apabila puasa Ramadan Membaca dan menyentuh Al-Qur’an I’tikaf dan masuk masjid (khawatir) Bersetubuh. Di jatuhi talak. Bersenang-senang antara pusar dan lutut. Tanda Suci dari Haid Untuk memastikan apakah seorang wanita sudah suci dari haidnya, yaitu seandainya dimasukkan kapas kedalam farji sampai tempat yang tidak wajib dibasuh kalau istinja’ (tidak nampak kalau duduk berjongkok) maka kapas yang dimasukkan tadi keluar dengan putih bersih, tidak ada bekas darah sama sekali. Jika darah tidak keluar sama sekali, tetapi apabila dioleskan kapas, ternyata masih ada bekas darah meskipun sedikit, maka haidnya belum selesai Niat Mandi Besar Tatacara Bersuci Dari Haid Tata cara mandi sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah Saw. sebagai berikut : Membersihkan kedua belah tangan Mengambil air dan daun bidara dan berwudu sempurna dengannya (daun bidara bisa diganti dengan sabun) Mengguyur air di atas kepala dengan menggosokkannya hingga merata Mengguyur air pada anggota badan hingga bersih Membersihkan tempat haid dengan kain yang telah diberi pengharum (mengikuti bekas aliran darah). Poin terakhir inilah yang membedakan tata cara mandi besar wanita setelah haid dengan mandi besar karena junub. Dan bagi wanita yang berambut panjang atau lebat bisa tidak melepas gelungan rambutnya, asalkan gelungan tersebut tidak terlalu kuat sehingga air masih bisa sampai merata ke dasar rambut. Hukum Belajar Tentang Haid Bagi wanita yang beragama Islam dan sudah balig, belajar tentang haid, nifas dan istihadah hukumnya WAJIB AIN, baik waktu masih remaja maupun sudah bersuami. Jika sudahbersuami dan suaminya mampu mangajarinya, maka suami wajib mangajarinya. Jika tidak mampu wanita tersebut wajib keluar rumah untuk belajar tentang haid, nifas, istihadah dan lain sebagainya. Dan bagi suami yang haram melarangnya istrinya keluar rumah untuk belajar tentang haid dan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah wajib, jika dia tidak mampu mengajarinya.