Anda di halaman 1dari 18

UPAYA KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI TINDAK

PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA


(Studi Di Kepolisian Resort (Polres) Kota Mataram)

Oleh :
ANGGI INTAN LARASATI
2017174201042
LATAR BELAKANG
Letak geografis Negara Republik Indonesia sebagaimana tergambar di dalam peta
dunia terbentang di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta dua
samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang keduanya memiliki posisi
silang yang sangat strategis, sehingga Indonesia mempunyai kedudukan penting
ditengah-tengah lalu lintas dunia international. Peredaran gelap narkotika dan obat-
obatan terlarang lainnya adalah salah satu bentuk dampak negatif dari keberadaan
Indonesia pada posisi geografisnya. Hal ini termasuk kondisi kehidupan sosial dan
budaya serta situasi global yang diiringi kemajuan jaman dengan teknologinya.

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, dan bahan berbahaya


lainnya merupakan suatu kajian yang menjadi masalah dalam lingkup nasional maupun
secara internasional. Pada kenyataan dan dalam perkembangannya hingga saat ini
penyalahgunaan narkoba tersebar secara luas pada berbagai jenjang pendidikan, jenjang
usia dan berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari jenjang pendidikan , jenjang usia muda
hingga tua, kelas ekonomi bawah sampai dengan menengah ke atas.
Berdasarkan fakta yang dapat 
 Peningkatan pengendalian dan

disampaikan, Maka dengan demikian, pengawasan sebagai upaya penanggulangan


dan pemberantasan penyalahgunaan dan
pemerintah dengan segenap warga
peredaran gelap narkotika (bahan haram) itu
masyarakat harus berusaha menanggulangi
sangat diperlukan, upaya pencegahan ini
ancaman bahaya narkotika. bangsa ini tidak harus benar-benar dilaksanakan sesuai dengan
dapat keluar dari pengaruh ancaman bahaya dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 35

narkotika jika tidak di tangani serius oleh Tahun 2009 tentang Narkotika. Pembentukan
Undang-Undang tersebut merupakan
semua pihak, terutama aparat keamanan.
konsistensi sikap proaktif Indonesia
mendukung gerakan dunia internasional
dalam memerangi segala bentuk tindak
pidana narkotika agar masalah narkotika ini
tidak terus tumbuh dalam masyarakat sebagai
wabah yang buruk bagi perkembangan
negara.
Penegakan hukum terhadap tindak pidana penyalahgunaan

narkotika telah banyak dilakukan oleh aparat kepolisian sesuai dengan

tugas dan fungsi aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang

menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat demi terciptakan suatu

kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya

proses pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional

yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya

hukum, serta terbinanya ketenteraman, yang mengandung kemampuan

membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam

menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran

hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan

masyarakat.
RUMUSAN
MASALAH

1. Bagaimanakah upaya penanggulangan tindak


pidana penyalahgunaan narkotika yang
dilakukam oleh pihak kepolisian Polres
Kota Mataram?
2. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi
Polres Kota Mataram dalam
penanggulangan tindak pidana
penyalahgunaan narkotika?
TUJUAN DAN MANFAAT

Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis, Yaitu penelitian ini
Tujuan Penelitian diharapkan dapat memberikan
a. Untuk mengetahui upaya sumbangan terhadap ilmu
penanggulangan tindak pidana pengetahuan di bidang ilmu hukum
penyalahgunaan narkotika pada umumnya dan hukum pidana
yang dilakukam oleh pihak pada khususnya.
kepolisian Polres Kota b. Secara Praktis, Dapat memberikan
Mataram sumbangan pemikiran ilmiah yang
b. Untuk mengetahui hambatan- sederhana, gambaran, dan
hambatan yang dihadapi Polres penjelasan kepada masyarakat
Kota Mataram dalam umum, serta dijadikan dasar
penanggulangan tindak pidana informasi bagi masyarakat untuk
penyalahgunaan narkotika. lebih jauh menggali permasalahan
dan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan permasalahan
yang teliti.
TINJAUAN
PUSTAKA
PENGERTIAN TINDAK PIDANA
Istilah tindak pidana berasal dari istilah yang
dikenal dalam hukum pidana Belanda yaitu
strafbaarfeit yang terdiri dari tiga kata, yakni straf
yang diterjemahkan dengan pidana dan hukum,
baar yang diterjemahkan dengan dapat atau boleh,
dan feit yang diterjemahkan dengan tindak,
peristiwa, pelanggaran, dan perbuatan.
Pendapat Pompe mengenai “strafbaarfeit”adalah
suatu pelanggaran norma yang sengaja atau tidak
sengaja dilakukan oleh pelaku

.
Unsur-Unsur Tindak Pidana

yaitu unsur-unsur subyektif dan obyektif maka dapat disimpulkan bahwa


unsur subyektif yaitu kesengajaan dan ketidak sengajaan sedangkan
obyektif yaitu perbuatan yang melanggar Undang-Undang.
Tinjauan Umum Tentang Penyalahgunaan Narkotika

a.Pengertian Penyalahgunaan Penyalahgunaan adalah proses, cara,


perbuatan untuk melakukan sesuatu yang tidak sepatutnya atau menggunakan
sesuatu tidak sebagaimana mestinya.
b.Pengertian Narkotika Narkotika adalah bahan/zat/obat yang bila
masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama
otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,
psikis, dan fungsi sosial karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta
ketergantungan (dependensi) yang sangat merugikan apabila disalahgunakan
tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat dan seksama
c.Penggolongan Narkotika Berdasarkan Pasal 6 Ayat (1)
Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, jenis-jenis
narkotika dibagi kedalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :
-narkotika golongan I,
-golongan II dan golongan III.
d. jenis-jenis narkoba yang umum digunakan

 Ganja Merupakan salah satu jenis narkoba yang umum digunakan. Ganja
terbuat dari ekstra daun, bunga, batang. Ganja biasanya digunakan dengan
hisap, campur makanan dan minuman. Ganja mengandung psikoaktif yang
jika disalahgunakan bisa memengaruhi kerja otak mulai dari pemikirn,
perasaan dan ingatan
 Heroin Termasuk jenis narkoba adiktif yang umum digunakan, Heroin
memiliki nama lain putaw, narkoba ini cepat diserap otak dan bikin ketagihan
dan menimbulkan perasaan senang, tenang ketika digunakan.
 Shabu-shabu Berbentuk seperti bumbu masak, yakni Kristal kecil-kecil
berwarna putih. Pemainnya segera akan aktif, tidak merasa lelah meski sudah
bekerja lama, dan memiliki rasa percaya diri yang besar.
 Ekstasi Merupakan jenis narkoba yang umum digunakan untuk efek halusinasi
dan semangat berlebih. Serta merupakan jenis zat adiktif yang tergolong
simultansia (peransang). Dan dampak buruknya depresi, cemas, bingung.
Tinjauan Umum Tentang Kepolisian
a. Pengertian Kepolisian
b. Fungsi Kepolisian
Polisi merupakan alat penegak hukum yang
dapat memberikan perlindungan, pengayoman, serta Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2002 tentang
mencegah timbulnya kejahatan dalam kehidupan Kepolisian Negara

masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahardi Republik Indonesia fungsi
kepolisian diatur dalam
mengatakan bahwa Kepolisian sebagai salah satu Pasal 2 yaitu: “Fungsi
kepolisian adalah salah
fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan
satu fungsi pemerintahan
keamanan dan ketertiban masyarakat. Negara di bidang
Istilah polisi adalah sebagai organ atau lembaga pemeliharaan keamanan
pemerintahan yang ada dalam negara, Sedangkan dan ketertiban
istilah kepolisian adalah sebagai organ dan sebagai masyarakat, penegakan
fungsi. Sebagai organ yaitu suatu lembaga hukum, perlindungan,
pemerintahan yang terorganisasi. Sedangkan sebagai pengayoman dan
fungsi, yakni tugas dan wewenang serta tanggung pelayanan kepada
jawab lembaga atas kuasa Undang-undang untuk masyarakat”.

menyelenggarakan fungsinya.
Tugas dan Wewenang
Kepolisian
Di dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Pada pasal 13 UU
tersebut diatur mengenai tugas pokok Kepolisian RI, yaitu; Memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat; Menegakkan hukum; dan Memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Kewenangan umum Kepolisian Negara Republik Indonesia diatur dalam
Pasal 15 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian yang
menyebutkan bahwa dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 Kepolisian Negara Republik Indonesia bahwa
Secara umum Kepolisian berwenang antara lain:
Menerima laporan; Membantu menyelesaikan perselisihan warga
masyarakat; Melaksanakan pemeriksaan; Melakukan tindakan pertama di
tempat kejadian ; Mengambil sidik jari dan identitas lainnya; Mencari
keterangan dan barang bukti; Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang
dan pelaksanaan putusan pengadilan , kegiatan instansi lain, serta kegiatan
masyarakat; Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.
Metode
Penelitian

Jenis Teknik Analisis Bahan


Penelitian Pengambilan Data Hukum
Hukum 1.Wawancara Data di analisis
Empiris dengan Metode
(Interview) Deskriptif.
2. Study Sedangkan data yang
Dokumen sudah dianalisis akan
disajikan dengan
Metode Kualitatif.
Pembahasan
1. Upaya Kepolisian Dalam Menanggulangi
Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika

Upaya pencegahan dan penanggulangan tindak pidana


penyalahgunaan narkotika oleh pihak kepolisian polres kota
mataram dalam hal ini merupakan tugas dari Satuan Reserse
Narkoba Kota Mataram yang bekerjasama dengan Satuan
Pembinaan Masyarakat (Binmas) dan BNN memiliki satuan
penyuluhan dan pencegahan tersendiri, dimana kedua lembaga
Negara tersebut merupakan alat Negara yang sangat berperan
penting dalam membrantas tindak pidana penyalahgunaan
narkotika khususnya diwilayah hukum polres kota mataram.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Ipda Kadek Angga
Nambara SH. Kanit Idik I Sat Resnarkoba Polres Kota
Mataram bahwa upaya yang dilakukan oleh kepolisian dalam
hal ini adalah sebagai berikut;
1.Upaya pre-emtif
2.Upaya preventif
3.Upaya represif
Data jumlah kejahatan narkotika di wilayah
Lanjutan………. hukum Polres Kota Mataram dari tahun 2018-2021

No Tahun Jumlah Kasus

1 2018 53

2 2019 71

3 2020 70

4 2021 46

Jumlah 240

Sesuai dengan data yang ada di atas jumlah kasus kejahatan


penyalahgunaan narkotika di wilayah hukum Polres Kota Mataram dari
tahun ke tahun terbilang cukup banyak dan meningkat dilihat dari tahun
2018 tingkat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sebanyak 53
(lima puluh tiga) kasus, di tahun 2019 tingkat penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika mengalami peningkatan sebanyak 71 (tujuh
puluh satu) kasus, dan di tahun 2020 tingkat penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika sedikit mengalami penurunan, dengan jumlah
sebanyak 70 kasus. Dan di pertengahan tahun 2021 tingkat
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yakni terdapat 46 kasus
dari awal tahun 2021 bulan januari sampe dengan bulan mei 2021.
1. Modus mengelabui petugas kepolisian
Tindak pidana Narkotika tidak lagi dilakukan secara perseorangan
melainkan melibatkan banyak orang yang secera bersama-sama,
bahkan merupakan suatu sindikat yang terorganisasi dengan
jaringan yang luas yang bekerja secara rapi dan sangat rahasia,
sebagai contoh : “biasanya mereka melakukan transaksi secara
tersembunyi, baik itu penempatan barang (narkotika), lokasinya
dan modus yang dijalankan bervariasi dan teroganisir terencana
secara matang”. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu
hambatan dalam penyelidikan yang di hadapi oleh Satuan
Resnarkoba Polres Kota Mataram.

2. Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat yang menghambat upaya penanggulangan dan
pemberantasan tindak pidana narkotika di wilayah hukum Polres
Kota Mataram adalah masyarakat yang masih kurang paham dan
kurang berperan aktif untuk melaporkan kepada pihak kepolisian
terkait adanya dugaan tindak pidana narkotika dalam rangka
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana penyalahgunaan
narkotika
3. Kekurangan alat bukti

Apabila petugas melakukan penyelidikan dan penyidikan dalam


memproses tindak pidana narkotika, petugas sangat membutuhkan
alat bukti, yang mana salah satu alat bukti tersebut adalah keterangan
saksi, tetapi banyaknya warga masyarakat yang enggan untuk
dijadikan saksi, baik pada saat dilakukan pemeriksaan dan
penggeledahan terhadap diri tersangka maupun tempat tertutup
lainnya terlebih lagi sebagai saksi untuk dimintai keterangannya yang
dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan.
Simpulan

Berdasarkan uraian-uraian penulisan skripsi ini, dapat diambil kesimpulan


sebagai berikut : 1. Upaya-upaya penanggulangan tindak pidana narkotika
yang dilakukan Kepolisian Resort Kota Mataram
adalah.
1. upaya preemtif dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi,
2. upaya preventif dengan cara melalukan patroli dan razia di tempat-tempat
yang di curigai sebagai tempat dilakukannya penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika, dan
3. upaya represif dengan cara memutus jaringan narkotika dengan
mengungkap dan menangkap pengedar dan penyalahguna narkotika tersebut.

2. Hambatan-hambatan yang dihadapi Kepolisian Polres Kota Mataram


dalam menanggulangi tindak pidana penyalahgunaan narkotika
hambatan utama yang dihadapi oleh Kepolisian Resort Kota Mataram dalam
menanggulangi tindak pidana narkotika yaitu faktor masyarakat yang masih
kurang memahami bahaya dari penyalahgunaan narkotika, modus pelaku serta
kekurangan alat bukti.

Anda mungkin juga menyukai